KONEKSI PARALEL MODUL SURYA DAN SISTEM KELISTRIKAN MELALUI KONVERTER UNTUK PEMBAGIAN BEBAN DAN REDUKSI HARMONISA

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER BERTINGKAT SEBAGAI METODE PERBAIKAN ARUS SUMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

PV-Grid Connected System Dengan Inverter Sebagai Sumber Arus. Pada Beban Resistif

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

PENGATURAN ARUS KOMPENSASI UNTUK PEMBEBANAN NONLINIER PADA SISTEM FILTER AKTIF TIGA FASE

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

ABSTRAK. Kata kunci: harmonisa, Ramptime Current Controlled, Active Power Filter, Hybrid Active Power Filter, MATLAB, jala-jala satu fasa.

MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE

Sistem Manual MPPT Inverter Sebagai Interface. Antara PV dan Beban

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan kualitas daya. Komponen power

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

TAPIS DAYA AKTIF SHUNT 3 FASA 3 KAWAT BERBASIS PERKALIAN DAYA NYATA SUMBER

Desain dan Simulasi Filter Aktif Shunt Multilevel Inverter untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Penggunaan Beban Non Linear

H-Bridge Inverter dengan Boost-up Chopper sebagai Pengondisi Daya Photovoltaic

DESAIN TAPIS DAYA AKTIF FASA BERBASIS EKSTRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN SUMBER PADA KENDALI TAPIS DAYA AKTIF SHUNT TIGA FASA TIGA KAWAT BERBASIS DAYA SESAAT SUMBER

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

TAPIS DAYA AKTIF SERI DENGAN KENDALI HISTERISIS PADA SISTEM SATU FASA

BAB 1 PENDAHULUAN. Peradaban manusia modern adalah salah satunya ditandaidengan kemajuan

ANALISIS INVERTER SATU FASA PADA KONFIGURASI MASTER-SLAVE

KONSEP KENDALI TAPIS DAYA AKTIF SHUNT 3 FASA 3 KAWAT BERBASIS PADA DAYA SESAAT SUMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer,

Desain Sistem Photovoltaic (PV) Terhubung Dengan Grid Sebagai Filter Aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KINERJA PHOTOVOLTAIC GRID CONNECTED SYSTEM

1 BAB I PENDAHULUAN. terbarukan hanya sebesar 5.03% dari total penggunaan sumber energi nasional.

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem distribusi tiga (3) fasa digunakan untuk melayani beban-beban tiga (3)

DESAIN DAN KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF SHUNT MELALUI PENDEKATAN PWM BOOST RECTIFIER

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

BAB I PENDAHULUAN. Inverter merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 127 Vol. 4, No. 2 : , Agustus 2017

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

DESAIN MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA PHOTOVOLTAIC

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

ANALISA ARUS DAN TEGANGAN KAPASITOR

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

OPERASI PWM INVERTER SEBAGAI CURRENT. INJECTOR DENGAN KENDALI dspic33fj16gs502

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PENGGUNAAN FILTER PASIF DAN FILTER AKTIF PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU PHASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga fasor yang sama besarnya, berbeda fasa satu dengan yang lain 120 0, hasil

Penyearah (rectifier) Permasalahan yang ditimbulkan oleh harmonisa Permasalahan Harmonisa pada Transformator...

SIMULASI PEMULIHAN KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN ARUS HUBUNG SINGKAT MENGGUNAKAN DYNAMIC VOLTAGE RESTORER (DVR)

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Oleh : ARI YUANTI Nrp

ANALISA PERBANDINGAN PERANCANGAN FILTER LCL PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA FULL CONVERTER DENGAN PENYEARAH PWM SATU FASA FULL BRIDGE TESIS.

Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN

AKTIF POWER FILTER PARALEL SATU FASA BERBASIS KESAMAAN DAYA NYATA SEBAGAI KOMPENSATOR HARMONISA

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik pada tegangan rendah, terutama untuk melayani bebanbeban

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dwi Agustina Hery Indrawati

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Tingginya kebutuhan sarana transportasi harus ditunjangi

Pradesa, et al., Pengendalian Motor Induksi Tiga Fasa dengan Sumber Inverter menggunakan JST

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

Desain. Oleh : Banar Arianto : NIM UNIVERS SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

ANALISIS FILTER HARMONISA PASIF UNTUK MENGURANGI HARMONISA PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

KONSEP EKSTRAKSI PADA PENAPISAN AKTIF LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : BASKORO

PEMANFAATAN INVERTER SATU FASA SEBAGAI PENGINJEKSI DAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

KONVERTER TEGANGAN JALA-JALA SATU FASA KE TIGA FASA (Aplikasi Untuk Alat Pengajaran SMK di Rural Area)

Peredaman Resonansi Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Industri Menggunakan Filter Hybrid Dengan Konduktansi Variable

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157

MENGURANGI HARMONISA PADA PENYEARAH SATU FASA DENGAN FILTER INDUKTOR TESIS. Oleh: SATRIA GINTING /MTE

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

PERANCANGAN INVERTER SATU FASA LIMA LEVEL MODIFIKASI PULSE WIDTH MODULATION

ANALISA HARMONISA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TORSI ELEKTROMAGNETIK PADA MOTOR INDUKSI JENIS ROTOR BELIT PADA SISTEM PEMAKAIAN SENDIRI PT PJB GRESIK

ANALISA SIMULASI UNJUK KERJA FILTER AKTIF CASCADED MULTILEVEL INVERTER

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

Transkripsi:

KONEKSI PARALEL MODUL SURYA DAN SISTEM KELISTRIKAN MELALUI KONVERTER UNTUK PEMBAGIAN BEBAN DAN REDUKSI HARMONISA Oleh : Slamet Riyadi Teknik Elektro Unika Soegijapranata Semarang HP : 081 390 84 0077, e-mail : s_riyadi672003@yahoo.com ABSTRACT Electric energy is a form of energy that dominantly used in any sectors. Due to the fossil based energy crisis, large scale generation of electric energy faces some problems. In Indoensia, PV system is commonly used for regions where there is no electric energy supplied by utility. By using an inverter, a PV can be connected to the utility grid. Parallel connecting of the two system requires some condition. To avoid the complexity caused by parallel connection, a PV-grid connected concept using a Pulse Width Modulation (PWM) inverter operated as a controlled current source is proposed. This can share the load supply and reduce the harmonic content at source side. To verify the analysis, simulation and laboratory experiment are done. Keywords : Photoviltaic module, inverter, harmonics, PWM PENDAHULUAN Pemanfaatan energi listrik dewasa ini sangat didominasi oleh peralatanperalatan berbasis elektronika modern. Karena sifat peralatan tersebut yang tidak linier maka akan menyebabkan terjadinya distorsi akibat munculnya komponen harmonisa. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh harmonisa sudah menjadi masalah yang serius. Di sisi lain, terjadinya krisis bahan bakar fossil secara global telah mempengaruhi penyediaan energi listrik secara nasional. Sektor industri dan perkantoran sebagai penopang perekonomian bangsa juga terpengaruh. Pemerintah telah menekankan usaha penghematan dan pencarian sumber energi alternatif. Modul surya mampu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik dalam bentuk tegangan searah sehingga hanya peralatan-peralatan yang memiliki spesifikasi tertentu yang dapat disuplai. Modul surya juga dapat dikombinasikan dengan suatu konverter untuk menghasilkan tegangan bolak-balik sehingga mampu mensuplai peralatan dengan spesifikasi sama seperti peralatan pada umumnya (Gabler, 2004), (Wai dkk, 2008). Pada aplikasi lanjut, modul surya dapat dihubungkan dengan sistem tetapi harus melalui tegangan yang sinkron antara tegangan keluaran konverter dan sistem. Operasi seperti ini biasanya membutuhkan biaya yang mahal karena kompleksitas dari konverter yang dibutuhkan. Indonesia yang secara geografis terletak di katulistiwa memiliki keuntungan dalam pemanfaatan modul surya. Dewasa ini, pemakaian modul surya di Indonesia masih terbatas di daerah yang belum terjangkau oleh listrik dari PLN. Aplikasinya masih secara langsung dengan tegangan searah yang dihasilkan. Sedangkan di daerah di mana tersedia energi listrik dari PLN, masyarakat masih sepenuhnya menggantungkan kebutuhan energi listrik dari suplai PLN. Sebenarnya modul surya dapat dimanfaatkan oleh konsumen PLN melalui koneksi paralel antara modul surya dan sistem PLN sehingga beberapa keuntungan akan didapatkan yaitu : Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011 161

