PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan 20155 Abstrak Telah dilakukan analisis crude palm olein yang diperoleh dari pencampuran crude palm oil dan RBD palm olein. Hasil analisisnya telah dibandingkan dengan hasil teoretisnya. Analisis crude palm olein tersebut didasarkan pada parameter-parameter kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, kadar pengotor. Hasil perbandingan menyimpulkan bahwa hasil analisis yang dilakukan untuk kadar asam lemak bebas: 1,02%, kadar air: 0,056%, kadar pengotor: 0,012%. Sedangkan hasil teoretis untuk kadar asam lemak bebas: 0,91%, kadar air: 0,032%, kadar pengotor: 0,007%. Kata kunci: Analisis, Crude Palm Olein, Asam Lemak Bebas PENDAHULUAN Kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) merupakan sumber minyak nabati yang penting di Indonesia. Sekitar 90% minyak sawit yang diperdagangkan di pasaran dunia digunakan untuk pangan seperti minyak goreng, minyak selada, margarin, shortening, dan sebagainya. Minyak kelapa sawit yang belum dimurnikan disebut minyak kelapa sawit kasar (crude palm oil). Minyak kelapa sawit (CPO) yang dipengaruhi dari daging buah kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) kaya akan oleat dan palmitat yang terikat dalam bentuk ester dengan gliserol sebagai trigliserida. Minyak kelapa sawit digunakan baik sebagai minyak yang dapat dimakan maupun bahan industri kimia, sebagai minyak yang dapat dimakan, minyak kelapa sawit diubah dalam bentuk minyak goreng (RBD olein), minyak salad, dan margarin. Untuk mendapatkan minyak goreng dengan mutu yang dapat diterima konsumen, minyak sawit mentah diolah melalui beberapa tahapan proses pemurnian (rafinasi). Proses pemurnian yang banyak diterapkan adalah rafinasi secara fisik yang terdiri dari penghilangan gum (degumming), pemucatan (bleaching) dan deodorasi (penghilangan bau). Proses ini menghasilkan minyak sawit murni (refined bleached deodorized palm olein) yang selanjutnya difraksinasi menghasilkan RBD stearin dan RBD palm oil sebagai fraksi padat dan RBD P. olein sebagai fraksi cair. RBD P. olein dalam pembahasan ini disebut sebagai minyak goreng. CPO mempunyai beberapa fraksi yang mempunyai titik didih yang berbeda, antara lain: fraksi I adalah crude palm stearin; fraksi II adalah crude palm olein; dan fraksi III masih berupa campuran. crude palm olein adalah campuran dari CPO dan RBD palm olein dan digolongkan ke dalam satu jenis mutu. Menurut pengalaman analisis di PT. Palmcoco Laboratories, hasil analisis dengan beberapa parameter mutu minyak kelapa sawit pada crude palm olein yang 46
Jurnal Sains Kimia Vol. 10, No.2, 2006: 46 50 diperoleh dari pencampuran CPO dan RBD palm olein, hasilnya berbeda dibandingkan dengan hasil teoretisnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbandingan terhadap hasil analisis pencampuran CPO dan RBD palm olein dengan hasil teoretisnya. Mutu minyak kelapa sawit yang baik sangat menentukan harga penjualan dan juga sangat mempengaruhi kesehatan konsumen, untuk itulah penelitian ini dilakukan. BAHAN DAN METODA Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas yang biasa digunakan di laboratorium, oven, desikator, termometer (0 150 o C), hot plate, lemari es, pengaduk magnetik, spatula, dan botol akuades. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel, Na 2 S 2 O 3.5H 2 O(s), K 2 Cr 2 O 7 (s), H 2 C 2 O 4 (l), HCl (p), larutan wijs, CCl 4, etanol 96%, n-heksan, indikator amilum 1%, indikator tymol blue 1%, indikator phenolftalein 1%, akuades bebas CO 2 dan kertas saring. Metoda Penyediaan Sampel 1. Crude Palm Oil (CPO) Dihomogenka dengan memanaskannya di dalam oven pada suhu ± 80 o C. 2. RBD Palm Olein Dihomogenkan dengan memanaskannya di dalam oven pada suhu ± 80 o C. 3. Crude Palm Olein Ditimbang 10 gr CPO, dimasukkan ke dalam beaker glass lalu dicampur dengan 40 gr RBD. Palm olein kemudian dihomogenkan dengan memanaskannya di atas hot plate sambil diaduk dengan stirer. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (% ALB) a. Sampel ditimbang dalam erlenmeyer 100 ml (berbeda untuk tiap jenis sampel; untuk sampel CPO ditimbang 2,5 gr; untuk sampel RBD palm olein dan campuran CPO dengan RBD palm olein ditimbang 5 gr). b. Ke dalam sampel ditambahkan 10 ml n-heksan dan 25 ml alkohol netral dan 3 tetes indikator tymol blue, kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai terbentuk warna hijau muda. c. Dicatat volume KOH yang digunakan. Catatan: bila sampel tidak larut seluruhnya maka dilakukan pemanasan setelah penambahan n-heksan. Penentuan Kadar Air (Moisture) a. Beaker dengan menggunakan penjepit, dicatat beratnya. b. Sampel sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam beaker glass tersebut. c. Dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 3 jam. d. Diangkat menggunakan penjepit dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit. e. Kemudian diangkat dan ditimbang, dicatat beratnya. Glass kosong ditimbang Penentuan Kadar Pengotor (Impurities) a. Kertas saring dicuci dengan n-heksan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 110 o C selama 3 jam. b. Kertas saring didinginkan dalam desikator selama 30 menit. c. Kertas saring kosong tersebut ditimbang dan dicatat beratnya. d. Sampel sebanyak 20 gr dilarutkan dengan n-heksan dalam beaker glass kemudian disaring melalui corong buchner dengan menggunakan kertas saring yang telah diketahui beratnya. e. Cuci kertas saring tersebut dengan n- heksan sampai seluruh minyak sampel dalam kertas saring tersebut hilang. 47
f. Kertas saring dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 o 110 o C selama 3 jam. g. Kertas saring diangkat dan didinginkan di dalam desikator selama 30 menit. h. Kertas saring ditimbang dan dicatat beratnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data hasil analisis yang dilakukan pada CPO, RBDPO dan campuran ditunjukkan pada Tabel 1, 2 dan Tabel 3. Tabel 1. Data Hasil Analisis Kadar Asam Lemak Bebas No. Nama No. Brt.Spl. N. KOH Vol. KOH FFA FFA-rata2 Sampel Sampel (ml) (% wt.) (% wt.) as Palmitat as Palmitat 1 CPO 1 2.5385 0.1022 4.10 4.23 2 2.5139 0.1022 4.05 4.22 4.21 3 2.5246 0.1022 4.05 4.20 2 RBD P.Olein 1 5.0598 0.1022 0.16 0.08 2 5.4393 0.1022 0.16 0.08 0.08 3 5.0413 0.1022 0.18 0.09 3 CPO + RBD P.Olein 1 5.0041 0.1022 1.95 1.02 (10.0734 gr: 40.0597 gr) 2 5.0005 0.1022 1.93 1.01 1.02 3 5.1080 0.1022 1.99 1.02 Tabel 2. Data Hasil Analisis Kadar Air (Moisture) No. Nama No. Brt Beaker Brt Beaker Brt Brt Beaker Brt.Spl. Kadar Kadar Air Sampel Spl. kosong + Spl. Sampel + Spl. Stlh. Pmns Air rata2 (gr) (gr) (gr) Stlh. Pmns (gr) (% wt.) (% wt.) 1 CPO 1 34.4803 44.6628 10.1825 44.6544 0.0084 0.08 2 33.9411 43.9597 10.0186 43.9520 0.0077 0.08 0.082 3 33.8844 44.1387 10.2543 44.1298 0.0089 0.09 2 RBD P. olein 1 33.8600 43.9876 10.1276 43.9858 0.0018 0.02 2 34.1501 44.2204 10.0703 44.2182 0.0022 0.02 0.019 3 33.9987 44.0890 10.0903 44.0871 0.0019 0.02 3 CPO + RBD P. olein 1 34.4121 44.4129 10.0008 44.4079 0.0050 0.05 (10.9001 gr : 2 33.7192 43.7393 10.0201 43.7332 0.0061 0.06 0.056 40.1428 gr) 3 33.8346 43.8545 10.0199 43.8489 0.0056 0.06 48
