BAB I PENDAHULUAN. A. Hanafi, Segi-segi Kesusastraan Pada Kisah-kisah Al-Qur an, Pustaka Alhusna, Jakarta, 1984, hlm. 20.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penyajiannya, juga dalam pengolahan alur ceritanya, Al-Qura>n memiliki cara

BAB I PENDAHULUAN. seluruh isinya berkisar pada cerita Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

KEUTAMAAN MEMPELAJARI SIRAH NABAWIYAH. Fais al-fatih #KajianSirahNabawiyah01

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN

BAB IV ANALISIS PENAFSIRAN SURAT YUSUF AYAT 3 TENTANG AHSAN AL-QAS}AS}I

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

... Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasulullah dan bagi orangorang mukmin... (Q.S. 63: 8).

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB III PENAFSIRAN AYAT 33 SURAT MARYAM

BAB IV ANALISIS PANDANGAN M. QURAISH SHIHAB DAN AHMAD MUSTHOFA AL-MARAGH TENTANG SUNNATULLAH DALAM SURAT AL-FATH AYAT 23

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB IV ANALISA PENAFSIRAN AL-QURTHUBI DAN M. QURAISH SHIHAB. makna lahi sehingga tertolak oleh akal, namun al-qurthubi dalam ayat ini

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

KESEIMBANGAN DALAM BERISLAM UNTUK MENCAPAI KEMENANGAN DUNIA DAN AKHIRAT. Oleh : Mirza Azkia

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB IV ANALISIS TERHADAP TAFSIR TAFSIR FIDZILAL ALQURAN DAN TAFSIR AL-AZHAR TENTANG SAUDARA SEPERSUSUAN

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB VI PEMBAHASAN. 1. Obat untuk menolak bala dengan media ternak. dipaparkan oleh KH. Abdul Hannan Ma shum dalam kitab Sullam al-

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, pada waktu yang sama juga kepercayaan tersebut harus mengandung

BAB IV ANALISIS. Muqsam bih pada huruf wawu yang pertama pada surah al-ti>n ayat 1-3:

Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi Calon PhD -Pendidikan Agama Islam

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

Rikza Maulan Lc., M.Ag

BAB I PENDAHULUAN. sulit diterima bahkan mustahil diamalkan (resistensi) 4. Dan yang lebih parah,

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal menanamkan akhlāqul karīmah kepada anak didik.

Memahami Akidah Islam

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Sumber Ajaran Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab suci agama Islam yang berisi tuntunantuntunan bagi ummat manusia untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat, lahir dan bathin. Segala sesuatu yang diperlukan untuk terwujudnya kebahagiaan tersebut dijelaskan dalam berbagai ketentuan dan tuntunan tertentu, seperti dengan berakidah yang benar, dan tata aturan hidup yang baik dalam bermasyarakat1. Sesuai dengan firman Allah s.w.t. : Artinya: (dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qurân) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS. An-Nahl : 89). Dalam menerangkan unsur-unsur kebahagiaan tersebut, al-qur an adakalanya memakai cara langsung dalam bentuk perintah dan larangan dan adakalanya menggunakan cara-cara tidak langsung yaitu dengan memakai kisah-kisah. Oleh karena itu, maka kisah-kisah merupakan salah satu faktor psikologis yang penting dan dipakai al-qur an untuk mengemukakan bantahan terhadap kepercayaan-kepercayaan yang salah, untuk membujuk dan menakut-nakuti, menerangkan prinsip-prinsip dakwah Islamiyah dan memantapkannya, serta mengokohkan hati Nabi Muhammad s.a.w dan kaum 1 A. Hanafi, Segi-segi Kesusastraan Pada Kisah-kisah Al-Qur an, Pustaka Alhusna, Jakarta, 1984, hlm. 20. 1

