PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PP (PERSERO)TBK PADA PROYEK IZZARA APARTMENT GTU Ragha Alief Fadhillah Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, 021-53696969, dandypradipto@gmail.com Laksmi Sito Dwi Irvianti Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. Populasi dari penelitian ini sebanyak 50 orang karyawan yang akan dijadikan responden penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data serta wawancara langsung dan menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk mengukur pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu variable keselamatan kerja (X1) serta variable kesehatan kerja (X2) sebagai variabel independent dan kinerja karyawan sebagai variabel dependent (Y). Pengolahan data dalam penelitian ini dibantu dengan program Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan dan positif secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kinerja Karyawan
Abstract This research intents to acknowledge how influential the Survivability and occupational health to PT.PP (persero) tbk employee's performance towards Izzara Apartment GTU project. The population of this research consisting 50 employees whom are going to be used as research's respondent. This research applies analytic description with quantitive approach which utilizes questioner as data gathering device as well as direct interview and uses multiple regression analysis technique to measure the influence of the free variable to strained variable which is occupational Survivability (X1) as well as occupational health variable (X2) as independent variable and employee's performance as dependent variable (Y). The Data processing in this research is assisted with statistical for product and service solution (SPSS) v.20 program. The result of this research concludes that Survivability and occupational health are significantly influential, partially and simultaneously positive to employee's performance towards Izzara Apartment GTU project. Keywords : Survivability and occupational health, employee's performance PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan besar ingin menghasilkan output yang terbaik demi tercapainya tujuan perusahaan, di mana tujuan tersebut pada umumnya adalah, menciptakan kepuasan konsumen serta mendapatkan laba yang optimal. Untuk itu, diperlukan tenaga kerja yang terampil dan memiliki etos kerja yang tinggi, karena tenaga kerja yang terampil merupakan salah satu asset penting bagi perusahaan serta faktor pendukung utama dalam sebuah proses produksi dalam kegiatan perusahaan. Salah satu cara mempertahankan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan yaitu dengan memberikan perlindungan yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan karyawan. Perusahaan perlu memelihara kesehatan para karyawan. Kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik maupun mental. Program kesehatan kerja dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan kerja yang sehat, sehingga secara tidak langsung akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan program keselamatan kerja yaitu sarana untuk pencegahan kecelakaan, cacat bahkan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Program kesehatan kerja tidak terlepas dari program keselamatan
kerja, meskipun dalam penerapan memiliki perbedaan, namun dua program tersebut tercakup dalam pemeliharaan terhadap karyawan. Menurut Sedarmayanti(2009), keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu bentuk pemeliharaan sumber daya manusia. Dalam hal ini pemeliharaan karyawan yang berarti mempertahankan karyawan agar tetap loyal terhadap perusahaan, meningkatkan motivasi dan disiplin kerja karyawan, meningkatkan rasa aman dan ketenangan jiwa karyawan dalam melakukan pekerjaannya serta meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, menyatakan kewajiban pengusaha melindungi tenaga kerja dari potensi bahaya yang dihadapi Karyawan. Jadi perusahaan wajib menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja ataupun adanya karyawan yang mengalami sakit akibat kerja sehingga kinerja pekerja cenderung menurun bahkan perusahaan akan mengeluarkan dana lebih untuk menanggulangi hal tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuan dari dibuatnya program keselamatan kerja dan kesehatan kerja adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fiskal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif, maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun jangka panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut. Kondisi fisiologis-fiskal meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa atau anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan berulang-ulang, sakit punggung, sindrom carpal tunnel, penyakit-penyakit kardiovaskular, berbagai jenis kanker seperti kanker paru-paru dan leukemia, emphysema serta arthritis. Kondisi-kondisi lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi penyakit paru-paru putih, penyakit paru-paru coklat, penyakit paru-paru hitam, kemandulan, kerusakan sistem saraf pusat, dan bronchitis kronis. Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasan, sikap apatis, penarikan diri, penonjolan diri, pandangan
