Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam Ekonomi Hiperinflasi

Pernyataan Pencabutan

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi

Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

Standar Akuntansi Keuangan

Bantuan Pemerintah Tidak

Interpretasi. Sewa Operasi Insentif. ED ISAK No Februari Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan

Pernyataan Pencabutan

PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS: KONTRIBUSI NONMONETER OLEH VENTURER

Pencabutan. Pernyataan Pencabutan. ED PPSAK No Februari Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan

PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM

PPSAK No. 5 8 Oktober Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 Oktober 2010 oleh

Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan

PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

Exposure Draft. ED PSAK No. 8 (revisi 2010) 1 Juni Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Pe n c a b u ta n. Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 28 Februari 2011 oleh

P ENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANTSI R ESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

Perjanjian Konstruksi Real Estat

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

PPSAK 9 PPSAK 9. Hak Cipta 2014 Ikatan Akuntan Indonesia Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

Pertambangan Umum. Pernyataan. Exposure draft. (revisi 2011) Akuntansi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

PROGRAM LOYALITAS PELANGGAN

Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan. Pencabutan PSAK 21: Akuntansi

Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

As e t Ti d a k Be rw u j u d -

PPSAK 10. Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

Eksplorasi dan Evaluasi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA

PPSAK 11. Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

PPSAK. Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PPSAK. Pencabutan PSAK 27: Akuntansi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 46. exposure draft

Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PPSAK 5 PENCABUTAN ISAK 6: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASING

PPSAK 4 PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

Standar Akuntansi Keuangan

KONSOLIDASI ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 November 2010 oleh

ED PSAK 4. exposure draft

ED ISAK 26. exposure draft interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

PERJANJIAN KONSESI JASA

LINDUNG NILAI INVESTASI NETO DALAM KEGIATAN USAHA LUAR NEGERI

PPSAK 3 PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

PPSAK 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN

Exposure Draft. ED PSAK No. 53 (revisi 2010) 22 Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan

ED ISAK 15 PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM, DAN INTERAKSINYA EXPOSURE DRAFT INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

KOMBINASI BISNIS EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 22 (revisi 2010) 12 Januari 2010

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 26

Exposure Draft. Instrumen Keuangan: Pengungkapan. ED PSAK No Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh

Standar Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

PPSAK 1. Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi. dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

LAPORAN ARUS KAS PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 2 (revisi 2009) 22 Desember 2009

Exposure Draft. Instrumen Keuangan: Penyajian. ED PSAK No. 50 (revisi 2010) 22 Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

AKUNTANSI ASURANSI JIWA

PSAK No Desember Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

Standar Akuntansi Keuangan

PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft

PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKAR VALUTA ASING

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 15. investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. exposure draft

ASET TETAP PSAK. Agustus ED AI PSAK 16 (07 Sept 2015).indd 1 07/09/ :19:30

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

PSAK No November 2009 (Revisi 2009) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PENGUKURAN NILAI WAJAR

ASET TAKBERWUJUD PSAK

BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. AGRIKULTUR: TANAMAN PRODUKTIF

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

I NSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA

KOMBINASI BISNIS PSAK

PUNGUTAN ISAK. Juni 2015

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

IMBALAN KERJA PSAK AMANDEMEN. Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Transkripsi:

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ED ISAK No. Oktober 00 Exposure Draft Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal November 00 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IKATAN AKUNTAN INDONESIA

ED ISAK No. INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI keuangan PENERAPAN PENDEKATAN PENYAJIAN KEMBALI DALAM PSAK : PELAPORAN K E U A N G A N D A L A M E K O N O M I HIPERINFLASI Hak cipta 00, Ikatan Akuntan Indonesia Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. Menteng Jakarta 0 Telp: (0) 0- Fax : (0) -0 email: dsak@iaiglobal.or.id; iai-info@iaiglobal.or.id, Oktober 00

Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran - saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada November 00. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No., Menteng, Jakarta 0 Fax: 0-0 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. iii

PENGANTAR Dengan diadopsinya IAS Financial Reporting in Hyperinflationary Economies menjadi ED PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi maka IFRIC dan SIC terkait perlu diadopsi untuk melengkapi adopsi IAS. Untuk itu, Dewan Standar Akuntansi Keuangan memutuskan untuk mengadopsi IFRIC Applying the Restatement Approach under IAS Financial Reporting in Hyperinflationary Economies menjadi ED ISAK tentang Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. Jakarta, Oktober 00 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Roy Iman Wirahardja Etty Retno Wulandari Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Setiyono Miharjo Saptoto Agustomo Jumadi Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Budi Susanto Ludovicus Sensi Wondabio Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar Fadilah Kartikasasi G.A. Indira Teguh Supangkat Ketua iv

