PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng, shortening,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

PENENTUAN BILANGAN IODIN TERHADAP RBD PALM OLEIN YANG BERASAL DARI DAERAH SUMATERA UTARA DAN DUMAI IMANUDDIN

HASIL DAN PEMBAHASAN

MANFAAT DARI BEBERAPA JENIS BLEACHING EARTH TERHADAP WARNA CPO (CRUDE PALM OIL)

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT B. METODE PENELITIAN. 1. Analisis Mutu Minyak Sawit Kasar. 2. Pengukuran Densitas Minyak Sawit Kasar

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

OPTIMASI RASIO PALM FATTY ACID DESTILATE ( PFAD ) DAN SABUN LOGAM PADA PEMBUATAN PELUMAS PADAT (GREASE ) BIODEGRADABLE

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

III. METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal Oktober 2013.

LAMPIRAN A. Prosedur pembuatan larutan dalam penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas. labu takar 250 ml x 0,056 = 14 gram maka

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PROSES PEMBUATAN SABUN CAIR DARI CAMPURAN MINYAK GORENG BEKAS DAN MINYAK KELAPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BATARA ELOK SEMESTA TERPADU (1 AGUSTUS 8 SEPTEMBER 2015)

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESA PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

Bab III Bahan dan Metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Teknologi Hasil

4 Pembahasan Degumming

Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil) Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

UJI KUALITAS MINYAK GORENG CURAH DAN MINYAK GORENG KEMASAN DI MANADO

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

Minyak kelapa sawit mentah (Crude palm oil)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB 3 BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN MONO DAN DIACYLGLYCEROL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN PROSES GLISEROLISIS

LAPORAN KERJA PRAKTEK

OPTIMASI PROSES DEASIDIFIKASI MINYAK SAWIT UNTUK MEMINIMALKAN KERUSAKAN KAROTENOID DALAM PEMURNIAN MINYAK SAWIT (Elaeis guineensis, Jacq) 1)

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

PEMANFAATAN STEARIN DALAM PROSES PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT. Vonny Indah Sari* Program Studi Teknik Pengolahan Sawit, Politeknik Kampar

LAPORAN KERJA PRAKTEK

TINJAUAN PUSTAKA A. MINYAK SAWIT

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

LAMPIRAN. Minyak sawit mentah (CPO) ditentukan kadar asam lemak bebas dan kandungan aimya

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

PEMBUATAN BIODIESEL. Disusun oleh : Dhoni Fadliansyah Wahyu Tanggal : 27 Oktober 2010

STUDI PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI CAMPURAN AMPAS TAHU, AMPAS IKAN, DARAH SAPI POTONG, DAN DAUN KELADI YANG DISESUAIKAN DENGAN STANDAR MUTU PAKAN IKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH STIR WASHING, BUBBLE WASHING, DAN DRY WASHING TERHADAP KADAR METIL ESTER DALAM BIODIESEL DARI BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum)

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

Transkripsi:

