BAB III PENUTUP. dapat diperoleh kesimpulan bahwa : bekerja selama 12 (dua belas). ini berhak untuk mendapatkan cuti tahunan.

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : RINA FRISANTI. NPM : Program Studi :Ilmu Hukum Program Kekhususan :Hukum Ekonomi Bisnis

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil setelah dilakukannya penelitian maka dapat disimpulkan, antara lain :

BAB III PENUTUP. Yogyakarta terdapat beberapa penyimpangan yang telah dilakukan owner

BAB III PENUTUP. kesehatan kerja bagi pekerja yang dipekerjakan di Basement Galeria Mall

BAB III PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan. Hotel Poncowinatan, dapat disimpulkan bahwa pihak pemberi

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur

BAB I PENDAHULUAN. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. Pekerjaan

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH : HUKUM PERBURUHAN & KETENAGAKERJAAN

BAB III PENUTUP. Swalayan 24 Jam tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang, pelaksanaan

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal (ed), 1993, Dasar-Dasar Huku Perburuhan, Raja Grafindo. Tenaga Kerja, Jakarta

BAB IV PENUTUP. atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Perlindungan hukum yang diberikan oleh PT. Wahyu Septyan dan PT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diatur tegas di dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun penghidupan yang layak bagi kemanusian.

agen dapat melakukan musyawarah kepada perusahaan dan agen dapat perusahaan, dan dapat dibuktikan untuk tidak memberikan hak-hak agen

BAB I PENDAHULUAN. A Latar Belakang Masalah. Pekerja baik laki-laki maupun perempuan bukan hanya sekedar sebagai

2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KONTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman dewasa ini, Indonesia mengalami berbagai

PENULISAN HUKUM. Oleh : SHOFY NABILA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM 2013

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

BAB III PENUTUP. bekerja pada malam hari dapat ditarik kesimpulan:

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Matakuliah : Masalah Perburuhan di Indonesia

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. 2 Perjanjian kerja wajib

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB II PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DARI PERUSAHAAN

BAB III PENUTUP. formal maupun non formal diantaranya: a. Faktor dalam diri penyandang cacat. b. Keterbatasan lapangan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh rakyat Indonesia. Berdasarkan bunyi Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang

BAB III PENUTUP. Upaya hukum yang dilakukan pekerja outsourcing dalam. negosiasi terhadap atasan atau pengusaha PT. Vidya Rejeki Tama.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam

BAB III PENUTUP. bahwa faktor penyebab pemilik Perusahaan Furniture Anak Yogyakarta tidak

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA MUSIMAN DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) P.G MOJO KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA. Buku

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK-HAK NORMATIF KARYAWAN AKIBAT PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu-membantu memberikan

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 27/PUU-IX/2011 TENTANG HAK-HAK PEKERJA OUTSOURCING DI INDONESIA PENULISAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dan Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya. membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan

Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013. Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Soeharno,SH,MH, Constance Kalangi,SH,MH, Marthen Lambonan,SH,MH 2

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA, PEKERJA KONTRAK, DAN HAK CUTI. 2.1 Tinjauan Umum Tentang Pekerja dan Pekerja Kontrak

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PEKERJA/BURUH YANG MENGUNDURKAN DIRI ATAS KEMAUAN SENDIRI Taufiq Yulianto, SH

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

Lex Privatum Vol. V/No. 6/Ags/2017

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat sendiri maupun berkerja pada orang lain atau perusahaan. Pekerjaan

DAFTAR PUSTAKA. Badrulzaman, Mariam Darus. Asas-Asas Hukum Perikatan. Medan: FH. Blatter, Joseph S. FIFA Regulations Club Licensing.

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi bangsa Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi

BAB V PENUTUP. Pemutusan Hubungan Kerja antara lain:

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) JENIS-JENIS PHK

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA HARIAN LEPAS PADA HOTEL PURI BAGUS CANDIDASA

Aspek Hubungan Kerja dan Perjanjian Kerja di Indonesia. Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal dan Amiruddin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004.

