FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung 1. Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

2 nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 ISSN: Tegal - Indonesia, Mei 2017 ISBN:

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA. Endang Wahyuningsih, Saifudin Zukhri 1

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 16 Artika Dewie Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (Alamat korespondensi dewieartika@gmail.com/82446545) ABSTRAK Sebagaimana Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 145/Menkes/SK/X/ tentang Standar Pelayanan Minimal di bidang kesehatan di kabupaten atau kota sebagai salah satu usaha untuk menurunkan AKI dan AKB melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak berupa cakupan kunjungan antenatal empat kali (K4) ibu hamil dengan target sebesar 95% pada tahun 15. Kunjungan antenatal empat kali (K4) adalah bentuk pelayanan selama masa kehamilan pada ibu hamil dapat mendeteksi kelainan sedini mungkin sehingga diharapkan ibu dapat merawat dirinya selama hamil dan rnempersiapkan persalinannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan K4 di Puskesmas Baqa Kota Samarinda Tahun 16. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional atau studi potong lintang. Data di analisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima variabel yang diteliti, yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan pengetahuan yang mempunyai nilai p,5 hanyalah variabel pengetahuan (p=9) yang berarti pengetahuan berhubungan dengan kunjungan K4. Kata Kunci :, Umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan. PENDAHULUAN Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan indikator penting dalam menentukan status derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan kesepakatan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun diharapkan angka kematian ibu menurun hingga /. KH dan angka kematian bayi menjadi 12/ KH dan balita menjadi 25/1. KH. Berdasarkan hal itu, Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka kematian ibu dari 9 per. kelahiran hidup menjadi 2 per. kelahiran hidup dan angka kematian bayi dari 68 menjadi 2 per kelahiran hidup. Sebagaimana Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 145/Menkes/SK/X/ tentang Standar Pelayanan Minimal di bidang kesehatan di kabupaten atau kota sebagai salah satu usaha untuk menurunkan AKI dan AKB melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak berupa cakupan kunjungan antenatal empat kali (K4) ibu hamil dengan target sebesar 95% pada tahun 15. Kunjungan antenatal empat kali (K4) adalah bentuk pelayanan selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal satu kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan K4 di bawah 6% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan kualitas pelayanan antenatal yang belum memadai. Rendahnya cakupan kunjungan antenatal empat kali (K4) menunjukkan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan menangani risiko tinggi obstetrik. Cakupan pelayanan antenatal meliputi pelayanan K1 sampai dengan pelayanan K4. Pelayananan antenanatal biasanya diberikan sebelum minggu ke 14, sebelum minggu ke 28 dan setelah 6 minggu (Saifudin, 2). Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas. Peran utama Puskesmas adalah memberikan pelayanan yang bermutu kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang maksimal. Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Kematian ibu juga diwarnai oleh hal-hal non teknis yang masuk kategori penyebab mendasar, seperti taraf pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil yang masih rendah, serta melewati pentingnya pemeriksaan kehamilan dengan melihat angka kunjungan pemeriksaan antenatal/kehamilan Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 1 ISSN : 22-121 29