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan 20155 Abstrak Telah dilakukan analisis crude palm olein yang diperoleh dari pencampuran crude palm oil dan RBD palm olein. Hasil analisisnya telah dibandingkan dengan hasil teoretisnya. Analisis crude palm olein tersebut didasarkan pada parameter-parameter kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, kadar pengotor. Hasil perbandingan menyimpulkan bahwa hasil analisis yang dilakukan untuk kadar asam lemak bebas: 1,02%, kadar air: 0,056%, kadar pengotor: 0,012%. Sedangkan hasil teoretis untuk kadar asam lemak bebas: 0,91%, kadar air: 0,032%, kadar pengotor: 0,007%. Kata kunci: Analisis, Crude Palm Olein, Asam Lemak Bebas PENDAHULUAN Kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) merupakan sumber minyak nabati yang penting di Indonesia. Sekitar 90% minyak sawit yang diperdagangkan di pasaran dunia digunakan untuk pangan seperti minyak goreng, minyak selada, margarin, shortening, dan sebagainya. Minyak kelapa sawit yang belum dimurnikan disebut minyak kelapa sawit kasar (crude palm oil). Minyak kelapa sawit (CPO) yang dipengaruhi dari daging buah kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) kaya akan oleat dan palmitat yang terikat dalam bentuk ester dengan gliserol sebagai trigliserida. Minyak kelapa sawit digunakan baik sebagai minyak yang dapat dimakan maupun bahan industri kimia, sebagai minyak yang dapat dimakan, minyak kelapa sawit diubah dalam bentuk minyak goreng (RBD olein), minyak salad, dan margarin. Untuk mendapatkan minyak goreng dengan mutu yang dapat diterima konsumen, minyak sawit mentah diolah melalui beberapa tahapan proses pemurnian (rafinasi). Proses pemurnian yang banyak diterapkan adalah rafinasi secara fisik yang terdiri dari penghilangan gum (degumming), pemucatan (bleaching) dan deodorasi (penghilangan bau). Proses ini menghasilkan minyak sawit murni (refined bleached deodorized palm olein) yang selanjutnya difraksinasi menghasilkan RBD stearin dan RBD palm oil sebagai fraksi padat dan RBD P. olein sebagai fraksi cair. RBD P. olein dalam pembahasan ini disebut sebagai minyak goreng. CPO mempunyai beberapa fraksi yang mempunyai titik didih yang berbeda, antara lain: fraksi I adalah crude palm stearin; fraksi II adalah crude palm olein; dan fraksi III masih berupa campuran. crude palm olein adalah campuran dari CPO dan RBD palm olein dan digolongkan ke dalam satu jenis mutu. Menurut pengalaman analisis di PT. Palmcoco Laboratories, hasil analisis dengan beberapa parameter mutu minyak kelapa sawit pada crude palm olein yang 46

Jurnal Sains Kimia Vol. 10, No.2, 2006: 46 50 diperoleh dari pencampuran CPO dan RBD palm olein, hasilnya berbeda dibandingkan dengan hasil teoretisnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbandingan terhadap hasil analisis pencampuran CPO dan RBD palm olein dengan hasil teoretisnya. Mutu minyak kelapa sawit yang baik sangat menentukan harga penjualan dan juga sangat mempengaruhi kesehatan konsumen, untuk itulah penelitian ini dilakukan. BAHAN DAN METODA Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas yang biasa digunakan di laboratorium, oven, desikator, termometer (0 150 o C), hot plate, lemari es, pengaduk magnetik, spatula, dan botol akuades. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel, Na 2 S 2 O 3.5H 2 O(s), K 2 Cr 2 O 7 (s), H 2 C 2 O 4 (l), HCl (p), larutan wijs, CCl 4, etanol 96%, n-heksan, indikator amilum 1%, indikator tymol blue 1%, indikator phenolftalein 1%, akuades bebas CO 2 dan kertas saring. Metoda Penyediaan Sampel 1. Crude Palm Oil (CPO) Dihomogenka dengan memanaskannya di dalam oven pada suhu ± 80 o C. 2. RBD Palm Olein Dihomogenkan dengan memanaskannya di dalam oven pada suhu ± 80 o C. 3. Crude Palm Olein Ditimbang 10 gr CPO, dimasukkan ke dalam beaker glass lalu dicampur dengan 40 gr RBD. Palm olein kemudian dihomogenkan dengan memanaskannya di atas hot plate sambil diaduk dengan stirer. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (% ALB) a. Sampel ditimbang dalam erlenmeyer 100 ml (berbeda untuk tiap jenis sampel; untuk sampel CPO ditimbang 2,5 gr; untuk sampel RBD palm olein dan campuran CPO dengan RBD palm olein ditimbang 5 gr). b. Ke dalam sampel ditambahkan 10 ml n-heksan dan 25 ml alkohol netral dan 3 tetes indikator tymol blue, kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai terbentuk warna hijau muda. c. Dicatat volume KOH yang digunakan. Catatan: bila sampel tidak larut seluruhnya maka dilakukan pemanasan setelah penambahan n-heksan. Penentuan Kadar Air (Moisture) a. Beaker dengan menggunakan penjepit, dicatat beratnya. b. Sampel sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam beaker glass tersebut. c. Dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 3 jam. d. Diangkat menggunakan penjepit dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit. e. Kemudian diangkat dan ditimbang, dicatat beratnya. Glass kosong ditimbang Penentuan Kadar Pengotor (Impurities) a. Kertas saring dicuci dengan n-heksan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 110 o C selama 3 jam. b. Kertas saring didinginkan dalam desikator selama 30 menit. c. Kertas saring kosong tersebut ditimbang dan dicatat beratnya. d. Sampel sebanyak 20 gr dilarutkan dengan n-heksan dalam beaker glass kemudian disaring melalui corong buchner dengan menggunakan kertas saring yang telah diketahui beratnya. e. Cuci kertas saring tersebut dengan n- heksan sampai seluruh minyak sampel dalam kertas saring tersebut hilang. 47

