semester ganjil yaitu pada bulan Agustus tahun ajaran 2013/2014, yang terletak di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answer

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas Xb dan Xc di Pondok Pesantren

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dikelas X SMAN 1 Sungai Apit Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penelitian saya ini merupakan penelitian dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol, dimana pengambilannya dilakukan secara random. 1 Rancangan penelitian R O 1 X O 2 R O 3 O 4 TABEL III.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Pekanbaru di kelas XI semester 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

Transkripsi:

36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru di kelas XI IPA semester ganjil yaitu pada bulan Agustus tahun ajaran 2013/2014, yang terletak di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. Adapun objeknya adalah aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. C. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru yang terdiri dari 2 kelas. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Teknik Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. 1 Observasi ini dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada pokok 1 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 76.

37 bahasan struktur atom dan sistem periodik kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. Observasi ini dilakukan oleh pengamat sebanyak 2 orang yaitu: Yovita Rizki Nuur Solikan dan Nur Zalina. Pengamat akan mencatat aktivitas tiap-tiap siswa dan masing-masing pengamat mengamati 11 siswa di kelas XI IPA 1 dan 8 siswa di kelas XI IPA 2. Pengamatan ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. 2. Tes Hasil Belajar Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Test hasil belajar ditujukan pada siswa kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. Bentuk soal berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal pada ulangan harian pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Hasil belajar tersebut akan peneliti kategorikan menggunakan norma pengukuran skala 100. 2 Tabel III. 1. Kategori Hasil Belajar Nilai angka Prediket 80 ke atas Baik sekali 66 79 Baik 56 65 Cukup 46 55 Kurang 45 ke bawah Gagal 2 Ibid., hlm. 35.

38 3. Dokumentasi Dokumentasi ini dilakukan untuk mengetahui sejarah sekolah, data guru dan siswa, sarana dan prasarana yang ada di MA Darul Hikmah, serta untuk memperoleh data tentang hasil belajar kimia siswa dan aktivitas belajar kimia dalam proses pembelajaran yang diperoleh secara langsung dari guru bidang studi mata pelajaran kimia. 4. Jenis Data Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Hasil observasi penelitian ini adalah aktivitas siswa pada pembelajaran kimia, dimana pengamat mengamati aktivitas siswa dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Alternatif jawaban lembar observasinya adalah sebagai berikut: sangat baik (SB), baik (B), tidak baik (TB), dan sangat tidak baik (STB). Untuk skala Likert, skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan yang terendah adalah 1. 3 b) Hasil ujian siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik unsur. Hasil ujian tersebut akan peneliti masukkan kedalam nilai 10-100. 5. Sumber Data Sumber data berasal dari siswa-siswi kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru tahun ajaran 2013/2014 yang diambil melalui hasil observasi aktivitas siswa dan hasil ujian. 3 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes, Mitra Cendikia Press, Jogjakarta, 2008, hlm. 121.

39 6. Prosedur Penyusunan Lembaran Observasi Observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi langsung. Observasi ini disusun berdasarkan Rating Scale (skala lanjutan) tipe Numerical Rating Scale. Rating Scale ini digunakan sebagai alat pengukuran non-tes yang menggunakan suatu prosedur terstruktur untuk memperoleh informasi tentang suatu yang diobservasi, yang menyatakan posisi sesuatu dalam hubungannya dengan yang lain. Adapun kisi-kisi penyusunan lembaran observasi ini adalah sebagai berikut: Tabel III. 2. Kisi-Kisi Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik. No. Unsur Aktivitas No Pernyataan Jumlah 1. Aktivitas Visual 1, 2 2 2. Aktivitas Lisan 3, 4, 5 3 3. Aktivitas Mendengarkan 6 1 4. Aktivitas Menulis 7, 8 2 5. Aktivitas menggambar 9, 10 2 6. Aktivitas metrik - - 7. Aktivitas Mental 11, 12 2 8. Aktivitas Emosional 13, 14 2 Jumlah 14 E. Teknik Analisa Data Penelitian 1) Analisis Lembar Observasi a. Validasi Lembar Observasi Untuk memperoleh Lembar observasi dengan indikator aktivitas yang baik sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini, maka

40 diadakan uji validitas terhadap indikator aktivitas siswa. Sebelum menguji validitas, maka peneliti melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada Dosen Evaluasi agar indikator aktivitas belajar yang terdapat di dalam lembar observasi dapat mengukur cakupan substansi aktivitas belajar yang ingin diukur. Dalam hal ini Dosen Evaluasi yang membantu peneliti dalam validitas indikator lembar observasi adalah Bapak Dr. H. Mas ud Zein, M. Pd dari jurusan pendidikan matematika. Validitas khususnya mencakup hal-hal yang berkaitan dengan apakah item-item itu menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur agar didapat hasil penelitian yang baik dan akurat. 2) Analisis Soal Untuk memperoleh soal-soal tes yang baik sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini, maka diadakan uji coba terhadap siswa lain yang tidak terlibat dalam sampel penelitian ini. Soal-soal yang diujicobakan tersebut kemudian di analisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran (TK) dan daya pembeda (DP) soal. a. Validitas Tes Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur 4. Validitas tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi ( Content Validity). Suatu tes memiliki validitasi isi apabila telah 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2012, hlm. 173.