2 Mukminin2. Kisah dalam al-qur an bukanlah sebuah karya seni yang terpisah dalam tema dan cara penayangannya, juga dalam pengolahan alur ceritanya seperti seni kisah bebas yang bertujuan hanya menayangkan seni bebas tetapi sebenarnya ia adalah salah satu cara al-qur an yang beragama untuk maksud tujuan keagamaan. Al-Qur an pertama-tama adalah kitab dakwah keagamaan dan kisah adalah salah satu caranya untuk menyampaikan dakwah dan membuktikannya. Tugas kisah dalam dakwah seperti tugas gambarangambaran yang dilukiskan al-qur an untuk menceritakan hari kiamat, kenikmatan, dan siksaan. Juga seperti dalil-dalil atau bukti yang dibawa alqur an untuk mengukuhkan hari kebangkitan dan mengukuhkan kekuasaan Allah, serta seperti syari at-syari at yang dirincikan al-qur an atau seperti contoh-contoh yang dipaparkan al-qur an, dan seperti hal-hal lain yang ada di dalam al-qur an3. Peristiwa di masa silam disebut ghaib, dan menjadi bukti akan kebenaran Nabi Muhammad sebagai seorang Nabi dan bahwa al-qur an yang disampaikannya adalah wahyu dari Allah. Di banyak tempat dalam al-qur an, setelah menyebut kisah para Nabi dan pengikut mereka di masa lalu, Allah menyatakannya sebagai informasi gaib yang tidak pernah diketahui sebelumnya oleh Nabi dan kaumnya. Misalnya, setelah menceritakan kisah Nabi Nuh dan banjir besar yang terjadi, Allah menyatakan dalam firmannya: 2 Ibid, hlm. 20. Sayyid Quthb, Indahnya Al-Qur an Berkisah, judul asli At-Tashwiirul Faniy fil-qur an, terj. Fathurrahman Abdul Hamid, Gema Insani, Jakarta, 2004, hlm. 157. 3

3 Artinya: Difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. dan ada (pula) umatumat yang kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), Kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari kami.". Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; Sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Hud: 48-49)4. Al-Qur an memuat cukup banyak kisah tentang bangsa-bangsa maupun tokoh-tokoh terdahulu. Kisah mengenai tokoh atau bangsa terdahulu mengandung banyak pelajaran (ibrah), bisa berupa pelajaran yang baik untuk diteladani, bisa juga pelajaran yang buruk untuk dijauhi. Pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan. Kisah al-qur an merupakan gambaran pergumulan yang abadi antara nilai-nilai kebajikan yang digambarkan melalui para Nabi dan tokoh-tokoh kebaikan lainnya, dan nilai-nilai kejahatan dalam prilaku buruk beberapa tokoh yag disajikan5. Al-Qur an merupakan kitab suci pedoman seluruh umat Islam yang memiliki keistimewaan paling besar. Oleh karena itu umat Islam perlu mengkaji lebih jauh terkait isi kandungan al-qur an sehingga akan diketahui hakekat makna dalam al-qur an itu. Untuk mengetahui kandungan al-qur an itu diperlukan suatu metode keilmuan yang dikenal dengan nama Ulumul Qur an. Dalam al-qur an terdapat beberapa pokok-pokok kandungan. Diantara pokok-pokok kandungan al-qur an adalah aqidah, syariah, akhlak, sejarah, iptek, dan filsafat. Salah satu kandungan di dalam al-qur an adalah tentang 4 Al-Qur an surat Hud ayat 48-49, Al-Qur an dan Terjemahannya, PT. Hati Emas, Jakarta, 2013, hlm. 227. 5 Kementerian Agama RI, Kisah Para Nabi Pra Ibrahim, Lajnah Pentashih Mushaf alqur an, Jakarta, 2012, hlm. 3.

4 sejarah atau kisah-kisah yang biasa disebut dengan istilah al-qoṣoṣul qur an. Bahkan ayat-ayat yang berbicara tentang kisah jauh lebih banyak ketimbang ayat-ayat yang berbicara tentang hukum. Hal ini memberikan isyarat bahwa al-qur an sangat perhatian terhadap masalah kisah, yang memang di dalamnya banyak mengandung pelajaran (ibrah). Sesuai firman Allah: Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS. Yusuf: 111)6. Kisah dalam al-qur an bukan sebuah karya seni yang terpisah dalam tema dan penyajiannya, juga dalam pengolahan alur ceritanya, al-qur an memiliki cara tersendiri dalam menyajikan kisah-kisahnya demi tujuan keagamaan7. Kisah dalam al-qur an adalah sebenar-benarnya kisah. Berdasarkan firman Allah SWT : Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah?. (QS. An-Nisa : 87)8. 6 Al-Qur an surat Yusuf ayat 48-49, Al-Qur an..., hlm. 248. Sayyid Quthb, Indahnya al-qur an..., hlm. 157. 8 Al-Qur an surat An-Nisa ayat 97, Al-Qur an..., hlm. 92 7

