Tugas Akhir 115 Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diakes pada tanggal 24 April 2014

Institut Seni Indonesia di Semarang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PUSAT KREATIVITAS ANAK DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Winda Inayah W L2B

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG

Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagas Laksawicaka Gedung Bioskop di Kota Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

FASILITAS TERAPI DAN PENDIDIKAN ANAK AUTIS DI SEMARANG

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

TOKO BUKU DENGAN RUANG PAMER DI KOTA CIREBON

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) PUSAT KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI JAKARTA. disusun oleh :

HOTEL BUTIK & SPA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia.

ENTERTAINMENT CENTER DI SEMARANG

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

MUSIC PARK DI JAKARTA Penekanan Desain Hi-Tech

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

RUMAH SUSUN MILIK DI JAKARTA DENGAN PENENKANAN DESAIN MODERN-GREEN Sevi Maulani, 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN TA 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

ENTERTAINMENT CENTRE DI SALATIGA

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT

SEMARANG CONVENTION CENTER

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

GEDUNG KANTOR SEWA MEDI GROUP DI SEMARANG

JAKARTA ELECTRONIC CENTER Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi Tech

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK di CENGKARENG JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

City Bike Center Velodrome & Area Komersial T.A.37 BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merupakan sebuah negara yang mengalami perkembangan dan kemajuan pesat di berbagai bidang baik politik, ekonomi, budaya, dan iptek. Kemampuan berkembang yang cepat inilah yang membuat Korea Selatan cukup diperhitungkan di kancah Asia maupun dunia. Seiring dengan perkembangan yang pesat ini, bangsa Korea masih tetap mempertahankan ciri khas budayanya. Inilah yang menjadi kelebihan Korea Selatan dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya yang kebanyakan budaya aslinya pudar karena semakin berkembangnya ekonomi dan iptek. Bangsa Korea yang merupakan salah satu bangsa dengan kebudayaan tertua di dunia dengan fitur geografis yang indah. Sehingga negara ini mendapat predikat Korea the Land of the Morning Calm. Banyak tempat-tempat yang indah dan tempat bersejarah yang menunjukkan kekuatan budaya Korea yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi bangsa ini. Indonesia dan Korea Selatan menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1966. Dan dari tahun ke tahun hubungan ini terus mengalami perkembangan dan peningkatan dengan diadakannya kerjasama-kerjasama di berbagai bidang. Pada tahun 2000, Indonesia dan Korea Selatan menjalin kerjasama di bidang kebudayaan dalam Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Korea on Cultural Cooperationpada tanggal 28 November 2000 yang disahkan melalui Perpres No. 92 Year 2007 tanggal 21 September 2007/ LN No. 121. Sebagai tindak lanjut dari kerjasama bidang kebudayaan tersebut, pada tanggal 14-15 Mei 2008 di Yogyakarta diadakan the First Cultural Committee Meeting RI ROK. Sejak diadakannya kerjasama di bidang kebudayaan, kedua negara sering mengadakan kegiatan-kegiatan pertukaran budaya yang diadakan di Indonesia dan juga di Korea Selatan. Akhir-akhir ini event-event tersebut semakin ramai diselenggarakan di Indonesia 2 tahun terakhir ini terutama di Jakarta. Seperti acara festival Indonesia Dynamic Korea, Korean Movie Week, Korean Cultural Day, dan Eta Retno Wulandari L2B007022 1

