RESPON PETANI TERHADAP BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BIMA MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

RESPONS PETANI TERHADAP VARIETAS UNGGUL BARU DAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT KEDELAI (STUDI KASUS DI TEGALSEMPU YOGYAKARTA)

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

Pedoman Umum. PTT Jagung

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU

DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU

PENDAHULUAN Latar Belakang

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

LAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA. Andi Ella, dkk

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

Adaptasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Lahan Sawah

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DAN KEDELAI

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil

Abstrak

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

LAPORAN AKHIR PENDAMPINGAN SLPTT PADI DAN JAGUNG KABUPATEN ENREKANG. Ir. Syamsu Bahar, MSi, dkk

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah

INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MELALUI PENERAPAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT DI SULAWESI TENGGARA

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin

PREFERENSI PETANI TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KABUPATEN BOGOR FARMERS PREFERENCES OF RICE SUPERIOR VARIETY IN DISTRICT BOGOR

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

Yohanes Leki Seran, Medo Kote dan Joko Triastono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT

Dampak Minat Petani terhadap Komponen PTT Padi Sawah di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING

VERIFIKASI DAMPAK PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG KOMPOSIT MENDUKUNG UPAYA PERBAIKAN EKONOMI PEDESAAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 77/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

Kata kunci : Adopsi, VUB padi, Produktivitas, Jawa Timur

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Keragaan Varietas Unggul Baru Inpari dan Inpara di Kabupaten Kutai Kartanegara

ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

LAPORAN AKHIR PENDAMPINGAN SL-PTT PADI SAWAH DI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA DAN KOTA PAYAKUMBUH IRMANSYAH RUSLI NURHAYATI ERMIDIAS

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

MINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH PENDAHULUAN

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

Agriekonomika, ISSN Volume 3, Nomor 1 PERSEPSI DAN TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

PERAN PTT JAGUNG DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN FINANSIAL: KASUS DI DESA DONGGOBOLO KECAMATAN WOHA KABUPATEN BIMA NTB

2. BENIH TANAMAN JAGUNG

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

HASIL PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN SL-PTT KEDELAI DI PROVINSI ACEH

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

Abstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

Agros Vol.16 No.2, Juli 2014: ISSN

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

Panduan Pelaksanaan. Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Jagung

PERAN KOMPONEN TEKNOLOGI DALAM PERCEPATAN SWASEMBADA PANGAN

Transkripsi:

Evi Pujiastuti et al.: Respon Petani Terhadap Beberapa Jagung.. RESPON PETANI TERHADAP BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BIMA MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Evy Pujiastuti 1), Hano Hanafi 1), Sri Wahyuni Budiarti 1), dan Suwarti 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta 2) Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Pendampingan kegiatan SL-PTT Jagung dilaksanakan secara partisipatif antara peneliti, penyuluh maupun petani melalui kelembagaan kelompok tani. Kegiatan demonstrasi seperti demfarm dan display VUB jagung hibrida produk Badan Litbang Pertanian merupakan upaya percepatan pemasyarakatan teknologi dan pembelajaran bagi pelaku utama agar mereka mau dan mampu mengakses informasi teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pelaksanaan SL-PTT Jagung di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan petak pamer dengan materi 4 Varietas Unggul Baru (VUB) yaitu: Bima 2; Bima 3; Bima 4; Bima 5. Tujuan pengkajian adalah menganalisis respon petani terhadap penampilan jagung hibrida varietas Bima 2; Bima 3; Bima 4 dan Bima 5 (penampilan fisik benih, perlakuan benih, fisik tanaman dan sistem tanam) pada petak pamer. Pengkajian dilaksanakan bulan Juli November 2012, secara purposif dengan menguji tingkat preferensi petani di lokasi pendampingan SL-PTT jagung, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa varietas jagung hibrida yang paling banyak diminati oleh petani secara berurutan, yaitu varietas Bima 3, Bima 4, Bima 5, Bima 2. Varietas Bima 3 memiliki keragaan yang paling disukai oleh petani. Inovasi teknologi PTT Jagung yang diintroduksikan mempunyai prospek untuk bisa diadopsi oleh petani karena 52,38 100% petani menganggap mudah terhadap teknologi yang diintroduksikan, dan 57,14-100% petani merasa tertarik untuk menerapkan teknologi yang diintroduksikan. Kata Kunci: respon petani, SL-PTT, Jagung hibrida PENDAHULUAN Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung merupakan salah satu pendekatan untuk dapat meningkatkan produktivitas jagung dan pendapatan petani serta melestarikan lingkungan produksi melalui pengelolaan lahan, air tanaman, OPT, dan iklim secara terpadu. Sementara Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu strategi untuk mempercepat adopsi teknologi dari hasil penelitian ke tingkat petani. Komponen teknologi unggulan PTT jagung meliputi komponen teknologi dasar yaitu varietas unggul baru, benih bermutu dan berlabel, pengaturan populasi tanaman, pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman, sedangkan komponen teknologi pilihan meliputi penyiapan lahan, pembuatan saluran drainase, pemberian bahan organik, 658

