Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

Muhammad Habibi Rio Andika*,Hendar sudrajat**, M. Rahmad** ABSTRACT

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Kata Kunci : strategi belajar peta konsep, hasil belajar, penelitian eksperimen, kurikulum KTSP.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Putri Darma 25, Joko Waluyo 26, Pujiastuti 27

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

Henni Susiani (1), Agus Suyatna (2), Undang Rosidin (3)

PERBANDINGAN METODE EKSPERIMEN INKUIRI DENGAN VERIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI SISTEM PERNAPASAN. (Artikel) Oleh SIGIT DWI NURCAHYO

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

RIDA BAKTI PRATIWI K

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

PENGGUNAAN STRATEGI INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI SMPN I GENENG NGAWI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIKKELAS VII SMPN 1 AWANGPONE

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Ivana Margaretta Simanjuntak* Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Medan *

DAMPAK MODEL INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

EFFECT OF MODEL PROBLEM BASED LEARNING WITH CONTEXTUAL APPROACH TO ACTIVITY AND RESULTS OF BIOLOGY CLASS LEARNING IPA VII SMP NEGERI 1 SIBULUE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

Widianita*, Elva Yasmi Amran**, dan R. Usman Rery*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEKNIK-TEKNIK DASAR MEMASAK DI SMK NEGERI 2 GODEAN JURNAL

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Pengaruh Metode Discovery

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

p-issn : e-issn :

Transkripsi:

Pengaruh Perbedaan Metode Eksperimen Berbasis Inkuiri dan Eksperimen Berbasis Verifikasi dalam Praktikum terhadap Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi 1 (The Effect of Different Methods of Inquiry-Based Experiment and Verification-Based Experiment on the Students Activity and Learning Outcomes of Biology in Eight Grade of Junior High School 1 Singojuruh, Banyuwangi) Puput Dewi Lestari, Wachju Subchan, Iis Nur Asyiah Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember Jln. Aruji Kartawinata 64, Banyuwangi 68464 E-mail: wsubchan@gmail.com Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singojuruh, Banyuwangi. Objek penelitian ini adalah perbedaan pengaruh metode eksperimen berbasis inkuiri dan eksperimen berbasis verifikasi, sub pokok bahasan struktur dan fungsi tubuh tumbuhan, dan penilaian pembelajaran meliputi: tingkat keaktifan siswa, efektivitas penggunaan metode, dan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014. Pengumpulan data melalui angket, observasi dan wawancara. Data dianalisa secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penggunaan metode eksperimen verifikasi lebih efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dibandingkan dengan kelas eksperimen yang menggunakan metode eksperimen inkuiri. Penggunaan Metode eksperimen verifikasi lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan rerata 48,09 dari skor 27,15 meningkat menjadi 75,24. Sedangkan pada Metode eksperimen inkuiri terjadi peningkatan rerata 41,64 dari skor 37,30 meningkat menjadi 78,94. Ada hubungan keaktifan belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas VIII tahun ajaran 2013/2014 SMPN 1 Singojuruh Kabupaten Banyuwangi dengan nilai korelasi sebesar 0,267. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar. Abstract This study is a quasi-experimental study. Subjects of the study were eighth grade students of SMP Negeri 1 Singojuruh, Banyuwangi. This study used the difference methods of inquiry-based experiment and verification- based experiment on the topic of plant structure and function. Assessment of learning include the level of activity of the student, effectiveness of the method, and student learning outcomes. The study was conducted in February and March 2014. Collecting data was done using questionnaires, observations and interviews. Data was analyzed by descriptive qualitative. The results showed that the use of verification-based experiment was more effective in improving student activity compared with inquiry-based experiment class. The use verification-based experiment increased the average score of 48.09 from 27.15 to 75.24. While the inquiry -based experiment increased the average score of 41.64 from 37.30 to 78.94. There was a relationship between inquiry-based experiment and verification-based experiment on the learning outcomes of students r = 0.267. Keywords: experimental inquiry, experimental verification, level of activity, learning outcomes. Pendahuluan Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah guru harus menguasai berbagai macam metode mengajar [ 1 ]. Mengajarkan IPA dengan menggunakan metode ceramah mudah