f. Kertas saring dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 o 110 o C selama 3 jam. g. Kertas saring diangkat dan didinginkan di dalam desikator selama 30 menit. h. Kertas saring ditimbang dan dicatat beratnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data hasil analisis yang dilakukan pada CPO, RBDPO dan campuran ditunjukkan pada Tabel 1, 2 dan Tabel 3. Tabel 1. Data Hasil Analisis Kadar Asam Lemak Bebas No. Nama No. Brt.Spl. N. KOH Vol. KOH FFA FFA-rata2 Sampel Sampel (ml) (% wt.) (% wt.) as Palmitat as Palmitat 1 CPO 1 2.5385 0.1022 4.10 4.23 2 2.5139 0.1022 4.05 4.22 4.21 3 2.5246 0.1022 4.05 4.20 2 RBD P.Olein 1 5.0598 0.1022 0.16 0.08 2 5.4393 0.1022 0.16 0.08 0.08 3 5.0413 0.1022 0.18 0.09 3 CPO + RBD P.Olein 1 5.0041 0.1022 1.95 1.02 (10.0734 gr: 40.0597 gr) 2 5.0005 0.1022 1.93 1.01 1.02 3 5.1080 0.1022 1.99 1.02 Tabel 2. Data Hasil Analisis Kadar Air (Moisture) No. Nama No. Brt Beaker Brt Beaker Brt Brt Beaker Brt.Spl. Kadar Kadar Air Sampel Spl. kosong + Spl. Sampel + Spl. Stlh. Pmns Air rata2 (gr) (gr) (gr) Stlh. Pmns (gr) (% wt.) (% wt.) 1 CPO 1 34.4803 44.6628 10.1825 44.6544 0.0084 0.08 2 33.9411 43.9597 10.0186 43.9520 0.0077 0.08 0.082 3 33.8844 44.1387 10.2543 44.1298 0.0089 0.09 2 RBD P. olein 1 33.8600 43.9876 10.1276 43.9858 0.0018 0.02 2 34.1501 44.2204 10.0703 44.2182 0.0022 0.02 0.019 3 33.9987 44.0890 10.0903 44.0871 0.0019 0.02 3 CPO + RBD P. olein 1 34.4121 44.4129 10.0008 44.4079 0.0050 0.05 (10.9001 gr : 2 33.7192 43.7393 10.0201 43.7332 0.0061 0.06 0.056 40.1428 gr) 3 33.8346 43.8545 10.0199 43.8489 0.0056 0.06 48