Pada saat ada sinar matahari, modul surya akan mensuplai sebagian peralatan yang digunakan dengan demikian maka biaya pemakaian energi listrik dari PLN dapat dihemat. Penggabungan energi listrik dari modul surya (melalui konverter) ke sistem PLN akan meningkatkan kapasitas daya listrik yang tersedia. Koneksi paralel modul surya dengan sistem PLN melalui konverter juga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas daya listrik. Modul surya juga dapat digunakan dalam sistem kelistrikan hybrid, di mana beberapa sumber energi seperti energi angin, biomassa, dimodul atau gas digunakan sebagai pembangkit energi listrik (Kremer, 2001). Untuk menggabungkan modul surya dengan sistem kelistrikan yang sudah ada, diperlukan inverter (konverter DC- AC) yang mampu menghasilkan tegangan keluaran bolak-balik. Salah satu persyaratan untuk koneksi antara inverter dengan sistem adalah adanya sinkronisasi tegangan keluaran inverter dengan tegangan sistem (Boegli & Ulmi, 1986), (Shimizu dkk, 2003). Berbeda dengan penelitian di atas, Peneliti juga telah mengembangkan suatu konsep baru untuk melakukan koneksi paralel antara modul surya dan sistem kelistrikan satu fasa tanpa menggunakan kendali berbasis tegangan untuk sinkronisasi dengan tegangan sistem. Kendali berbasis arus pada inverter MLP digunakan untuk memfungsikan inverter MLP sebagai sumber arus terkendali. Tegangan searah keluaran dari modul surya digunakan sebagai suplai masukan bagi inverter MLP tersebut, selanjutnya inverter MLP akan menginjeksikan arus menurut referensi yang telah ditentukan. Konsep ini merupakan pengembangan dari konsep penapisan aktif yang telah dilakukan oleh penulis (Riyadi & Haroen, 2007), (Riyadi & Haroen, 2005). Koneksi paralel antara modul surya dan sistem melalui inverter MLP ditujukan untuk memperbaiki kualitas daya listrik yang turun akibat harmonisa dan melakukan pembagian pembebanan. Metoda ini memungkinkan pengguna dapat menentukan peralatan-peralatan mana saja yang akan dicatu oleh modul surya. Pada makalah ini dikembangkan suatu metoda untuk menghubungkan paralel antara modul surya dan sistem PLN melalui konverter MLP yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas daya listrik yang turun akibat harmonisa dan melakukan pembagian pembebanan. Kendali yang diusulkan tidak didasarkan pada tegangan karena kompleksitas melainkan menggunakan kendali berbasis arus yang lebih sederhana. Suatu konverter MLP akan dioperasikan sebagai sumber arus terkendali untuk mengalirkan arus sesuai beban yang akan disuplai. Kondisi ini secara otomatis akan mengunci tegangan konverter MLP pada tegangan sistem PLN. Metoda ini memungkinkan pengguna dapat menentukan peralatan-peralatan mana saja yang akan dicatu oleh modul surya. KAJIAN PUSTAKA Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak dibutuhkan oleh umat manusia, baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keterbatasan penyaluran energi listrik maupun keterbatasan dalam kapasitas yang tersedia membuat tidak semua lapisan masyarakat dapat menikmati energi listrik. Terjadinya krisis bahan bakar fossil secara global memaksa banyak negara maju mencari sumber energi alternatif sebagai solusi atas masalah tersebut. Energi angin dan energi matahari menjadi tumpuan harapan para peneliti di bidang energi untuk dapat dikembangkan sebagai sumber energi yang mampu diubah menjadi listrik sebagai pengganti energi berbasis Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011 162

