BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. alkohol, guna mendalami fokus tersebutmaka penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. (Bandung :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch),

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. (Dalam literatur Moleong, 2009) menurut Bogdan dan

Bab 3 METODE PENELITIAN. mengenai komunikasi interpersonal menantu dan ibu mertua pada pasangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptitf kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

Sedangkan Sugiyono (2006) menyatakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut: 1. Triangulasi Data (Data Triangulation)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang bisa diamati. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III. Metode Penelitian. penelitian kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2. Kelas reguler dengan tambahan bimbingan dalam kelas (cluster): Anak. lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. duka cita dan strategi coping stres pada wanita dewasa awal atas kematian ayah,

BAB III METODE PENELITIAN. Berbagai literatur dalam metodologi penelitian, menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research) studi

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh data. Oleh karena itu peneliti memilih Koperasi Unit Desa (KUD) Batu

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Karena metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Kualitatif. Denzin dan Lincoln (dalam Herdiansyah,2012)

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bagaimana peran ganda single parent dalam memberikan pola asuh. Agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Metode yang diterapkan pada peneliti ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah suatu pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Kemudian diperoleh suatu pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi riset selanjutnya. Studi kasus dapat menghasilkan dan menguji hipotesis. Studi kasus juga dapat diartikan suatu strategi riset, penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata (Denzin, 2009). Pendekatan kualitatif ini memberikan gambaran empiris tentang pentingnya pengetahuan orangtua tentang pendidikan seks pada remaja autis. Data yang dikumpulkan akan dianalisa secara kualitatif, dengan demikian hasil penelitian akan dijabarkan dalam bentuk deskripsi. Karena interpretasi yang dilakukan adalah kualitatif, maka yang dipentingkan disini adalah unsur subjektivitas dari individu itu sendiri. Dengan demikian maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini berlaku khusus, bukan secara umum yang berarti generalisasi hasil tidak

35 berlaku untuk populasi luas, melainkan dapat diterapkan dengan tepat pada populasi yang mempunyai karakteristik sama dengan sampel (Moleong, 2007). Pendekatan kualitatif karena memang sesuai dengan permasalahan penelitian, karena dengan pendekatan ini akan mempelajari pengalaman dan makna yang dihayati subjek secara lebih total mendalam dan mendetail karena pengumpulan data tidak dibatasi pada kategori tertentu saja (Poerwndari, 1998). Berdasarkan pencarian data yang dilakukan, masing-masing subjek memiliki tujuan hidup dan mamaknai hidupnya secara berbeda beda sehingga memerlukan penggalian lebih lanjut, karena itu peneliti memerlukan penggalian dengan melakukan interview pribadi dengan subjek. 2. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif adalah proses pencarian data untuk memahami masalah sosial yang didasari pada penelitian yang menyeluruh, dibentuk oleh kata-kata, dan diperoleh dari situasi yang alamiah. Pada penelitian kualitatif peneliti berusaha memahami subyek dari kerangka berfikirnya sendiri (Creswell,2010). Data yang dikumpulkan akan dianalisa secara kualitatif, dengan demikian hasil penelitian akan dijabarkan dalam bentuk deskripsi. Karena interpretasi yang dilakukan adalah kualitatif, maka yang dipentingkan disini adalah unsur subjektivitas dari individu itu sendiri.

36 Dengan demikian maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini berlaku khusus, bukan secara umum yang berarti generalisasi hasil tidak berlaku untuk populasi luas, melainkan dapat diterapkan dengan tepat pada populasi yang mempunyai karakteristik sama dengan sampel (Moleong,2007). Metode pengambilan Subyek penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling atau dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai atau dihubungi sebelumnya, demikian seterusnya (Poerwandari, 1998). Dalam penelitian kualitatif, snowball sampling adalah salah satu metode yang paling umum digunakan. Melalui teknik snowball subyek atau sampel dipilih bedasarkan rekomendasi orang ke orang yang sesuai dengan penelitian dan adekuat untuk diwawancarai (Patton, 2002). Teknik ini melibatkan beberapa informan yang berhubungan dengan subjek demikian seterusnya. jumlah subyek yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah 2 orang. B. Kehadiran Penelitian Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan, karena peneliti sendiri merupakan alat (instrument) pengumpulan data yang utama sehingga kehadiran peneliti mutlak diperlukan dalam menguraikan data nantinya. Karena dengan terjun langsung ke lapangan maka peneliti dapat melihat secara langsung fenomena di daerah lapangan seperti kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup

37 rumit. Sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya ia menjadi hasil pelopor dari penelitiannya. Kedudukan peneliti sebagai instrument atau alat penelitian ini sangat tepat, karena ia mempunyai peran yang sangat vital dalam proses penelitian. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini diketahui statusnya sebagi peneliti oleh Subyek atau informan, dengan terlebih dahulu mengajukan surat izin penelitian ke lembaga terkait. Peran peneliti dalam penelitian adalah sebagai pengamat berperan serta yaitu peneliti tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi masih melakukan fungsi pengamatan. Peneliti pada saat penelitian mengadakan pengamatan langsung, sehingga diketahui fenomena-fenomena yang Nampak. Secara umum kehadiran peneliti di lapangan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: a. Penelitian pendahuluan yang bertujuan mengenal lapangan penelitian b. Pengumpulan data, dalam bagian ini peneliti secara khusus mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam proses penelitian. c. Evaluasi data yang bertujuan menilai data yang diperoleh di lapangan penelitian dengan kenyataan yang ada.

38 C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini terdapat dua lokasi yaitu di Desa Pamolokan dan Perumahan Bumi Sumekar yang tidak jauh dari Rumah Sakit Dr. Anwar. Peta Lokasi penelitian Gambaran rumah subjek pertama dari hasil pengamatan peneliti lingkungan subjek pertama, rumahnya sangatlah sederhana, ada dibagian no dua setelah jalan raya, di samping rumah ada toko, suasananya sangatlah sepi hanya ada ibu dan anak autis yang sedang tidur. Rumah subjek agak besar, ada 3 kamar,satu kamar tidak ditempati yaitu kamar kakak subjek yang berada di jakarta, kamar subjek ada di tengah.

39 Gambaran rumah subjek kedua lingkungan subjek kedua, rumah yang begitu besar dan mewah, ada taman di depan rumah, ruang tamu yang begitu nyaman. Rumah subjek di sebuah perumahan ternama di kota ini, dekat dengan patung kuda yang merupakan lambang kota Sumenep Tabel 1. Alamat Domisili Subjek Penelitian No Subjek Usia Subjek Alamat Rumah Penelitian 1 Subjek Pertama 45 Tahun Subjek berdomisili di Pamolokan Sumenep 2 Subjek Kedua 30 Tahun Subjek berdomisili di Pamolokan Sumenep 3 Subjek ketiga 37 Tahun Subjek berdomisili di Bumi Sumekar Sumenep D. Sumber Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Nasution bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-lata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk memperoleh suatu informasi tentang subjek yang akan diteliti. Adapun data primer yang mencakup : Subjek penelitian ini adalah orangtua anak autis yang mengalami perubahan seksual pada masa remaja. Orangtua yang dimaksud adalah Ibu dan Bapak dari anak autis yang mengalami

40 perubahan seksual pada masa remaja. Jumlah subjek penelitian ini adalah 3 subjek. Empat subjek merupakan Ibu dan Bapak anak autis yang mengalami perubahan seksual pada masa remaja. Ke empat subjek akan di wawancara dengan beberapa pertanyaan yang telah disipakan. Kriteria Ibu dan Bapak sebagai subjek penelitian adalah seorang Ibu dan Bapak anak autis yang berusia 40 60 tahun. (Subjek 1 dan 2) bersedia untuk diwawancarai. Untuk mengumpulkan data primer, cara yang digunakan adalah menjalin hubungan silaturrahmi dengan bibi selaku subjek pertama dan pembantu rumah tangga selaku subjek kedua, sehingga akan diketahui sedikit banyak mengenai latar belakang subjek, kemudian dilakukannya wawancara mendalam saja. Maka selanjutnya akan peneliti memaparkan riwayat hidup dari subyek penelitian adalah sebagai berikut. Profil Subyek I (Y), nama Y, jenis kelamin perempuan, tempat lahir Pamolokan, umur 45 tahun, urutan kelahiran anak kedua, pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Ibu Y adalah seorang ibu rumah tangga yang bisa dikatakan menengah keatas, dulunya ibu Y memiliki suami yang bekerja sebagai AD Angkatan Darat dan sekarang suaminya meninggal dunia. Ibu Y memiliki tiga anak, yang terdiri dari satu perempuan dan dua anak laki-laki. Anak pertama dan kedua bekerja dan sudah berkeluarga dan sekarang tinggal anak ketiga yang mengalami retardasi mental.