menimbulkan verbalisme, kebosanan dan menjadikan siswa pasif [ 2 ]. Pembelajaran IPA semacam ini dapat diperbaiki dengan metode yang lebih baik, yakni metode eksperimen inquiry. Metode eksperimen inquiry menuntut guru untuk mengajak anak didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar [ 3 ]. Dalam kegiatan praktikum di laboratorium di SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi dilakukan dengan metode eksperimen verifikasi dimana metode ini hanya membuktikan kebenaran suatu teori dengan bimbingan guru mata pelajaran tersebut. Penelitian menggunakan metode eksperimen inquiry dalam pembelajaran telah dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut berhasil meningkatkan ketuntasan belajar secara klasikal hingga mencapai 92,5% artinya ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai [ 4 ]. Penggunaan metode yang digunakan di SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi selama ini belum mampu meningkatkan keaktifan siswa terutama dalam mata pelajaran biologi, bahkan hasil belajar siswa pun tidak mengalami peningkatan atau hasil belajar siswa meningkat namun tidak signifikan. Dari kenyataan tersebut di atas maka perlu adanya pembaharuan dalam pelaksanaan belajar mengajar terutama dalam penggunaan metode pembelajarannya. Metode inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Metode inquiry menuntut guru untuk mengajak anak didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Dalam belajar siswa dapat menemukan masalah sendiri dan menyesuaikannya dengan cara melihat, meraba, mengecap, berbuat, mencoba, berfikir dan sebagainya [ 5 ]. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan mengetahui pengaruh metode eksperimen inkuiri dan eksperimen verifikasi terhadap tingkat keaktifan belajar siswa dan hasil belajar kognitif siswa kelas VIII SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII F SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi sedangkan objek penelitian adalah perbedaan pengaruh metode eksperimen berbasis inkuiri dan eksperimen berbasis verifikasi, sub pokok bahasan struktur dan fungsi tubuh tumbuhan, dan penilaian pembelajaran meliputi: tingkat keaktifan siswa, efektivitas penggunaan metode, serta pemahaman konsep siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014. Pengumpulan data melalui angket, observasi dan wawancara. Data dianalisa secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan data berupa keaktifan belajar siswa dan hasil belajar kognitif biologi siswa. Analisis persentase tingkat keaktifan siswa dilakukan dengan cara observasi yang kemudian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Pa = Nm/N x 100% Keterangan: Pa : persentase tingkat keaktifan siswa Nm : jumlah skor tiap indikator aktivitas yang diperoleh oleh siswa N : jumlah skor maksimum tiap indikator aktifitas siswa Kriteria tingkat keaktifan belajar siswa yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini adalah : Tabel 1. Kriteria keaktifan Interval Nilai (Pa) % Kriteria Aktivitas 86-100 Sangat aktif 71-85 Aktif 56-70 Cukup aktif 40-55 Kurang aktif Pa < 40 Tidak aktif Kemudian data hasil belajar kognitif dianalisis dengan menggunakan ANAKOVA dengan nilai hasil pretest atau kemampuan awal sebagai kovariat. Jika hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh perbedaan antara kedua metode tersebut berarti kedua metode tersebut dapat diterapkan dalam metode pembelajaran eksperimen baik di kelas maupun di laboratorium untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan tingkat keaktifan siswa. Perbedaan hasil belajar psikomotorik dan afektif siswa antar kedua kelas kontrol dan eksperimen dilakukan analisis dengan menggunakan uji-t. Sedangkan hubungan antara keaktifan belajar dengan hasil belajar siswa dilakukan analisis dengan menggunakan analisis korelasi. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berupa nilai keaktifan belajar siswa, dan hasil belajar. Perlakuan pada kelas eksperimen berupa metode pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran eksperimen berbasis verifikasi. Persentase ketercapaian hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol dalam mengerjakan pre-test, post-test tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Deskripsi Rata - Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Jumlah Siswa Rerata Standar Deviasi Pre-test Kontrol 33 27,15 6,98 Eksperimen 33 37,30 13,386 Post-test Kontrol 33 75,24 4,758 Eksperimen 33 78,94 4596 0,018* Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf signifikansi 0,018 yang berarti kurang dari 0,05, maka H 0 (hipotesis nihil) ditolak dan H 1 (hipotesis alternatif) diterima. Dengan demikian strategi pembelajaran P 2

