BAB 1 PENDAHULUAN. jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

fasilitas-fasilitas, meliputi: media pembelajaran, ruang kantor, tempat

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian bersifat asosiatif. Dengan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

peneliti dalam pencarian data dan memberikan petunjuk teknik penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan teori motivasi Maslow terhadap kinerja

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah lapangan kerja yang tersedia di Indonesia lebih sedikit dibandingkan para pencari kerja. Lebih banyak orang memilih untuk bekerja dengan orang lain dibandingkan keinginan untuk berwirausaha sendiri, dikarenakan resiko untuk bekerja dengan orang lain jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut memberikan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan bekerja dengan orang lain, dimana kita akan lebih memiliki kebebasan finansial dan kebebasan waktu, selain itu dengan mendirikan suatu usaha kita dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negara ini serta dapat meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor yang dilakukan, terutama ekspor non migas, yang pada tahun 1990 mencapai US$ 1.031 juta atau menempati rangking kedua setelah migas (Kuncoro, 2000: 3) Berdasarkan situasi diatas, kehadiran dan peranan wirausaha tentu saja akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi di Indonesia sekarang ini. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang mengumpulkan sumber - sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang - peluang tersebut. Mayoritas dari penduduk Indonesia belum menyadari luasnya ruang lingkup dari bidang yang dijalaninya. Hanya sedikit dari mereka yang berani mengambil resiko untuk

mengubah perekonomian menjadi lebih baik. Orang - orang yang berani mengambil resiko dan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka dapat dikatakan sebagai orang yang mempunyai sifat wirausaha. Kita ketahui bahwa menjadi seorang wirausaha bukanlah hal yang mudah, proses berwirausaha melibatkan tidak hanya pemecahan masalah dalam bidang manajemen tertentu, tetapi juga dalam pengambilan keputusan. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang peluang yang ada. Hal utama yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan wirausaha adalah karena adanya keinginan untuk berwirausaha. Keinginan berwirausaha yang akan diteliti disini adalah factor factor yang mendukung keinginan berwirausah tersebut, dimana menurut Nurul Indarti dan Stein Kristiansen (2003) ada 3 faktor yang mempengaruhi yaitu faktor demografi dan latar belakang individu, faktor kepribadian, dan unsur unsur lain yang berhubungan. Faktor demografi dan latar belakang individu yang diteliti disini mencakup usia, jenis kelamin, dan pendidikan. Faktor kepribadian mencakup kebutuhan untuk berprestasi, sumber kendali, dan keyakinan diri, sedangkan unsur unsur yang berhubungan mencakup ketersediaan informasi dan jaringan sosial. Ada banyak bentuk usaha yang bisa dilakukan oleh masyarakat, dan salah satunya adalah dalam bentuk penjualan secara grosir, dan salah satunya adalah yang terletak di jalan Bandung, dapat kita lihat bahwa perkembangan usaha disana cukup pesat, dengan dilihat dari bertambahnya jumlah toko, ini menunjukkan bahwa dewasa ini keinginan untuk melakukan kegiatan berwirausaha semakin lama semakin meningkat, terutama bila suatu pengusaha berhasil dalam menjalankan usahanya, maka jenis usaha yang serupa akan bertamabah semakin banyak, padahal kita ketahui bahwa melakukan kegiatan

berwirausaha bukanlah hal yang mudah, apabila suatu usaha dijalankan oleh orang yang memiliki keinginan berwirausaha yang tinggi, maka kelangsungan hidup usaha tersebut akan dapat lebih bertahan Ali Sutanto (2005). Disini dapat dilihat bahwa keinginan untuk berwirausaha tersebut adalah awal dalam memulai sebuah usaha, jadi sebenarnya apa saja hal hal yang mempengaruhi keinginan berwirausaha seseorang. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai Pengaruh Faktor Demografi, Faktor Kepribadian dan Faktor Ketersediaan Informasi Terhadap Keinginan Berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln. Bandung). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah Apakah ada pengaruh faktor demografi, faktor kepribadian dan faktor ketersediaan informasi terhadap keinginan berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln. Bandung)? C. Kerangka Konseptual Penelitian ini akan membahas tentang pengaruh faktor demografi, faktor kepribadian, dan faktor ketersediaan informasi terhadap keinginan berwirausaha. Secara garis besar penelitian seputar intensi kewirausahaan dilakukan dengan melihat tiga hal secara berbedabeda: faktor demografis, faktor kepribadian, dan faktor lingkungan. Beberapa peneliti terdahulu membuktikan bahwa faktor kepribadian seperti kebutuhan akan prestasi