JURNAL BERAJA NITI ISSN : Volume 3 Nomor 9 (2014) Copyright 2014

BAB II PEMBAHASAN. A. Tinjauan Umum tentang Perjanjian Kerja

Lex Privatum, Vol.II/No. 1/Jan-Mar/2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara, Pembangunan Nasional Negara Indonesia. yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan Industrial adalah kegiatan yang mendukung terciptanya

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pekerja, perusahaan tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya dalam

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan terhadap pokok permasalahan pada penelitian

Model Perjanjian Kerja Yang Memberikan Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Kontrak Di Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum

BAB I PENDAHULUAN. pertama disebutkan dalam ketentuan Pasal 1601a KUHPerdata, mengenai

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sabang sampai Merauke, di mana di dalamnya terdapat populasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Pasal 1 Angka 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. saing ketat sehingga membuat perusahaan-perusahaan berusaha untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN OUTSOURCING JIKA PERUSAHAAN TIDAK MEMBERIKAN TUNJUNGAN HARI RAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003

DAFTAR PUSTAKA. Asikin (et.al), Zainal, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1993.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan

BAB III PENUTUP. kesimpulan bahwa pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan bagi para

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA. Pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969

BAB III TINJAUAN TEORITIS. nomor 13 tahun 2003 disebutkan bahwa kesejahteraan pekerja/buruh

PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA/PERBURUHAN

ABSTRACT. * Tulisan ini bukan merupakan ringkasan skripsi **

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN PERIHAL PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN HOTEL LEGIAN BEACH RESORT & SPA DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi fisik bahkan kondisi sosial penyandang disabilitas pada

JURNAL SKRIPSI IMPLEMENTASI PP NOMOR 43 TAHUN 1998 PASAL 28 TERHADAP PEKERJA PENYANDANG DISABILITAS DI PT. MADUBARU - PG/PS MADUKISMO.

BAB 1 PENDAHULUAN. himpun menyebutkan bahwa jumlah pekerja perempuan di sebagian besar daerah

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukan analisis maka,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA DAN HAK-HAK PEREMPUAN. Istilah Pekerja/ Buruh muncul untuk menggantikan istilah Buruh pada zaman

BAB III UPAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR

Lex Privatum Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

BAB II TINJAUAN UMUM SERIKT PEKERJA, PERJANJIAN KERJA, DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA

Miftakhul Huda, S.H., M.H

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

ANALISA YURIDIS NORMATIF PERLINDUNGAN UPAH BAGI TENAGAKERJA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Transkripsi:

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan terhadap hasil analisis BAB II tersebut diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa : a. Undang Undang No 13 Tahun 2003 tidak ada menulis bahwa pekerja waktu tertentu atau pekerja kontrak berhak atau tidak atas cuti tahunan, tetapi jelas mengatur dalam pasal 79 ayat (2) point c yang isinya adalah pekerja berhak untuk mendapatkan cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (duabelas) hari kerja setelah pekerja tersebut bekerja selama 12 (dua belas). Apabila seorang pekerja yang statusnya pekerja waktu tertentu, dan masa kontraknya lebih dari 1 (satu ) tahun atau diperpanjang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun maka pekerja waktu tertentu ini berhak untuk mendapatkan cuti tahunan. Hak cuti antara pekerja kontrak (PKWT) dengan hak cuti pada pekerja tetap (PKWTT) keduanya sama-sama mengacu pada Undang Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 yang mengatur secara tegas dalam Undang Undang ketenagakerjaan persoalan cuti tahunan dalam Pasal 79 ayat (2) huruf c dan Pasal 79 ayat (3) yang berbunyi: 73

74 a. Cuti tahunan,sekurang kurangnya 12(dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (da belas ) bulan secara terus menerus. b. Pelaksanaan waktu istirahat tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf c diatur d 21 alam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Jadi pada dasarnya tidak ada perbedaan hak cuti antara pekerja kontrak dengan pekerja tetap, namun bila pekerja merasa hakhaknya telah dilanggar oleh perusahaan maka dapat melaporkan hal ini ke disnaker guna diselesaikan terlebih dahulu melalui jalur mediasi dengan perusahaan b. Undang Undang No 13 Tahun 2003 tidak ada menulis bahwa pekerja waktu tertentu atau pekerja kontrak berhak atau tidak atas kompensasi dari pengusaha atau tempat pekerja itu bekerja, tetapi dalam pasal 156-160 jelas mengatur tentang perhitungan kompensasi yang meliputi pesangon. Penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak akan tetapi peryataan itu lebih ditekankan untuk mengatur pekerja waktu tidak tertentu, tentang hak-hak pekerja yang telah mengalami pemutusan kerja oleh pengusaha yang membedakan adalah pesangon, penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang disebabkan oleh berbagai hal misalnya pada kesalahan-kesalahan tertentu yang 21 Diskusi-HRD@ yahoogroups. com [mailto:diskusi- HRD@yahoogroups. com]