Seminar Nasional Serealia, 2013 pembumbunan, pengendalian gulma, pengendalian hama penyakit dan panen tepat waktu dan pengeringan segera (Zubachtirodin 2011). Pengawalan dan Pendampingan SLPTT jagung oleh BPTP adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti BPTP didukung oleh Peneliti UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian guna meningkatkan pemahaman dan akselerasi adopsi PTT dengan menjadi narasumber pada pelatihan, penyebaran informasi, melakukan uji adaptasi varietas unggul baru (VUB), demoonstrasi plot dan supervisi penerapan teknologi (Musa 2011). Varietas unggul baru (VUB) adalah varietas yang berdaya hasil tinggi, toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik, atau memiliki sifat khusus tertentu. Penggunaan varietas unggul akan memberikan hasil yang lebih tinggi. Pemilihan varietas berdasarkan kesesuaian lokasi, ketahanan terhadap OPT, dan keinginan petani. Sedangkan Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi (>90%) dan berlabel. Benih bermutu akan tumbuh serentak dan cepat, menghasilkan tanaman yang sehat, tahan rebah, seragam dan berpotensi hasil tinggi. Display VUB adalah suatu kegiatan budidaya tanaman jagung menggunakan teknologi spesifik lokasi. Pengertian teknologi merupakan seluruh perangkat Ide; Metode; Teknik; untuk memenuhi target. Kemajuan hanya bisa diraih dengan penerapan teknologi. Teknologi budidaya adalah untuk Peningkatan Produksi tanaman meliputi: pemilihan Varietas; Benih; pengolahan tanah dan perbaikan kesuburan; penanaman & pemeliharaan; pengelolaan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan panen (Musa 2011) Kegiatan demonstrasi seperti display VUB adalah sebagai upaya percepatan pemasyarakatan teknologi dan pembelajaran bagi pelaku utama agar mereka mau dan mampu mengakses informasi teknologi, seperti PTT. Paradigma Penelitian untuk Pembangunan, maka diseminasi diperluas dengan melaksanakan gelar dan pengembangan percontohan sistem serta usaha agribisnis berbasis teknologi dan penyediaan teknologi dasar secara terdesentralisasi sebagai inisiatif untuk memasyarakatkan teknologi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian (Apriyantono 2008). Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas jagung, diantaranya varietas unggul yang sebagian telah diterapkan oleh petani. Salah satu cara mensosialisasikan teknologi adalah dengan cara memberikan percontohan pertanaman jagung dengan penerapan beberapa komponen teknologi agar petani tertarik dan mau mengadopsinya. Penelitian dimaksudkan untuk mengevaluasi respon petani terhadap penampilan jagung hibrida di sentra produksi jagung. 659