3 eksperimen berbasis inkuiri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Keaktifan siswa pada sub konsep struktur dan fungsi tubuh tumbuhan dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri dijaring menggunakan lembar observasi siswa yang mengandung lima sub indikator. Tabel 3 Deskripsi rata-rata nilai keaktifan dalam memperhatikan penjelasan guru, pengamatan, menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok, mencatat hasil penyelesaian masalah LKS, dan cara bekerjasama dengan anggota kelompok. Tabel 3 Deskripsi Rata-Rata Nilai Keaktifan Kelas Jumlah Siswa Rerata Kegiatan 1 Kontrol 33 72 Eksperimen 33 63 Kegiatan 2 Kontrol 33 68 Eksperimen 33 73 Kegiatan 3 Kontrol 33 72 Eksperimen 33 68 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa kelas kontrol lebih unggul diberbagai sub indikator keterampilan proses dibandingkan kelas eksperimen baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri terhadap keaktifan belajar siswa, maka dilakukan uji beda dengan uji Paired Sample T-test. Hasil dari uji Paired Sample T-test diperoleh nilai signifikansi 0,615 artinya metode eksperimen berbasis inkuiri memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Pada penelitian ini digunakan analisis korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keaktifan belajar siswa dengan hasil belajar siswa. Tabel 4. Ringkasan uji korelasi (keaktifan-hasil belajar) Hasil Belajar Keaktifan Pearson Correlation 0,267(*) Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara keaktifan dengan hasil belajar dengan nilai (r) adalah 0,267. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara keaktifan dengan hasil belajar. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi keaktifan maka semakin meningkatkan hasil belajar. Pembahasan 1.Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan observasi setelah diterapkannya pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri dan pembelajaran eksperimen berbasis verifikasi menunjukkan bahwa pembelajaran eksperimen berbasis verifikasi tersebut lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa daripada pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri hal ini terlihat pada pertemuan II dan pertemuan III. Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIII H pada pertemuan II masih dalam kriteria cukup aktif dengan nilai 68. Observasi pada pertemuan III yang dilakukan selama proses pembelajaran diketahui bahwa tingkat aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pertemuan II yaitu dari skor 68 dengan kriteria cukup aktif menjadi 72 dengan kriteria aktif pada pertemuan III. Berbeda pada kelas VIII F dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen inkuiri dengan skor 73 dengan kriteria aktif pada pertemuan II. Observasi pada pertemuan III dilakukan selama proses pembelajaran diketahui bahwa tingkat aktivitas belajar siswa mengalami penurunan bila dibandingkan dengan pertemuan II yaitu dari skor 73 dengan kriteria aktif menjadi 68 dengan kriteria cukup aktif. Maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen berbasis verifikasi lebih efektif dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri. 2.Hasil Belajar Siswa Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen berbasis verifikasi. Namun pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen verifikasi memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini terlihat pada hasil pretest dan posttest antara kelas kontrol yang menggunakan metode eksperimen verifikasi dengan kelas eksperimen yang menggunakan metode eksperimen inkuiri. Pada kelas kontrol didapatkan nilai rerata kemampuan awal sebelum perlakuan atau pretest dengan skor sebesar 27,15 setelah perlakuan didapatkan nilai rerata posttest dengan skor sebesar 75,24. Sedangkan pada kelas eksperimen didapatkan nilai kemampuan awal sebelum perlakuan atau pretest dengan scor sebesar 37,30 setelah perlakuan didapatkan nilai rerata posttest dengan skor sebesar 78,94. Dari peningkatan skor dari pretest ke posttest antara kelas kontrol dan eksperimen dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen verifikasi lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa dalam penerapan pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri ternyata bukan hanya diperoleh dari guru, melainkan juga didukung oleh kerja sama yang baik diantara anggota