empat kali (K4) yang masih kurang dari standar acuan nasional (Prawirohardjo, 9). Cakupan K4 di Indonesia saat ini berkisar antara 6 %, dimana akan ditingkatkan menjadi 95%. Berdasarkan target nasional cakupan kunjungan antenatal care sebesar 95 %. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Kaltim tahun 1, cakupan target K4 di Kaltim tahun 1 sebesar 85,1 %, dan cakupan K4 untuk Kota Samarinda sebesar 8, %. Sedangkan di Puskesmas Baqa sendiri, cakupan K4 ditahun 15 sejumlah 85,4 %. Upaya tersebut merupakan cara untuk menurunkan angka kematian sehingga kunjungan K1 sampai dengan kunjungan K4 merupakan salah satu indikator pemecahan masalah. BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian ini menggunakan desain cross sectional atau studi potong lintang yang merupakan salah satu jenis rancangan penelitian yang sifatnya analitik dan termasuk dalam jenis penelitian observasional. (Notoatmodjo, ). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan pengetahuan sedangkan variabel terikatnya adalah. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 16 di Puskesmas Baqa Kota Samarinda. Dilakukan dengan wawancara langsung pada responden oleh peneliti dan dibantu oleh petugas kesehatan yang ada di puskesmas. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi berusia bulan yang berkunjung ke Puskesmas Baqa. Berdasarkan perhitungan besar sampel maka diperoleh sampel minimal adalah 26 responden. Untuk penelitian ini, cara penarikan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu consecutive sampling. Dengan cara ini maka peneliti mengambil semua ibu yang mempunyai bayi berusia bulan yang berkunjung ke Puskesmas Baqa pada waktu penelitian sampai jumlah subjek minimal terpenuhi. Pengolahan Data a. Editing, penyuntingan data dimulai dilapangan dan setelah data terkumpul. b. Coding, apabila semua data telah terkumpul dan selesai diedit dilapangan, kemudian akan dilakukan pengkodean data. c. Entry Data, data selanjutnya diinput ke dalam lembar kerja SPSS untuk masingmasing variabel. Urutan input data berdasarkan nomor responden dan kuesioner. d. Cleaning, pembersihan data dilakukan pada semua lembar kerja untuk membersihkan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses input data. Analisis Data 1. Analisis Univariat Bertujuan mengetahui distribusi frekuensi atau besarnya proporsi masing-masing variabel yang diteliti (menganalisis satu persatu variabel penelitian) 2. Analisis Bivariat Merupakan tabulasi silang antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu tabulasi antara umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan pengetahuan dengan. Uji statistic yang digunakan adalah Chi Square Test. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori Variabel n % Total Umur < tahun dan > 5 tahun 5 tahun Tinggi Rendah Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Paritas Primipara Multipara Pengetahuan Baik Kurang Baik Melakukan Tidak Melakukan 2 19 11 2 2 2, 6, 6, 6, 6, 2, 9,, % % % % % % Dari table univariat diatas menunjukkan bahwa distribusi kategori umur responden adalah umur 5 tahun sejumlah 2 orang (6, %) dan umur < tahun dan > 5 tahun sejumlah orang (2, %), distribusi kategori pendidikan responden adalah pendidikan tinggi sejumlah 19 orang (6, %) dan pendidikan rendah sejumlah 11 orang (2, %). distribusi kategori pekerjaan responden adalah ibu tidak bekerja sejumlah orang ( %) dan ibu bekerja sejumlah orang ( %). Distribusi kategori paritas responden adalah primipara sejumlah orang ( %) dan multipara sejumlah orang ( %). Distribusi kategori pengetahuan responden adalah pengetahuan baik sejumlah 2 orang (6, %) dan 24 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 1 ISSN : 22-121

pengetahuan kurang baik sejumlah orang (2, %). Distribusi kategori responden adalah yang melakukan kunjungan K4 sejumlah 2 orang (9, %) dan yang tidak melakukan kunjungan K4 sejumlah orang (, %). Tabel 2. Analisis Bivariat Faktor-faktor yang berhubungan dengan Variabel Ya Tidak Total n % n % n % Umur < tahun dan > 5 6 22,2 1 tahun 5 tahun 21,8 2 6, 2 Tinggi 18 1 19 6, Rendah 9 2 11 6, Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Paritas Primipara Multipara Pengetahuan Baik Kurang Baik 1 1 2 4, 6,, 6, 85,2 14,8 2 p 1,,5,52,52 9 Tabel diatas memperlihatkan bahwa, dari factor-faktor yang diteliti, ternyata hasil analisis bivariate antara kategori pengetahuan dengan kunjungan K4 yang menunjukkan nilai p yang signifikan, yaitu 9 yang artinya pengetahuan berhubungan dengan kunjungan K4. PEMBAHASAN 1. Hubungan Umur dengan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Umur adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan. Umur dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Dimana dengan bertambahnya umur akan semakin berkembang pula kedewasaannya sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Sehingga semakin matang umur ibu, diharapkan dapat lebih mudah menerima informasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan sampai dengan kunjungan K4 selama hamil. Hasil uji statistic dengan uji chi square pada variabel ini diperoleh hasil dimana hubungan antara umur dengan kunjungan K4 tidak signifikan. Itu berarti bahwa umur ibu tidak berpengaruh terhadap kunjungan K4 yang dilakukan oleh ibu tersebut. Dimana umur yang beresiko (< tahun atau > 5 tahun) maupun umur ideal reproduksi ( 5 tahun) tidak menjadi jaminan untuk dapat melakukan kunjungan K4 pada kehamilannya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumiati (12) dalam skripsinya dan Cholifah (15) dalam penelitiannya yang uji statistiknya tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara umur dengan kunjungan K4. Wulandari dan Ariesta (15) juga berpendapat sama yaitu umur tidak mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan kehamilan (K4), tapi ada factor-faktor lain yang mempengaruhinya. 2. Hubungan dengan Kunjungan K4 yang diperoleh dari bangku sekolah dapat membuat seseorang akan mengalami perubahan perilaku, sehingga diharapkan, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka perilaku orang tersebut akan semakin baik, termasuk dalam hal memilih pelayanan kesehatan. Hasil uji statistic dengan uji chi square pada variabel ini diperoleh hasil dimana hubungan antara pendidikan dengan kunjungan K4 tidak signifikan. Itu berarti bahwa pendidikan ibu tidak berpengaruh terhadap kunjungan K4 yang terjadi di Puskesmas Baqa Kota Samarinda, dimana bukan hanya ibu yang berpendidikan tinggi saja yang melakukan kunjungan K4, tapi ibu dengan pendidikan rendah pun melakukan kunjungan K4 di Puskesmas Baqa Kota Samarinda. Ada beberapa teori dari peneliti sebelumnya, dimana ada peneliti yang memiliki hasil yang sama atau sesuai, tapi adapula Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 1 ISSN : 22-121 241

peneliti lain yang tidak sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Baqa tersebut. Cholifah (15) pun berpendapat, dimana Tingkat pendidikan dapat meningkatkan akses ibu terhadap informasi, meningkatkan kemampuan dalam menerima konsep-konsep kesehatan yang baru dan interaksi yang baik dengan tenaga kesehatan. Tingkat pendidikan ibu dapat mempengaruhi kesadaran ibu dalam memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.. Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan K4 Dewasa ini semakin banyak ibu yang beraktifitas diluar rumah. Dengan beralasan turut membantu perekonomian keluarga hingga aktualisasi diri, para ibu ikut terjun ke dunia kerja tanpa melupakan kodratnya untuk menjadi seorang ibu. Jika telah tiba masa ibu untuk hamil, ibu yang bekerja dapat menjadi sebab berkurangnya frekuensi pemeriksaan kehamilan, termasuk kunjungan K4 sehubungan dengan minimnya waktu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan, sehingga dikuatirkan kondisi fisik terutama kehamilan dan kesehatan janinnya apabila ada kelainan atau komplikasi menjadi kurang terdeteksi. Namun hasil uji statistic dengan uji chi square pada variabel ini diperoleh hasil dimana hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan K4 tidak signifikan. Artinya ibu tersebut tidak bekerja ataupun bekerja, tidak mempengaruhi kunjungan K4 di Puskesmas Baqa Kota Samarinda Hal ini sesuai dengan Hasil uji statistic yang dilakukan oleh Sumiati (12) menemukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan kunjungan K4. Hal ini mungkin saja karena ibu hamil yang bekerja maupun tidak bekerja memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, termasuk kunjungan K4, sehingga diselasela kesibukannya, ibu hamil tesebut tetap menyisihkan waktu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. 4. Hubungan Paritas dengan Secara umum, paritas didefinisikan sebagai keadaan melahirkan anak baik hidup ataupun mati, tetapi bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya. Dengan demikian, kelahiran kembar hanya dihitung sebagai satu kali paritas. Secara logika, ibu multipara mungkin saja lebih banyak tidak melakukan kunjungan K4 karena merasa sudah berpengalaman di kehamilan sebelumnya, sedangkan ibu primipara akan teratur melakukan pemeriksaan kehamilan, Namun dari hasil uji statistic dengan uji chi square pada variabel ini diperoleh hasil dimana hubungan antara paritas dengan kunjungan K4 tidak signifikan, berarti kondisi ibu dengan primipara maupun multipara tidak mempengaruhi kunjungan K4 di Puskesmas Baqa Kota Samarinda. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dan Ariesta (15) dimana dalam hasil uji statistiknya ditemukan bahwa paritas tidak memiliki hubungan terhadap kelengkapan pemeriksaan kehamilan (K4). Tidak adanya hubungan antara paritas dengan kunjungan K4 dapat disebabkan karena adanya pengaruh lain yang lebih signifikan yang mempengaruhi kunjungan K4 ibu. 5. Hubungan Pengetahuan dengan Pengetahuan merupakan hasil Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni: penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga dan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan pola pikir seseorang (Notoatmodjo, ). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya kesesuaian antara penelitian dengan teori yang menyebutkan bahwa dengan pengetahuan yang tinggi maka ibu akan memiliki kesadaran dan keinginan untuk memeriksakan kehamilannya. Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan terutama yang dimiliki oleh ibu hamil mempengaruhi perilaku ibu dalam melakukan kunjungan ANC sehingga bahaya kehamilan dapat dihindari. Dengan pengetahuan yang dimilikinya, maka ibu akan mempunyai kesadaran untuk melakukan pemeriksaan ANC secara komplit sampai dengan kunjungan K4. Dalam penelitian ini, hasil uji statistic dengan uji chi square diperoleh hasil adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kunjungan K4. Ini berarti bahwa dengan pengetahuan yang baik, maka ibu hamil akan rutin untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, dalam hal ini adalah kunjungan K4. Cholifah (12) dalam penelitiannya juga menemukan hal yang sama, dimana 242 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 1 ISSN : 22-121