5 Hampir tiga perempat dari al-qur an berisi tentang kisah, kisah-kisah tersebut terbagi dalam tiga bagian, antara lain: 1. Kisah Nabi dan Rasul 2. Kisah sejumlah orang atau kelompok 3. Kisah-kisah yang terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW Kisah-kisah tersebut bertujuan untuk menjelaskan tentang kebijaksanaan Allah yang terkandung dalam kisah-kisah tersebut, tentang kemahaadilan Allah, tentang karunia Allah, balasan baik dan buruk, hiburan, motivasi, ancaman, dan lain-lain. Dari sekian banyak kisah, kisah Nabi Yusuf merupakan kisah yang paling istimewa. Hal tersebut diabadikan Allah di dalam firmannya: Artinya: Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran Ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum Mengetahui. (QS. Yusuf: 3)9. Menurut Quraish Shihab, surat Yusuf merupakan surat yang amat unik. Di dalamnya diuraikan suatu kisah menyangkut satu pribadi secara sempurna dalam banyak episode. Biasanya al-qur an menguraikan kisah seseorang dalam satu surah yang berbicara tentang banyak persoalan, dan kisah itu pun hanya dikemukakan satu atau dua episode, tidak lengkap sebagaimana surah Yusuf ini. Ini salah satu sebab mengapa sementara ulama memahami bahwa kisah surah ini yang ditunjuk oleh ayat ketiganya sebagai sebaik-baik kisah dalam al-qur an. Di samping kandungannya yang demikian kaya dengan pelajaran, tuntunan dan hikmah, kisah ini kaya pula dengan gambaran yang sungguh hidup melukiskan gejolak hati pemuda, rayuan wanita, kesabaran, kepedihan, dan kasih sayang seorang ayah. Kisah ini juga mengandung imajinasi, bahkan 9 Al-Qur an surat Yusuf ayat 3, Al-Qur an..., hlm. 235.

6 memberi aneka informasi tersurat dan tersirat tentang sejarah masa silam.10 Surat Yusuf adalah satu-satunya surah yang Allah SWT turunkan kepada Rasulullah SAW pada masa-masa sulit dalam sejarah dakwah dan kehidupannya. Surat ini bertujuan untuk menyenangkan, menghibur, dan menenangkan hati kaum muslimin pada saat itu11. Nabi Yusuf adalah putera ke tujuh daripada dua belas putera-puteri Nabi Ya'qub. Beliau dengan adiknya yang bernama Benyamin adalah beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya'qub. Beliau dikurniakan oleh Allah dengan rupa yang bagus, paras tampan dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita dan kenangan gadis-gadis remaja. Beliau adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya, lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain, terutamanya setelah wafatnya ibu kandungnya Rahil semasa Beliau masih berusia dua belas tahun12. Perbedaan kisah Nabi Yusuf dengan kisah lain, Allah menitik beratkan kepada berbagai tantangan yang datang dari kaum mereka, kemudian mengakhirinya dengan memusnahkan penentang Nabi-Nabi tersebut. Dalam kisah Nabi Yusuf Allah SWT menonjolkan akibat yang baik dari kesabaran, dan bahwa kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan13. Banyak nilai edukatif yang terkandung dalam kisah Yusuf. Bagaimana Yusuf dapat membuat keputusan yang bijak dalam mengarungi kehidupan yang penuh problematika. Dewasa ini problematika kehidupan seakan menjadi musuh terbesar yang harus dihindari. Padahal setiap permasalahan seharusnya dapat menggiring individu maupun kelompok ke arah perbaikan. Jika bercermin pada kisah Yusuf, problematika yang dihadapi Yusuf begitu komplek dan nyata terjadi pada saat ini. 10 M. Quraish Shihab, Tafsir al-misbah, vol. 6, Lentera Hati, Jakarta, 2002, hlm. 5. Sayyid Quthb, Tafsir fi Dzilali al-qur an, vol. 6, Gema Insani, Jakarta, 2004, hlm. 189. 12 Ibid. 13 Kementerian Agama RI, al-qur an dan Tafsirnya, vol. 5, Widya Cahaya, Jakarta, 2011, hlm. 57. 11

