BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

Magister Kimia Terapan, Pascasarjana Universitas Udayana, Jl. Pb Sudirman, Denpasar, Bali 2

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

BAB I PENDAHULUAN. lewat reaksi redoks yang terjadi dalam proses metabolisme dan molekul yang

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Reactive Oxygen Species (ROS) adalah hasil dari metabolisme aerobik

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Namun tanpa disadari radikal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan dalam jumlah kecil karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. LAIs. Golongan antipsikotik tipikal adalah antidopaminergik yang bekerja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Kebutuhan untuk terlihat

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. isolasi dari Streptomycespeucetius var. caesius. Doksorubisin telah digunakan

BAB I PENDAHULUAN I.1

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan ini disebabkan karena atom tersebut memiliki satu atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tubuh karena akan mengalami proses detoksifikasi di dalam organ tubuh.

2007, prevalensi minum alkohol di Indonesia pada laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul bermuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci : Plumbum, malondyaldehide, Integritas membran spermatozoa, Myrmecodia pendans

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, yang mengakibatkan kelainan signifikan dan gangguan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar allethrin dengan perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan pemulihan (Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2007 menjadi 2,1 pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Hasil riset tersebut

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam klasifikasinya termasuk famili Meliaceae. Mahoni dapat ditemukan tumbuh

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup remaja yang telah digemari oleh masyarakat yaitu mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan mengakibatkan gangguan pada organ hati yang disebut hepatitis. Angka kematian akibat konsumsi minuman alkohol di Indonesia adalah sekitar 50 orang per hari atau sekitar 18.000 per tahun (Conreng et al., 2014). Metabolisme etanol terjadi di hati yang dapat meningkatkan radikal bebas di dalam tubuh. Pada reaksi biotransformasi, etanol mengalami dua fase yaitu fungsionalisme (fase I) dan konyugasi (Fase II). Khusus reaksi fase I, etanol mengalami reaksi oksidasi menjadi asetaldehid oleh alkohol dehidrogenase (ADH). Kekurangan ADH pada hati dapat digantikan oleh enzim Microsomal Ethanol Oxidizing System (MEOS atau P4502E1). Perubahan aldehid menjadi etanol ataupun sebaliknya dapat menghasilkan radikal hidroksil ( OH) atau sebagai Radical oxygen species (ROS) maupun metabolit toksik lain seperti fatty acid ethyl esters/faees (Suaniti et al., 2013). Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya, senyawa ini bersifat sangat reaktif, dengan cara menyerang dan mengikat atau menarik elektron molekul yang berada di sekitarnya. ROS dapat menyebabkan kerusakan pada senyawa-senyawa biomolekul seperti karbohidrat, protein, lipid, dan DNA. Jika radikal bebas yang 1

2 dihasilkan melebihi antioksidan dalam tubuh dapat menyebabkan keadaan stres oksidatif (Hardianty, 2011). Stres oksidatif dalam tubuh dapat terdeteksi dari adanya senyawasenyawa penanda atau biomarker stres oksidatif, salah satunya adalah 8-OHdG (8- Hidroksi-2 -deoksiguanosin). Senyawa 8-OHdG merupakan senyawa yang mudah larut dalam air sehingga dapat ditemukan pada cairan biologis, seperti serum darah dan urin. Senyawa 8-OHdG terbentuk karena tidak adanya protein protektif (histon) pada DNA mitokondria. Radikal hidroksil dapat mengoksidasi guanosin menjadi 8-OHdG, sehingga dapat mengubah DNA dan mengakibatkan terjadinya mutagenesis atau karsinogenesis. Akibat yang dialami apabila terjadi mutagenesis dan karsinogensesis adalah penuaan atau degeneratif dan penyakit kanker (Muctahdi, 2013). Kadar 8-OHdG di dalam tubuh dapat diturunkan dengan mengonsumsi senyawa antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang dapat menetralkan radikal bebas dengan cara menerima atau mendonorkan satu elektron untuk menghilangkan elektron yang tidak berpasangan. Senyawa golongan flavonoid merupakan senyawa yang bersifat antioksidan karena dapat mengubah radikal hidroksil menjadi H 2 O 2 dengan tahap terminasi, kemudian dengan bantuan katalase H 2 O 2 diubah menjadi H 2 O. Flavonoid sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan antara oksidan dengan antioksidan di dalam tubuh. Menurut Muchtadi (2013) flavonoid mempunyai aktivitas antioksidan yang paling potensial, karena struktur kimianya yang mengandung o-difenol, suatu ikatan rangkap 2-3 berkonyugasi dengan hidroksil pada posisi 3 dan 5. Flavonoid

