IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY UNTUK PEMBUATAN KIPAS ANGIN HEMAT ENERGI BERDASARKAN SUHU, KELEMBABAN DAN GERAK

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY UNTUK PEMBUATAN KIPAS ANGIN HEMAT ENERGI BERDASARKAN SUHU, KELEMBABAN DAN GERAK NASKAH PUBLIKASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK DIGITAL BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR ROTARY ENCODER KARYA ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digital untuk menunjang dunia teknologi industri. mengukur kecepatan kendaraan, yang merupakan perlengkapan standar setiap

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa yang paling sederhana, home automation atau otomatisasi

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap kehidupan dan kegiatan manusia..

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem pengendali kecepatan motor brushless DC, yakni metode PWM dengan dutycycle

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

Cooperative Driving Pada Perempatan Jalan Berbasis Fuzzy Logic Menggunakan Komunikasi Antar Kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB IV PENGUJIAN. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Arduino Uno.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

TAKARIR. perangkat yang digunakan untuk mengkondisikan udara. kumpulan fungsi-fungsi dalam pemrograman untuk mendukung proses pemrograman

SISTEM KONTROL RUANG OTOMATIS SEBAGAI PENGHEMAT ENERGI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY UNTUK AKUISI DATA BERBASIS WEB SERVER. Jl. Raya Kaligawe KM 4, PO BOX 1054, Semarang 50142

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

( ) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Pengendali Intensitas Lampu Ruangan Berbasis Arduino UNO Menggunakan Metode Fuzzy Logic

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

APLIKASI PEMBANGKIT PWM UNTUK MENGENDALIKAN KIPAS PADA DESKTOP KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. memungkinkan terjadinya kegagalan atau kurang memuaskan kerja alat yang telah dibuat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

Sistem Otomatisasi dan Monitoring Miniatur Greenhouse Berbasis Web Server dan Notifikasi SMS dengan Arduino ABSTRAK

IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)

Rancang Bangun Alat Penentu 16 Arah Mata Angin Dengan Keluaran Suara

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

Implementasi Motode Fuzzy Sugeno pada Pengendalian Exhoust Fan Sebagai Pembersih dan Pengatur Udara

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB I PENDAHULUAN. efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Fakta.

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY UNTUK PEMBUATAN KIPAS ANGIN HEMAT ENERGI BERDASARKAN SUHU, KELEMBABAN DAN GERAK Hadi Saputra Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : hadi.saputra@students.amikom.ac.id, hadisaputra26@gmail.com Abstrak Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, dimana cuaca diindonesia sangat panas dan banyak orang indonesia tidak tahan terhadap panas, oleh karena itu solusi penyejuk udara menjadi perhatian penting untuk menyegarkan udara yang panas, sistem air conditioner merupakan salah solusi untuk menyegarkan ruangan yang panas, tetapi penyejuk udara dengan sistem air conditioner bukan solusi yang fleksibel, karena sistem air conditioner menuntut kebutuhan listrik yang tinggi, dan juga tidak semua orang mempu membeli penyujuk udara dengan sistem air conditioner karena harganya yang terbilang mahal. Kipas angin menjadi solusi termurah untuk menyegarkan ruangan yang panas, karena kipas angin tidak menuntut kebutuhan listrik yang tinggi dan juga hampir semua orang mempu membeli kipas angin. Dari penelitian yang telah dilakukan menghasilkan sebuah konsep bagimana cara mengimplementasikan algoritma fuzzy untuk pembuatan kipas angin hemat energi dan juga membuat fungsi kipas angin menjadi lebih efektif dan efisien. Kata Kunci : Kipas Angin, Air Conditioner, Hemat Energi, Teknologi Pintar 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, dimana solusi penyejuk udara menjadi perhatian penting. Sistem air conditioner memang menjadi jawaban paling sederhana, tapi bukanlah alternatif yang fleksibel dan juga sistem air conditioner menuntut kebutuhan listrik yang tinggi. Solusi termurah untuk menyegarkan udara yang panas adalah kipas angin. tapi tidak semua orang mengapresiasi perangkat yang satu ini. Maka dari itu, penelitian ini menawarkan sebuah alternatif penyejuk udara yang unik dengan mengunakan konsep teknologi pintar, dimana kipas angin ini dapat mengontrol sendiri kecepatan putaran kipas dengan menyesuaikan suhu dan kelembaban ruangan. karena didalam perangkat kipas angin ini, kami menggunakan sensor pendeteksi suhu dan kelembaban yang akan menjadi paremeter untuk putaran kipas, sehingga kipas dapat mengontrol sendiri kecepataanya berdasarkan keadaan di dalam ruangan. Apabila suhu di dalam ruangan panas maka putaran kipas menjadi cepat, dan apabila suhu dalam ruangan turun menjadi normal maka kecepatan putaran kipas akan menurun. Dengan demikian penggunaan listrik untuk kipas angin ini akan lebih hemat, tidak seperti kipas angin yang lainnya pada umumnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan, Bagaimana Membuat Kipas Angin Hemat Energi Menggunakan Implementasi Algoritma Fuzzy 1.3 Tujuan Adapun tujuan penelitian dari penulisan ini adalah : 1. Untuk mengimplementasikan algoritma Fuzzy dalam pembuatan kipas angin hemat energi berdasarkan suhu kelembaban dan gerak. 2. Membuat sebuah inovasi baru menggunakan media kipas angin 1.4 Metodologi Dalam melakukan studi pencarian fakta dan pengumpulan data untuk memecahkan permasalahan yang ada, penulis menggunakan Metodologi pendekatan yang meliputi: 1. Analisis Penggunaan Algoritma Fuzzy Mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan dan kebutuhan sehingga dapat diimplementasikan kedalam sistem. 2.7-19