Jurnal Sains Kimia Vol. 10, No.2, 2006: 46 50 Tabel 3. Data Hasil Analisis Kadar Pengotor (Impurities) No. Nama No. Brt Kertas Brt Kertas Berat Berat Impurities Impurities Sampel Spl. Saring I Saring II Pengotor Sampel Rata-rata (gr) (gr) (gr) (gr) (% wt.) (% wt.) 1 CPO 1 0.0921 0.0952 0.0031 10.0153 0.0310 2 0.0897 0.0926 0.0029 10.1046 0.0287 0.030 3 0.0912 0.0942 0.0030 10.2163 0.0294 2 RBD P. olein 1 0.0911 0.0912 0.0001 10.0079 0.0010 2 0.0910 0.0911 0.0001 10.3521 0.0010 0.001 3 0.0905 0.0906 0.0001 10.1934 0.0010 3 CPO + RBD P. olein 1 0.1001 0.1013 0.0012 10.0809 0.0119 (10.1245 gr : 40.1284 gr) 2 0.0900 0.0911 0.0011 10.1097 0.0109 0.012 3 0.0916 0.0930 0.0014 10.0933 0.0139 Tabel 4. Data Teoretis Analisis No. Parameter Berat Berat CPO RBD CPO + CPO RBD P. olein palm olein RBD P. olein (gr) (gr) 1 FFA (Free Fatty Acid) 10.0734 40.0597 4.21 0.08 0.91 2 Kadar Air (Moisture) 10.9001 40.1428 0.082 0.019 0.032 3 Kadar Kotoran (Impurities) 10.1245 40.1284 0.030 0.001 0.007 4 Titik Lebur (Melting Point) 10.0398 40.3622 35.0 21.0 23.8 5 Iodine Value (I.V.) 10.2152 40.2100 52.45 56.74 55.87 Pembahasan Untuk mengetahui tinggi rendahnya kualitas minyak sawit, haruslah ada suatu acuan yang baku yaitu suatu standar mutu yang dipakai secara umum. Untuk itu, penulis mengambil suatu standar mutu minyak sawit dari PORAM (Palm Oil Regional Assosiation of Malaysia). Standar mutu minyak sawit (CPO, RBD P. olein, dan campurannya) dapat dilihat pada Tabel 1, 2, dan 3. Dari hasil analisis yang dilakukan pada CPO, RBD palm olein dan campurannya, maka diperoleh: - Pada analisa Asam Lemak Bebas (ALB) diperoleh hasil analisa sebesar 1,02% sedangkan hasil teoretisnya sebesar 0,91%. - Pada analisa kadar air diperoleh hasil analisa sebesar 0,056% sedangkan hasil teoretisnya sebesar 0,032%. - Pada analisa kadar pengotor diperoleh hasil analisa sebesar 0,012% sedangkan hasil teoretisnya sebesar 0,007%. 49

Pada setiap parameter yang digunakan, diperoleh hasil analisis yang lebih besar daripada hasil teoretisnya. Perbedaan ini disebabkan oleh waktu optimum homogenitas campuran yang tidak sama. Bagaimanapun hasil campuran CPO dan RBD P. olein yang telah dianalisa mempunyai kualitas yang baik, karena kadar asam lemak bebas, kadar air dan pengotor masih memenuhi persyaratan mutu standar mutu PORAM. Winarno, F.G., (1992), Kimia Pangan dan Gizi, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis campuran CPO dan RBD palm olein dengan menggunakan ketiga parameter diperoleh hasil yang lebih besar daripada hasil teoretisnya. Namun hasilnya memenuhi standar PORAM (Palm Oil Regional Assosiation of Malaysia). Saran Untuk selanjutnya dapat dilakukan analisis terhadap pencampuran CPO dan RBD P. olein dengan menggunakan parameter yang lain seperti DOBI dan beta karoten, atau dapat juga dilakukan analisis terhadap campuran lain dengan menggunakan parameter yang sama. Dan untuk selanjutnya hendaknya ditentukan waktu optimum homogenitas campuran antara CPO dan RBD.P. olein. DAFTAR PUSTAKA Lawson, H.W., (1985), Standard For Fat and Oil, Volume 5, Avi Publishing Company, Inc. Connenticut. Ketaren, (1986), Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, UI Press, Jakarta. Kertasapoetra, G, (1990), Ilmu Gizi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Standard Nasional Indonesia (SNI) 01-0016- 1987.htm. Sudarmadji, Slamet, (1989), Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Tim Penulis PS, (1997), Kelapa Sawit Usaha Budi Daya Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran, Penerbit Swadaya, Jakarta. 50