IKHTISAR RINGKAS Secara umum ED ISAK : Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi yang merupakan adopsi dari IFRIC Applying the Restatement Approach under IAS Financial Reporting in Hyperinflationary Economies bertujuan untuk:. memberikan panduan dalam menentukan penyajian kembali sesuai PSAK yang ditetapkan secara retrospektif.. memberikan panduan dalam menentukan pajak tangguhan atau laporan keuangan yang disajikan kembali tersebut.

PERBEDAAN DENGAN IFRSs ED ISAK Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi mengadopsi seluruh pernyataan dalam IFRIC Applying the Restatement Approach under IAS Financial Reporting in Hyperinflationary Economies kecuali IFRIC paragraf yang menjadi ED ISAK paragraf 0 tentang tanggal efektif. vi

Daftar isi Paragraf PENDAHULUAN... 0-0 Referensi Latar belakang... 0 Permasalahan... 0 INTERPRETASI... 0-0 Tanggal Efektif... 0 CONTOH ILUSTRASI vii

0 0 INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. PENERAPAN PENDEKATAN PENYAJIAN KEMBALI DALAM PSAK : PELAPORAN KEUANGAN DALAM EKONOMI HIPERINFLASI PENDAHULUAN Referensi PSAK (revisi 00): Pajak Penghasilan PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi Latar Belakang 0. Interpretasi ini memberikan panduan bagaimana menerapkan persyaratan PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi dalam suatu periode pelaporan saat entitas mengidentifikasi keberadaan hiperinflasi dalam ekonomi mata uang fungsionalnya, ketika ekonomi bukan hiperinflasi dalam periode sebelumnya, dan entitas menyajikan kembali laporan keuangannya sesuai dengan PSAK. Permasalahan 0. Pertanyaan yang ditujukan dalam Interpretasi ini adalah: (a) Bagaimanakah persyaratan disajikan dengan persyaratan unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan di PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi paragraf 0 diinterpretasikan ketika entitas menerapkan PSAK? (b) Bagaimanakah entitas mencatat pos pajak tangguhan awal dalam laporan keuangan yang disajikan kembali? Pengidentifikasian hiperinflasi berdasarkan pertimbangan entitas atas kriteria di PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi paragraf 0..

0 0 INTERPRETASI 0. Dalam periode pelaporan ketika entitas mengidentifikasikan keberadaan hiperinflasi dalam ekonomi mata uang fungsionalnya dan belum terjadi hiperinflasi pada periode sebelumnya, entitas menerapkan persyaratan PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi seolah-olah perekonomian selalu mengalami hiperinflasi. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pos-pos nonmoneter yang diukur pada biaya historis, laporan posisi keuangan awal pada awal periode terkini dalam laporan keuangan, disajikan kembali untuk mencerminkan pengaruh inflasi sejak tanggal aset (diperoleh dan liabilitas terjadi atau diambil-alih) sampai akhir periode pelaporan. Untuk pos-pos nonmoneter yang dicatat pada jumlah kini (pada tanggal selain tanggal perolehan atau kejadian) dalam laporan posisi keuangan awal, maka penyajian kembali mencerminkan pengaruh inflasi sejak tanggal jumlah tercatat tersebut ditentukan sampai akhir periode pelaporan. 0. Pada akhir periode pelaporan, pos pajak tangguhan diakui dan diukur sesuai dengan PSAK (revisi 00): Pajak Penghasilan. Namun, angka pajak tangguhan dalam laporan posisi keuangan awal selama periode pelaporan ditentukan sebagai berikut: (a) entitas mengukur kembali pos pajak tangguhan sesuai dengan PSAK (revisi 00) setelah entitas telah menyajikan kembali jumlah tercatat nominal pos nonmoneter pada tanggal laporan posisi keuangan awal periode pelaporan dengan menggunakan unit pengukuran pada tanggal tersebut. (b) pos pajak tangguhan diukur kembali sesuai dengan huruf (a) disajikan kembali atas perubahan unit pengukuran sejak tanggal laporan posisi keuangan awal periode pelaporan hingga akhir periode pelaporan. Entitas menerapkan pendekatan (a) dan (b) dalam menyajikan kembali pos pajak tangguhan dalam laporan posisi keuangan awal periode sajian komparatif dalam laporan keuangan yang.

0 0 disajikan kembali selama periode pelaporan ketika entitas menerapkan PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. 0. Setelah entitas menyajikan kembali laporan keuangannya, seluruh angka dalam laporan keuangan periode pelaporan selanjutnya (termasuk pos pajak tangguhan) disajikan kembali dengan menerapkan perubahan dalam unit pengukuran untuk periode pelaporan selanjutnya tersebut hanya terhadap laporan keuangan yang disajikan kembali untuk periode pelaporan sebelumnya. TANGGAL EFEKTIF 0. Entitas menerapkan Interpretasi ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah Januari 0..

0 0 CONTOH ILUSTRASI Contoh ini melengkapi, namun bukan bagian dari ISAK. CI0. Contoh ini mengilustrasikan penyajian kembali pos pajak tangguhan ketika entitas menyajikan kembali pengaruh inflasi dalam PSAK : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. Contoh ini tidak mengilustrasikan laporan keuangan lengkap sesuai SAK, karena hanya ditujukan untuk mengilustrasikan mekanisme pendekatan penyajian kembali dalam PSAK untuk pos pajak tangguhan. Fakta CI0. Laporan posisi keuangan pada tanggal Desember 0X (sebelum penyajian kembali) adalah sebagai berikut: LAPORAN POSISI KEUANGAN Cat 0X Rp Miliyar 0X Rp Miliyar ASET Aset tetap 0 00 Aset lain xxx xxx Total aset xxx xxx LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas pajak tangguhan 0 Liabilitas lain xxx xxx Total liabilitas xxx xxx Ekuitas Total ekuitas xxx xxx Total liabilitas dan ekuitas xxx xxx.

0 0... lanjutan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Aset Tetap Semua aset tetap diperoleh pada Desember 0X. Aset tetap disusutkan selama umur manfaatnya, yakni lima tahun. Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas pajak tangguhan per Desember 0X Rp milyar diukur sebagai perbedaan temporer kena pajak antara jumlah tercatat aset tetap Rp0 milyar dengan dasar pengenaan pajak Rp00 milyar. Liabilitas pajak tangguhan per Desember 0X Rp0 milyar diukur sebagai perbedaan temporer kena pajak antara jumlah tercatat aset tetap Rp00 milyar dengan dasar pengenaan pajak Rp milyar. Tarif pajak yang digunakan adalah %. CI0. Asumsikan bahwa entitas mengidentifikasi keberadaan hiperinflasi, misalnya, pada April 0X dan kemudian menerapkan PSAK : Pelaporan dalam Ekonomi Hiperinflasi dari awal 0X. Entitas menyajikan kembali laporan keuangannya berdasarkan indeks harga umum dan faktor konversi sebagai berikut: Indeks harga umum Faktor konversi pada Desember 0X Desember 0X (a), Desember 0X, Desember 0X,000 (a) Dalam contoh ini, faktor konversi untuk Desember 0X adalah, = /.

0 0 Penyajian Kembali CI0. Penyajian kembali laporan keuangan 0X berdasarkan pada persyaratan berikut: Aset tetap disajikan kembali dengan menggunakan perubahan indeks harga umum dari tanggal perolehan hingga akhir periode pelaporan terhadap biaya historis dan akumulasi penyusutannya. Pajak tangguhan harus dicatat sesuai dengan PSAK (revisi 00): Pajak Penghasilan. Angka komparatif untuk aset tetap selama periode pelaporan sebelumnya disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan. Angka pajak tangguhan komparatif diukur sesuai dengan ISAK paragraf 0. CI0. Oleh karena itu entitas menyajikan kembali laporan posisi keuangan per Desember 0X sebagai berikut: LAPORAN POSISI KEUANGAN (disajikan kembali) Cat 0X Rp Miliyar 0X Rp Miliyar ASET Aset tetap 0 0 Aset lain xxx xxx Total aset xxx xxx LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas lain xxx xxx Total liabilitas xxx xxx Ekuitas Total ekuitas xxx xxx Total liabilitas dan ekuitas xxx xxx.