lain-lain. Hal ini karena Indonesia sedang dilanda Korean Wave. Korean wave (gelombang korea) atau yang sering dikenal dengan sebutan Hallyu ini merupakan upaya dari Korea Selatan untuk memperkenalkan budayanya ke seluruh dunia. Korean wave di Indonesia bermula dari masuknya film-film dan musik kontemporer Korea ke Indonesia. Berawal dari kegemarannya pada K-pop dan drama Korea, banyak Korean Lovers (sebutan untuk pecinta musik dan film Korea) yang akhirnya juga menyukai budaya Korea itu sendiri. Tidak hanya itu saja, sejalan dengan semakin meningkatnya investasi dan bisnis Korea Selatan di Indonesia, maka kehadiran orang Korea di Indonesia juga meningkat. Saat ini diperkirakan 35.000 orang Korea yang berdiam di Indonesia, yang merupakan komunitas asing terbesar yang bermukim di Indonesia. Dan sekitar 277 orang merupakan pelajar. Sedangkan WNI yang tinggal di Korea Selatan tercatat ada 29.771 yang terdiri dari 23.985 TKI legal; 4.646 TKI ilegal; 529 mahasiswa; 133 pekerja professional; 387 orang mixed-marriage dan 91 orang staf KBRI Seoul beserta keluarga (sumber: KBRI Seoul-www.indonesiaseoul.org). Banyak WNI yang ke Korea Selatan serta banyak pecinta budaya Korea di Indonesia. Namun di Indonesia belum ada sarana dan prasarana yang menunjang dan dapat memberikan segala informasi mengenai Korea secara lengkap. Berdasarkan wacana diatas, maka diperlukan suatu wadah pengetahuan dan pemahaman terhadap budaya Korea yang dapat digunakan sebagai sumber dalam eksplorasi pengetahuan dan pemahaman budaya Korea serta dapat mewujudkan perjanjian Korea-Indonesia Cultural Cooperation dan mengakomodasi kebutuhan promosi budaya Korea di Indonesia. Dalam menjawab kebutuhan sarana bagi terwujudnya perjanjian kedua negara dalam pertukaran budaya tersebut, Pusat Kebudayaan Korea Selatan merupakan tempat yang tepat bagi pelaksanaan kegiatan budaya tersebut. Pusat kebudayaan Korea ini, tidak hanya ditujukan untuk warga berkebangsaan Korea yang tinggal di Indonesia saja. Dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan, warga negara Indonesia atau warga negara lain juga bisa memperoleh informasi dan mengetahui lebih banyak lagi tentang Korea dan kebudayaanya yang sangat beragam. Justru tujuan dan sasaran dari keberadaan Pusat Kebudayaan Eta Retno Wulandari L2B007022 2

Korea Selatan adalah untuk memperkenal budaya Korea kepada masyarakat Indonesia. Jakarta merupakan kota yang tepat untuk tempat didirikannya Pusat Kebudayaan Korea ini. Selain karena Jakarta merupakan ibukota negara dan pusat segala aktivitas, Jakarta memiliki populasi penduduk berkebangsaan Korea yang cukup banyak baik yang menetap dalam jangka waktu panjang maupun pendek. Jakarta juga memiliki komunitas pecinta Korea yang cukup besar. Terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang pada acara-acara kebudayaan yang diselenggarakan di Jakarta. Dari uraian tersebut di atas, di Jakarta, dibutuhkan sarana untuk menunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan kebudayaan Korea Selatan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Pusat Kebudayaan Korea Selatan yang tidak hanya sebagai tempat pengelolaan kegiatan kebudayaan saja, namun juga memiliki fasilitas publik sebagai tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan sekaligus sebagai tempat berkumpulnya komunitas penggemar kebudayaan Korea Selatan di Jakarta. 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk menggali, mengungkapkan dan sebagai acuan untuk merumuskan landasan konseptual Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta sebagai Tugas Akhir pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Sasaran Sedangkan sasaran dari tulisan ini adalah tersusunnya usulan langkahlangkah pokok (proses desain) atas perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta dengan berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan. Eta Retno Wulandari L2B007022 3

1.3 Manfaat Secara Subyektif Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan penyusunan Tugas Akhir periode 115 di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Secara Objektif Dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) untuk Tugas Akhirnya. 1.4 Lingkup Pembahasan 1. Substansial Meliputi aspek - aspek arsitektural perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta. Masalah yang berada di luar lingkup arsitektural akan dibahas secara global dan garis besarnya saja dengan batasan dan anggapan yang rasional dan logis. 2. Spasial Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta merupakan bangunan kebudayaan, pendidikan, dan hiburan yang dapat dikomersialkan, maka bangunan ini harus terletak di kawasan berpotensial, cukup strategis yaitu di pusat keramaian dan pusat kota. Agar mudah dikenal dan mudah pula pencapaian dan aksesbilitasnya bagi masyarakat kota Jakarta yang tertarik pada kebudayaan Korea Selatan, tanpa mengurangi peraturan peraturan terhadap Tata Guna Lahan, RDTRK, RTRW Kota Jakarta. 1.5 Metode Pembahasan Metode yang dipakai dalam penulisan ini antara lain menggunakan: 1. Studi Literatur. Yaitu dengan mengumpulkan berbagai hal mengenai Pusat Kebudayaan dan halhal yang terkait dengan Kebudayaan Korea Selatan itu sendiri dari berbagai literatur untuk selanjutnya dikomparasi. Eta Retno Wulandari L2B007022 4