Jurnal Sains Kimia Vol. 10, No.2, 2006: 46 50 Tabel 3. Data Hasil Analisis Kadar Pengotor (Impurities) No. Nama No. Brt Kertas Brt Kertas Berat Berat Impurities Impurities Sampel Spl. Saring I Saring II Pengotor Sampel Rata-rata (gr) (gr) (gr) (gr) (% wt.) (% wt.) 1 CPO 1 0.0921 0.0952 0.0031 10.0153 0.0310 2 0.0897 0.0926 0.0029 10.1046 0.0287 0.030 3 0.0912 0.0942 0.0030 10.2163 0.0294 2 RBD P. olein 1 0.0911 0.0912 0.0001 10.0079 0.0010 2 0.0910 0.0911 0.0001 10.3521 0.0010 0.001 3 0.0905 0.0906 0.0001 10.1934 0.0010 3 CPO + RBD P. olein 1 0.1001 0.1013 0.0012 10.0809 0.0119 (10.1245 gr : 40.1284 gr) 2 0.0900 0.0911 0.0011 10.1097 0.0109 0.012 3 0.0916 0.0930 0.0014 10.0933 0.0139 Tabel 4. Data Teoretis Analisis No. Parameter Berat Berat CPO RBD CPO + CPO RBD P. olein palm olein RBD P. olein (gr) (gr) 1 FFA (Free Fatty Acid) 10.0734 40.0597 4.21 0.08 0.91 2 Kadar Air (Moisture) 10.9001 40.1428 0.082 0.019 0.032 3 Kadar Kotoran (Impurities) 10.1245 40.1284 0.030 0.001 0.007 4 Titik Lebur (Melting Point) 10.0398 40.3622 35.0 21.0 23.8 5 Iodine Value (I.V.) 10.2152 40.2100 52.45 56.74 55.87 Pembahasan Untuk mengetahui tinggi rendahnya kualitas minyak sawit, haruslah ada suatu acuan yang baku yaitu suatu standar mutu yang dipakai secara umum. Untuk itu, penulis mengambil suatu standar mutu minyak sawit dari PORAM (Palm Oil Regional Assosiation of Malaysia). Standar mutu minyak sawit (CPO, RBD P. olein, dan campurannya) dapat dilihat pada Tabel 1, 2, dan 3. Dari hasil analisis yang dilakukan pada CPO, RBD palm olein dan campurannya, maka diperoleh: - Pada analisa Asam Lemak Bebas (ALB) diperoleh hasil analisa sebesar 1,02% sedangkan hasil teoretisnya sebesar 0,91%. - Pada analisa kadar air diperoleh hasil analisa sebesar 0,056% sedangkan hasil teoretisnya sebesar 0,032%. - Pada analisa kadar pengotor diperoleh hasil analisa sebesar 0,012% sedangkan hasil teoretisnya sebesar 0,007%. 49
Pada setiap parameter yang digunakan, diperoleh hasil analisis yang lebih besar daripada hasil teoretisnya. Perbedaan ini disebabkan oleh waktu optimum homogenitas campuran yang tidak sama. Bagaimanapun hasil campuran CPO dan RBD P. olein yang telah dianalisa mempunyai kualitas yang baik, karena kadar asam lemak bebas, kadar air dan pengotor masih memenuhi persyaratan mutu standar mutu PORAM. Winarno, F.G., (1992), Kimia Pangan dan Gizi, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis campuran CPO dan RBD palm olein dengan menggunakan ketiga parameter diperoleh hasil yang lebih besar daripada hasil teoretisnya. Namun hasilnya memenuhi standar PORAM (Palm Oil Regional Assosiation of Malaysia). Saran Untuk selanjutnya dapat dilakukan analisis terhadap pencampuran CPO dan RBD P. olein dengan menggunakan parameter yang lain seperti DOBI dan beta karoten, atau dapat juga dilakukan analisis terhadap campuran lain dengan menggunakan parameter yang sama. Dan untuk selanjutnya hendaknya ditentukan waktu optimum homogenitas campuran antara CPO dan RBD.P. olein. DAFTAR PUSTAKA Lawson, H.W., (1985), Standard For Fat and Oil, Volume 5, Avi Publishing Company, Inc. Connenticut. Ketaren, (1986), Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, UI Press, Jakarta. Kertasapoetra, G, (1990), Ilmu Gizi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Standard Nasional Indonesia (SNI) 01-0016- 1987.htm. Sudarmadji, Slamet, (1989), Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Tim Penulis PS, (1997), Kelapa Sawit Usaha Budi Daya Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran, Penerbit Swadaya, Jakarta. 50