2. Implementasi Algoritma Fuzzy Menjabarkan dan melakukan perhitungan secara matematik menggunakan algoritma fuzzy sehingga dapat diimplementasikan kedalam sistem 3. Perancangan Sistem Membuat sebuah rancangan sistem yang dapat diimplementasikan ke dalam kipas angina. 4. Pengujian Hardware Melakukan Pengujian Terhadap hardware, apakah hadrware dapat berjalan dengan baik. 1.5 Tinjauan Pustaka a. Pengertian Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh (1965), dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak presisi dan keanggotaan dalam himpunan fuzzy, dan bukan dalam bentuk logika benar (true) atau salah (false), tapi dinyatakan dalam derajat (degree) [1]. b. Pengertian Arduino Secara Umum Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan [2]. c. DHT11 Temperature & Humidity Sensor DHT11 adalah sensor suhu (air temperature sensor) udara dan kelembaban (humidity sensor), sensor memiliki keluaran sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu dan kelembaban yang kompleks. Teknologi ini memastikan keandalan tinggi dan sangat baik stabilitasnya dalam jangka panjang. mikrokontroler terhubung pada kinerja tinggi sebesar 8 bit. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur suhu NTC. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat, kemampuan anti-gangguan dan keuntungan biaya tinggi kinerja [3]. d. Sensor gerak PIR (Passive Infra Red) Sensor gerak PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang berfungsi untuk pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya perbedaan/perubahan suhu sekarang dan sebelumnya. Sensor gerak menggunakan modul pir sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR hanya membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter [4]. e. PWM (Pulse Width Modulation) PWM (Pulse Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi dengan mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi yang tetap. Satu siklus pulsa merupakan kondisi high kemudian berada di zona transisi ke kondisi low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi [5]. 1.6 Kajian Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Aris Andista Cahya Ramadhon yang berjudul Rancangan Bangun Pengendali Motor Kipas Angin dengan menggunakan Metode Logika Fuzzy dan Image Processing. Penelitian ini membahas tentang penggunaan penghematan dan pemanfaatan energi listrik sebaik baiknya. Dengan menggunakan motode logika fuzzy, pengendali ruangan otomatis ini dapat bekerja apabila ada seseorang yang berada didalam sebuah ruangan [6]. 2. Pembahasan a. Analisis Penggunaan Algoritma Fuzzy 1. Menentukan Keanggotaan parameter suhu dan kelembaban Dalam pembuatan kipas angin hemat energi digunakan parameter suhu dan kelembaban untuk mengatur kecepatan putaran kipas, akan tetapi kondisi suhu dan kelembaban tidaklah konstan, paramater ini sangat dinamis tergantung dengan keadaan di lapangan, oleh karena itu digunakan juga logika fuzzy untuk menyelesaikan suatu masalah yang memiliki ketidakpastian seperti suhu dan kelembaban. Teknik logika fuzzy gunakan untuk memetakan nilai input dari suhu dan kelembaban yang didapatkan, sehingga akan mendapatkan hasil output nilai yang nantinya akan dimasukan ke dalam keanggotaan fuzzy. Dari hasil survei yang dilakukan, didapat data suhu dan kelembaban yang akan dikelompokan berdasarkan kondisi di lapangan seperti ditulis pada tabel 1 dan tabel 2 di bawah ini : 2.7-20

