Hendra Muliyadi 1, M. Rif at 2, Wakidi 3

dokumen-dokumen yang mirip
Halidin 1, Andi Usman 2, Wakidi 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

UPAYA MENINGKATKAN TIGA ASPEK KEBUGARAN JASMANI DALAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 06 LIANG PINOH UTARA

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

UPAYA MENINGKATKAN SHOOTING FREE THROW PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN METODE STRENGTH PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 NANGA PINOH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

DRIBBLE SEPAK BOLA DENGAN METODE BERMAIN PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEKADAU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERMAIN

Ikhsan Danu 1, Rachmat Sahputra 2, Wakidi 3

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI TEKNIK DASAR PASSING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribbling Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PJOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KAKI DALAM MELALUI BOLA PLASTIK PADA SDN 3 DUNGUN LAUT KABUPATEN SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

ZANUAR BUDIANTO K

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

UPAYA MENUMBUHKAN MOTIVASI BERKREASI MELALUI PEMBELAJARAN OLAHRAGA FUTSAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 NANGA PINOH

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku lebih buruk. Menurut Jerome Bruner dalam Trianto (2010:

BAB 1 PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern seperti

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SEPAK SILA MELALUI VARIASI LATIHAN BERPASANGAN PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI 18 KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STOP PASSING DENGAN BERBAGAI BENTUK RINTANGAN TERHADAP KETERAMPILAN STOP PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

Damayanti 1, Rif at Hamdy 2, Ari Fauzi Hakim 3

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT)

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAK BOLA. I Dewa Gede Buda Wisnawa

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PANGGANG GUNUNGKIDUL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING (KAKI BAGIAN DALAM) SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

ZANUAR BUDIANTO K

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PJKR C DAN F ANGKATAN 2010 TERHADAP PERATURAN 11 TENTANG OFFSIDE DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

Yeni Andriyani 1, M. Rifa at Hamdy 2, Wakidi 3 1 Mahasiswa Lulusan Program Studi PENJASKESREK Tahun 2014

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 6 KOTA MALANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVICE ATAS BOLAVOLI MELALUI METODE BERMAIN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA Madrasah Ibtidaiyah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 HUBUNGAN ANTARA VO2MAX DAN DAYA JELAJAH WASIT SEPAK BOLA LISENSI C3 DALAM SUATU KOMPETISI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

PENGARUH METODE PEMBELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAK BOLA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada jurusan PJKR FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAK BOLA DENGAN METODE MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN PADA SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAYAH AL MA ARIF 03 TANJUNG PAOH Hendra Muliyadi, M. Rif at 2, Wakidi 3 Mahasiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 202 2 Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak 3 Dosen STKIP Melawi Abstract: The purpose of this research is to improve the basic technique of playing foot ball among the students of grade VI Madrasah 03 Al-Ma arif Tanjung Paoh. The form of the research was the action research by using the modification of game rules. The subject of this research was the 2 students from grade VI Madrasah Ibtidiyah 03 Al Ma arif Tanjung Paoh. The research found that the implementation of game rule modification method was able to improve the basic technic of playing football among the grade VI MIS AL Ma arif 03 Tanjung Paoh Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi. Key Words: Basic Technique in Playing Football, Game Rule Modification Method. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan teknik dasar bermain sepak pada siswa kelas VI Madrasah 03 Al-Ma arif Tanjung Paoh. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode modifikasi peraturan permainan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah 03 Al Ma arif Tanjung Paoh yang berjumlah 2 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode modifikasi peraturan permainan dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar sepak pada siswa kelas VI semester genap MIS Al Ma arif 03 Tanjung Paoh Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi. Kata Kunci: Teknik Dasar Bermain Sepak Bola, Metode Modifikasi Peraturan Permainan. Kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di Madrasah Ibtidaiyah terutama di kelas VI, yang merupakan kelas tinggi dan kelas yang paling akhir, memiliki karakteristik yang berbeda dengan kelas lainnya. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani siswa menginginkan pembelajaran yang instan tanpa ingin tahu tentang peraturan dan teknik dasar permainan, khususnya dalam permainan sepak, kondisi ini bisa membuat proses kegiatan belajar mengajar tidak efektif, sehingga materi yang disampaikan belum bisa diserap oleh sebagian siswa. Oleh karena itu, secara umum untuk mempermudah tujuan pembelajaran harus diterapkan pengenalan teknik dasar yang disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum. Selain itu, harus juga dipertimbangkan faktor usia, perkembangan fisik, dan jenjang pendidikan yang sedang dijalani oleh mereka. Diterapkannya pengenalan teknik dasar dalam pebelajaran pendidikan jasmani khususnya dalam permainan sepak pada siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Al Ma arif 03 Tanjung Paoh adalah karena siswa kelas VI merupakan siswa yang sudah mengenal pemahaman dengan baik serta dinilai cukup mampu berkerja sama dengan siswa lainnya. Pengenalan teknik dasar sangatlah penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani untuk memudahkan proses balajar mengajar agar materi dapat disampaikan secara utuh, dan untuk meningkatkan minat serta prestasi belajar siswa. Sepak adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang 33

Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Volume, Nomor, Juli 204, Hal. 33-39 (Suharsono, 982 : 79). Hampir seluruh permainan dimainkan dengan keterampilan kaki, badan, dan kepala untuk memainkan. Namun demikian, agar dapat bermain sepak yang baik perlu bimbingan dan tuntunan tentang teknik dasar dan keterampilan bermain sepak. Sepak merupakan cabang olahraga yang sangat populer di dunia dan olahraga ini sangat mudah dipahami. Pada tanggal 2 Mei 904 berdirilah federasi sepak dunia yang disingkat FIFA (Federation Internasional The Football Association). Di Indonesia, organisasi yang menaungi sepak adalah PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). PSSI berdiri pada tanggal 9 April 930. Permainan sepak dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu dua hakim penjaga garis. Lama permainan sepak adalah 2 x 45 menit dengan istirahat 5 menit, lapangan permainan empat persegi panjang, panjangnya tidak boleh lebih dari 20 meter dan tidak boleh kurang dari 90 meter, sedang lebarnya tidak boleh lebih dari 90 meter dan tidak boleh kurang dari 45 meter (dalam pertandingan internasional panjangnya lapangan tidak boleh lebih dari 0 meter dan tidak boleh kurang dari 00 meter, sedang lebarnya tidak lebih dari 75 meter dan tidak boleh kurang dari 64 meter). Seluruh pemain boleh memainkan dengan seluruh anggota badannya kecuali tangan. Penjaga gawang boleh memainkan dengan tangan, tetapi hanya di daerah gawangnya sendiri. Setiap regu berusaha untuk memasukkan sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha untuk mencegah lawan untuk memasukkan ke gawangnya. Permainan sepak merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari masyarakat Indonesia dan banyak dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik itu anak-anak, remaja, dan orang tua. Selain itu olah raga sepak juga banyak dimainkan oleh kaum perempuan baik di luar negeri maupun dalam negeri. Untuk meningkatkan keterampilan pemain perlu adanya organisasi sebagai tempat pembinaan. Organisasi tersebut biasa disebut dengan klub, dalam klub sepak tersebut perlu adanya manajemen organisasi untuk kelangsungan organisasi sepak tersebut. Dalam organisasi sepak tersebut juga mencakup pembinaan bagi para pemain. Pembinaan para pemain sepak 34 dimulai dari masing-masing klub, kemudian klub daerah dan yang terakhir klub tingkat nasional. Dalam rangka meningkatkan prestasi sepak yang optimal, suatu tim sepak harus memiliki pemain-pemain yang memiliki kualitas tinggi. Yaitu seorang pemain yang memiliki kondisi fisik dan kemampuan dasar yang baik, dimana seorang pemain memahami dan menguasai teknik-teknik dasar permainan sepak. Kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar itu dapat dimiliki serta dikuasai pemain secara maksimal melalui latihanlatihan yang diprogram dan direncanakan dengan baik serta didukung dengan pertandinganpertandingan yang terencana. Dalam memberikan latihan fisik dan keterampilan gerak dasar agar dapat lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain, maka pemberian latihan ini harus diberikan sejak usia dini. Dalam latihan tidak boleh meninggalkan prinsip-prinsip latihan yang meliputi penambahan beban, pengulangan, meningkat, disesuaikan dengan cabang olahraganya dan memiliki target (Brook, 987:43) METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang dimaksud adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Dalam rancangan ini perlu diperhatikan bahwa penelitian ini menggunakan dua siklus yang menjadi rangkaian dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian. Pengunaan siklus siklus tersebut dimaksudkan untuk memantau dan mengetahui setiap perkembangan yang terjadi dalam pembelajaran. Pengamatan dilakukan pada siswa kelas VI MIS Al Ma arif 03 Tanjung Paoh pada saat melakukan kegiatan pembelajaran penjaskes dengan materi bermain sepak untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar. Kemudian dianalisis masalah yang timbul pada siswa kelas VI MIS Al Ma arif 03 Tanjung Paoh pada saat melakukan kegiatan pembelajaran penjaskes degan materi bermain sepak untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar sehingga dapat diketahui hal apa yang menjadi masalah siswa dalam meningkatkan keterampilan teknik dasar bermain sepak. Rencana penelitian disusun untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa pada saat