2. Studi Observasi. Yaitu mengumpulkan data-data tentang Pusat Kebudayaan atau Fasilitas yang mempunyai karakter serupa dengan Pusat Kebudayaan Korea Selatan sebagai bahan studi banding, serta data-data tentang Kota Jakarta untuk mendapatkan potensi, kendala, dan karekter yang kemudian menjadi pertimbangan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. 3. Wawancara. Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan Perancangan Pusat Kebudayaan Korea Selatan. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta, dapat dijabarkan secara berurutan dari ruang lingkup makro ke ruang lingkup micro, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai pokok permasalahan yang menjadi latar belakang perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta, tujuan, sasaran, manfaat, ruang lingkup pembahasan, metode pembahasan dan pokokpokok bahasan dari bab-bab selanjutnya. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi pembahasan mengenai tinjauan Pusat Kebudayaan, studi perbandingan Pusat Kebudayaan yang sudah ada atau fasilitas serupa dengan Pusat Kebudayaan, serta hal-hal yang berkaitan dengan Kebudayaan Korea Selatan. BAB III. TINJAUAN KHUSUS Bab ini membahas mengenai kawasan DKI Jakarta, tentang kebijakkebijakan pegembangan dan tata ruangnya, dan kepariwisataan di Jakarta. Serta tinjauan tentang Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta. Eta Retno Wulandari L2B007022 5

BAB IV. KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Mengungkapkan kesimpulan, batasan, dan anggapan yang digunakan sebagai penyesuaian dalam pendekatan perencanaan dan perancangan untuk menentukan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta. BAB V. PEDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI JAKARTA Membahas analisa pelaku dan kegiatan, kebutuhan ruang, studi besaran ruang dan standar besaran ruang, hubungan antar fasilitas dan ruang, pendekatan penentuan lokasi dan tapak, alternatif lokasi dan tapak serta penekanan desain. BAB VI. KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERANCANGAN Membahas konsep dasar, konsep perancangan arsitektur, dan penentuan tapak untuk Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta. Eta Retno Wulandari L2B007022 6

1.7 Alur Pikir Aktualita LATAR BELAKANG Indonesia dan Korea Selatan sudah menjalin kerjasama di bidang kebudayaan sejak tahun 2000 dalam Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Korea on Cultural Cooperationpada tanggal 28 November 2000 yang disahkan melalui Perpres No. 92 Year 2007 tanggal 21 September 2007/ LN No. 121 Kunjungan warga Korea ke Jakarta cukup banyak untuk berbagai kepentingan, demikian juga warga Indonesia yang ke Korea. Masyarakat penggemar kebudayaan Korea Selatan di Jakarta jumlahnya semakin meningkat sejak melandanya Korean Wave di Indonesia. Semakin banyaknya kegiatan-kegiatan pertukaran budaya yang diadakan di Jakarta atas kerjasama Indonesia dan Korea Selatan. Korea mulai memperkenalkan kebudayaannya ke seluruh dunia dengan mendirikan pusat-pusat kebudayaan di beberapa negara. Urgensi Visi dan Misi Kementrian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea antara lain memberikan pengalaman menyenangkan melalui budaya dengan memperkenalkan budaya korea ke masyarakat asing. Di jakarta dibutuhkan suatu wadah bagi masyarakat penggemar Korea di Indonesia untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan Korea. Originalitas Pusat Kebudayaan Korea di Jakarta dengan mengusung konsep Dynamic Korea yang mengunggulkan kemodernan yang tetap mempertimbangkan unsur tradisionalnya serta mampu mengakomodasi kebutuhan akan informasi dan pendidikan tentang kebudayaan Korea serta menjadikan objek pariwisata baru dan berbeda di Jakarta. Tinjauan Pustaka (survey lapangan, surfing internet, studi literature) Tinjauan tentang Pusat Kebudayaan Tinjauan Kebudayaan Korea Selatan Tinjauan Arsitektur Korea Modern Analisa Kebutuhan ruang Penyediaan fasilitas serta sarana dan prasarana Persyaratan-persyaratan Data (survey lapangan, surfing internet studi literature, wawancara) Studi Banding: Busan Cultural Center Korean Cultural Center LA Korean Cultural Service Beijing KCC Indonesia Kedutaan Besar Korsel F E E D B A C K Aspek Kontekstual Aspek Fungsional Aspek Arsitektural Aspek Teknis Aspek Kinerja Pendekatan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Kesimpulan Batasan dan Anggapan Eta Retno Wulandari L2B007022 7