3 bermanfaat dalam mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif. Pada penelitian yang dilakukan Jawi et al. (2008) menyatakan hasil penelitian pada ekstrak ubi jalar ungu yang mengandung senyawa golongan flavonoid dapat menurunkan kadar malondialdehyde (MDA) pada mencit yang diberikan beban aktivitas fisik maksimal. Menurut Sumardika dan Jawi (2012), mekanisme kerja dari flavonoid sebagai antioksidan bisa secara langsung maupun tidak langsung. Flavonoid sebagai antioksidan secara langsung adalah dengan mendonorkan ion hidrogen sehingga dapat menetralisir efek toksik dari radikal bebas, sedangkan flavonoid sebagai antioksidan tidak langsung yaitu dengan meningkatkan ekspresi gen antioksidan endogen. Senyawa flavonoid pada tanaman di alam sangatlah berlimpah, salah satu tanaman yang mengandung flavonoid yaitu tanaman mahoni (Swietenia mahagoni Jacq), misalnya pada biji, kulit, dan batang (Sianturi, 2001). Menurut Syamsuhidayat dan Hutapea (1991), biji mahoni dengan jenis Swietenia mahagoni Jacq ternyata dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya penyakit darah tinggi, kencing manis, rematik, dan biji mahoni juga berpotensi untuk mengobati penyakit kanker (Ayuni dan Sukarta, 2013; Putri (2004). Uji fitokimia biji mahoni yang telah dilakukan Rasyad et al., 2012 menyatakan bahwa biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) mengandung alkaloid, saponin, steroid, terpenoid, dan flavonoid. Sedangkan pada penelitian Suryani et al. (2013) menyatakan kandungan fenol dalam ekstrak biji mahoni dengan jenis Swietenia mahagoni Jacq sebanyak 13,243 gram yang setara dengan

4 356,24 ± 3,44 mg asam galat dan setara dengan 33,11 ± 8,83 mg katekin. Dengan kadar fenol tersebut peneliti tertarik menguji aktivitas senyawa flavonoid pada biji mahoni untuk menurunkan kadar 8-OHdG pada tikus yang terpapar etanol. Menurut Ogino dan Wang (2007), ELISA merupakan metode yang sangat popular digunakan dalam menganalisis 8-OHdG pada sampel biologis (darah atau urin). Uji ini memiliki beberapa keunggulan seperti teknik pengerjaan yang relatif sederhana, cepat, dan memiliki sensitivitas yang cukup tinggi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ekstrak biji mahoni mengandung senyawa flavonoid? 2. Apakah fraksi biji mahoni yang mengandung senyawa flavonoid dapat menurunkan konsentrasi 8-OHdG pada tikus yang terpapar etanol? 3. Berapakah dosis optimal fraksi biji mahoni yang mampu menurunkan konsentrasi 8-OHdG pada tikus yang terpapar etanol agar kembali sehat? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini, diantaranya: 1. Untuk mengetahui biji mahoni mengandung senyawa flavonoid. 2. Untuk mengetahui aktivitas fraksi biji mahoni yang mengandung flavonoid terhadap penurunan konsentrasi 8-OHdG.

5 3. Untuk mengetahui dosis yang optimal fraksi biji mahoni yang mampu menurunkan konsentrasi 8-OHdG pada tikus yang terpapar etanol agar kembali sehat. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi biji mahoni yang dapat digunakan sebagai antioksidan dalam menurunkan konsentrasi 8-OHdG.