Tabel 1. Data Tingkatan Suhu (Temperature) Sangat Dingin 22 sampai 24 derajat Celsius Dingin Sedang Panas Sangat Panas 25 sampai 27 derajat Celsius 28 sampai 30 derajat Celsius 31 sampai 33 derajat Celsius 34 sampai 36 derajat Celsius Tabel 2. Data Tingkat Kelembaban (Humidity) Kelembaban Rendah 20% - 59% Kelembaban Sedang 60% - 89% Kelembaban Tinggi 90% - 100% dengan nilai 255, sehingga untuk mendapatkan analogwrite nilai 255 dibangi menjadi 5 kondisi sebagai berikut : Mencari Nilai analogwrite 1. 1/5 x 255 = 51 analogwrite = 51 2. 2/5 x 255 = 102 analogwrite = 102 3. 3/5 x 255 = 153 analogwrite = 153 4. 4/5 x 255 = 204 analogwrite = 204 5. 5/5 x 255 = 255 analogwrite = 255 Mencari nilai Duty Cycle 1. (51 / 255) x 100 = 20 Duty Cycle = 20% 2. (102 / 255) x 100 = 40 Duty Cycle = 40% 3. (153 / 255) x 100 = 60 Duty Cycle = 60% 4. (204 / 255) x 100 = 80 Duty Cycle = 80% 5. (255 / 255) x 100 = 100 Duty Cycle =100% Dari hasil di atas didapat nilai PWM untuk mengatur kecepatan putaran kipas seperti gambar dibawah ini. Dari hasil data suhu dan kelembaban di atas akan dimasukan kedalam Representasi Kurva pada gambar 1 dan gambar 2 dibawah ini : Gambar 3. Kondisi Kipas Dalam Keadaan Mati Gambar 1. Representasi Kurva Keanggotaan Suhu Dari gambar 3 di atas terlihat bahwa kondisi sinyal pwm dengan duty cycle 0%, dalam arti hasil keluaran tegangan hanya 0% dari 5V sehingga kondisi kipas dalam keadaan mati. Hal ini terjadi karena pwm tidak mendapat inputan dari parameter suhu dan kelembaban. Gambar 2. Representasi Kurva Keanggotaan Kelembaban 2. Menentukan nilai PWM untuk mengatur kecepatan putaran kipas PWM (Pulse Width Modulation) secara umum adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang berbeda. Penggunaan PWM dalam pembuatan kipas angin hemat energi ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran kipas. Dikarenakan kecepatan kipas angin disini memiliki 5 pengkondisian yaitu sangat dingin, dingin, sedang, panas dan sangat panas maka kecepatan putaran kipas akan dibuat menjadi 5 kecepatan. panjang PWM adalah 8 bit Gambar 4. Kecepatan Putaran Kipas Berada Pada Kondisi Sedang Dari gambar 4 di atas terlihat bahwa kondisi sinyal pwm dengan duty cyclenya adalah 60%, artinya hasil keluaran tegangan hanya 60% dari 5V sehingga kondisi putaran kipas dalam keadaan sedang. Hal ini terjadi karena pwm mendapat inputan dari parameter suhu dan kelembaban dengan hasil keadaan ruangan dalam keadaan sedang. Gambar 5. Kecepatan Putaran Kipas Berada Pada Kondisi Sangat Cepat 2.7-21