bahan bakar fossil. Energi angin banyak dikembangkan dan dimanfaatkan oleh negara-negara yang secara geografis terletak di daerah sub-tropis sedangkan energi matahari banyak dikembangkan untuk negara-negara di daerah tropis. Melalui modul surya, energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik dalam bentuk tegangan searah. Secara sederhana, modul surya dapat dimanfaatkan secara terpisah dari sistem kelistrikan yang sudah ada, baik secara langsung untuk mencatu peralatan yang membutuhkan tegangan searah ataupun melalui inverter untuk peralatan yang membutuhkan tegangan bolak-balik [Gabler, 2004], [Way dkk, 2008]. Modul surya juga dapat digunakan dalam sistem kelistrikan hybrid, di mana beberapa sumber energi seperti energi angin, biomassa, dimodul atau gas digunakan sebagai pembangkit energi listrik [Kremer, 2001]. Untuk menggabungkan modul surya dengan sistem kelistrikan yang sudah ada, diperlukan inverter yang mampu menghasilkan tegangan keluaran bolak-balik. Salah satu persyaratan untuk koneksi antara inverter dengan sistem adalah adanya sinkronisasi tegangan keluaran inverter dengan tegangan sistem [Boegli dan Ulmi, 1986], [Shimizu dkk, 2003]. Beberapa macam topologi inverter yang memiliki unjuk kerja tertentu untuk aplikasi modul surya akan menghasilkan tegangan keluaran dengan kualitas yang berbeda [Heskes and Enslin, 2003]. Untuk pemakaian beberapa modul modul surya secara independent, suatu konsep di mana suatu inverter yang mampu mengalirkan daya dari modul surya sesuai dengan intensitas cahaya tiap modul surya telah dikembangkan [Shimizu dkk, 2003]. Peneliti juga telah mengembangkan konep koneksi paralel antara modul surya dan sistem kelistrikan satu fasa tanpa menggunakan kendali berbasis tegangan untuk sinkronisasi dengan tegangan sistem. Kendali berbasis arus pada konverter MLP digunakan untuk memfungsikan konverter MLP sebagai sumber arus terkendali. Tegangan searah keluaran dari modul surya digunakan sebagai suplai masukan bagi konverter MLP tersebut, selanjutnya konverter MLP akan menginjeksikan arus menurut referensi yang telah ditentukan. Konsep ini merupakan pengembangan dari konsep penapisan aktif yang telah dilakukan oleh penulis [Riyadi dan Haroen, 2007], [Riyadi dan Haroen, 2005]. METODE PENELITIAN Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis, simulasi dan dilanjutkan dengan pengujian laboratorium. Analisis dilakukan guna menurunkan konsep koneksi paralel modul surya dan sistem. Selanjutnya piranti untuk koneksi juga diturunkan beserta kendali yang diperlukan. Untuk menguji validasi hasil analisis selanjutnya simulasi dengan menggunakan perangkat lunak PSIM dilakukan. Skema yang telah diturunkan secara analisis dan diverifikasi dengan simulasi akhirnya direalisasikan untuk pengujian laboratorium. Penelitian ini berlangsung kurang lebih selama satu tahun di Laboratorium Elektronika Daya Teknik Elektro Unika Soegijapranata Semarang. Melalui prototip yang dirancang, pengujian dilakukan meliputi pengukuran dengan alat ukur dan osciloscoupe pada gelombang-gelombang tegangan dan arus. Bentuk gelombang hasil simulasi akan diverifikasi dengan hasil pengukuran. Dari komparasi keduanya selanjutnya dilakukan analisis. Keberhasilan proses pembagian pembebanan dan reduksi harmonisa dapat dilihat dari : v Bentuk gelombang arus sumber mendekati sinusoidal v Komponen fundamental arus sumber harus lebih kecil dari arus beban Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011 163

