PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND CITY BALIKPAPAN Rossana Margaret K. 3109.100.024 Dosen pembimbing : Dr. Ir. Edijatno Dr. techn. Umboro Lasminto, ST., MSc.
LETAK KAWASAN GRAND CITY
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN KONDISI SETELAH ADANYA KAWASAN GRAND CITY Perubahan fungsi lahan Berkurangnya lahan resapan Aliran air permukaan semakin besar KONDISI IDEAL Tersedianya sistem drainase Perumahan Grand City Balikpapan yang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Tidak tersedianya sistem drainase Perumahan Grand City Balikpapan
PENDAHULUAN PERMASALAHAN UTAMA Bagaimana perencanaan sistem drainase Perumahan Grand City Balikpapan yang mampu menampung limpasan air hujan yang terjadi? Berapa besar debit limpasan yang terjadi di kawasan perumahan? Bagaimana rencana bentuk dan dimensi penampang saluran serta bangunan pelengkapnya? TUJUAN Merencanakan sistem drainase perumahan Grand City Balikpapan. Menghitung besar debit limpasan yang terjadi di kawasan perumahan. Merencanakan dimensi saluran drainase kawasan perumahan yang mampu menampung debit limpasan yang terjadi
BATASAN MASALAH Tidak merencanakan dimensi danau. Tidak menghitung besarnya limbah rumah tangga. Tidak merencanakan sistem drainase perumahan secara keseluruhan.
GRAND CITY BALIKPAPAN MASTER PLAN GRAND CITY BALIKPAPAN OBJEK STUDI
KONSEP PENYELESAIAN Mengalirkan air hujan pada Perumahan Grand City Balikpapan secara gravitasi. Menghitung besarnya debit yang masuk pada saluran drainase perumahan. Merencanakan dimensi saluran drainase perumahan berdasarkan debit yang masuk. Merencanakan volume dan dimensi kolam tampungan berdasar debit yang masuk dan debit yang keluar. Merencanakan sistem pengaliran dari saluran menuju danau dan sungai.
METODOLOGI
HASIL DAN PEMBAHASAN
KONSEP PERENCANAAN SALURAN YANG BERMUARA DI DANAU SALURAN YANG BERMUARA DI SUNGAI
ANALISA FREKUENSI DISTRIBUSI PEARSON TIPE III Dari hasil perhitungan diperoleh : a.nilai rata-rata (mean) : 138.417 b.standar deviasi (standart deviation) : 39.341 c.koefisien variasi (coefficient of variation) : 0.284 d.koefisien kemencengan (coefficient of skewness) : 0.675 e.koefisien ketajaman (coefficient of kutosis) : 4.426 Maka persamaan distribusi yang dipilih untuk diuji sebagai perbandingan adalah : Distribusi Pearson Type III mempunyai harga Cs dan Ck yang fleksibel Distribusi Log Normal mempunyai harga Cs > 0 DISTRIBUSI LOG NORMAL Dari hasil perhitungan diperoleh : a.nilai rata-rata (mean) : 2.125 b.standar deviasi (standart deviation) : 0.124 c.koefisien variasi (coefficient of variation) : 0.058 d.koefisien kemencengan (coefficient of skewness) : -0.122 e.koefisien ketajaman (coefficient of kutosis) : 4.057 Adapun sifat khas dari Distribusi Log Normal adalah memiliki nilai Cs > 0, maka tidak dapat diterima.
UJI KECOCOKAN SEBARAN UJI CHI KUADRAT UNTUK DISTRIBUSI PEARSON TIPE III UJI CHI KUADRAT UNTUK DISTRIBUSI LOG NORMAL Berdasarkan perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa Xh 2 < X 2 yaitu 5.500 < 5.991 sehingga persamaan Distribusi Pearson Tipe III dapat diterima. Berdasarkan perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa Xh 2 < X 2 yaitu 5.500 < 5.991 sehingga persamaan Distribusi Log Normal dapat diterima.
UJI KECOCOKAN SEBARAN UJI SMIRNOV-KOLMOGOROV UNTUK DISTRIBUSI PEARSON TIPE III UJI SMIRNOV- KOLMOGOROV UNTUK DISTRIBUSI LOG NORMAL Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya nilai D max = 0.137 lebih kecil dibandingkan dengan besarnya nilai D o = 0.328, maka persamaan Distribusi Pearson Tipe III dapat diterima untuk menghitung distribusi peluang data hujan harian. Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya nilai D max = 0.038 lebih kecil dibandingkan dengan besarnya nilai D o = 0.328, maka persamaan Distribusi Log Normal dapat diterima untuk menghitung distribusi peluang data hujan harian.
KESIMPULAN ANALISA FREKUENSI Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Persamaan Distribusi Pearson Tipe III memenuhi persyaratan untuk sifat distribusi, uji chi kuadrat dan uji smirnov kolmogorov. Persamaan Distribusi Pearson tipe III selanjutnya akan digunakan untuk perhitungan curah hujan periode ulang dalam tugas akhir ini.