41 mencerminkan indikator pembelajaran untuk masing-masing materi pembelajaran 5. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil tes yang valid, maka tes yang penulis gunakan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru bidang studi kimia yang mengajar di kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. b. Reliabilitas soal Dalam penelitian ini, teknik uji realibilitas soal yang digunakan yaitu metode tes ulang ( test-retest method) dengan menggunakan product moment. 6 r N XY ( X )( Y ) xy = 2 2 2 2 [ N X ( X ) N Y ( Y ) ] c. Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal peneliti menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois, yaitu : 7 P = Dimana : P = Angka indek kesukaran item N p = Banyaknya testee yang menjawab dengan betul terhadap butir item N = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar 5 Anas Sudijono, Op.cit., hlm. 164. 6 Ibid., hlm. 252. 7 Anas Sudijono, Op.cit., hlm. 372.

42 Tabel III.3. Proporsi Tingkat Kesukaran Soal 8 Nilai P Kategori P < 0,3 Sukar 0,3 < P < 0,7 Sedang P > 0,7 Mudah Ada beberapa perbandingan dalam menentukan proporsi pertimbangan dalam menentukan soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Yakni jumlah soal sama untuk tiga kategori tersebut dengan perbandingan 3-4-3. Artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% soal kategori sukar. Atau bisa juga dengan perbandingan 3-5-2. Artinya 30% soal kategori mudah, 50% kategori sedang, dan 20% kategori sukar. 9 d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan (mendiskriminasi) antara testee yang berkemampuan tinggi ( pandai), dengan testee yang kemampuannya rendah ( bodoh) demikian rupa sehingga sebagian besar testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir soal tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjawab butir soal tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan betul. 8 Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. 2008. h. 210. 9 Nana Sudjana, Op. cit., h.135-136.

43 Untuk mengetahui besar kecilnya angka indek diskriminasi soal dapat digunakan rumus sebagai berikut : 10 D = P A - P B Dimana : D = Angka indeks diskriminasi soal P A = Proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan. P A dapat diperoleh dengan rumus : P A = dimana : B A = Banyaknya testee kelompok atas yang menjawab betul J A = Jumlah testee yang termasuk kedalam kelompok atas P B = Proporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan. P B dapat diperoleh dengan rumus : P B = dimana : B B = Banyaknya testee kelompok bawah yang menjawab betul J B = Jumlah testee yang termasuk kedalam kelompok bawah 10 Ibid., hlm. 389.

44 Tabel III. 4. Pemberian Interpretasi Terhadap D 11 Besarnya D Interpretasi 0,00-0,20 Jelek (poor) 0,20-0,40 Cukup (satisfactory) 0,40-0,70 Baik (good) 0,70-1,00 Baik sekali (excellent) Negatif Semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja 2. Pengelolahan data observasi Pengelolahan data dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Memeriksa lembar observasi yang telah terkumpul dalam pengolahan data 2) Menentukan skor observasi dengan merujuk pada acuan rentang skor penelitian 3) Mengelompokkan skor masing-masing responden penelitian berdasarkan acuan rentang skor yang telah ditetapkan 4) Skor jawaban dari masing-masing observer akan peneliti kelompokkan kedalam kategori aktivitas. Adapun kategori aktivitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: 11 Suharsimi Arikunto, Op. cit., hlm. 218.

45 Tabel III. 5. Kategori Aktivitas Belajar Siswa 12 No 1 2 3 4 Skor Siswa X X + 1. SBx X + 1. SBx > X X X > X X 1. SBx X < X 1. SBx Kategori Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah Keterangan : X SBx adalah rerata skor keseluruhan siswa dalam satu kelas adalah simbangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas X adalah skor yang dicapai siswa Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran maka diperoleh kategori aktivitas belajar sebagai berikut: Tabel III. 6. Kategori Aktivitas Belajar Siswa dalam Skala Nilai No Skor Siswa Kategori 1 X 92, 85 Sangat Tinggi 2 92, 85 > X 84, 87 Tinggi 3 84, 87 > X 76, 89 Rendah 4 X < 76, 89 Sangat Rendah 12 Djemari Mardapi, Op. Cit., hlm. 123.

46 5) Jawaban responden akan peneliti cari persentase nya dengan menggunakan rumus : p = x 100% Dimana : p = Angka Persentase f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah frekuensi / banyaknya individu 3. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Rumus yang digunakan yaitu: 13 = ( ) Dimana: : chi kuadrat yang dicari : frekuensi observasi : frekuensi harapan Bila, distribusi data tidak normal Bila <, data berdistribusi normal 4. Korelasi Serial Teknik korelasi serial digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan bila dua variabel yang dikorelasikan 13 Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Bandun : Alfabeta, 2010. hlm. 182.

47 variabel pertama berbentuk variabel berskala ordinal sedangkan variabel kedua berbentuk interval. 14 Aktivitas belajar merupakan variabel X yang berbentuk skala ordinal, sedangkan hasil belajar kimia merupakan variabel Y yang berbentuk skala interval. Untuk mengetahui keadaan Aktivitas belajar siswa pada setiap itemnya dalam lembar observasi, peneliti juga menganalisa dengan menggunakan teknik deskriptif persentase : p = x 100% Keterangan : p f N : angka persentase : frekuensi : Number Of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) Setelah diketahui keadaan aktivitas belajar siswa pada setiap itemnya, selanjutnya data diolah dengan rumus : 15 [ ( )] r ser = [ ] Keterangan: r ser O r O t M = Koefisien Korelasi Serial = Ordinat yang lebih rendah = Ordinat yang lebih tinggi = Mean 14 Hartono, Statistik Untuk Penelitian, Pekanbaru : Pustaka pelajar, 2008. hlm. 78. 15 Ibid. h. 129.

48 SD tot = Standar Deviasi Total P = Proporsi individu dalam golongan Apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka koefisien korelasi yang ditemukan adalah ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X (aktivitas siswa) dengan variabel Y (hasil belajar). Begitu juga sebaliknya, apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X (aktivitas siswa) dengan variabel Y (hasil belajar).