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Gb-1 disajikan suatu sistem yang dibebani oleh dua beban listrik, yaitu beban-1 dan beban-2 Penelitian ini mengambil kasus pembebanan satu fasa dengan menggunakan penyearah dioda berbeban induktif untuk menghasilkan arus yang mengandung harmonisa. Inverter MLP dengan sumber DC masukan yang berasal dari modul surya digunakan sebagai interface untuk menginjeksikan arus ke sistem. i L1 i S i C i L2 Gb-1. Skema koneksi paralel modul surya (melalui konverter MLP) dengan sistem satu fasa yang difungsikan untuk membagi pembebanan dan memperbaiki tingkat distorsi Rangkaian kendali yang digunakan pada koneksi paralel antara modul surya dengan sistem di sini mampu melakukan proses ekstraksi, yaitu mampu memisahkan komponen harmonisa dan komponen fundamental sehingga arus beban-1 dapat dipisahkan menjadi i = i + i (1) L1 L1f L1h di mana i = komponen fundamental dari arus beban-1 L1f i L1h = komponen harmonisa dari arus beban-1 Mengacu skema rangkaian kendali pada Gb-1 maka persamaan yang dapat diturunkan adalah sebagai berikut : Tanpa adanya koneksi modul surya maka arus sumber akan sama dengan arus beban i = i = i + i + i (2) s L L1f L1h L2 Dengan adanya koneksi paralel modul surya maka arus sumber akan sama dengan komponen fundamental dari arus beban-1 i = (3) s i L1f Kondisi ini terjadi karena modul surya mengirimkan arus kompensasi ke sistem PLN sebesar i = i i = i + i (4) c L L1f L1h L2 Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011 164

Untuk mendukung analisis yang dilakukan, simulasi dengan menggunakan perangkat lunak PSIM dilakukan. Pada simulasi digunakan beban-1 dan beban-2 berupa penyearah dioda berbeban induktif. Pemasangan beban-beban tersebut menghasilkan arus beban berupa gelombang mendekati gelombang persegi (seperti tampak pada Gb-2b-d). Terjadinya gelombang yang tidak sinusoidal menunjukkan adanya kandungan harmonisa akibat pemasangan beban tak linier. Pada Gb-3a ditunjukkan spektrum yang terdiri dari komponen fundamental disertai komponen harmonisa yang cukup signifikan. Skema kendali yang dirancang difungsikan untuk membuat arus sumber sama dengan komponen fundamental dari arus beban-1, kondisi ini dapat dicapai jika inverter MLP menginjeksikan arus ke sistem sebesar komponen harmonisa arus beban-1 ditambah dengan arus beban-2 (Gb-4d). Dengan melakukan injeksi arus seperti tampak pada Gb-4f maka arus sumber akan mendekati sinusoidal (Gb-4e). Spektrum dari arus sumber tadi memiliki komponen harmonisa yang sudah tereduksi. Gb-2. Hasil simulasi (a) tegangan sumber (b) arus beban total (c) arus beban-1 (d) arus beban-2 Gb-3. Hasil simulasi (a) spektrum arus beban total (b) spektrum arus sumber Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011 165

Gb-4. Hasil simulasi (a) arus beban-1 (b) komponen fundamental arus beban-1 (c) komponen harmonisa arus beban-1 (d) komponen harmonisa arus beban-1 ditambah arus beban-2 (e) arus sumber (f) arus injeksi inverter MLP Setelah simulasi dilakukan akhirnya perancangan prototip direalisasikan guna pengujian laboratorium. Pada Gb-5a dan Gb-5b ditunjukkan hasil pengujian gelombang tegangan sumber dan arus beban total. Arus beban tersebut tersusun atas arus beban-1 ditambah arus beban-2 (Gb-5c dan Gb-5d). Arus sumber dan arus injeksi yang diberikan oleh inverter MLP ditampilkan pada Gb-6. Modul surya yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik bagi inverter MLP dan prototip hasil perancangan disajikan pada Gb-7. Gb-5. Hasil pengujian (a) tegangan sumber (b) arus beban total (a) arus beban-1 (b) arus beban-2 [skala 50V/div - 5A/div 5 ms/div] Gb-6. Hasil pengujian (a) arus sumber (b) arus injeksi inverter MLP [skala 5A/div 5 ms/div] Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011 166

