Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Hukum Cerai Tanpa Sebab

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Tata Cara Shalat Malam

Memuji Orang-Orang Shalih dan Mendorong Mereka Agar Terus Berjalan Lurus

Hukum Mengubah Nazar

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Mengobati Rasa Gelisah Dan Sedih

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Salafus Shalih Dan Hak-Hak Makhluk

Hukum Memakai Celana Panjang yang Lebar

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Tata Cara Sujud Tilawah

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Hukum Asuransi Jiwa Dan Harta

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Mutiara Nasehat Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhu

[ Indonesia Indonesian

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Hukum Seorang Muslim Mengambil Kewarganegaraan Negara Kafir

10 Pembatal Keislaman

Hukum Memelihara Jenggot

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

Larangan Meminta Minta

Bahaya Begadang. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy Syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Doa Setelah Khatam al-qur`an

Salaf Dan Sabar Terhadap Musibah

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Keutamaan Menghapal Al-Qur`an

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Salafus Shalih: Berbuat Baik Kepada Teman

Mengambil Ilmu dan Mendatangi Para Ulama

Azal Dan Hukumnya. Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Penyaluran Zakat مصارف الز ة. Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Membatalkan Shalat Witir

HUKUM BACAAN AL-QUR AN UNTUK ORANG LAIN YANG MASIH HIDUP ATAU SUDAH MATI ح م قراءة القرآن لا خر حيا أو ميتا

Salafus Shalih dan Sederhana dalam Tertawa dan Bercanda

Hukum Bersalaman Dengan Wanita Bukan Mahram

: inisial.co.cc : :

Pelajaran Dari Perang Badar

Hukum Mandi Hari Jum'at

Tanda tanda Kebaikan dan Keburukan

Menghormati dan Menghargai Ulama

Bacaan dalam Shalat Malam

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

Bukti Cinta Kepada Nabi

Zakat Perhiasan Wanita

Sanggahan Terhadap Pendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

DI BULAN SUCI RAMADHAN

E٤٢ J٣٣ W F : :

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Hukum Wanita Safar Sendirian Dengan Pesawat

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Wara الورع. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy Syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Hikmah Perkawinan Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Hukum Mencela Ulama. Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir

Ruang Lingkup Kerja Wanita

Haramnya Sihir Pengasih dan Pembenci

Qunut dalam Shalat Witir

Merenungi Peristiwa Wafatnya Abu Thalib

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Ramadhan Bulan Kesabaran

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Umrah di Bulan Ramadhan Menyamai Pahala Haji

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Menunduk Dan Mencium Tangan

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Transkripsi:

Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu وجوب اجية الصاحلة يف طلب العلم ] إندوني [ Indonesia Indonesian Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010 1431

وجوب اجية الصاحلة يف طلب العلم» باللغة الا ندونيسية «الشيخ عبد العزيز بن باز رمحه االله ترمجة: حممد إقبال أمحد غزايل مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو 2010 1431 1

IKHLAS DALAM MENUNTUT ILMU Samahah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah 1. Pertanyaan: Di kalangan penuntut ilmu, terutama di fakultas dan lembaga pendidikan, tersebar ungkapan: ilmu sirna bersama pemiliknya, dan sesungguhnya tidak ada lagi seseorang yang belajar di lembaga pendidikan kecuali untuk mendapatkan syahadah (ijazah) dan dunia. Bagaimanakah menjawab tuduhan ini? Apakah hukumnya bila terkumpul niat dunia dan ijazah di sertai niat menuntut ilmu untuk diri dan masyarakatnya? Jawaban: Ungkapan ini tidak benar dan tidak sepantasnya diungkapkan kata-kata ini dan semisalnya. Dan barangsiapa yang berkata: 'Manusia telah binasa maka dia adalah yang paling binasa dari mereka." 1 Akan tetapi semestinya memberikan semangat dan dorongan untuk menuntut ilmu, mencurahkan tenaga dan pikiran, teguh dan sabar untuk hal itu, berprasangka baik terhadap penuntut ilmu, kecuali orang yang sudah diketahui menyalahi hal itu. Tatkala Mu'azd RA sakaratul maut, ia berpesan kepada orang yang ada di sekitarnya agar menuntut ilmu, dan berkata: 'Sesungguhnya ilmu dan iman berada di tempatnya, barangsiapa menginginkan keduanya niscaya ia mendapatkannya.' Maksudnya: tempatnya ada di dalam kitabullah dan sunnah rasul-nya. Sesungguhnya seorang alim diambil (wafat) dengan ilmunya, maka ilmu diambil dengan wafatnya para ulama. Akan tetapi alhamdulillah tetap ada golongan yang berada di atas kebenaran. Karena inilah, nabi saw bersabda: 1 HR. Muslim no. 2623. 2