7 Dari sekian banyak cobaan yang dilaluinya, mulai dari dibuang ke lubang sumur, godaan wanita, dan kesabaran dalam menghadapi fitnah. Jika dibandingkan dengan kehidupan sekarang ini, perang saudara, pergaulan bebas, kelicikan politik, hal tersebut merupakan cerminan dari kisah Yusuf. Surat Yusuf adalah surat yang pertama kali turun dalam satu waktu sekaligus, kisah yang pertama kali diceritakan secara detail dan sempurna dalam satu surat. Selain itu kisah Yusuf juga merupakan satu-satunya kisah yang menyatukan antara hikmah, pelajaran, dan nasihat yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidupnya dunia dan akhirat. Walaupun demikian, kisah terbaik dalam al-qur an tidak serta merta merujuk pada kisah Nabi Yusuf saja. Para ulama tafsir masih berbeda pendapat dalam menafsirkan maksud dari ayat ke 3 surat Yusuf tersebut. beberapa mufassir berpendapat bahwa kisah terbaik (ahsan al-qoṣoṣ) ditujukan memang untuk surat Yusuf, namun dengan pertimbangan bahwa ayat-ayat kisah lain di dalam al-qur an juga tidak kalah menariknya dari kisah Yusuf, maka tidak menutup kemungkinan sebagian mufassir berpendapat yang bertentangan dengan pendapat yang pertama. Yang paling menonjol adalah pendapat Syihabuddin al-baghdadi dalam ruḥul ma ani, bahwa Beliau tidak menempatkan surat Yusuf dalam posisi yang terbaik, melainkan menempatkannya pada posisi baik. Sehingga menurutnya tidak ada perbandingan kisah antara kisah Yusuf dan kisah yang lain di dalam al-qur an14. Pendapat ini bertentangan dengan pendapat al-qurthubi dalam tafsirnya yang mengatakan bahwa surah Yusuf ini merupakan sebaik-baiknya kisah15. Dalam Tafsirnya, beliau menuturkan bahwa Ulama berbeda pendapat mengenai sebab surah ini dinamakan ahsanul qoṣoṣ (cerita yang terbaik) diantara cerita-cerita yang lain. Ada yang mengatakan, karena tidak ada cerita dalam al-qur an yang mengandung pendidikan dan hukum seperti yang ada 14 Syihabuddin al-baghdadi, Ruhul Ma ani, Jilid 6, Dar al-kutub al-islamiyyah, Lebanon, hlm. 328. 15 Al-Qurthubi, Tafsir al-jami Li Ahkam al-qur an, Terj, Muhyiddin, Pustaka Azzam, Jakarta, 2008, hlm. 272.

8 ل ق د كا ن ى ف ق ص ى dalam surah ini, dan yang menjelaskan hal ini adalah, ص ىه م ىع ب رة ى ل وى ل بب ا ل ل Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Qs. Yuusuf : 111)16. Selain itu, ada yang mengatakan, karena di dalamnya disebutkan sepasang kekasih dan perjalanan mereka. Ada yang mengatakan س ن أ disini ح bermakna menakjubkan. Sebagian ulama Ma ani berkata, Surah ini bernama ahsanul qoṣoṣ karena semua orang yang telah disebutkan di dalamnya condong kepada kebahagiaan, dan raja juga memeluk Islam bersama dengan Nabi Yusuf, kemudian Islamnya menjadi baik, serta meminta takwil mimpi kepada Nabi Yusuf17. Adapula sebagian besar mufassir lain yang justru melebihkan posisi surat Yusuf dengan surat lainnya. Namun, para mufassir tersebut tidak serta merta mengistimewakan kisah Yusuf dari berbagai sudut pandang sehingga ditemukan alasan yang menjadikan kisah tersebut sebagaik kisah terbaik menurut al-qur an. Pendapat-pendapat tersebut nantinya akan dibahas oleh penulis dalam skripsi ini dengan membandingkan pendapat para mufassir tersebut dengan menyertakan alasan mereka masing-masing, sehingga akan ditemukan kesimpulan yang tepat tentang kisah terbaik dalam al-qur an. Demikian penjelasan dan alasan penulis untuk menjadikan judul ini sebagai bahan penelitian. Ayat tersebut akan ditafsiri dengan menghadirkan berbagai pendapat para mufassir baik yang sejalan maupun yang bertentangan beserta alasan mereka masing-masing. Sehingga akan diketahui bagaimana para mufassir tersebut menafsirkan kisah siapa yang sebenarnya ditunjuk alqur an sebagai kisah terbaik. 16 17 Ibid., hlm. 273. Ibid., hlm. 274.