Hendra Muliyadi dkk., Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Bermain Sepak Bola dengan Metode Modifikasi Peraturan Permainan melakukan keterampilan teknik dasar bermain sepak dengan proses penelitian tindakan kelas dan mengunakan metode modifikasi peraturan permainan. Penelitian dilakukan pada saat siswa melakukan keterampilan teknik dasar dalam bermain sepak menggunakan proses penelitian tindakan kelas supaya siswa dapat meningkatkan keterampilan teknik dasar bermain sepak dengan diterapkanya metode modifikasi peraturan permainan. Penilaian dilakukan terhadap siswa pada saat melakukan berbagai keterampilan teknik dasar dalam bermain sepak mengunakan instrumen penilaian sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa yang telah dicapai dari pelaksanaan pembelajaran dan tingkat keberhasilannya dalam penelitian ini hanya aspek psikomotorik saja yang dijadikan bahan penilaian. Penarikan kesimpulan dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Perencanaan pembelajaran guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam pembelajaran penjaskesrek. Guru berkoordinasi dengan teman sejawat dalam pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menyiapkan alat atau perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Siswa akan dibagi dalam beberapa kelompok sesuai kemampuan. Dengan cara pembagian kelompok dengan melihat kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga dalam proses pembelajaran akan timbul suatu kompetisi antara kedua kelompok tersebut untuk tercapainya ketuntasan dalam pembelajaran.. Pelaksanaan Tindakan a. Pendahuluan (0 menit) ) Membuka pelajaran, memberi salam pembuka dan mengabsensi siswa. 2) Memberikan apersepsi kepada siswa yang berorientasi kepada materi pembelajaran. b. Kegiatan inti (50 menit) ) Membagi kelompok siswa menjadi dua kelompok atau dua formasi. 2) Siswa menempatkan diri pada formasi kelompoknya masing-masing. 3) Siswa bersama guru menetapkan siapa yang berperan sebagai kelompok A dan siapa yang berperan sebagai kelompok B. 4) Siswa diberikan bermain dan guru melakukan penilaian dari hasil kerja keras, kerja sama, percaya diri serta kejujuran mereka. c. Penutup (0 menit) ) Siswa bersama guru menyimpulkan serta mengevaluasi tentang materi yang telah disampaikan. 2) Siswa bersama guru mengakhiri materi yang telah dibahas. d. Observasi Observasi dilakukan oleh penulis. Halhal yang diamati adalah keseluruhan pelaksanaan proses mengajar yang berkenaan dengan penelitian yaitu: ) Siswa melakukan teknik dasar menendang dengan modifikasi peraturan. 2) Siswa melakukan teknik dasar mengontrol dengan modifikasi peraturan. 3) Siswa melakukan teknik dasar menggiring dengan modifikasi peraturan. 4) Siswa melakukan teknik dasar menyundul dengan modifikasi peraturan. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, dilakukan refleksi terhadap hasil temuan maupun masalahmasalah yang dirasakan selama tindakan. Pada tahap ini guru telah menemukan permasalahanpermasalahan tersebut. Selanjutnya dari permasalahan yang muncul tersebut dapat dijadikan gambaran untuk merancang rencana lanjutan yang dijadikan bahan acuan untuk menyusun tindakan pada siklus berikutnya. 35

Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Volume, Nomor, Juli 204, Hal. 33-39 Tabel. Instrumen Penelitian No Teknik Dasar Aspek yang Dinilai Menendang. Posisi kaki tumpu 2. Posisi kaki tendang 3. Perkenaan dengan kaki 4. Gerak lanjut 2 Mengontrol 3 Mengiring 4 Menyundul. Posisi kaki tumpu 2. Posisi kaki kontrol 3. Perkenaan dengan kaki 4. Gerak. Posisi kaki tumpu 2. Posisi kaki pada saat mengiring 3. Perkenaan kaki dengan 4. Sikap badan. Posisi kaki tumpu 2. Sikap badan 3. Perkenaan dengan kepala 4. Gerak lanjut Skor Sumber: Joseph A. Luxbache. 2004. Soccer Steps To Success Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut: a. Observasi langsung Dalam penelitian ini observasi langsung dilakukan terhadap guru dan siswa kelas VI MIS Al Ma arif 03 Tanjung Paoh yang berupa melaksanakan proses pembelajaran pada waktu dan tempat yang telah ditentukan dan materi permainan sepak dan teknik dasar yang ingin ditingkatkan dengan metode modifikasi peraturan permainan. b. Lembar hasil ketuntasan belajar siswa Dalam lembaran tersebut dapat diketahui hasil belajar siswa yang telah dicapai dari pelaksanaan pembelajaran, dalam lembaran ini terdapat data yang berupa hasil dari kegiatan lapangan yang berupa berbagai teknik dasar dalam bermain sepak di antaranya ialah: ) Teknik dasar menendang 2) Teknik dasar mengontrol 3) Teknik dasar menggiring 4) Teknik dasar menyundul Analisis data yang dilakukan dengan yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (996:39), yaitu kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan secara bersama yaitu: reduksi data, sajian data, dan penyimpulan atau verifikasi. Dari kesimpulan di atas dapat diketahui alur analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini, adapun pemaparannya secara rinci adalah sebagai berikut: ) Setelah tindakan kelas dilaksanakan, data selanjutnya disajikan dalam bentuk tabulasitabulasi hasil penilaian yang meliputi penilaian unjuk kerja, unjuk sikap, serta pemahaman dalam melakukan setiap gerakan. 2) Selanjutnya data disimpulkan dan diverifikasi untuk diseleksi data-data yang akan digunakan dalam pembahasan penelitian. 3) Pada kegiatan pengumpulan data, penyajian data, penyimpulan, dan verifikasi data dilakukan juga reduksi data untuk mengetahui dan menilai data tersebut sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 4) Setelah data diverifikasi maka dilakukan penarikan simpulan sebagai akhir dan hasil kegiatan penelitian. Adapun analisis yang dilakukan dan hasil yang akan dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: ) Data tentang proses proses tentang pembelajaran dikumpulkan melalui observasi, perekaman, dan catatan di lapangan. Alat-alat yang digunakan adalah lembar pengamatan. 2) Data yang dikumpulkan yang juga berperan sebagai peneliti adalah data kualitatif. Oleh sebab itu, data akan dianalisis secara kualitatif deskriptif. 3) Tingkat keberhasilan dapat dilihat dari hasil belajar yakni apabila mencapai 70-00% siswa dapat melakukan teknik dasar, maka ditafsirkan hasil belajar siswa pada kelas tersebut tercapai. 36

Hendra Muliyadi dkk., Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Bermain Sepak Bola dengan Metode Modifikasi Peraturan Permainan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian. Sebelum diterapkan metode modifikasi peraturan permainan Berdasarkan pengamatan awal guru sebagai peneliti menyimpulkan, bahwa kemampuan teknik dasar menendang, mengontrol, menggiring, dan menyundul dalam bermain sepak siswa sangatlah rendah sehingga pontensi dan kemampuan individual siswa tidak terasah. Hal ini menyebabkan pembelajaran teknik dasar bermain sepak siswa belum tercapai pada tingkat keberhasilan. Rendahnya teknik dasar bermain sepak siswa terlihat dari kondisi-kondisi sebagai berikut: a. Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan/mempraktikkan berbagai macam ternik dasar dalam bermain sepak. b. Kurangnya pemahaman siswa dalam membedakan berbagai teknik dasar dalam bermain sepak. c. Siswa tidak bisa menjelaskan berbagai macam teknik dasar dalam bermain sepak. 2. Sesudah diterapkan metode modifikasi peraturan permainan Penerapan metode modifikasi peraturan permainan merupakan salah satu solusi dalam mengatasi rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar bermain sepak sebagaimana diuraikan di atas. Tindakan ini diterapkan selama dua siklus terhadap siswa kelas VI Madrasah Ibtidayah Al Ma arif 03 Tanjung Paoh Kecamatan Pinoh Utara, dan ternyata penelitian tentang kemampuan teknik dasar bermain sepak siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, tingkat kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar bermain sepak pada studi awal, tindakan siklus I dan tindakan siklus II dapat dipersentasekan melalui tabel di bawah ini: Tabel 2. Jumlah Total Kemampuan Teknik Dasar Studi Awal, Siklus I, dan II NO Tindakan Jumlah Studi Awal 859 2 Siklus I 366 3 Siklus II 725 Data tersebut di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan teknik dasar bermain sepak siswa yang didahului dengan studi awal jumlah persen sebesar 859%, tindakan siklus I 366% dan pada siklus II sebesar 725%. Peningkatan kemampuan teknik dasar bermain sepak siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Al Ma arif 03 Tanjung Paoh Kecamatan Pinoh Utara dari studi awal, siklus I, dan siklus II dalam penelitian ini, dapat lebih jelas terlihat pada grafik berikut ini: 2000 500 000 500 0 859 366 725 Studi Awal Siklus I Siklus II Gambar. Diagram Jumlah Nilai Pada Studi Awal, Siklus I, dan II Tabel 3. Rerata Nilai Pada Studi Awal, Siklus I, dan II NO Tindakan Rerata Studi Awal 40.90% 2 Siklus I 65.04% 3 Siklus II 82.4% Data tersebut di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan teknik dasar bermain sepak, nilai rerata pada studi awal menunjukkan 40.90%, tindakan siklus I 65.04% dan pada siklus II sebesar 82.04%. Peningkatan nilai rerata kemampuan teknik dasar bermain sepak untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: 37

Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Volume, Nomor, Juli 204, Hal. 33-39 2000 500 000 00,00% 500 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% Gambar 2. Diagram Rerata Nilai Pada Studi Awal, Siklus I, dan II Perbandingan tingkat ketercapaian jumlah nilai persentase dan nilai rerata kemampuan siswa melakukan teknik dasar bermain sepak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran penjaskes di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Al Ma arif 03 Tanjung Paoh Kecamatan Pinoh Utara dari nilai studi awal ke tindakan siklus II terlihat pada tabel dan grafik sebagai berikut: Tabel 4. Perbandingan Jumlah Nilai Rerata 0 0,00% 40,90% 859 Studi Awal 65,04% Pada Studi Awal dan Siklus II 725 Siklus II 82,4% Studi Awal Siklus I Siklus II NO Tindakan Jumlah Studi Awal 859 2 Siklus II 725 Data tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan jumlah nilai dari studi awal ke tindakan siklus II sebesar 866%. Gambar 3. Diagram Perbandingan Jumlah Nilai Pada Studi Awal dan Siklus II 00,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% Tabel 5. Perbandingan Rerata Nilai Pada Studi Awal dan Siklus II NO Tindakan Rerata Studi Awal 40.90% 2 Siklus II 82.4% 0,00% 40,90% Studi Awal 82,4% Siklus II Gambar 4. Perbandingan Rerata Nilai Pada Studi Awal dan Siklus II Data tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan nilai rerata dari studi awal ke tindakan siklus II sebesar 4.24%. Demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode modifikasi permainan dalam upaya meningkatkan kemampuan teknik dasar bermain sepak dalam kegiatan pembelajaran penjaskes pada siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Al Ma arif 03 Tanjung Paoh Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi dikatakan berhasil. SIMPULAN Berdasarkan analisis terhadap data hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode modifikasi peraturan permainan dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar sepak pada siswa kelas VI semester genap MIS Al Ma arif 03 Tanjung Paoh Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi. Peningkatan kemampuan melakukan teknik dasar sepak siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini terlihat dari hasil penelitian pada studi awal, siklus pertama dan kedua terdapat peningkatan pada siswa dalam melakukan teknik dasar sepak dengan metode modifikasi peraturan permainan meningkat sebesar 24.4% dari studi awal ke siklus I 7.0% dari siklus ke siklus II, dan dari studi awal ke siklus II meningkat sebesar 4.24%. 38

Hendra Muliyadi dkk., Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Bermain Sepak Bola dengan Metode Modifikasi Peraturan Permainan DAFTAR PUSTAKA Brook, N. 987. Cabang Olahraga dan Target. Jakarta: Depdiknas Luxbacer, J. 2004. Soccer Steps To Success, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Miles dan Hubermen. 996. Analisis Data. Jakarta: Depdiknas. Mirman, T. 2004. Pendidikan Jasmani Keseahatan. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdiknas. Rochiati, W. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugianto dan Sujarwo. 993, Keterampilan Gerak Dasar. Jakarta: Depdiknas. Sugianto. 993. Keterampilan Gerak. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsono. 982. Hakekat Permainan Sepak Bola. Surakarta: Universitas Terbuka. Suharsono. 982. Permainan Sepak Bola, Surakarta: Universitas Terbuka 39