PERIODE ULANG CURAH HUJAN Periode ulang curah hujan yang digunakan untuk perencanaan sistem drainase perumahan adalah periode ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Hasil perhitungan periode ulang curah hujan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
PERENCANAAN SALURAN KAWASAN PERUMAHAN Perhitungan waktu aliran air Perhitungan dimensi saluran Perhitungan bangunan terjun
PERHITUNGAN WAKTU ALIRAN AIR (ESTIMASI NILAI t c PADA KAVLING PERUMAHAN) t c kavling diperhitungan berdasar penjumlahan t o mulai ujung atap hingga masuk kedalam talang air, dan nilai t f diperoleh dari talang vertikal, talang horizontal dan saluran di dalam kavling menuju saluran terdekat dari masingmasing kavling. Berdasarkan perhitungan, Nilai estimasi nilai t c kavling yang digunakan adalah tipe 7x38 yaitu sebesar 7.17 menit atau 0.119 jam.
PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN Fungsi saluran drainase kawasan Grand City : mengalirkan air sebagai tampungan sementara (long storage) Saluran drainase di rencanakan dengan periode ulang hujan : 2 tahun (Q 2 ) untuk saluran tersier kawasan 5 tahun (Q 5 ) untuk saluran sekunder kawasan 10 tahun (Q 10 ) untuk saluran primer kawasan.
CONTOH PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN
PERHITUNGAN BANGUNAN TERJUN tujuan perhitungan bangunan terjun : memperkecil nilai kecepatan aliran yang terjadi di dalam saluran drainase mengatasi perbedaan yang terlalu besar antara kemiringan medan dan kemiringan rencana.
CONTOH PERHITUNGAN BANGUNAN TERJUN
PERENCANAAN KOLAM TAMPUNGAN Kolam tampungan direncanakan untuk menampung sebagian limpasan air yang terjadi pada kawasan perumahan. Volume limpasan yang masuk ke dalam kolam tampungan adalah : Luas DAS (A) = 35877.20 m 2 C gab = 0.62 R 24 periode ulang 5 tahun = 170.204 mm = 0.170 m Volume limpasan (V)= C gab x R 24 x A = 0.62 x 0.170 x 35877.20 = 3788.42 m 3 Kapasitas saluran = 50% x 1116.50 = 558.25 m 3 Kolam tampungan = V limpasan V long storage = 3788.42-558.25 = 3230.17 m 3
Berdasarkan perhitungan, diperoleh : Kedalaman kolam = 1.14 m luas kolam = 3037.50 m 2 Volume = 3459.67 m 3 debit inflow maksimum = 1739.37 m 3 /jam atau 0.480 m 3 /det.
KOLAM TAMPUNGAN HIDROGRAF KOLAM TAMPUNGAN VOLUME KOLAM TAMPUNGAN
PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) Flood routing terbagi menjadi 2, yaitu : 1. model telusuran waduk (reservoir routing) 2. channel routing Tugas akhir ini menggunakan model telusuran waduk (reservoir routing) untuk mengetahui besarnya debit yang keluar melalui pintu air yang direncanakan memiliki lebar 1.00 m dengan tinggi bukaan 0.20 m.
Kolam tampungan seluas 3037.50 m 2 dengan bentuk segitiga memiliki elevasi dasar sebesar +116.66 dan elevasi ambang pintu sebesar +117.00, maka hasil perhitungan seperti berikut : outflow (m3/det) Hubungan elevasi dan outflow 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 116.50 117.00 117.50 118.00 elevasi (m)
Dari tabel dan grafik hubungan elevasi dengan outflow, diperoleh besarnya : debit outflow maksimum sebesar 0.255 m 3 /det di elevasi +117.537 0.60 hidrograf inflow dan outflow Q (m3/det) 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 inflow outflow 0 2 t (jam) 4 6
ANALISA MUKA AIR SALURAN KAWASAN Analisa muka air saluran kawasan direncanakan menggunakan metode tahapan langsung (direct step). Analisa muka air bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh air balik dari saluran kawasan perumahan dan sebagai acuan apakah pengaliran dapat dilakukan secara gravitasi atau tidak.
SKET ELEVASI MUKA AIR
KESIMPULAN Melalui tahap perhitungan ditentukan dasar saluran yang mengacu pada muka air maksimum danau, agar tidak terjadi genangan. Debit limpasan air yang membebani saluran primer kawasan perumahan adalah sebesar 7.391 m 3 /det. Dari analisa dan perhitungan pada bab sebelumnya, diperoleh besar dimensi saluran primer, sekunder, tersier yang berbentuk persegi dengan lebar dan tinggi sesuai perhitungan. Saluran kawasan perumahan Grand City Balikpapan juga menggunakan bangunan terjun, kolam tampungan, dan pintu air sebagai bangunan pelengkap sistem drainasenya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH