Ria Restu Yuni Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH CURRENT RATIO DAN CASH RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PT UNITED TRACTORS

Burhan Candra Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Ng Sun Fung Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK DAN ENTITAS ANAK

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Sudarmono Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II URAIAN TEORITIS

PENGARUH RETURN ON ASSETS

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Liliyana Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 12, April

Reni Susanti Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH TIME INTEREST EARNED

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Antonius Kurpono Program Studi Keuangan STIE Widya Dharma

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKRIMINAN ALTMAN PADA PT BUKIT DARMO PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk.

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT MARTINA BERTO, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK...

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET SHARE (DPS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

PENGARUH INVENTORY TURNOVER DAN RECEIVABLE TURNOVER TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, Tbk.

Alex Bundiono Sanada STIE WIDYA DHARMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KINERJA KEUANGAN PADA PT ASTRA AGRO LESTARI, Tbk.

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET

Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

Christine Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Prosiding Akuntansi ISSN:

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

BAB II LANDASAN TEORI

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Transkripsi:

PENGARUH DEBT TO TOTAL ASSET RATIO (DAR) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT SAMPOERNA AGRO, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Ria Restu Yuni riarestuyuni@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Analisis laporan keuangan menggunakan rasio diperlukan untuk mengambil kebijakan utang bagi perusahaan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengaruh Debt To Total Asset Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT Sampoerna Agro, Tbk. dan Entias Anak. Data dalam penelitian ini berjumlah dua puluh delapan data dengan periode pengamatan tahun 2008 sampai 2014 yang datanya sudah ditriwulankan. Dalam penelitian ini, digunakan penelitian asosiatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumenter. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, dan analisis regresi linear berganda, sementara uji hipotesis menggunakan uji model (uji F) serta uji parsial (uji t) dengan tingkat signifikansi 0,05. Pengujian data menggunakan uji asumsi klasik dengan program SPSS 18.0 yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. KATA KUNCI: Earning Per Share (EPS), Debt to Total Assets (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) PENDAHULUAN Kebijakan utang merupakan keputusan yang sangat penting dalam perusahaan karena kebijakan utang merupakan suatu bagian dari keputusan pendanaan. Kebijakan utang diambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Keputusan pembiayaan melalui utang mempunyai batasan sampai seberapa besar dana dapat digali atas dasar manfaat yang dapat diperoleh dari utang tersebut. Manfaat yang diperoleh oleh perusahaan dengan penggunaan utang yaitu laba yang didapat perusahaan lebih tinggi. Pada saat perusahaan memutuskan untuk menggunaan utang, maka muncul biaya bunga atas utang. Biaya bunga akan mengurangi pajak perusahaan, sehingga laba perusahaan akan meningkat. peningkatan dalam total utang, total modal dan total aktiva tidak selalu diikuti dengan peningkatan laba sesudah pajak, dan juga sebaliknya. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan di identifikasikan dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat Debt to Total Asset (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) dan bagaimana pengaruh Debt to Total Asset (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT Sampoerna Agro, Tbk. dan Entitas anak. Adapun tujuan dari 946

penelitian ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui tingkat Debt to Total Asset (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) dan mengetahui pengaruh Debt to Total Asset (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT Sampoerna Agro, tbk dan Entitas anak. KAJIAN TEORITIS Manajemen keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana, mengelola dana dan bagaimana menggunakan dana tersebut. Manajemen keuangan bertujuan untuk memaksimalkan nilai dari perusahaan. Seluruh informasi kegiatan manajemen keuangan yang dilakukan oleh perusahaan disajikan dan disiapkan oleh manajemen melalui laporan keuangan (financial statement) sebagai bentuk pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi yang begitu penting, karena perkembangan kinerja keuangan perusahaan dapat tercermin dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut (Kasmir, 2011: 7): Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut (Margaretha, 2011: 19): Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan secara ekonomi bagi penggunaannya. Dengan demikian laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang dapat digunakan untuk meneliti kondisi keuangan perusahaan. Untuk mengetahui suatu kondisi keuangan perusahaan, dibutuhkan analisis pada laporan keuangan. Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa lalu dan masa mendatang, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Menurut (Wild, Subramanyam, dan Hasley, 2005: 16) Analisis 947

keuangan (Financial Analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Dalam menganalisis laporan keuangan dapat dilakukan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan posisi keuangan perusahaan. Rasio merupakan suatu perbandingan terhadap angka-angka dalam laporan keuangan dalam beberapa periode untuk menganalisis kondisi keuangan. Terdapat empat keuntungan menggunakan rasio financial keuangan menurut (Kasmir, 2011: 113): 1. Dapat menilai kemampuan poisisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya. 2. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap. 3. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva, khususnya aktiva tetap dengan modal. 4. Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana kedepan. Menurut (Van Horne yang dikutip oleh Kasmir, 2011: 107): Jenis rasio dibagi menjadi: 1. Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar (Liquiditiy Ratio) b. Rasio sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio) 2. Rasio Pengungkit (Leverage Ratio) a. Total utang terhadap ekuitas b. Total utang terhadap total aktiva 3. Rasio Pencakupan (Coverage Ratio) a. Bunga Penutup 4. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) a. Perputaran piutang (receivable turn over) b. Rata-rata penagihan piutang (average collection period) c. Perputaran sediaan (Inventory Turn Over) d. Perputaran total aktiva (Total Assets Turn Over) 5. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) a. Margin Laba Bersih b. Pengembalian Investasi c. Pengembalian Ekuitas Rasio financial leverage menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi, analisis ini mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan utang dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Leverage merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam hal menginvestasikan dana atau memperoleh 948

sumber dana yang disertai dengan adanya beban atau biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan. Pada perusahaan yang menggunakan kebijakan financial leverage, sebagaian dari kebutuhan modal dibiayai dengan modal pinjaman yang berasal dari luar perusahaan. Terdapat dua jenis Rasio pengungkit (Leverage Ratio) yaitu total utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) dan total utang terhadap total aktiva (Debt to Total Asset Ratio). Menurut (Sawir, 2000: 13): Debt to Total Asset Ratio merupakan rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi hasil presentasenya, cenderung semakin besar resiko keuangannya bagi kreditor maupun pemegang saham. Menurut FASB (Statement of Financial Accounting Concept) No.6 kewajiban/ utang diartikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk menstransfer aset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Utang menyebabkan beban yang bersifat tetap yaitu beban bunga dan pokok pinjaman yang harus dibayar, sedangkan dilain pihak utang merupakan sumber dana yang dapat digunakan untuk mendanai aktivitas perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kemampuan menghasilkan laba, selain itu beban bunga yang harus dibayar tersebut merupakan beban yang dapat digunakan sebagai elemen pengurang pajak penghasilan. Ada dua ulasan mengapa suatu perusahaan menggunakan utang untuk meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan pada pemegang saham menurut (Brigham dan Houston, 2011: 85): 1. Karena bunga dapat dikurangkan, maka penggunaan utang mengakibatkan tagihan pajak yang lebih rendah dan menyisakan lebih banyak laba operasi yang tersedia bagi investor. 2. Jika tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva melebihi suku bunga utang, maka perusahaan pada umumnya dapat menggunakan utang untuk membeli aktiva, mebayar bunga utang dan kemudian sisanya akan bonus bagi pemegang saham. Menurut (Brigham dan Houston, 2001: 86): Rasio total utang terhadap total aktiva, yang pada umumnya disebut rasio utang (debt ratio), mengukur presentase dana yang disediakan pada kreditur. Total utang mencakup baik utang lancar maupun utang jangka panjang. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Debt to 949

Total Asset Ratio adalah merupakan rasio utang yang mengukur perbandingan antara kewajiban dan aktiva yang dimiliki perusahaan atau seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Debt to Total Equity Ratio (DER) menggambarkan perbandingan utang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. DER merupakan salah satu rasio yang dibutuhkan oleh investor. Investor perlu mengetahui kesehatan perusahaan melalui perbandingan antara modal pinjaman dan modal sendiri. Jadi investor harus selalu mengikuti perkembangan rasio ekuitas terhadap rasio hutang. Semakin tinggi DER berarti semakin besar hutang yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham biasa.rasio DER yang semakin tinggi harus diikuti oleh kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba agar bisa menutupi beban sehingga EPS meningkat. Menurut (Syamsuddin, 2011: 54): The debt-equity ratio menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Hal ini biasanya digunakan untuk mengukur financial leverage dari suatu perusahaan. Sedangkan menurut (Sawir, 2000: 13): Rasio utang terhadap Ekuitas atau DER (Debt to Equity Ratio) menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Dalam keputusan pendanaannya, perusahaan atau pihak manajemen dihadapkan dengan beberapa alternatif sumber pendanaannya. Keputusan pendanaan tersebut harus bisa meningkatkan keuntungan yang dapat dilihat dari tingkat Earning Per Share (EPS). Earning Per Share (EPS) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham. Earning Per Share (EPS) dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan serta merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham perusahaan. Menurut (Munawir, 2007: 96): EPS merupakan jumlah keuntungan setelah dikurangi pajak pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham. Sedangkan menurut (Margaretha, 2011: 5): Laba perusahaan biasanya diukur menurut jumlah laba per 950

lembar saham (Earning Per Share = EPS), yaitu sejumlah hasil yang diperoleh selama periode tertentu untuk setiap saham biasa yang beredar. Salah satu angka yang harus dipertimbangkan oleh analisis adalah EPS, yang memperhitungkan dengan membagi laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba setelah pajak dikurangi dividen saham preferen) dengan rata-rata pertimbangan jumlah lembar saham yang beredar selama periode perhitungan dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa EPS merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengetahui besarnya laba yang dapat dihasilkan oleh tiap lembar saham. Semakin besar nilai Earning Per Share yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, maka semakin baik kinerja perusahaan. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah penelitian asosiatif dengan objek penelitian PT Sampoerna Agro, Tbk. dan Entitas anak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan teknik studi dokumenter, yaitu dengan mengumpulkan data - data perusahaan yang menjadi objek penelitian, yang berhubungan dengan masalah yang diteliti berupa catatan dan laporan keuangan milik perusahaan PT Sampoerna Agro, Tbk. dan entitas anak, serta mencari data laporan keuangan di www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu analisis deskriptif dan menganalisis data-data laporan keuangan pada PT Sampoerna Agro, Tbk. dan Entitas Anak melalui tahap-tahap seperti, menghitung tingkat Debt to Total Asset (DAR), menghitung tingkat Debt to Equity Ratio (DER), menghitung tingkat Earning Per Share (EPS), pengujian menggunakan SPSS 18.0, menguji asumsi klasik, korelasi dan determinasi, uji persamaan regresi berganda, uji F dan uji t. PEMBAHASAN Setiap perusahaan pasti memiliki sumber dana baik internal maupun eksternal. Sumber dana internal yaitu yang berasal dari dalam perusahaan, sedangkan sumber dana eksternal yaitu sumber dana yang berasal dari luar perusahaan seperti modal pinjaman. Modal pinjaman dapat berupa utang jangka panjang dan hutang jangka pendek, tetapi karena pada umumnya nilai dari pinjaman jangka panjang jauh lebih besar dibandingkan dengan pinjaman jangka pendek maka perhatian analisis keuangan biasanya lebih menekankan pada jenis hutang jangka panjang. 951