(McClelland, 1961; Sengupta dan Debnath,1994) dan efikasi diri (Gilles dan Rea, 1999; Indarti, 2004) merupakan prediktor signifikan intensi kewirausahaan. Faktor demografi seperti umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja seseorang diperhitungkan sebagai penentu bagi intensi kewirausahaan. Kristiansen (2001;2002a) menyebutkan bahwa faktor lingkungan seperti ketersediaan informasi dan jaringan social dapat mempengaruhi intensi kewirausahaan. Dari banyaknya faktor - faktor yang menjadi penentu seseorang untuk memiliki keinginan berwirausaha, penelitian ini hanya mengambil faktor demografi, faktor kepribadian dan factor ketersediaan informasi, sehingga tidak menyimpang dari penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Ali Sutanto (2005) yang meneliti pada Koperasi. Studi mengenai faktor demografi dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, dan pendidikan, sedangkan untuk faktor kepribadian meliputi need for achievement, locus of control, dan self efficacy dan factor ketersediaan informasi yang nantinya akan menjadi pendukung keinginan berwirausaha seseorang. Faktor Demografi 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan Faktor Kepribadian 1. Kebutuhan untuk berprestasi 2. Sumber kendali 3. Keyakinan diri Keinginan Berwirausaha Faktor Ketersediaan Informasi

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : (Mazzarol et al, 1999; Tkachev dan Kolvereid, 1999 ; McClelland, 1961 ; Sengupta dan Debnath, 1994 ; Gilles dan Rea, 1999 dalam Indarti dan Rostiani 2004) diolah D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono, 2003 : 206). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variable faktor demografi, faktor kepribadian, dan faktor ketersediaan informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keinginan berwirausaha. Sehingga hipotesis penelitiannya adalah : 1. Faktor demografi dan latar belakang individu yaitu usia, jenis kelamin, dan pendidikan berpengaruh terhadap keinginan berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln. Bandung ) 2. Faktor kepribadian yaitu kebutuhan untuk berprestasi, sumber kendali, dan keyakinan diri berpengaruh terhadap keinginan berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln. Bandung ) 3. Faktor ketersediaan informasi berpengaruh terhadap keinginan berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln. Bandung ) E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor demografi, faktor kepribadian dan faktor ketersediaan informasi terhadap keinginan berwirausaha

2. Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengusaha bahwa tingkat keinginan untuk berwirausaha akan menjadi penentu kelangsungan hidup usaha tersebut. b. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang. c. Bagi Penulis Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis khususnya tentang kewirausahaan. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Independen (X) yaitu faktor demografi sebagai X1, faktor kepribadian sebagai X2, dan faktor ketersediaan informasi sebagai X3. b. Variabel Dependen (Y) yaitu keinginan berwirausaha tersebut dilihat dari pengaruh ketiga faktor tersebut. 2. Definisi Operasional Variabel Berikut ini akan dijelaskan definisi dan konsep tentang variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian ini. a. Faktor demografi (X1) 1. Jenis kelamin

Pria secara signifikan memiliki keinginan berwirausaha yang lebih tinggi daripada wanita. Beberapa puluh tahun yang lalu, wanita hanya terhitung kira - kira 20% dari pembentuk usaha baru di negara - negara Skandivania (Kolvereid 1996). 2. Usia Walaupun sering dianggap tidak relevan, usia juga mempengaruhi dalam pemilihan karir sebagai wirausaha. Karena seorang wirausaha membutuhkan dukungan financial dan kekuatan fisik untuk memulai usahanya yang baru. Semakin tua seseorang, tingkat energi fisiknya akan semakin menurun (Hisrich 1995:55) 3. Latar belakang pendidikan Latar belakang yang mempengaruhi keinginan berwirausaha adalah pendidikan, karena pendidikan diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang mungkin timbul selama menjalankan usaha (Hisrich 1995:55). b. Faktor kepribadian (X2) Faktor kepribadian diukur dengan menggunakan beberapa instrument, seperti yang digunakan oleh Indiarti dan Kristiansen (2003) yang terdiri dari tiga dimensi yaitu: 1. Kebutuhan untuk berprestasi Adalah kepuasan dan harapan yang dalam teori McClelland (1961) menjelaskan bahwa kebutuhan akan prestasi seorang wirausaha didefinisikan sebagai karakteristik psikologi (Hisrich dan Peters, 1998 : 69). Dimana merupakan dorongan untuk mengungguli, mencapai sebuah prestasi untuk mencapai keberhasilan dalam berwirausaha. 2. Sumber kendali Adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, dimana ia dapat mengatur segala kegiatan yang akan dan sedang dilakukannya.

