ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

III. METODE PENELITIAN

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI DI DESA ANTAPAN (Studi Kasus Di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA C.V DUTA AGROLESTARI DI KOTAPALU

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS TITIK IMPAS CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl) LOKAL MADURA. Disusun Oleh : Kustiawati Ningsih

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

AGUS PRANOTO

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA. Oleh : Christoporus *)

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani Padi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Sarana. Produksi

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

IV. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 3 (3) : 353-359, Juni 05 ISSN : 338-30 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU Break Even Point Analysis of Farm Onion (Allium ascolinicum L) Varieties Palu Valley in Taipa Village of North Palu Sub-district Palu City Adrian Abd. Rahim ) ) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu e-mail : adrian_trisaputra9@yahoo.co.id ABSTRACT This study aims to determine the total cost, production volume, selling price and the amount of revenue that the respondent farmers in the village of Taipa, so farms are run reach break-even point or in other words the farm does not lose nor gain profits. Determining the location of research done intentionally purposive, with the consideration that the Taipa Village is one of the producers of onion varieties Palu valley with a pretty good productivity in the district north of Palu. The analytical method used is the break-even point. The results showed that, total cost of cultivation of onion varieties Palu valley Rp. 0.947.755,9 per growing season, acceptance of Rp. 38,5, 36,87 per season with earned income of Rp. 7.574.606,95 per growing season, breakeven point production of 93,73 kg and the break-even point at Rp.,874,600. Key Words : Break even point, shallots varieties palu valley ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya total biaya, volume produksi, harga jual serta besarnya penerimaan yang diperoleh petani responden di Kelurahan Taipa, sehingga usahatani yang dijalankan mencapai titik pulang pokok atau dengan kata lain usahatani tersebut tidak mengalami kerugian dan tidak pula memperoleh laba. Penentuan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive), dengan pertimbangan bahwa Kelurahan Taipa merupakan salah satu daerah penghasil bawang merah varietas lembah Palu dengan produktivitas yang cukup baik di kecamatan Palu utara. Metode analisis yang digunakan adalah metode titik pulang pokok atau (break Even Point). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, total biaya usahatani bawang merah varietas lembah Palu sebesar Rp. 0.947.755,9 per musim tanam, penerimaan sebesar Rp. 38.5.36,87 per musim tanam dengan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 7.574.606,95 per musim tanam, titik pulang pokok produksi 93,73 kg dan titik pulang pokok harga sebesar Rp..874.600. Kata Kunci : Titik pulang pokok, bawang merah varietas lembah palu. PENDAHULUAN Pembangunan pertanian diharapkan tumbuh dan berkembang seiring dengan pertumbuhan sektor - sektor lain agar dapat memperbaiki keadaan perekonomian masyarakat. Secara fungsional akan mampu berperan dalam penyediaan bahan baku industri, peningkatan pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja serta peningkatan penerimaan devisa melalui ekspor hasil - hasil tanaman hortikultura (Soekartawi, 995). Pemerintah akhir-akhir ini menaruh perhatian yang sangat besar untuk mengembangkan komoditi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Komoditas 353

hortikultura telah mendapatkan perhatian tersendiri disamping tanaman pangan. Pengembangan komoditas tersebut juga mendapatkan perhatian cukup penting di tingkat daerah khususnya Sulawesi Tengah, mengingat ada salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi yaitu bawang merah varietas Lembah Palu (Soetiarso, 007). Salah satu komoditi andalan Sulawesi Tengah adalah Bawang Merah Varietas Lembah Palu (bahan baku bawang goreng). Komoditi ini termasuk komoditi yang memiliki potensi pasar yang cukup baik untuk terus di kembangkan. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura, biasa digunakan sebagai penyedap masakan, bahan baku industri makanan. Selain itu bawang merah merupakan sumber vitamin B, C, kalium, fosfor dan mineral. Bawang merah varietas lembah Palu yang dikenal luas sebagai bawang goreng merupakan salah satu komoditas pertanian strategis Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala dengan tingkat produktivitas yang masih rendah. Walaupun varietas ini produktivitasnya relatif rendah dibandingkan dengan varietas bawang merah lainnya, tetapi karena varietas ini mimiliki citarasa yang baik, harum, gurih, garing dan dapat disimpan lama, petani tetap memilih varietas ini sebagai salah satu komoditi utama dalam Tabel. usahatani mereka bahkan karena keunikan bawang goreng ini telah menjadi brand lokal Kota Palu. Produktivitas rata-rata varietas ini dengan teknonologi petani berkisar antara 4-5 ton perhektar, sedangkan produktivitas bawang merah lainnya berkisar 7,3 ton perhektar (BPS, 007). Berbagai hasil penelitian mengenai perbaikan cara bercocok tanam menunjukkan bahwa varietas ini memiliki potensi produksi genetik antara - 3 ton/ha (Thaha, 0). Ini berarti masih ada harapan untuk meningkatkan pendapatan petani bawang merah varietas lembah Palu melalui perbaikan teknologi budidaya dan pengaturan waktu tanam untuk menghidari terjadinya overproduksi yang berakibat jatuhnya harga bawang merah varietas Lembah Palu di pasaran. Besarnya produksi dan produktivitasnya bawang merah varietas Lembah Palu dapat dilihat pada Tabel. Produktivitas bawang merah di Kota Palu yang di tunjukkan pada tabel mengalami fluktuasi. Pada saat ini perkembangan bawang merah varietas lembah Palu di Kecamatan Palu Utara terus dikembangkan, mengingat varietas ini termaksud varietas unggulan. Luas Panen, produksi, dan produktivitas tanaman bawang merah yang ada di Kecamatan Utara terlihat pada Tabel. Data luas lahan, luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas bawang merah varietas Lembah Palu, 007 0. Tahun Luas Luas Produktivitas Produksi (ku) Tanam (ha) Panen (ha) (ku/ha) 007 008 009 00 0 0 7,00 58,00 94,00 6,00 533,0 59,00 83,0 55,0 59,0 07,0 55,5 85,0 365,0 390,50 8,90 5.94,07 0.8,00 5004,00 73,00 74,00 7,00 77,0 79,7 53,0 Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kota Palu, 03. 354