Evi Pujiastuti et al.: Respon Petani Terhadap Beberapa Jagung.. BAHAN DAN METODE Pengkajian ini dilaksanakan di Dusun Ngeposari, Desa Gunungsari, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul berupa persepsi dan respon petani terhadap display (percontohan) pertanaman jagung dengan beberapa penerapan komponen teknologi. Pengkajian ini dilaksanakan pada bulan Juli - November 2012. Materi pengkajian ini berupa display pertanaman dengan komponen teknologi yang diintroduksikan pada tanaman jagung hibrida, meliputi : [1] Penggunaan varietas unggul baru : Bima 2, Bima 3, Bima 4, Bima 5; [2] Sistem tanam jajar legowo 2:1 (100x40x20 cm); [3] Tanam 1-2 butir/lubang, [4] Perlakuan benih dengan fungisida. Data yang dikumpulkan dalam pengkajian ini merupakan data primer. Data primer diperoleh secara langsung dari petani menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa baik ukuran, bentuk dan warna benih yang paling disukai berturut-turut adalah Bima 3 (95,24%), Bima 5 (47,62%), Bima 4 (42,86%) dan Bima 2 (9,525). Varietas Bima 3 memiliki keragaman paling diminati oleh petani karena 90% lebih menyatakan menyukai (Tabel 1). Tabel 1. Respon petani terhadap bentuk, ukuran dan warna benih jagung dari 4 varietas yang diintroduksikan Bentuk, ukuran, warna benih jagung Suka Sedang Tidak suka Bima 2 9,52 42,86 47,62 100 Bima 3 95,24 4,76 0,00 100 Bima 4 42,86 52,38 4,76 100 Bima 5 47,62 52,38 0,00 100 Menurut Balai Penelitian Serealia (2010), karakter morfologis keempat varietas tersebut yaitu : (a) Bima 2 memiliki tipe biji semi mutiara, warna biji kuning; bentuk tongkol besar, silindris dan panjang ± 21 cm; warna batang hijau, serta batang besar dan tegap; (b) Bima 3 memiliki tipe biji semi muatiara, warna biji jingga; bentuk tongkol besar, silindris dan panjang ± 21 cm; (c) Bima 4 memiliki tipe biji mutiara, warna jingga; bentuk tongkol besar dan silindris ± 20 cm; bentuk batang sedang dan tegap; (d) Bima 5 memiliki tipe biji mutiara, warna jingga; bentuk tongkol besar dan silindris ± 18,2 cm; bentuk batang sedang dan tegap. 660

Seminar Nasional Serealia, 2013 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui pula bahwa dilihat dari segi kemudahan komponen teknologi yang paling dianggap mudah berturut-turut adalah sistem tanam 70x20 cm (100%), tanam benih 1-2 biji/libang (95,24%), perlakuan benih (90,48%), sistem pemupukan menggunakan Bagan Warna Daun (57,15%), teknologi dosis dan waktu pemupukan (52,38%), sistem tanam jajar legowo 100x40x20 cm (42,86%). Tabel 2. Respon petani terhadap komponen teknologi yang diintroduksikan Komponen teknologi Mudah Agak Mudah Rumit Perlakuan benih dengan 90,48 9,52 0,00 100 fungisida Tanam 1-2 biji/lubang 95,24 4,76 0,00 100 Sistem tanam jajar legowo 42,86 28,57 23,81 100 (100x40x20 cm) Sistem tanam 70x20 cm 100,00 0,00 0,00 100 Teknologi dosis dan waktu 52,38 23,81 23,81 100 pemupukan Pemupukan dengan BWD 57,15 33,33 9,52 100 Komponen teknologi Agak Tidak Tertarik Tertarik Tertarik Perlakuan benih dengan 85,71 4,77 9,52 100 fungisida Tanam 1-2 biji/lubang 100,00 0,00 0,00 100 Sistem tanam jajar legowo 57,14 28,57 14,29 100 (100x40x20 cm) Sistem tanam 70x20 cm 100,00 0,00 0,00 100 Teknologi dosis dan waktu 80,96 9,52 9,52 100 pemupukan Pemupukan dengan BWD 71,43 28,57 0,00 100 Dilihat dari segi ketertarikann komponen teknologi yang menarik untuk diterapkan secara berturut-turut yaitu sistem tanam 70x20 cm (100%),tanam benih 1-2 biji/lubang (100%), perlakuan benih (85,71%), teknologi dosis dan waktu pemupukan (80,96%), sistem pemupukan menggunakan Bagan Warna Daun (71,43%), sistem tanam jajar legowo 100x40x20 cm (57,14%). Teknologi sistem tanam jajar legowo meskipun nilai mudah hanya 42,86%, namun petani tertarik untuk menerapkan 57,14%. Komponen teknologi yang diintroduksikan mempunyai prospek untuk diadopsi karena 57,14-100% lebih petani tertarik untuk menerapkan teknologi yang diintroduksikan. Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa varietas yang menurut petani dapat berproduksi tinggi dengan menerapkan teknologi yang diintroduksikan dari yang 661