Menurut (Brigham dan Houston, 2001: 19): Penggunaan utang akan mempengaruhi besarnya Earning Per Share yang akan diterima pemegang saham, dimana semakin besar penggunaan hutang maka semakin besar tingkat Earning Per Share yang akan diterima. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Debt to Total Assets Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) dan variabel bebas yaitu Earning Per Share (EPS). Debt to Total Assets Ratio (DAR) digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total utang. Pada PT Sampoerna Agro, Tbk. dan Entitas Anak periode 2008 sampai 2014, tingkat Debt to Total Assets Ratio (DAR) tertinggi terjadi pada tahun 2014 di triwulan IV yaitu sebesar 44,81 persen yang didapat dari total utang sebesar Rp2.449.533.048.000,00 yang dibagi dengan total aktiva sebesar Rp5,466,874,365.000,00. Sedangkan tingkat Debt to Total Assets Ratio (DAR) terendah terjadi pada tahun 2009 di triwulan IV yaitu sebesar 21,00 persen dengan total utang dan total aktiva masing-masing Rp474.967.085.000,00 dan Rp2.261.798.239.000,00. Dapat dilihat bahwa tingkat Debt to Total Assets Ratio (DAR) dari tahun ke tahun berfluktuasi namun semakin meningkat sedikit demi sedikit, ini dikarenakan total utang yang juga meningkat dari tahun ke tahun yang dapat dilihat pada triwulan IV dan juga total aktiva yang meningkat pada perbandingan setiap triwulan IV nya. Selanjutnya variabel Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (utang) terhadap total modal yang dimiliki perusahaan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) didapatkan dari total utang yang dibagi dengan total ekuitas. Secara keseluruhan, nilai Debt to Equity Ratio (DER) tertinggi terjadi pada tahun 2014 di triwulan IV yaitu sebesar 81,18 persen yang didapat dari total utang sebesar Rp2.449.533.048.000,00 yang dibagi dengan total ekuitas sebesar Rp3.017.341.317.000,00. Sedangkan tingkat Debt to Equity Ratio (DER) terendah terjadi pada tahun 2010 di triwulan I yaitu sebesar 22,90 persen dengan total utang dan total ekuitas masing-masing Rp419.031.244.000,00 dan Rp1.830.083.822.000,00. Variabel Earning Per Share (EPS) merupakan jumlah uang yang dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Dengan kata lain Earning Per Share (EPS) adalah laba yang tersedia atau yang menjadi hak untuk 952

setiap pemegang satu lembar saham biasa. Earning Per Share (EPS) dapat memberikan gambaran bagi para investor tentang prospek suatu perusahaan. Jika Earning Per Share (EPS) pada perusahaan tinggi maka prospek perusahaan baik, karena kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan yang baik sehingga meningkatkan laba perusahaan. Pada PT Sampoerna Agro, Tbk. dan Entitas Anak pada periode tahun 2008 sampai 2014, nilai Earning Per Share (EPS) tertinggi terjadi pada tahun 2010 di triwulan IV yaitu sebesar Rp1.073,00 yang didapat dari laba sesudah pajak sebesar Rp202.879.081.000,00 yang dibagi dengan lembar saham sebanyak 1.890.000.000 lembar. Sedangkan tingkat Earning Per Share (EPS) terendah terjadi pada tahun 2013 di triwulan III yaitu sebesar Rp15,00 dengan laba sesudah pajak dan lembar saham masing-masing Rp2.922.293.000,00 dan 1.890.000.000 lembar. Dalam pengujian asumsi klasik penulis menggunakan data laporan keuangan PT Sampoerna Agro, Tbk. dan Entitas anak yang laporan keuangannya sudah ditriwulankan dari tahun 2008 sampai 2014 sehingga jumlah data ada dua puluh delapan. Data tersebut memenuhi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, namun pada uji autokorelasi tidak lolos uji. Pada penelitian ini, hubungan korelasi antara Debt to Total Asset (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Earning Per Share (EPS) kuat. Selain itu, koefisien determinasi memberikan persentase sebesar 2,4 persen, artinya Debt to Total Asset (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Earning Per Share (EPS) dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Dari hasil pengujian analisis berganda didapat dapat diketahui bahwa persamaan regresi berganda Y = 357,470 14,187X 1 + 6,829X 2. Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa nilai konstanta adalah 357,470 yang artinya jika Debt to Total Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) nilainya adalah nol maka Eaning per Share (EPS) nilainya sebesar 357,470. Nilai koefisien regresi variabel DAR bernilai negatif yaitu 14,187 berarti bahwa setiap peningkatan DAR sebesar Rp1,00 maka EPS akan mengalami penurunan sebesar 14,187 persen dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Nilai koefisien regresi variabel DER bernilai positif yaitu 6,829 yang artinya bahwa setiap peningkatan DER sebesar Rp1,00 maka harga saham akan mengalami peningkatan sebesar Rp6,829 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. 953