Tabel. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah Varietas Lembah Palu di Kecamatan Palu Utara Kota Palu, 04. Tahun 007 008 009 00 0 0 Luas Panen (Ha) 7,00 9,00 0,00 0,87,63 7,00 Produksi (Ku) 5,00 566,0 67,00 70,0 04,00 000,70 Produktivitas (Ku/ha) 30,7 6,9 6,70 66,5 87,4 7,69 Sumber: Badan Pusat Statistika (BPS), 03. Berdasarkan Tabel. menunjukkan bahwa luas panen, produksi, dan produktivitas bawang merah varietas lembah Palu di Kecamatan Palu Utara terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Untuk itu, peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang titik impas (pulang pokok) agar petani yang ada di Kelurahan Taipa mendapat gambaran berapa besar seharusnya mereka memproduksi bawang merah varietas lembah Palu agar usaha taninya mendapat untung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik pulang pokok (Break even point) usahatani bawang merah varietas lembah Palu di Kelurahan Taipa Kecamatan Palu Utara Kota Palu. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive), dengan pertimbangan bahwa Kelurahan Taipa Kecamatan Palu Utara merupakan daerah penghasil bawang varietas lembah Palu. Pelaksanaan penelitian dan analisis data pada bulan Maret sampai Juni 04. Penentuan Responden Responden yang diambil adalah petani bawang Palu. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Jumlah responden kepala keluarga yang diambil sebanyak 50% atau 30 petani dari total anggota populasi sebanyak 60 kepala keluarga, sebagai dasar pertimbangan bahwa 30 sampel yang diambil sudah dianggap representatif. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data perimer diambil dengan cara observasi dan wawancara langsung terhadap petani responden dengan bantuan daftar pertanyaan (kuisioner), sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur dan instansi-instansi yang terkait langsung dengan penelitian ini. Analisis Data Alat analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian ini yaitu analisis titik pulang pokok. Sesuai dengan tujuan yang diinginkan agar dapat tercapai yaitu untuk mengetahui titik pulang pokok (Break Even Point) suatu usahatani, maka model analisis yang digunakan adalah analisis pulang pokok yang dikemukakan oleh Supranto (988) secara matematis dijabarkan sebagai berikut: TR = TC TR = P X Q TC = TFC + TVC Maka di peroleh rumus Titik Pulang Pokok dalam satuan unit produksi sebagai berikut: TFC P - V Selanjutnya, untuk menghitung titik pulang pokok dalam satuan rupiah maka total produksi (Q) harus dikalikan dengan harga jual perkilogram (P). Keterangan : TR = Total penerimaan (Total Revenue) (Rp) TC = Total biaya (Total Cost) (Rp) 355