kelompok untuk aktif dalam setiap tahap pembelajaran. Namun penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penerapan pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri ini belum meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran biologi yang sesuai dengan pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri agar hasil belajar siswa dapat meningkat pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri ini juga dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan, serta menggali pengetahuan dasar siswa dan menggabungkan dengan pengetahuan barunya yang sesuai dengan materi pelajaran. Siswa diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka menemukan sendiri konsep-konsep yang direncanakan oleh guru [ 6 ]. Metode inkuiri memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya, karena metode inkuiri melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental untuk menemukan suatu konsep berdasarkan informasi-informasi yang diberikan guru. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri ini tidak terlepas dari adanya kendala diantaranya yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam pembelajaran, sedangkan waktu yang disediakan hanya singkat. Solusinya yaitu dengan meningkatkan peran guru dalam pembelajaran, dimana guru dalam pengelolaan kelas harus efektif dan efisien agar tercipta keseriusan dan kedisiplinan siswa. Hal ini dilakukan untuk mencegah kegaduhan di dalam kelas dan pemborosan waktu, sehingga proses pembelajaran biologi dalam upaya meningkatakan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat tercapai. Kendala dalam penggunaan metode pembelajaran ini juga terletak pada siswa yaitu kurangnya keaktifan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok. Akan tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan adanya tanya jawab antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa antar kelompok [ 7 ]. Hal tersebut memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan serta membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan [ 8 ]. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri dapat meningkatkan ketuntasan belajar secara klasikal hingga mencapai 92,5%. Metode pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri menekankan siswa untuk menemukan suatu konsep pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya [ 9 ]. Dengan metode pembelajaran ini siswa dapat memiliki kesadaran tentang kebutuhan belajarnya [ 10 ]. 3.Hubungan Aktivitas Belajar dengan Hasil Belajar Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara keaktifan dengan hasil belajar dengan nilai (r) adalah 0,267. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara keaktifan dengan hasil belajar. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi keaktifan maka semakin meningkatkan hasil belajar belajar. Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa penerapan metode pembelajaran eksperimen berbasis verifikasi kepada siswa kelas VIII SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi pada mata pelajaran biologi materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan lebih efektif diterapkan dibandingkan dengan menggunakan metode eksperimen berbasis inkuiri, karena melalui metode pembelajaran eksperimen berbasis verifikasi mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa, serta dapat mengetahui perkembangan kemampuan berpikir siswa pada saat sebelum dan setelah proses pembelajaran. Dengan demikian hipotesis terbukti menjawab tujuan penelitian yaitu penerapan metode pembelajaran eksperimen berbasis verifikasi pada mata pelajaran IPA (Biologi) siswa kelas VIII tahun pelajaran 2013-2014 di SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat dikemukakan kesimpulan bahwa metode eksperimen berbasis verifikasi lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa daripada metode eksperimen berbasis inkuiri dengan peningkatan skor rerata 48,09 ; serta terdapat hubungan yang erat antara aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi dengan r sebesar 0,267. Adapun saran yang bisa diberikan yaitu peneliti merekomendasikan kepada guru bidang studi biologi agar dapat menerapkan pendekatan pembelajaran eksperimen berbasis inkuiri pada mata pelajaran biologi sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dengan memperhatikan kesesuaian dengan materi Ucapan Terima Kasih Penulis (Puput Dewi Lestari) mengucapkan terima kasih kepada Orang Tua, yaitu Ayahanda Asmu'i dan Ibunda Istikomah yang telah memberikan dukungan doa dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Daftar Pustaka [1] Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara (2003). [2] Depdikbud. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi ( 2006). [3] Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia (2002). [4] Wahyuningtyas. Metode Inquiri Dalam Pembelajaran Aritmatikal Social Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 3 Jember Kelas VII Semester Ganjil Tahun Ajaran 2005/2006. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: FKIP Universitas Jember (2005). [5] Sanjaya, W. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group (2008). [6] Ahmadi. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia ( 1997). [7] Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta ( 2002). [8] Suryabrata. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Pustaka ( 2006). 4

5 [9] Sumantri. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka (2008). [10] Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru ( 1988).