ينزتعه من العباد انزتاخ العلماء بقبض العلم ولكن فقبض إن االله لافقبض العلم فضلوا بغري علم فا فتوا فسي لوا حهالا رؤوسا اجاس خلما اختذ فبق لم ح إذا وأضل وا. "Sesungguhnya Allah swt tidak mengambil ilmu secara langsung dari hamba, akan tetapi Dia mengambil ilmu dengan mengambil para ulama. Sehingga bila tidak ada lagi ulama, manusia mengangkat para pemimpin yang bodoh, maka mereka ditanya lalu berfatwa tanpa dasar ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan." 2 Inilah yang dikhawatirkan, dikhawatirkan munculnya orang-orang jahil memberi fatwa, maka mereka sesat lagi menyesatkan. Inilah ungkapan yang dikatakan: ilmu telah hilang. Tidak ada lagi selain seperti ini dan seperti itu. Dikhawatirkan menurunkan semangat sebagian orang, sekalipun hal itu tidak melunturkan semangat orang yang teguh dan cerdas, bahkan mendorongnya untuk terus menuntut ilmu sehingga bisa menutup celah yang terbuka. Orang yang paham lagi ikhlas, cerdas lagi mengerti terhadap ucapan seperti ini tidak melunturkan semangatnya. Bahkan ia terus maju dan bersungguh-sungguh, tetap ulet, belajar dan bersegera karena kebutuhan terhadap ilmu untuk menutupi celah yang disangka orang-orang yang mengatakan: 'sesungguhnya tidak ada lagi seseorang...' dan sebagian besar ulama telah pergi. Maka sesungguhnya tetap ada golongan yang menang, yang berada di atas kebenaran, seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW: أمر االله ح يا خذلهم من لايرضهم ظاهرين بل احلق أميت من طاي فة لاتزال "Senantiasa segolongan umatku tetap nampak di atas kebenaran, tidak mengganggu (mereka) orang yang menghina mereka sampai datang perkara Allah swt." 3 2 Al-Bukhari 100 3 Muslim 1290. 3

Maka kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, memberikan semangat atasnya, melaksanakan kewajiban di kota kita dan yang lainya, karena mengamalkan dalil-dalil syar'i yang mendorong hal itu, ingin mengajar dan memberi manfaat kepada kaum muslimin, sebagaimana kita harus mendorong untuk tetap ikhlas dan benar dalam menuntut ilmu. Barangsiapa yang ingin mendapatkan ijazah agar kuat dalam menyampaikan ilmu, berdakwah kepada kebaikan, sungguh ia telah melakukan kebaikan dalam hal itu. Jika ia ingin mendapatkan harta agar menjadi kuat dengannya, maka tidak mengapa ia belajar dan mendapatkan ijazah yang membantunya dalam menyebarkan ilmu dan supaya ilmu bisa diterima darinya dan agar mengambil harta yang membantunya dalam berdakwah. Maka sesungguhnya kalau bukan karena Allah SWT, kemudian harta, niscaya banyak sekali orang yang tidak bisa belajar dan berdakwah. Harta membantu seorang muslim dalam menuntut ilmu, menunaikan kebutuhannya, dan menyebarkan ilmu kepada orang banyak. Tatkala Umar RA memegang satu tugas, Rasulullah SAW memberikan harta kepadanya, ia berkata: 'Berikanlah kepada orang yang lebih miskin dari saya.' Maka Nabi bersabda: 'Ambilah, simpanlah atau sedekahkan dengannya. Apapun yang datang kepadamu dari harta ini, sedang engkau tidak menghendaki dan tidak memintanya maka ambilah, dan sesuatu yang tidak seperti itu maka janganlah engkau menuruti keinginan nafsumu." 4 Nabi memberi harta kepada muallaf yang imannya masih lemah dan memberi semangat kepada mereka hingga mereka masuk ke dalam agama Allah SWT secara berbondong-bondong, jika haram tentu beliau tidak memberikan kepada mereka, bahkan beliau memberi kepada mereka seperti saat futuh Makkah (penaklukan kota Makkah) dan sesudahnya. Di hari futuh Makkah, beliau memberi sebagian orang sebanyak seratus ekor unta dan Nabi Muhammad SAW memberikan seperti orang yang tidak takut miskin, karena mendorong masuk Islam dan berdakwah kepadanya. 4 Al-Bukhari 1473 dan Muslim 1045. 4

Allah SWT memberikan kepada muallaf satu bagian zakat, memberikan jatah kepada mereka dari baitul maal dan selain mereka dari para pengajar dan qadhi serta kaum muslimin yang lain. Wallahu waliyuttaufiq. Syaikh Bin Baaz Majalah Buhuth ilmiyah 47 hal 157-160. 5