0 0... lanjutan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Aset Tetap Semua aset tetap diperoleh pada Desember 0X dan disusutkan selama lima tahun. Biaya perolehan aset tetap disajikan kembali untuk mencerminkan perubahan tingkat harga umum sejak perolehan, dengan faktor konversi, (/). Biaya Disajikan historis kembali Rp milyar Rp milyar Biaya perolehan aset tetap 00. Penyusutan 0X (00) () Jumlah tercatat Desember 0X 00 Penyusutan 0X (00) () Jumlah tercatat Desember 0X 0 0 Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas pajak tangguhan per Desember 0X Rp milyar diukur sebagai perbedaan temporer kena pajak antara jumlah tercatat aset tetap Rp0 milyar dengan dasar pengenaan pajak Rp00 milyar. Liabilitas pajak tangguhan per Desember 0X Rp0 milyar diukur sebagai perbedaan temporer kena pajak antara jumlah tercatat aset tetap Rp00 milyar dengan dasar pengenaan pajak Rp milyar. Tarif pajak yang digunakan adalah %..

0 0... lanjutan Dalam laporan keuangan yang disajikan kembali, pada akhir periode pelaporan entitas mengukur kembali pos pajak tangguhan sesuai dengan PSAK sebagai dasar laporan keuangan yang disajikan kembali. Tetapi, disebabkan pos pajak penghasilan merupakan fungsi dari jumlah tercatat aset atau liabilitas dan dasar pengenaan pajaknya, entitas tidak dapat menyajikan kembali pos pajak penghasilan komparatif dengan menggunakan indeks harga umum. Sebagai penggantinya, dalam periode pelaporan yang mana entitas menerapkan pendekatan penyajian kembali berdasarkan PSAK, entitas (a) mengukur kembali pos pajak tangguhan komparatif sesuai dengan PSAK setelah entitas menyajikan kembali jumlah tercatat nominal pos nonmoneter pada tanggal awal laporan posisi keuangan dari periode berjalan dengan menggunakan unit pengukuran tanggal tersebut, dan (b) menyajikan kembali pos pajak penghasilan yang telah diukur kembali tersebut atas perubahan unit pengukuran sejak tanggal awal laporan posisi keuangan periode berjalan sampai dengan periode pelaporan. Dalam contoh, liabilitas pajak tangguhan yang disajikan kembali dihitung sebagai berikut: Rp milyar Pada akhir periode pelaporan: Jumlah tercatat aset tetap yang disajikan kembali 0 Dasar pajak (00) Perbedaan temporer 0 Liabilitas pajak tangguhan per Desember 0X, tarif pajak %.

0 0... lanjutan Angka pajak tangguhan komparatif terkait: Jumlah tercatat aset tetap yang disajikan kembali [00 x, (faktor konversi, = /) atau :, (faktor konversi, = /)] Dasar pajak () Perbedaan temporer Liabilitas pajak tangguhan per Desember 0X dengan tingkat harga umum pada akhir 0X, tarif pajak % Liabilitas pajak tangguhan per Desember 0X dengan tingkat harga umum pada akhir 0X, faktor konversi, (, = : ), tarif pajak % CI0. Dalam contoh ini, liabilitas pajak tangguhan yang disajikan kembali meningkat dari Rp menjadi Rp dari Desember 0X hingga Desember 0X. Peningkatan ini, yang termasuk dalam laporan laba rugi 0X, mencerminkan (a) pengaruh perubahan dalam perbedaan temporer kena pajak dari aset tetap, dan (b) penurunan daya beli atas dasar pengenaan pajak aset tetap. Dua komponen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pengaruh atas liabilitas pajak tangguhan akibat penurunan perbedaan temporer kena pajak dari aset tetap (-Rp + Rp) x % Kerugian atas dasar pajak akibat inflasi pada 0X (Rp x, Rp) x % () Kenaikan neto liabilitas pajak tangguhan () Debet ke laba rugi pada 0X.

0 0 Kerugian atas dasar pengenaan pajak merupakan kerugian moneter. PSAK paragraf menjelaskannya sebagai berikut: Keuntungan atau kerugian posisi moneter neto termasuk dalam laporan laba rugi. Penyesuaian terhadap aset dan liabilitas yang terkait (berdasarkan perjanjian) dengan perubahan harga sesuai dengan paragraf, saling hapus dengan keuntungan atau kerugian posisi moneter neto. Pos pendapatan dan beban lain, seperti pendapatan dan beban bunga serta selisih kurs terkait investasi atau pinjaman dana, juga terkait dengan posisi moneter neto. Meskipun pos tersebut diungkapkan secara terpisah, hal yang dapat membantu jika pos tersebut disajikan bersamaan dengan keuntungan atau kerugian posisi moneter neto dalam laporan laba rugi komprehensif..0