EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIKELAS XI SMUN 3 WONOGIRI

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN CARA BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI METODE CONTEXTUAL

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu mengatasi problematika kehidupan. peserta didik. Guru mempunyai peran penting saat berlangsungnya

BAB I PENDAHULUAN. bercitarasa tinggi, serta teknik penyajiannya yang benar. Dan Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, baik guru maupun siswa pasti

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. faktor mempengaruhi keberhasilan pendidikan tanpa diketahui faktor

PENERAPAN PENDEKATAN CTL

BAB I PENDAHULUAN. materi pelajaran dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Jika guru dapat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. siswa yang menganggap bahwa matematika itu sangat sulit dan membosankan. Padahal tidak semua anggapan mereka itu benar.

SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS MELALUI PENDEKATAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diperhatikan guru dan siswa. Pendidikan merupakan proses

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas/mutu kehidupan manusia. Pendidikan ini terjadi melalui serentetan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU, PEMUAIAN DAN KALOR.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh: FARIDA HIKMAWATI A

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mengajar mempunyai. sebagai wadah untuk menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN. atau pengalaman (Ngalim Purwanto, 2007:85). Dimana pengalaman. merupakan guru yang paling baik dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup dan terampil dalam

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II DI MTsN TANON SRAGEN

MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

(Eksperimen pada siswa kelas V11 semester ganjil SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tersebut dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga. menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi telah menjadikan penguasaan bahasa. asing (khususnya bahasa Inggris) sebagai syarat utama untuk

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NARTI A

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP MODEL MATEMATIKA EKSTRIM FUNGSI MELALUI PROBLEM SOLVING KELAS XI (PTK SMA Islam Sudirman Ambarawa)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan melahirkan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPS

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan pendidikan khususnya pendidikan di sekolah. Pembinaan

(Pokok Bahasan Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri I Baki Tahun Ajaran 2007/2008)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas

BAB I PENDAHULUAN. penting upaya peningkatan mutu pendidikan matematika secara keseluruhan.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika HANAFI A

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga arah yaitu. pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan berkompeten. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga pembelajaran di SD haruslah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Atik Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ALIMAH AMIN A

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

EKSPERIMENTASI ALAT PERAGA SIMETRI LIPAT DAN SIMETRI PUTAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi. Diajukan oleh :

SETI YANINGSIH NIM : A

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman di dunia mendorong pendidikan untuk. dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIKELAS XI SMUN 3 WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Diajukan oleh: YOPPY WAHYU PURNOMO A410 030 114 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kemajuan suatu negara dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung meningkatnya sendi-sendi kehidupan didalam negara tersebut, terlebih dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang kokoh guna menyusun sendi-sendi kehidupan yang lainnya. Jika kualitas pendidikannya tinggi maka akan memberi output Sumber Daya Manusia (SDM) tinggi pula sehingga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi itu pembangunan disegala sektor dapat dibangun berdasarkan otak yang cemerlang. Hal inilah yang harus diperhatikan mulai dari pemerintah sampai peran dari orang tua itu sendiri. Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan, oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kemajuan suatu negara hanya dapat dicapai dengan melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia di Indonesia dimata internasional. Untuk mencapai itu, pendidikan harus adaptifterhadap perubahan zaman. Peran pendidikan dalam segala sektor kehidupan sangat vital keberadaannya, dalam fungsinya sehari-hari pendidikan perlu dikedepankan

dan diangkat kepermukaan sehingga masalah pendidikan dapat diminimalisir. Pendidikan pada siswa sekarang ini sangat perlu diperbaharui guna meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Hal ini ditandai beberapa opini yang mungkin memang terjadi yaitu kurangnya mutu output yang dikeluarkan sekolah- sekolah, hasil yang kurang bagus pada ujian akhir, dan kurangnya motivasi belajar siswa pada saat di sekolah maupun diluar sekolah. Terlebih lagi untuk pelajaran- pelajaran yang kurang mendapat respons oleh siswa misalkan saja pelajaran matematika, matematika bukan hanya momok bagi siswa tetapi siswa juga menganggap pelajaran yang menjemukkan. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi guru-guru untuk memotivasi siswa dan memberi persuasif bahwa pelaj aran tersebut sebetulnya menyenangkan. Guru berperan vital dalam kemajuan pendidikan, sehingga dalam penyampaian pembelajarannya dimungkinkan bagaimana cara memberi motivasi belajar kepada siswa, baik itu berupa cara penyampaian ataupun metode (pendekatan) yang digunakan. Salah satu faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia kita rendah, antara lain yaitu pandangan yang keliru terhadap peran guru-guru. Pada umumnya guru banyak mendominasi jalannya proses pembelajaran matematika di sekolah, selain itu pelajaran matematika sering dipandang sebagai suatu mata pelajaran yang menjenuhkan, ditakuti dan kurang diminati oleh sebagian besar siswa. Kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri

apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan kehidupan jangka panjang. Itulah yang kiranya bisa membantu guru untuk membuat peserta didik termotivasi untuk kreatif dan lebih menyenangi materi yang disampaikan gurunya. Menurut (Nurhadi dan Agus Gerrard Senduk, 2003: 01) menyatakan bahwa konteks pembaharuan pendidikan ada tiga isu utama yang perlu disoroti yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas metode pembelajaran. Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan secara mikro harus ditemukan strategi atau pendekatan pembelajaran yang efektif dikelas, yang lebih memberdayakan potensi siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka hal itulah yang mendorong atau menjadi dasar utama bagi penulis untuk melakukan penelitian dan mengambil judul sebagai berikut: Efektivitas Contextual Teaching And Learning (CTL) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dikelas XI SMUN 3 Wonogiri. B. Identifikasi Masalah Perkembangan zaman menyebabkan manusia berubah dan berkembang sehingga masalah dalam dunia pendidikan tidak akan pernah berhenti. Pada

dasarnya kita hanya bisa mencari solusi dari permasalahan yang ada dan harus adaptif terhadap perubahan yang ada. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti dapat menyimpulkan dan mengindentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam penelitian ini, antara lain: 1. Kurang tepatnya metode mengajar guru sehingga siswa menjadi jenuh terhadap pelajaran matematika, 2. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor antara lain: Guru, murid, bahan atau materi, sarana dan prasarana, metode yang digunakan dan lingkungan, 3. Sebagian besar siswa beranggapan bahwa matematika itu pelajaran yang tidak penting dan menjemukkan sehingga prestasi matematika sangat kurang, 4. Penerapan Contextual Teaching Learning diharapkan mampu mengatasi masalah dan meningkatkan prestasi belajar secara optimal, walaupun mungkin dalam pelaksanaannya perlu banyak perbaikan. C. Pembatasan Masalah Mengingat permasalahan yang cukup luas dan agar penelitian berjalan efektif dan efisien diperlukan pembatasan masalah antara lain: 1. Pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) untuk kelas eksperimen dan secara konvensional untuk kelas kontrol.

2. Dititik beratkan pada peningkatan motivasi belajar siswa, guna meningkatkan prestasi belajar siswa. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning dan pembelajaran konvensional? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pendekatan Contextual Teaching Learning dan pembelajaran konvensional jika ditinjau dari motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan efek pendekatan pembelajaran matematika dan motivasi terhadap hasil belajar matematika? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning dan konvensional. 2. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pendekatan Contextual Teaching Learning dan pembelajaran konvensional jika ditinjau dari motivasi belajar siwa pada pelajaran matematika.

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan efek pendekatan pembelajaran matematika dan motivasi terhadap hasil belajar matematika. F. Manfaat Penelitian a. Teoritis Secara umum hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika, terutama pada usaha untuk merangsang keaktifan dan kreativitas siswa sehingga dengan sendirinya hasil belajar dan mutu pendidikan matematika akan lebih baik. Disamping itu pendekatan Contextual Teaching Learning memberikan persuasif kepada siswa bahwa pelajaran matematika bukan merupakan pelajaran yang membosankan dan harus ditakuti. b. Praktis Pada tatanan praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi guru matematika dan siswa. Salah satunya sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan membenahi dirinya sehubungan dengan pengajaran yang telah dilakukan dan hasil belajar siswa yang telah dicapai. Disamping itu memberi sumbangan berupa pemikiran bagi lembaga yang terkait dalam pendidikan guna meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar yang diinginkan dapat terpenuhi.