94,4% subjek penelitiannya yang berpengetahuan baik melakukan kunjungan K4 pada kehamilan. Penelitian oleh Adri di Kota Subulussalam propinsi NAD tahun 8 juga menunjang hal tersebut, dimana responden yang mempunyai pengetahuan baik tentang pemeriksaan kehamilan lebih banyak melakukan pemeriksaan kehamilan dibandingkan responden dengan pengetahuan yang tidak baik. KESIMPULAN 1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan, paritas dan pekerjaan dengan kunjungan K4 di Puskesmas Baqa Kota Samarinda Propinsi Kalimantan Timur 2. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kunjungan K4 di Puskesmas Baqa Kota Samarinda Propinsi Kalimantan Timur, dimana ibu yang memiliki pengetahuan baik cenderung melakukan kunjungan K4 dibanding dengan ibu yang memiliki pengetahuan kurang baik. SARAN 1. Menjalin hubungan baik antara petugas kesehatan dan masyarakat dalam hal ini terutama untuk ibu hamil agar petugas kesehatan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan kehamilan secara teratur. 2. Melakukan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya Pemeriksaan Kehamilan karena hal ini merupakan masalah tapi jarang disadari sebagai masalah. Kepada peneliti lain untuk dapat meneliti tentang factor-faktor lain yang mempengaruhi. DAFTAR PUSTAKA Adri, 8, Faktor-faktor yang mempengaruhi Cakupan Program Pemeriksaan Kehamilan (K1 dan K4) di Puskesmas Runding Kota Subulussaalam Propinsi NAD. USU Repository Apong, 9, Faktor-faktor yang berhubungan dengan status ANC Puskesmas Maripari Kabupaten Garut, 9 Azwar azrul, Kemiskinan dan masalah sosial budaya di sekitar AKI, situs dewan PKS Depok Bungsu, 1995, Hubungan Karakteristik ibu, sosial ekonomi dan lingkungan sosial dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Thesis program pascasarjana, FKM-UI Depok Cholifah, 15, Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Pencapaian K4 di Desa Sumberejo Wonoayu Sidoarjo, Midwiferia Vol. 1 no. 2, Oktober 15 Green, Lawrence W and kreuter marshall W, 5, Health program planning an education and ecological approach Notoatmodjo Soekidjo. Ilmu Perilaku dan Sikap. Jakarta : Rineka Cipta. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta Prawirohardjo, S. 9. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina pustaka Saifudin. 2. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Jakarta. Sumiati, 12, Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan Pemeriksaan Kehamilan K4 di Puskesmas dengan Tempat Perawatan Sindangratu Kabupaten Garut Tahun 12, FKM-UI Depok Jakarta Walgito Bimo, 4, Pengantar Psikologi Umum Penerbit Andi Yogyakarta, 4 Wulandari Evi Cahya dan Ariesta Rita, 15, Hubungan dan Umur Ibu Hamil Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan (K4), Jurnal Obstetrika Scientia, Vol 2 no. 2. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume Nomor Tahun 1 ISSN : 22-121 24