Dari gambar 5 di atas terlihat bahwa kondisi sinyal pwm dengan duty cyclenya adalah 100%, artinya hasil keluaran tegangan 100% dari 5V sehingga kondisi putaran kipas dalam keadaan sangat cepat. Hal ini terjadi karena pwm mendapat inputan dari parameter suhu dan kelembaban dengan hasil keadaan ruangan dalam keadaan sangat panas. b. Implementasi Algoritma Fuzzy 1. Menentukan Nilai Keanggotaan Suhu dan kelembaban Data suhu dan kelembaban akan kelompokan menjadi beberapa tingkatan atau anggota, hal ini di lakukan untuk memudahkan implemantasi algoritma fuzzy sebagai parameter pembuatan kipas hemat energi. 1.1 Menentukan Nilai Keanggotaan Suhu 21 sampai 24 Derajat Celsius Dibawah ini adalah perhitungan untuk mencari nilai keanggotan suhu 21 sampai 24 derajat celsius berdasarkan motode logika fuzzy, dibawah ini adalah representasi kurva keanggotaan suhu 21 sampai 24 derajat celsius yang ditunjuk pada gambar 6. Dingin = ((21 x 50) / 2) 525 = (1050 / 2) 525 = 525 525 = 0 Sehingga hasil kemungkinannya adalah : Sangat Dingin > Dingin 22 derajat celsius Sangat dingin = 75 Dingin = 25 Sehingga hasil kemungkinannya adalah Sangat Dingin > Dingin 23 derajat celsius Sangat dingin = 50 Dingin = 50 Sehingga hasil kemungkinannya adalah Sangat Dingin = Dingin 24 derajat celsius Sangat dingin = 25 Dingin = 75 Sehingga hasil kemungkinannya adalah Sangat Dingin < Dingin Dari hasil perhitungan di atas maka didapat digambarkan dalam representasi kurva seperti gambar 7 dibawah ini. Gambar 6. Representasi Kurva Keanggotaan Suhu 21 sampai 24 Apabila nilai yang didapat dari sensor DHT11 antara 21 derajat celsius sampai dengan 24 derajat celsius dimana masing masing suhu mempunyai 2 kemungkinan keanggotaan yaitu sangat dingin atau dingin. Dibawah ini adalah perhitungan untuk menentukan keanggotaan suhu berdasarkan logika fuzzy. Nilai keanggotaan ( >= 21 Derajat Celsius ) sampai ( < 25 Derajat Celsius ) Gambar 7. Hasil Keanggotaan Suhu 21 sampai 24 Apabila semua nilai keanggotaan suhu dari 21 sampai 37 derajat telah didapatkan dari perhitungan tersebut maka didapatkan representarsi kurva untuk keanggotaan suhu seperti gambar 8 dibawah ini : Dengan Rumus Sangat Dingin = F(x) = 625 ((nilai suhu x 50 / 2)...(1) Dingin = F(x) = ((nilai suhu x 50) / 2 525...(2) 21 Derajat Celsius Sangat dingin = 625 ((21 x 50) / 2) = 625 (1050 / 2) = 625 525 = 100 Gambar 8. Representasi Kurva Keanggotaan Suhu Hasil Perhitungan 2.7-22

Pada representasi kurva di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai suhu kurang dari 21 derajar celsius dianggap lebih dari sangat dingin, dalam arti kipas akan mati apabila suhunya di bawah 21 derajar celsius, karena suhu dibawah 21 derajat celsius sudah sangat dingin. 2. Nilai suhu lebih dari 37 derajat celsius dianggap sangat panas, sehingga putaran kipas angin akan berputar maksimal. c. Perancangan Sistem Dalam pembuatan kipas angin hemat energi ada beberapa hal yang perluh di pahami terlebih dahulu untuk mempermudah proses pembuatan dan perancangan kipas angin hemat energi, yaitu susunan atau blok diagram dari sistem alat itu sendiri. Adapun blok diagram dari sistem yang akan dibuat seperti gambar 9 dibawah ini. Gambar 9. Blok Diagram Sistem Kipas Angin Hemat Energi Setelah mengambarkan blok diagram sistem yang akan dibuat, Dibawah ini adalah gambar perancangan hardware untuk pembuatan kipas angin hemat energi yang ditunjuk pada gambar 10 dibawah ini. Gambar 10. Skema rankaian Arduino, sensor dan LCD Pada Gambar 10 diatas adalah rangkaian arduino dengan sensor DHT11, sensor PIR, dan LCD. Gambar 11. Flowchat cara kerja kipas angin Pada gambar 11 diatas adalah flowchat cara kerja kipas angin, kipas angin ini akan bekerja apabila sensor pir mendeteksi pergerakan manusia, caraya jika sensor pir mendeteksi pergerakan manusia maka otomatis kipas angin akan bekerja, dan apabila sensor pir tidak mendeteksi pergerakan manusia maka kipas tidak akan bekerja. Setelah kipas angin bekerja, ada waktu delay selama 5 menit, didalam waktu delay ini apakah sensor mendeteksi pergerakan lagi selama 5 menit, jika sensor masih mendeteksi pergerakan dalam waktu 5 menit maka kipas angin akan terus bekerja, sebaliknya, jika dalam waktu 5 menit sensor pir tidak mendeteksi pergerakan manusia maka kipas angin akan berhenti bekerja. Sehingga ada waktu delay 5 menit untuk kipas angin terus bekerja, dan setelah itu maka kipas anginnya akan mati. d. Pengujian hardware Setelah menjabarkan penjelasan mengenai implementasi algoritma fuzzy didalam pembuatan kipas angin, berikut ini adalah tahapan pengujuan hardware, apakah kipas 2.7-23