75 dianggap perusahaan sebagai kesalahan berat diatur lebih mengarah untuk pekerja waktu tidak tertentu atau pekerja tetap.pemberian pesangon untuk PKWT tidak diatur khusus dalam peraturan yg berlaku di Indonesia, baik dalam Undang Undang No 13 maupun Kepmen. Hanya saja pada pasal 62, UU 13 tahun 2003 tentang Ketenegakerjaan disebutkan bahwa Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja. Tetapi itu semua tergantung isi dari PKWT, jika diatur dalam Pe 22 rjanjian ya harus diberikan. Pemutusan Hubungan Kerja terhadap karyawan kontrak sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan, perusahaan tidak ada kewajiban memberikan pesangon namun wajib memberikan ganti rugi sebagaimana diatur dalam dalam Undang Undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 62, Apabila hal tersebut diatur didalam PKWT dan nilainya lebih baik dari ketentuan Undang Undang maka diberikan sesuai dengan isi perjanjian, namun jika nilainya lebih rendah dari 22 HROpenSources@yahoogroups.com

76 ketentuan Undang Undang maka ganti kerugian sesuai dengan Undang Undang namun pekerja waktu tertentu yang mengalami pemutusan dari pengusaha tetap mendapat hak yaitu berupa ganti kerugian atau wanprestasi dari pengusaha. 2. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis memaparkan saran : Pemerintah diharapkan untuk mengatur lebih rinci point-point yang terdapat dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, seperti beda hak dan kewajiban yang diperoleh pekerja waktu tertentu, agar lebih menjamin perlindungan hukum dalam mendapat hak-hak yang seharusnya dapat pekerja terima dari pengusaha tempatnya bekerja, seperti cuti tahunan dan kompensasi yang seharusnya diterima pekerja kerena pemutusan hubungan kerja secara sepihak.

DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku : Abdul Rachmad Budiono, 2009, Hukum Perburuhan, Penerbit PT Indeks, Jakarta. Abdul Khakim,2007,Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, PT Citra Aditya Bakti,Bandung. Andrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta. Agn.B.Nemen, 2009,Panduan Praktis Menghitung Pesangon,Penerbit Forum Sadar Hukum Indonesia.Jakarta Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Sinar Grafika, Jakarta. Djoko Triyanto.2004,Hubungan Kerja Di Perusahaan Jasa Kontruksi.Penerbit Cv. Mandar Maju.Bandung 19 Hardijan Rusli, 2011, Hukum Ketenagakerjaan, Penerbit Ghalia Indonesia, Ciawi Bogor. Lalu Husni, 2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cetakan 3, Grafindo Persada, Jakarta.] Zainal Asikin, 2004, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Ugo Dan Pujiyo.2011, Hukum Acara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,Cetakan 1, Penerbit Sinar Grafika.Jakarta Undang-Undang : Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 77

78 Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.(KUHPerdata) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Kep.100/Men/Vi/2004 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Menteri Tenaga Kerja Dantransmigrasi Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 Tentang Pengesahan Konvensi Ilo Nomor 138 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1964 Tentang Pemutusan Hubungan Kerja Di Perusahaan Swasta Serta Peraturan-Peraturan Pelaksanaanya Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000 tentang Peneyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon Webside : Http://Butuhtips.Com/Definisi-Kompensasi-Kerja.Html Http://Www.Gajimu.Com/Main/Pekerjaan-Yanglayak/Cuti-Tah Http://Kompas.Wageindicator.Org/Main/Pekerjaan-Yanglayak/Cuti-Tahunan

79 Http://Www.Bkn.Go.Id/In/Peraturan/Pedoman/Pedoman-Pegawai/Pegawai- Cuti.Html Unan Http://Aswinsh.Wordpress.Com/2010/01/04/Kutipan-Dari-Situs-Depnaker