3. Keyakinan diri Adalah keyakinan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dan pemecahan masalah yang sedang dihadapinya. c. Faktor Ketersediaan Informasi (X3) Adalah salah satu dan karakteristik wirausaha Singh dan Krishna (1994), Pencarian informasi mengacu pada frekuensi dari berinteraksi dengan orang - orang yang menghasilkan berbagai sumber informasi. d. Faktor Ketersediaan Informasi (X3) Adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan yaitu dengan membuka usaha yang direncanakan dengan baik. Semakin tinggi keinginan seseorang berwirausaha maka peluang bertahannya suatu usaha akan semakin besar, dimana terdapat beberapa faktor - faktor yang mempengaruhi keinginan berwirausaha. Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Faktor Demografi (X1) 1.Jenis Kelamin - Pria -Wanita 2.Usia 3.Pendidikan - Usia Produktif -memiliki pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis - Tidak memiliki pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis Faktor Kepribadian (X2) 1. Kebutuhan akan prestasi 2. Sumber Kendali - Rasa tanggung jawab pribadi -Tingkat Pengambilan resiko -Rasa minat akan pekerjaannya -Sumber kendali internal -Sumber kendali eksternal -Tingkat keyakinan dan

Faktor Ketersediaan Informasi (X3) 3. Keyakinan diri 1. Media 2.Pengalaman optimism -Tingkat kemandirian - Kepemimpinan dan dinamis -Media Cetak - Media Elektronik -Pengalaman diri sendiri - Pengalaman orang lain Variabel Keinginan Berwirausaha (Y) Dimensi 3.Jaringan Sosial Indikator -Moral Support Network -Professional Support Network -Tingkat keinginan untuk menjadi seorang wirausahawan -Faktor yang mempengaruhi keinginan berwirausaha Sumber : (Mc Clelland, 1961 ;Nurul Indarti dan Stein Kristiansen, 2003), diolah 3. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu dengan menyusun jangkauan skor dalam skala Likert. Menurut Sugiyono (2006 : 105), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Peneliti memberikan 5 alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif. Penelitian ini dapat dilihat pada table 1.2 berikut ini : Tabel 1.2 Instrument Skala Likert

No Pertanyaan Skor 1. Sangat setuju 5 2. Setuju (S) 4 3. Kurang Setuju (KS) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2006 : 105) Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing masing jawaban diberi skor tertentu ( 5,4,3,2,1 ). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang menjadi tafsir sebagai posisi responden dalam skala Likert. 4. Populasi dan Sampel Menurut (Sugiyono, 2005:72), populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek atau benda benda alam yang lain. Satu orang pun dapat dijadikan populasi, karena satu orang mempunyai berbagai macam karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah toko toko grosir yang berada di sepanjang jalan Bandung Menurut (Sugiyono, 2005 : 97) sampel adalah bagian dari jumlah populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah toko toko grosir yang berada di sepanjang jalan Bandung yang berjumlah 30 toko. Adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 30 orang. 5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan melalui wawancara langsung dengan pemilik toko dan dengan pembagian kuesioner. Penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2010. 6. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh melalui : 1. Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan langsung melalui obyeknya, seperti hasil tanya jawab atau wawancara langsung yang menjadi obyek penelitian. 2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah serta situs internet untuk mendukung penelitian. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Wawancara (interview) Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara melalui tatap muka ( face to face ) dengan responden terpilih. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut dengan interview guide. b. Wawancara (interview) Questioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi separangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. c. Studi Dokumentasi