Evi Pujiastuti et al.: Respon Petani Terhadap Beberapa Jagung.. terbanyak berturut-turut adalah Bima 3 (100%), Bima 4 (80,95%), Bima 5 (76,19%). Berdasarkan varietas yang dapat berkembang di kalangan petani dari yang terbanyak berturut-turut adalah Bima 3 (100%), Bima 4 (80,95%), Bima 5 (76,19%) dan Bima 2 (9,52%). Berdasarkan varietas yang diminati petani untuk ditanam dari yang terbanyak berturut-turut adalah Bima 3 (100%), Bima 4 dan Bima 5 (71,43%) dan Bima 2 (9,52%). Berdasarkan ketiga penilaian tersebut terdapat kesamaan urutan varietas yang dianggap petani dapat berproduksi tinggi, varietas yang dapat berkembang dan diminati oleh petani untuk ditanam berurut-turut adalah Bima 3, Bima 4 dan Bima 5. Tabel 3. Respon petani terhadap keragaan 4 varietas jagung yang diintroduksikan Varietas Suka Sedang Tidak Suka Keragaan Generatif (Tinggi Tanaman, Bentuk tongkol, kepadatan biji) Bima 2 4,77 61,90 33,33 100 Bima 3 100,00 0,00 0,00 100 Bima 4 52,38 47,62 0,00 100 Bima 5 52,38 47,62 0,00 100 Varietas Dapat Ragu-ragu Tidak Dapat Dapat berkembang di petani Bima 2 9,52 76,19 14,29 100 Bima 3 100,00 0,00 0,00 100 Bima 4 80,95 19,05 0,00 100 Bima 5 76,19 23,81 0,00 100 KESIMPULAN 1. Varietas jagung hibrida yang paling banyak diminati oleh petani secara berurutan, yaitu varietas Bima 3, Bima 4, Bima 5, Bima 2 2. Varietas Bima 3 memiliki keragaan yang paling disukai oleh petani. 3. Inovasi teknologi PTT Jagung yang diintroduksikan mempunyai prospek untuk bisa diadopsi oleh petani karena 52,38 100% petani menganggap mudah terhadap teknologi yang diintroduksikan, dan 57,14-100% petani merasa tertarik untuk menerapkan teknologi yang diintroduksikan. 662

Seminar Nasional Serealia, 2013 DAFTAR PUSTAKA Apriyantono A. 2008. Peraturan Menteri Pertanian. Nomer : 20/PERMENTAN/ TU.200/3/2008. tentang Pedoman Umum Penyusunan dan Evaluasi Proposal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Serealia. 2011. Deskripsi Verietas Unggul Jagung. Maros. Musa Y. 2011. Manajemen Teknologi Budidaya Jagung. Makalah disampaikan pada : Pelatihan Serealia. Zubactirodin. 2011. Filosofi dan dinamika pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan panduan pelaksanaan SL-PTT jagung. Makalah disampaikan pada : Pelatihan Jagung. Makasar, Juli 2011. Tidak dipublikasikan 663