BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN SATE ATAU JENIS MAKANAN YANG DIPANGGANG PADA KESIAPAN MEMBUKA USAHA FOOD COURT

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. akan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia dalam. mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh dimensi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang beradab menganggap pendidikan sebagai suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempelajari fakta dan informasi saja, namun juga harus mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. menguasai komputer agar memudahkan pekerjaannya masing - masing.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tujuan pendidikan. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan didesain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

87. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) menyatakan bahwa. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

67. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang B.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang melibatkan kemampuan kognitif, afektif, maupun. UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai upaya dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai, salah satunya ialah peningkatan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU No.20 tahun 2003, 2003:4). Perkembangan kehidupan manusia tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai oleh suatu bangsa. Hal ini terkait dengan bagaimana mutu pendidikan yang ada. Perbaikan mutu pendidikan akan berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan suatu bangsa, karena sumber daya manusia adalah faktor penting dalam memperbaiki kondisi dan situasi suatu bangsa. Mutu pendidikan terkait pula dengan proses pembelajaran, proses pembelajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dan murid. Proses pembelajaran ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu: tujuan, materi, metode, organisasi kurikulum, dan evaluasi. Proses pembelajaran yang memiliki komponen-komponen tersebut merupakan suatu kesatuan atau mata

2 rantai yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Banyak metode atau cara mengajar yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, tetapi tidak semua metode tersebut cocok untuk semua materi yang diajarkan. Dalam memilih dan menggunakan metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan, materi, waktu, sarana, karateristik siswa, dan evaluasi. Seperti yang diungkapkan oleh Winarno Surachmad (1980:85), khusus mengenai metode mengajar di kelas, selain faktor tujuan, juga faktor murid, situasi dan faktor guru ikut menentukan efektif tidaknya sebuah metode. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa, hasil belajar siswa tersebut diperoleh setelah proses pembelajaran berlangsung, kegiatan proses pembelajaran akan mempengaruhi baik buruknya terhadap hasil belajar siswa, apabila proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik maka akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian keberhasilan tujuan pembelajaran. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah dibutuhkan berbagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran seperti media pembelajaran, buku-buku, laboratorium dan pemakaian sarana teknologi informasi komunikasi lainnya. Namun pada kenyataannya ketersediaan sarana penunjang tersebut tidak memadai sehingga menghambat kegiatan proses pembelajaran. Dalam hal ini kreativitas guru menjadi solusi menanggulangi masalah tersebut. Seorang guru harus dapat merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, agar dapat mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Untuk mengatasi

3 permasalahan sarana tersebut salah satunya ialah dengan cara mendesain pembelajaran dengan baik salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Pada kenyataannya sekarang ini interaksi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada nilai siswa SMKN 3 Bandung kelas X semester 2 tahun pelajaran 2009/2010 bahwa 80% siswa belum tuntas dalam Mata Diklat KKPI. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mencoba menerapkan metode demonstrasi agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode demonstrasi merupakan suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam bentuk mempertunjukkan gerakan-gerakan untuk disaksikan dan ditiru oleh siswa. Metode ini dapat digunakan untuk menjelaskan konsep Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) secara kongkret agar siswa dapat memahami konsep yang sedang diberikan oleh guru. Hasil penelitian Dwi Setyaningsih (2009:67) menunjukan bahwa metode demonstrasi efektif digunakan pada mata pelajaran Biologi. Begitupula hasil penelitian Galih M.S.R (2007:72) pada mata pelajaran Fisika dan hasil penelitian Asma Wati (2008:85) pada mata pelajaran Kemahiran Hidup elektif Kemahiran Teknikal. Kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi membuat siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik serta dapat mengingat materi yang telah disampaikan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, siswa dituntut dapat

4 mengikuti perkembangan teknologi tersebut, dalam pelaksanaannya seperti mata diklat keterampilan komputer dan pengolahan informasi (KKPI) yang ada pada kurikulum SMK. Mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut. Mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global. Untuk menghadapinya diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungannya dan dunia kerja. Mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) membekali peserta didik untuk beradaptasi dengan dunia kerja dan perkembangan dunia, juga pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) diajarkan untuk mendukung pembentukan kompetensi program keahlian serta memudahkan peserta didik mendapatkan pekerjaan yang berskala nasional maupun internasional.

5 Penerapan metode demonstrasi diharapkan dapat memberikan pengaruh pada pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) agar menjadi hidup, menarik dan memperkecil kemungkinan munculnya aktivitas negatif yang tidak dikehendaki. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan kompetensi belajar yang telah ditetapkan. Hal tersebut memunculkan pertanyaan yakni bagaimana pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar domain kognitif siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung? Berangkat dari pertanyaan tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mencari jawabannya. Penelitian ini difokuskan pada metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa. B. Rumusan Masalah Sejalan dengan pembahasan di atas, permasalahan umum yang diajukan dalam penelitian ini adalah : bagaimana pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar domain kognitif siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung? Perumusan masalah dijabarkan ke dalam pertanyaan khusus seperti berikut : 1. Bagaimana pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar domain kognitif aspek mengingat (C1) siswa pada mata diklat

6 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar domain kognitif aspek memahami (C2) siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung? 3. Bagaimana pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar domain kognitif aspek menerapkan (C3) siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung? C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini dirumuskan dalam rincian tujuan khusus di bawah ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar domain kognitif aspek mengingat (C1) siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung.

7 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar domain kognitif aspek memahami (C2) siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar domain kognitif aspek menerapkan (C3) siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas X jurusan multimedia SMK Negeri 3 Bandung. D. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu, metode demonstrasi dan hasil belajar. 1. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu konsep atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil belajar dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar terdiri dari tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dicapai sesuai dengan tujuan pendidikan adalah domain kognitif aspek mengetahui (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3) siswa. a. Aspek mengetahui (C1) yang mencakup kemampuan mengulang.

8 b. Aspek memahami (C2) yang mencakup kemampuan menjelaskan. c. Aspek menerapkan (C3) yang mencakup kemampuan menjalankan. 3. Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) adalah salah satu mata pelajaran yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam penelitian ini, kegiatan belajar pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaah Informasi (KKPI) yang diteliti adalah mengenali perintah cetak pada software presentasi. E. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam dunia pendidikan baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun nonformal, dan khususnya bagi guru serta siswa yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. 1. Manfaat penelitian secara teoritis Sebagai bahan masukan dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai untuk mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaah Informasi (KKPI) 2. Manfaat penelitian secara praktis a. Pihak sekolah Sebagai bahan masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik. Sehingga proses pembelajaran berhasil, sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

9 b. Pihak guru Sebagai masukan untuk dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa, khususnya domain kognitif pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). c. Pihak Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Sebagai alternatif dalam penggunaan metode pembelajaran yang relevan dengan tingkat kebutuhan yang ada. d. Pihak peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan masukan dan bahan inspirasi bagi peneliti selanjutnya serta bagi yang berminat mempelajari metode pembelajaran khususnya metode demonstrasi. F. Asumsi Asumsi yang digunakan peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1. Penggunaan metode demonstrasi sangat efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat oleh guru akan meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Metode demonstrasi dalam pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dapat membantu memudahkan siswa dalam proses belajar.

10 H. Lokasi Penelitian Penelitian memilih lokasi SMK Negeri 3 Bandung yang beralamat di Jl.Solontongan No.10 sebagai lokasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2010/2011, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas X jurusan multimedia. Sampelnya yaitu siswa kelas X jurusan multimedia 2.