Pada analisis regresi linier berganda dapat dilakukan uji model (uji F). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat, dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan atau bersama-sama. Berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan F hitung sebesar 0,304 dengan taraf signifikansi 0,741. Sementara F tabel satu sisi adalah sebesar 3,34. Karena nilai F hitung (0,304) lebih kecil dari nilai F tabel (5,57) maka dapat disimpulkan variabel independen (Debt to Total Asset Ratio (DAR) dan Earning Per Share (EPS)) menunjukkan model regresi dikatakan belum dapat menjelaskan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan demikian, semua hipotesis yang ada pada penelitian ini tidak dapat diterima. PENUTUP Berdasarkan analisis yang dilakukan atas laporan keuangan PT Sampoerna Agro, Tbk. dan Entitas Anak, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Tingkat pertumbuhan Debt to Total Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang disebabkan oleh nilai total utang, total aktiva, total ekuitas, dan laba bersih yang membentuk variabel-variabel tersebut yang meningkat. b. Hasil pengujian regresi terbukti bahwa variabel bebas yaitu Debt to Total Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu Earning Per Share (EPS) pada PT Sampoerna Agro, Tbk. Dan Entitas Anak periode tahun 2007 sampai 2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji model (uji F) yang mempunyai nilai F tabel (5,57) lebih besar dari nilai F hitung (0,304). Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan dari hasil analisis data, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: a. Dalam penelitian ini, data laporan keuangan yang digunakan relatif kecil yaitu hanya sebanyak 28 laporan PT Sampoerna Agro, Tbk. Dan Entitas Anak periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 yang telah dikuartalkan. Diharapkan untuk kedepannya menambah jumlah perusahaan ataupun jumlah data laporan keuangan dengan rentang waktu yang lebih panjang. b. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya tidak menggunakan Debt to Total Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) untuk menguji pengaruhnya 954

terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT Sampoerna Agro, Tbk dan Entitas Anak. DAFTAR PUSTAKA Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Brealey, Myers, and Marcus. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan (judul asli: Fundamentals of Corporate Finance), edisi kelima, jilid 1. Penerjemah Yelvi Andri Zaimur. Jakarta: Erlangga. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Immam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang. Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Margaretha, Farah. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajemen Nonkeuangan. Jakarta: Erlangga. Munawir, H.S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI. Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sawir, Agnes. 2000. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: CV Mandar Maju Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Edisi 2, buku 2. Jakarta: Selemba Empat. Sunyoto, Danang. 2010. Metodologi penelitian Akuntansi. Bandung: Refika Aditama. Syamsuddin, Lukman. 2012. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers. 955

Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, JR. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan (judul asli: Fundamental of Financial Management), edisi ke 12, jilid 1. Penerjemah Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat. Wild, John J, K.R. Subramanyam, Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan keuangan (judul asli: Financial Statement Analysis), edisi kedelapan, jilid 1. Penerjemah Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Jakarta: Selemba Empat. 956