TVC = Total Biaya Variabel TFC = Total Biaya Tetap (fixed Cost) (Rp) AVC = Biaya Variabel Rata-rata perkilogram (Variable Cost) (Rp) V = Biaya Variabel perkilogram (Variable Cost) (Rp) P = Harga Jual Perkilogram (Rp) Total Produksi dalam Usahatani (Kilogram) HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya Tetap. Biaya tetap adalah biaya yang relatif jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diproleh sedikit atau banyak. Biaya tetap meliputi; pajak, sewa lahan, penyusutan alat pertanian, dan biaya iuran irigasi. Berdasarkan data yang sudah ada pada, maka besarnya biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jenis dan Jumlah Biaya Tetap yang Dipergunakan Responden di Kelurahan Taipa, 04. Nilai No Jenis Biaya Tetap 3 4 Penyusutan Alat Pajak Sewa Lahan Iyuran irigasi (Rp/Musim) 67.044,95 33.406,47 50.054,85 97.468,35 Jumlah Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 04. Data pada Tabel 3 menunjukkan, bahwa besarnya biaya tetap yang harus dikeluarkan petani responden di Kelurahan Taipa tersebut ialah sebesar Rp.. Biaya tersebut terdiri atas biaya penyusutan alat yang dikonversi dari biaya pertahun menjadi permusim dengan masa panen pertahun 3 kali sebesar Rp. 67.044,95. Nilai pajak sebesar Rp. 33.406,47 yang dikonversi dari biaya pertahun menjadi permusim dengan masa panen pertahun 3 kali, sewa lahan sebesar Rp. 50.054,85 yang dikonversi dari biaya pertahun menjadi permusim dengan masa panen pertahun 3 kali, serta besarnya biaya iuran irigasi yaitu Rp. 97.468,35 yang tertera pada. Biaya Variabel. Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya berubah-ubah. Biaya variabel meliputi; biaya bibit, biaya pupuk, biaya pestisida, dan biaya tenaga kerja. Tabel 4. Jenis dan Jumlah Biaya Variabel yang Dikeluarkan Petani Responden di Kelurahan Taipa, 04. No Biaya Variabel Nilai (Rp/Musim) 3 4 Bibit Pupuk Pestisida Tenaga Kerja 5.34.77,0 786.835,44 04.56,3 3.85.6,39 Jumlah 0.048.78,6 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 04. Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa, besarnya biaya variabel yang harus dikeluarkan petani responden di kelurahan Taipa ialah sebesar Rp. 0.048.78,6. Biaya tersebut terdiri atas biaya penggunaan bibit sebesar Rp. 5.34.77,0, biaya penggunaan pupuk sebesar Rp. 786.835,44, biaya Pestisida sebesar Rp. 04.56,3, dan biaya tenaga kerja Rp. 3.85.6,39 Jadi total biaya usahatani yang dikeluarkan oleh petani responden di Kelurahan Taipa dapat dilihat dari penjumlahan total biaya variabel Rp. 0.048.78,6 dan total biaya tetap Rp.. Total biaya usahatani bawang merah varietas lembah Palu di Kelurahan Taipa dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Total Biaya Usahatani Bawang Merah Varietas Lembah Palu di Kelurahan Taipa, 04. No Total Biaya Nilai (Rp/Musim) Biaya Tetap Biaya Variabel 0.048.78,6 Jumlah 0.947.755,9 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 04. Data Tabel 5 menunjukkan besarnya total biaya yang harus dikeluarkan petani responden di Kelurahan Taipa ialah Sebesar Rp. 0.947.755,9. Biaya tersebut diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. 356