Merupakan teknik pengambilan data melalui literature, jurnal, penelitian terdahulu, dan laporan laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran masalah yang akan diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah daftar kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono.2005 : 109). Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini. a. Uji Validitas Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana keputusan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurannya ( Suliyanto,2005: 40).Menurut Sugiyono (2003: 123), hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Menurut Suliyanto ( 2005: 42), keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid, dapat dilakuka dengan beberapa cara berikut : 1. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Sugiyono, 2003) 2. Jika koefisien korelasi product moment > r table (α; n-2), n = jumlah sampel. 3. Nilai Sig α

b. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2003:131) realibilitas adalah tingkat kemampuan atau konsistensi suatu alat ukur.pengertian alat ukur yang realibel berarti bahwa alat ukur tersebut mampu mengungkap data yang cukup dapat dipercaya (Suliyanto, 2005 : 42).Alat ukur yang mantap dengan sendirinya. 1. Dapat diandalkan 2. Hasil Pengukurannya bisa diramalkan 3. Dapat menunjukkan tingkat ketepatan. Untuk menguji reliabilitas dan validitas, responden yang dipakai adalah toko grosir yang terdapat di jln. Palangkaraya. 9. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. b. Model Regresi Berganda Untuk meramalkan variabel tidak bebas lebih baik memperhitungkan variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda yang merupakan pengembangan dari regresi sederhana karena melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Dapat dikatakan juga bahwa analisa regresi

berganda merupakan suatu analisa yang secara stimulant menginvestigasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas (Zikmund, 2000:535). Y= Bl+B2x2+B3x3+B4x4 Dimana : Y = Keinginan Berwirausaha Bl = Konstanta B2 = Kebutuhan akan berprestasi B3 = Sumber Kendali B4 = Keyakinan diri x2 = Koefisien regresi untuk kebutuhan akan berprestasi x3 = Koefisien regresi untuk sumber kendali x4 = Koefisien regresi untuk keyakinan diri c. Model Regresi Dummy Variabel bebas yang digunakan untuk meliputi mempengaruhi tingkat yang berbeda itu dari suatu variabel yang nonmetric mempunyai di (dalam) meramalkan variabel terikat. Mendapat keuntungan untuk L tingkat suatu variabel yang mandiri nonmetric, L - I variabel Dummy diperlukan. Sebagai contoh, jenis kelamin terukur seperti pria atau wanita dan bisa diwakili oleh dua variabel Dummy, XI dan X2. Ketika responden adalah pria, Xl= 1 dan X2= 0. Demikian juga, ketika responden adalah wanita, Xl= 0 dan X2= 1. Bagaimanapun, ketika Xl= 1, kita mengetahui bahwa X2 harus sama 0. Dengan begitu kita memerlukan hanya satu variabel, baik X1 maupun X2, menghadirkan jenis kelamin. Kita harus meliputi kedua-duanya variabel sebab satu adalah dengan sempurna diramalkan oleh

yang lain (suatu keistimewaan) dan koefisien kemunduran tidak bisa diperkirakan. Jika suatu variabel mempunyai tiga tingkatan, hanya dua variabel Dummy yang diperlukan. Dengan begitu kita memerlukan hanya satu variabel, baik XI maupun X2, menghadirkan jenis kelamin. Kita tidak perlu meliputi Kedua-duanya variabel sebab satu adalah dengan sempurna diramalkan oleh yang lain dan koefisien kemunduran tidak bisa diperkirakan. Adapun dasar pengambilan keputusan uji hipotesa adalah dengan membandingkan p-value dengan nilai alpha sebesar 0,05. 1. Jika p value < 0,05, maka Ho ditolak 2. Jika p value 0,05, maka Ho gagal ditolak d. Uji f hitung (Uji Serempak ) Uji F hitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variable bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variable terikat. Model Hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : Ho : b1=b2=b3= 0 (Variabel bebas secara bersama sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variable terikat ). Ho : b1 b2 b3 0 (Variabel bebas secara bersama sama berpengaruh positif dan siginifikan terhadap variable terikat ). Nilai f hitung akan dibandingkan dengan nilai f tabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu : 1. Ho diterima bila f hitung, f tabel pada α = 5% 2. H1 diterima bila f hitung, f tabel pada α = 5% e. Uji t hitung (Uji Parsial)

Uji T hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variable bebas (Xi) terhadap variable terikat (Y). Bentuk Pengujiannya adalah : Ho : bi = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable terikat ). Ho : bi 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable terikat ) Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Kriteria Pengambilan keputusan, yaitu : 1. Ho diterima bila t hitung < t tabel pada α = 5% 2. H1 diterima bila t hitung > t tabel pada α = 5% BAB II