sempit, menjadi pelupa, kebingungan terhadap peran dan kewajiban, dan tidak mempercayai orang lain, bimbang dalam mengambil keputusan, kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan dan cenderung untuk mudah putus asa terhadap hal- hal yang remeh. Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan akan meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Berikut definisi kinerja menurut para ahli: Menurut Rivai(2009), kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kemudian menurut Mangkunegara, kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pendapat dari ahli yang lain, Bernandin dan Russell yang dikutip oleh Gomes, kinerja adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu. Maka kesimpulan dari pengertian diatas adalah kinerja merupakan prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seorang karyawan. Mathis dan Jackson(2006), Kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan perusahan. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja mempengaruhi seberapa banyak karyawan memberikan kontribusi kepada organisasi, antaralain yaitu kualitas keluaran, kuantitas keluaran, jangka waktu keluaran, dan kehadiran di tempat kerja. Pekerja yang kesejahteraannya buruk, tidak hanya menyebabkan kekecewaan terhadap perusahaan tetapi kinerja mereka akan menurun, kurangnya motivasi dalam bekerja, apatis dan loyalitas mereka terhadap perusahaan akan berkurang pula. Tujuan dan sasaran penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap perusahaan adalah menciptakan suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam ruang lingkup perusahaan dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Melihat kondisi yang ada pada saat ini, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi beberapa bahasan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu; 1. Apakah program keselamatan kerja berhubungan secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. 2. Apakah program kesehatan kerja berhubungan secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. 3. Apakah program keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. Tujuan Penelitian Penelitian ini diadakan dengan tujuan sebagai berikut ; 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan program keselamatan kerja terhadap kinerja kerja karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan program kesehatan kerja terhadap kinerja kerja karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja kerja karyawan PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Izzara Apartment GTU. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Dapat menambah pengetahuan serta pemahaman bagi setiap akademisi yang membaca, tentang bagaimana sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan serta pengaruhnya terhadap kinerja. 2. Sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan akademisi dalam hal ini dalam pembuatan tugas ataupun karya tulis ilmiah lainnya. 3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam hal ini manajemen sumber daya manusia yaitu bagaimana keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 4. Sebagai salah satu sumbangan pemikiran yang akan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Ruang lingkup penelitian Lokasi penelitian bertempat di PT. PP (Persero) Tbk. Mengingat banyaknya project yang dimiliki oleh PT. PP (Persero) Tbk, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi dalam lingkup penerapan sistem manajemen program keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek Izzara Apartment GTU, Cilandak-Jakarta Selatan. LANDASAN TEORI Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja (Mangkunegara, 2000 dalam Wahyu Ratna S. 2006:16). Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan (Suma mur, 1993 dalam Wahyu Ratna S. 2006:16). Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik (Mangkunegara, 2000 dalam Wahyu Ratna S. 2006:11). Kesehatan kerja dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Hal ini menjaga kesehatan dari gangguangangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan, dan sebagainya. Penciptaan lingkungan kerja yang sehat secara tidak langsung akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja (Tulus Agus 2002 dalam Stefi Margareth P. 2011:16) Menurut Rivai dan Basri (2005) pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan tiga variabel yaitu Keselamatan kerja, kesehatan kerja sebagai variabel bebas, serta kinerja karyawan sebagai variabel terikat, dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. Peneliti meneliti sebanyak 50 karyawan PT PP
(persero) Tbk pada proyek izzara apartment GTU. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara Asosiatif dimana penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2007) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara keselamatan kerja, kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan dengan melakukan survey. Unit analisis yang dituju adalah karyawan PT PP (persero) Tbk pada proyek izzara apartment GTU. Survei ini dilakukan dalam satu kali pengumpulan saja dalam rangka menjawab pernyataan penelitian. HASIL DAN PEMBAHSAN Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat dibahas hal-hal sebagai berikut: 1. Keselamatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variable Kinerja karyawan dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.507. Hubungan antara Keselamatan kerja dan Kinerja karyawan bersifat searah (nilai korelasi positif) sehingga semakin tinggi kerja karyawan pada PT. PP (Persero) Tbk pada Proyek Izzara Apartment GTU, maka kinerja karyawan pun akan semakin kuat dengan perusahaan. Namun ditemukan bahwa rata-rata pernyataan nomor 4 dengan isi pernyataan Perusahaan memberikan pemahaman pengendalian personil jika terjadi kecelakaan kerja memiliki nilai mean terendah sebesar 2.5. melihat nilai rata rata yang rendah tersebut berarti sebagian karyawan perusahaan masih kurang memahami tentang bagaimana mengendalikan personil jika terjadi kecelakaan kerja sehingga perusahaan harus lebih memperhatikan tentang pemahaman para karyawan tentang hal tersebut. Diluar hal tersebut peneliti melihat bahwa indikator lainnya sudah sangat baik dalam peroses pelakasanaannya. 2. Kesehatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variable Kinerja karyawan dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.332. Hubungan antara Kesehatan kerja dan Kinerja karyawan bersifat searah (nilai korelasi positif) sehingga semakin tinggi Kesehatan kerja karyawan pada PT. PP (Persero)Tbk pada Proyek Izzara Apartment GTU, maka kinerja karyawan pun akan semakin kuat dengan perusahaan. Namun ditemukan bahwa rata-rata pernyataan nomor 4 dengan isi pernyataan Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan memiliki nilai mean terendah sebesar 2.72. melihat nilai rata rata yang rendah tersebut berarti perusahaan masih kurang dalam hal menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan, perusahaan kurang menyediakan obat-obatan karena perusahaan merasa kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja sangat kecil sehingga perusahaan menganggap penyediaan obat-obatan kurang penting serta kurangnya fasilitas yang memadai untuk menyimpan obat-obatan tersebut, Sehingga perusahaan harus lebih memperhatikan tentang pemahaman akan hal tersebut. Diluar hal tersebut peneliti melihat bahwa indikator lainnya sudah sangat baik dalam peroses pelakasanaannya. 3. Keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara serentak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan dimana besar pengaruh nya sebesar 73,1% (0.731) dan masih terdapat 26,9% (0.269) faktor yang turut mempengaruhi kinerja karyawan di luar penelitian ini dimana contoh faktor lain tersebut seperti motivasi pegawai, kerpuasan kerja, dan sebagainya. Namun ditemukan bahwa rata-rata pernyataan kinerja pegawai dalam kuesioner nomor 8 dengan isi pernyataan Saya mampu menghasilkan kinerja yang baik, karena saya teliti dalam bekerja memiliki nilai mean terendah sebesar 2.5. melihat nilai rata rata yang rendah tersebut berarti sebagian karyawan perusahaan masih kurang memahami tentang menghasilkan kinerja yang baik karena kurang teliti dalam bekerja, Karyawan kurang teliti dalam bekerja karena para karyawan kurang memahami akan pentingnya untuk teliti dalam menyelesaikan pekerjaan serta kurangnya pengawasan oleh perusahaan. sehingga perusahaan harus lebih memperhatikan tentang pemahaman para karyawan tentang hal tersebut. Diluar hal tersebut peneliti melihat bahwa indikator lainnya sudah sangat baik dalam proses pelakasanaannya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil analisis yang telah dijalankan, maka dapat diuraikan simpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Keselamatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan. Hubungan antara Keselamatan kerja dan Kinerja karyawan bersifat searah (nilai korelasi positif) pada PT. PP (Persero)Tbk pada Proyek Izzara Apartment GTU 2. Kesehatan Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan. Hubungan antara Kesehatan kerja dan Kinerja karyawan bersifat searah (nilai korelasi positif) pada PT. PP (Persero)Tbk pada Proyek Izzara Apartment GTU 3. Keselamatan kerja dan Kesehatan kerja secara serentak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja karyawan dimana besar pengaruh nya sebesar 73,1% dan masih terdapat
26,9% faktor yang turut mempengaruhi kinerja karyawan di luar penelitian ini dimana contoh faktor lain tersebut seperti motivasi pegawai, kepuasan kerja, dan sebagainya Saran Selanjutnya, saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan melihat dari simpulan yang telah dipaparkan di atas adalah sebagai berikut: 1. Melihat dari rata-rata pernyataan pada variabel Keselamatan kerja dimana ditemukan bahwa rata-rata pernyataan nomor 4 dengan isi pernyataan Perusahaan memberikan pemahaman pengendalian personil jika terjadi kecelakaan kerja memiliki nilai mean terendah sebesar 2.5, maka untuk dapat meningkatkan Keselamatan kerja karyawan, PT. PP (Persero)Tbk pada Proyek Izzara Apartment GTU disarankan untuk mengevaluasi seluruh pemahaman pengendalian personil jika terjadi kecelakaan kerja yang dimiliki oleh PT. PP (Persero)Tbk dengan cara memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana melakukan pengendalian personil jika terjadi kecelakaan kerja agar dapat segera di tangani dengan baik dan benar, Berupa memberikan pelatihan yang lebih mendalam tentang keselamatan kerja dan lebih spesifiknya tentang bagaimana melakukan pengendalian personil jika terjadi kecelakaan kerja agar dapat segera di tangani dengan baik dan benar. 2. Melihat dari rata-rata pernyataan pada variabel Kesehatan kerja dimana ditemukan bahwa rata-rata pernyataan nomor 4 dengan isi pernyataan Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan memiliki nilai mean terendah sebesar 2.72, maka untuk dapat meningkatkan Kesehatan kerja karyawan, PT. PP (Persero)Tbk pada Proyek Izzara Apartment GTU disarankan untuk mengevaluasi seluruh penyediakan obatobatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan yang dimiliki oleh PT. PP (Persero)Tbk dengan cara Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan agar dapat segera di tangani dengan baik dan benar, serta memerhatikan ketersediaan obat-obatan serta fasilitas pendukung lainnya agar selalu tersedia jika dibutuhkan. 3. Melihat dari rata-rata pernyataan pada variabel Kinerja karyawan dimana ditemukan bahwa rata-rata pernyataan nomor 8 dengan isi pernyataan Saya mampu menghasilkan kinerja yang baik, karena saya teliti dalam bekerja memiliki nilai mean terendah sebesar 2.5, maka untuk dapat meningkatkan Kinerja karyawan, PT. PP (Persero)Tbk pada Proyek Izzara Apartment GTU disarankan untuk mengevaluasi seluruh pemahaman akan pentingnya teliti dalam bekerja agar mampu menghasilkan kinerja yang baik, yang dimiliki oleh karyawan PT.
PP (Persero)Tbk dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam akan pentingnya teliti dalam bekerja agar mampu menghasilkan kinerja yang baik. Serta tindakan langsung perusahaan berupa pengawasan lebih lanjut tentang hasil kerja yang dihasilkan karyawan agar tujuan pekerjaan dapat tercapai sesuai standart yang telah ditetapkan.