Analisis Penerimaan dan Pendapatan. Penerimaan ialah hasil kali antara jumlah produksi dan harga penjualan. Semakin besar hasil produksi yang dijual, maka semakin besar penerimaan yang diperoleh. Demikian juga dengan harga penjualannya, semakin tinggi harga jual produksi, maka semakin besar pula penerimaannya. Rata-rata penerimaan dan pendapatan usahatani bawang merah varietas lembah Palu dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rata - rata Penerimaan dan Pendapatan Petani Responden Usahatani Bawang Merah Varietas Lembah Palu di Kelurahan Taipa, 04. No 3 Uraian A. Penerimaan a. Hasil Produksi Bawang Palu 96, kg b. Harga Jual Rp. 0.000/kg Jumlah (a x b) B. Biaya-biaya a. Biaya Tetap b. Biaya Variabel Total Biaya (a + b) Pendapatan (A B) Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 04. Nilai (Rp/Musim) 38.5.36,87 0.048.78,6 0.947.755,9 7.574.606,95 Berdasarkan uraian Tabel 6 menunjukkan, hasil produksi bawang merah varietas Lembah Palu sebanyak 96, kg permusim tanam, dengan harga jual per kilogramnya Rp. 0.000 sehingga penerimaan yang diperoleh petani responden di Kelurahan Taipa adalah Rp. 38.5.36,87 per musim tanam. Besarnya total biaya-biaya usahatani yang dikeluarkan ialah Rp. 0.947.755,9 permusim tanaman, maka besarnya pendapatan yang dapat diperoleh petani responden di kelurahan Taipa adalah Rp. 7.574.606,95 per musim tanam. Analisis Titik Pulang Pokok. Berdasarkan hasil analisis data, rata - rata biaya variabel (AVC), yang diperoleh dari hasil bagi total biaya variabel (TVC) dengan total produksi (Q), maka di peroleh rata - rata biaya variabel (AVC) sebesar Rp. 0.408,94 dan biaya tetap (TFC) sebesar Rp. sedangkan rata - rata harga penjualan bawang merah varietas lembah Palu sebesar Rp. 0.000/kg. Berdasarkan data tersebut, titik pulang pokok usahatani bawang merah varietas lembah Palu dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: TFC P AVC Maka : 0.000 0.408,94 9.59,06 93,73 kg Dengan demikian, maka Q (Rp) = Rp. 0.000/kg x 93,73 = Rp..874.600 Berdasarkan dari hasil analisis data, diketahui volume produksi mencapai tingkat 93,73 kg atau sebesar Rp..874.600. Artinya jika petani memperoleh hasil produksi lebih dari 93,73 kg atau memperoleh penerimaan lebih besar dari Rp..874.600 maka usahataninya akan mendapat keuntungan. Sebaliknya, petani memperoleh hasil lebih kecil dari 93,73 kg atau memperoleh penerimaan lebih kecil dari Rp..874.600, maka usahataninya mengalami kerugian. Tapi, jika petani memperoleh hasil produksi sebesar 93,73 kg atau penerimaannya sebesar Rp..874.600 maka usahatani tersebut impas (TR = TC). Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat digambarkan grafik titik pulang pokok sebagai berikut 357

(TR,TC) (Y) 38.5.36,87 TR TC Untung Rugi.874.600 TPP AVC TFC 93,73 96, (X) (Q) Gambar. Grafik Perpotongan Antara Garis TR dan TC pada Posisi Titik Pulang Pokok Usahatani Bawang merah varietas lembah Palu. Pada gambar grafik di atas terlihat sumbu Y (vertikal) menggambarkan biaya dan penerimaan. Sedangkan pada sumbu X (horizontal) menggambarkan volume produksi. Garis mendatar di sumbu Y menunjukkan jumlah biaya tetap (TFC) sebesar Rp. yang jumlahnya tidak berubah, tidak tergantung besar kecilnya produksi. Garis total biaya (TC) dimulai dari titik perpotongan garis biaya tetap dengan sumbu Y (titik Rp. ) dan digambarkan sebagai garis miring yang naik dari kiri bawah ke kanan atas rata - rata sebesar Rp. 0.947.755,9. Garis penerimaan (TR) rata-rata sebesar Rp. 38.5.36,87 dengan tingkat produksi rata-rata sebesar 96, kg dimulai dari titik 0 yang naik dari kiri bawah ke kanan atas. Garis biaya variabel rata-rata (AVC) naik dari kiri bawah ke kanan atas sebesar Rp. 0.408,94. Titik pulang pokok diperoleh pada saat garis total biaya (TC) berpotongan dengan garis total penerimaan (TR). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa titik pulang pokok volume produksi usahatani bawang merah varietas lembah Palu di Kelurahan Taipa sebesar 93,73 kg dan titik pulang pokok harga bawang merah varietas lembah Palu di Kelurahan Taipa Sebesar Rp..874.600. Saran. Meningkatkan pendapatan petani, perlu hubungan baik dan kerja sama antar anggota kelompok tani yang terus diperkuat terutama dalam merespon pasar dan setiap usaha peningkatan kapasitas petani.. Pemerintah hendaknya terus mendorong dan memperkuat kelembagaan petani khususnya kelompok tani dengan meningkatkan kemampuan mengelola usaha taninya melalui pelatihanpelatihan, bantuan berupa peralatan, dan bahan-bahan yang diperlukan untuk 358

meningkatkan kemampuan petani berproduksi. 3. Perlu meneliti titik pulang pokok dalam hubungannya dengan perbedaan tingkat penerapan teknologi, adat istiadat dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA BPS 007. Kota Palu dalam Angka Thn 006. Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah, Palu. Supranto J, 988. Riset Oprasi untuk Pengambilan Keputusan. Universitas Indonesia. Jakarta.. Soekartawi. 995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Soetiarso T. A. 007. Teknologi Inovatif Bawang Merah dan Pengembangannya, Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Proceeding Seminar Nasional Pengembangan Inovasi Pertanian Lahan Marginal. Palu Sulawesi Tengah. Thaha., R, 0. Daya Adaptasi dan Kualitas Bawang Merah Varietas Lembah Palu Dalam Perspektif Pertumbuhan Agroindustri. Disertasi, Program Pascasarjana Hasanuddin, Makassar. 359