BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. lain yang sering dihadapi guru-guru yaitu metode yang digunakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG SISWA SMP

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi dasar membaca yang tercantum adalah menemukan gagasan

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3)

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, para guru berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. bagi guru lebih terpusat pada transformasi nilai-nilai yang terpuji dan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas bangsa itu sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup empat jenis yaitu keterampilan menyimak (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang penting dipelajari termasuk di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia Indonesia. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek yaitu keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Usaha memperoleh keterampilan bahasa yang baik dan benar, seseorang mengenal bahasa dari mendengarkan. Kemudian, berbicara dan berlatih membaca dengan mengenal tulisan, jenis jenis huruf dan cara merangkai huruf huruf. Setelah melalui berbagai usaha tersebut, ia akan berusaha menulis. Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat terpisahkan dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Oleh karena itu, siswa harus 1

2 pandai dalam menulis. Mereka diharapkan akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dan keterampilan menulis yang baik setelah melakukan kegiatan menulis. Menulis pada hakikatnya yaitu proses berpikir dan menuangkan pemikiran itu sendiri dalam bentuk wacana atau karangan Pada kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon kabupaten Sragen kegiatan menulis diwujudkan dengan standar kompetensi Mengungkapkan Berbagai Informasi dengan Bentuk Narasi, adapun kompetensi dasar berbunyi Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi dengan Memperhatikan Cara Penulisan Kalimat Langsung dan Tidak Lansung. Tujuan keterampilan menulis paragraf narasi berdasarkan teks wawancara supaya siswa berlatih menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang ada pada teks wawancara dan berusaha menceritakan alur cerita, setting, serta konflik suatu peristiwa atau kejadian. Sasaran utamanya adalah tindaktanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon kabupaten Sragen memiliki kemampuan menulis yang masih rendah. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia, beliau menyebutkan bahwa selama ini kegiatan pembelajaran menulis kurang berjalan dengan baik dan secara umum pula pembelajaran menulis di tingkat SMP kurang berjalan dengan lancar serta menemui berbagai hambatan. Hal ini disebabkan aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi

3 kemampuan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Mengenai rendahnya kemampuan menulis, lebih lanjut guru mengidentifikasi penyebab kegagalan siswa menulis narasi. Berdasarkan identifikasi bahwa siswa merasa kesulitan menemukan ide dalam menceritakan dengan bahasa tulis secara runtut berdasarkan urutan waktu. Selain itu, kegiatan menulis selama ini hanya dilakukan siswa jika mereka mendapat tugas dari guru dan pada pelaksanaannya pula siswa belum menunjukan keseriusan dalam mengerjakan tugas membuat karangan narasi, siswa masih mendominan untuk ngobrol dan tidur-tiduran saat diberi tugas menulis. Usaha mendorong partisipan peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai cara menurut (Etin. 2007: 5) salah satunya menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning atau sering disebut dengan metode gotong royong. Model pembelajaran Cooperative Learning ini dapat diaplikasikan di dalam pembelajaran di kelas karena termasuk model pembelajaran aktif, model pembelajaran ini mengetengahkan realitas kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh siswa dalam keseharianya, dengan bentuk yang disederhanakan dalam kehidupan kelas. Metode Cooperative Learning ini memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya. Keberhasilan menurut model belajar ini bukan semata-mata ditentukan oleh

4 kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstuktur dengan baik. Melalui belajar dari teman yang sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham kontuktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuanya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Isjoni. 2010: 14-15). Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah Cooperative Script (CS) yang selanjutnya disingkat CS. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dalam membacakan teks wawancara yang ada sesuai dengan peranya, kemudian siswa mengikhtisarkan cerita berdasarkan teks wawancara secara lisan dan siswa menulis karangan narasi berdasarkan teks wawancara. Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan penelitian yang berjudul Peningkatan Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Melalui Pemanfaatan Metode CS Bagi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2010/2011.

5 B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Adapun hal-hal yang membatasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode CS yang dipakai dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon kabupaten Sragen untuk mengetahui keaktifan peserta didik di dalam kelas. 2. Peningkatan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon kabupaten Sragen setelah pemanfaatan metode CS. C. Perumusan Masalah Berdasarkan dari pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana keaktifan peserta didik dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode CS pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon kabupaten Sragen? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan menggunakan metode CS pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon kabupaten Sragen?

6 D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan informasi tentang keaktifan peserta didik dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode CS pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon kabupaten Sragen 2. Mendiskripsikan peningkatan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan menggunakan metode CS pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Tanon kabupaten Sragen. E. Manfaat Penelitian Sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini memberikan manfaat utama kepada pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini di harapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada peningkatan prestasi belajar peserta didik setelah dilakukan proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode CS. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti, untuk mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar peserta didik setelah dilakukan proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode CS.

7 b. Bagi guru bahasa Indonesia dengan menggunakan metode CS dapat digunakan untuk menyelenggarkan pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif. c. Bagi peserta didik, agar dapat meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia. d. Bagi peneliti berikutnya sebagai bahan perbandingan.