9 B. Fokus Penelitian Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka fokus dari penelitian ini adalah Ahsanul Qoṣoṣi dalam Al-Qur an (Studi Analisis Penafsiran Al-Qurthubi Terhadap Surah Yusuf ayat 3 dalam Tafsir al-jami Li Ahkam al-qur an). C. Rumusan Masalah Agar lebih jelas dan memudahkan operasional penelitian, maka perlu diformulasikan beberapa rumusan permasalahan pokok sebagai berikut: 1. Penafsiran al-qurthubi terhadap surat Yusuf ayat 3 tentang ahsanul qoṣoṣ? 2. Mengapa surat Yusuf disebut sebagai ahsanul qoṣoṣ? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penafsiran al-qurthubi terhadap surah Yusuf ayat 3. 2. Untuk mengetahui tujuan lafadz ahsanul qoṣoṣ yang dimaksud dalam surah Yusuf ayat 3. Manfaat dari penelitian kepustakaan ini adalah untuk memahami agama dengan cara yang lebih mendalam dan membongkar ketertutupan serta penyelewengan pemahaman umat Islam yang sebagian besar masih belum beranjak dari pembahasan teologis-dogmatis yang kaku dan dianggap standar serta tidak boleh diperdebatkan lagi, yaitu untuk pengembangan wawasan keilmuan.18 Manfaat atau nilai guna yang bisa diambil dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Untuk memperluas cakrawala dalam memahami kisah-kisah dalam alqur an serta sebagai sumbangan bagi kepentingan ilmiah. 2. Sebagai bahan informasi bagi mereka yang sudah dan baru mempelajari kajian-kajian tafsir al-qur an. 18 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Terj. Ruslani, Alfabeta, Bandung, Cet-19, 2014, hlm. 398.

10 3. Jika ditemukan konsep baru sebagai konsekuensi dari kajian ini, berarti penulis telah turut-serta dalam menyumbangkan ide terhadap kemajuan ilmu pendidikan, atau paling tidak penulis telah ikut menambah koleksi literatur ilmu pendidikan, khususnya bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus, dan bagi lembaga pendidikan di Indonesia pada umumnya. Dengan demikian penelitian ini diharapkan mampu melakukan pembahasan secara ilmiah dan terbuka dalam mempelajari serta mengungkapkan kisah-kisah terbaik dalam al-qur'an yang tidak boleh dilepaskan dari konteks sejarah. E. Sistematika Penyusunan Skripsi Sistematika penulisan adalah untuk memberikan gambaran dalam penyusunan skripsi agar dapat dipahami secara menyeluruh, untuk itu penulis akan mendiskripsikan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : Dalam bab ini penulis akan mencantumkan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II : Dalam bab ini membahas hal-hal yang merupakan kajian pustaka dan landasan teori dari penelitian ini, diantaranya membahas tentang sejarah nabi Yusuf, kisah-kisah, teknik pemaparan, macam-macam, dan fungsi kisah dalam alqur an. Penelitian Terdahulu dan Kerangka Berpikir BAB III : Dalam bab ini akan menguraikan hal-hal yang berhubungan metode penelitian yaitu jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data. BAB IV : Bab ini berisi inti dari tema pembahasan yaitu Ahsanul Qososi dalam al-qur an. BAB V : Bab ini berisi Kesimpulan, Saran-saran, Penutup.