Gb-7. (a) modul surya (b) prototip yang dirancang Pemakaian peralatan listrik dapat diimplementasikan dengan bermacammacam beban listrik, baik beban listrik yang bersifat linier ataupun tak linier. Pemasangan beban tak linier menimbulkan harmonisa yang lebih lanjut dapat mengakibatkan terjadinya distorsi arus dan tegangan. Dampak negatif harmonisa adalah merugikan bagi konsumen dan penyedia energi listrik. Dengan keterbatasan energi listrik maka efisiensi pemanfaatan harus tetap dijaga, di antaranya dengan melakukan reduksi harmonisa. Di sisi lain pemanfaatan energi alternatif terus digalakkan. Dengan bantuan inverter MLP sebagai interface antara modul surya dan sistem maka energi listrik yang dihasilkan oleh modul surya dapat digabungkan dengan energi listrik dari sistem. Hasil perancangan prototip penelitian ini menunjukkan bahwa koneksi paralel modul surya dengan sistem melalui inverter MLP sebagai sumber arus terkendali dapat melakukan pembagian pembebanan dan melakukan reduksi harmonisa akibat pemasangan beban tak linier. Pada prototip yang dirancang, diinginkan kandungan harmonisa pada sisi sumber dapat direduksi. Tujuan ini dapat direalisasikan dengan membuat arus sumber mendekati nilai komponen fundamental dari arus beban-1. Implementasi dari rangkaian kendali dilakukan dengan cara mendeteksi dan menapis arus beban-1 untuk diambil komponen fundamentalnya. Selanjutnya komponen ini akan dikomparasi dengan arus sumber sebagai nilai error. Dengan kontroler maka nilai error akan dipaksa mendekati nol, dengan demikian akhirnya maka arus sumber modulalu mendekati nilai komponen fundamental arus beban-1. kondisi ini dapat dicapai jika modul surya mengirimkan energi listrik ke sistem dengan arus sejumlah nilai komponen harmonisa beban-1 dan arus beban-2. SIMPULAN Penelitian telah selesai dilakukan dan akhirnya beberapa kesimpulan dapat diturunkan : Prototip alat yang dirancang mampu melakukan pembagian pembebanan dengan sistem kelistrikan PLN dan mereduksi kandungan harmonisa akibat pemasangan beban tak linier. Pembagian pembebanan dan reduksi harmonisa dapat dipilih dengan menentukan posisi pendeteksi arus dan tapis. Arus sumber yang terjadi masih mengandung spike yang dapat diatur melalui pemilihan nilai induktor pada inverter MLP. Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011 167

SARAN Guna mendukung implementasi dan kelanjutan pengembangan prototip ini maka beberapa saran juga disampaikan, yaitu Hubungan koneksi secara langsung dengan sistem PLN yang memiliki tegangan efektif 220 Volt mengharuskan tersedianya tegangan searah modul surya di atas nilai puncak tegangan PLN Realisasi konsep ini membutuhkan jumlah modul surya lebih banyak untuk hubungan seri dan akhirnya berdampak pada masalah biaya DAFTAR PUSTAKA Boegli, U., Ulmi, R. 1986. Realization of a New Inverter Circuit for Direct Photovoltaic Energy feedback into the Public Grid. IEEE Transaction on Industry Applications, Vol. IA-22, No. 2 Gabler, H. 2004. Off-Grid Electricity Supply with Photovoltaic Solar Energy Current Trends in Household Electrification. International PVSEC-14, Bangkok, Thailand Kremer, P. 2001. Photovoltaic Hybrid Systems Enchance Reliability of Power Supply. 17 th European Photovoltaic Solar Energy Conference and Exhibition, Munich, Germany Riyadi, S., Haroen, Y,. 2005. Analysis of Instantaneous Representative Active Power Equality based Control Method for Three Phase Shunt Active Power Filter. Proceedings of PEDS (Power Electronics and Drive Systems), Malaysia Riyadi, S., Haroen, Y,. 2005. A New Control Strategy for Three-Phase Shunt Active Power Filter that based on Source Instantaneous Power. Proceedings of IPEC (International Power Engineering Conference), Singapore Riyadi, S., Haroen, Y,. 2007. Power Analysis of a Shunt Active Power Filter for Three-Phase Four-Wire System under Unbalanced Main Voltages. Proceedings of ICEEI (International Conference on Electrical Engineering and Informatics), Indonesia Shimizu, T., Hashimoto, O., Kimura, G. 2003. A Novel High-Performance Utility- Interactive Photovoltaic Inverter System. IEEE Transaction on Power Electronics, Vol. 18, No. 2 Wai, R., J., Wang, W., H., Lin, C., Y. 2008. High-Performance Stand-Alone Photovoltaic Generation System. IEEE Transaction on Power Electronics, Vol. 55, No. 1 Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011 168