angin ini telah sesuai dengan perhitungan dalam setiap kemungkinan kondisi yang ada. Dibawah ini adalah gambar hasil pengujian kipas angin yang telah selesai di buat seperti yang ditunjukan pada gambar 12. Tabel 5. Penggunaan Listrik kipas angin hemat energi Jam 1 6 12 24 kwh <=0,045 <=0,27 <=0,54 <=1,08 3. Kesimpulan Gambar 12. Putaran Kipas Dalam Kondisi Suhu Normal Dari gambar 12 diatas terlihat bahwa kecepatan putaran kipas adalah sedang, hal ini dikarenakan suhu yang terdeteksi adalah 28 derajat celsius dan kelembaban menunjukan nilai 86 persen. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kipas Angin tidak akan berputar apabila sensor tidak mendeteksi adanya pergerakan didalam ruangan meskipun kipas angin dalam keadaan hidup. 2. Putaran kecepatan kipas angin berdasarkan parameter suhu dan kelembaban ruangan. Semakin tinggi suhu dan kelembaban sebuah ruangan makan semakin cepat putaran kipasnya, begitu juga sebaliknya. Semakin rendah suhu ruangan dan kelembabannya maka putaran kipas angin akan melambat secara otomatis. 3. Apabila tidak ada pergerakan selama 5 menit maka kipas angin akan berhenti secara otomatis meskipun didalam ruangan terdapat manusia. Gambar 13. Keadaan Putaran Kipas Ketika Suhu Dinaikan Dari gambar 13 diatas terlihat perubahan yang cukup signifikan dari hasil manipulasi suhu menggunakan pengering rambut. Sebelumnya suhu awal adalah 28 derajat celsius dan kelembaban 86 persen, setelah dimanipulasi suhu berubah menjadi 32 derajat celsius dan kelembaban 80 persen. Keadaan ruangan menjadi panas Sehingga kecepatan kipas berada ditingkat 4. Kipas angin ini dipastikan lebih hemat energi dari pada kipas angin pada umumnya karena penggunaan nya tidak terus menerus. Berikut adalah perhitungannya. Kipas Angin Biasa 45 Watt, 220 Volt (45 : 1000 ) = 0,045kwh Tabel 3. Penggunaan Listrik 220 Volt perjam Jam 1 6 12 24 kwh 0,045 0,27 0,54 1,08 Kipas Angin Hemat Energi 45 Watt, 220 Volt (45 : 1000 ) = 0,045kwh Tabel 4. Output Volt berdasarkan kondisi ruangan Kondisi Sgt Panas Panas Normal Dingin Sgt Dngn Volt 220 110 73 55 44 4. Kipas angin ini dipastikan lebih hemat energi dari pada kipas angin pada umumnya karena pada kipas angin normal penggunaan listrik adalah 0,045 kwh, sedangkan kipas angin hemat energi menggunakan daya listrik <=0,045 kwh. Daftar Pustaka [1] Farid Takhfifur Rahman, 2015, Perancangan Pengendali Logika Fuzzy Untuk Kelembaban Ruangan, Jurnal, Institut Teknologi Sepuluh Nopember [2] Dias Prihatmoko, 2016, Perancangan dan Implementasi Pengontrol Suhu Ruangan berbasis Mikrokontroller Arduino Uno, Jurnal SIMETRIS, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara [3] Fatma, Sensor suhu, http://elektronikadasar.info/sensorsuhu.htm, diakses tanggal 7 Desember 2016. [4] SUTONO, 2015, Perancangan Sistem Aplikasi Otomatisasi Lampu Penerangan Menggunakan Sensor Gerak Dan Sensor Cahaya Berbasis Arduino Uno, Jurnal Ilmiah UNIKOM, Universitas Komputer Indonesia [5] Samsul Arifin, 2014, Pemanfaatan Pulse Width Modulation Untuk mengontrol Motor, Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA, STMIK Asia Malang [6] Aris Andista Cahya Ramadhon, 2015, Rancangan Bangun Pengendali Motor Kipas Angin Dengan Menggunakan Metode Logika Fuzzy dan Image Processing, Jurnal Eproc, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom. Biodata Penulis Hadi Saputra, memperoleh gelar Ahli Madya Komputer (Amd.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. 2.7-24