41 Profil Significant Other (M), jenis kelamin perempuan, tempat lahir Pamolokan, umur 30 tahun, urutan kelahiran anak pertama, pekerjaan adik dari subjek pertama Ibu S adalah adik kandung dari subjek pertama yang memiliki anak autis yang berperilaku seksual, S ini rumahnya sebelahan dengan rumah adiknya (subjek), selain bibi S juga pernah menjadi guru pengajar agus disekolahnya dulu. Subjek Kedua (S), jenis kelamin perempuan, tempat lahir Pamolokan, umur 37 tahun, pekerjaan Ibu Rumah Tangga Ibu S adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai dosen di salah satu campus di Madura, S mempunyai seorang anak autis yang berperilaku seksual. S adalah tipe seorang ibu yang tidak terlalu mempermasalahkan sesuatu apalagi dengan perkembangan anaknya yang mengalami perilaku seksual yang sewajarnya tidak terjadi. Kegiatan sehari hari S beserta suami sangatlah sibuk, sehingga jarang berkumpul dengan anaknya dirumah. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya dari surat-surat pribadi, buku harian, not, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintahan. Data sekunder diperoleh dari lingkungan social (keluarga, teman sebaya, teman kerja, masyarakat). Dara sekunder ini akan

42 memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan para pemilik. Adapun data primer yang ada pada subjek pertama yaitu berupa sebuah coretan pribadi milik subjek pertama yang ditemukan dikamar subjek sewaktu peneliti berkunjung kerumahnya. E. Prosedur Pengumpulan Data Guna mendapatkan data akurat dan fleksibel, dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa teknik pengambilan data. Teknik pengambilan data sangat beragam. Dalam penelitian ini akan menggunakan metode wawancara mendalam dan dokumentasi sebagaimana berikut : Wawancara mendalam, menurut Hadi (2004) wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dab berlandasan tujuan penelitian. Dalam peneltian ini wawancara merupakan alat utama dalam menggali sejauh mana pengetahuan orangtua dalam memberikan pendidikan seks pada remaja autis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Wawancara awal terkait dengan keberadaan subjek, dan kasus yang dialami orangtua yang tidak peduli dengan perkembangan anak autisnya yang melewati masa remaja. Deskripsi subjek pertama diberikan oleh Ibunya sendiri, sedangkan diskripsi subjek kedua diberikan oleh pembantu rumah tangga. Dari deskripsi awal tersebut,

43 peneliti telah memiliki rekam histori keluarga. Dengan bahan awal yang telah di dapatkan peneliti menemui subjek dirumah masingmasing. F. Analisis Data Teknik atau metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah induktif dengan menggunakan prosedur deskriptif(moleong, 2007). Menurut Creswel 2010 terdapat beberapa langkah dalam meganalisis data sebagai berikut ; a. Mengolah data dan menginterprestasikan data untuk dianalisis langkah ini melibatkan transkrip wawancara, menscaning materi, mengerti data lapangan atau memilahmilah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung sumber informasi. b. Membaca keseluruhan data. Dalam tahap ini, menulis catatan khusus atau gagasan-gagasan umum tentang data yang diperoleh. c. Menganalisis lebih detail dengan mengkoding data, koding merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-segmen sebelum memakainya. d. Menerapkan proses koding untuk mendiskripsikan setting, orang-orang, kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. e. Menunjukkan bagaimana diskripsi dan tema -tema ini akan disajikan kembali dalam narasi atau laporan kualitatif.

44 f. Menginterprestasi atau memaknai data. Beberapa langkah dalam analisis data kualitatif diatas, akan diterapkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini data yang didapat ditulis dalam transkip wawancara, lalu dikoding, dipilah tema-tema sebagai hasil temuan, dan selanjutnya dilakukan interpretasi data. g. Significant other Selain memperoleh data dari subyek penelitian, dalam penelitian kali ini peneliti juga membutuhkan beberapa informan untuk mendapatkan informasi yang sejenis guna memperkuat data yang digunakan dalam penelitian ini. G. Pengecekan keabsahan Temuan Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan melalui sumber yang lainnya. Menurut (Moleong, 2007), trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

45 Triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda sampai saat ini.triangulasi meliputi empat hal yaitu : (Moleong,2007) a. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda.sebagai mana dikenal, dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur atau peneliti menggunakan wawancara dan observasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Melalui berbagai perspektif atau pandangan diharapkan diperoleh hasil yang mendekati kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya. Dengan demikian, jika data itu sudah jelas, misalnya berupa teks atau naskah/transkip, film, novel dan sejenisnya, triangulasi tidak perlu dilakukan, namun demikian triangulasi asal lainnya tetap dilakukan.

46 b. Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih satu orang dalam pengumpulan dan analisi data. Teknik ini diakui memperkaya khasanah pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian. Tetapi perlu diperhatikan orang yang diajak menggali data itu harus yang telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak merugikan peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi. c. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data misalnya wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant observation), dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dari gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal. d. Triangulasi teori adalah hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan

47 pemahaman untuk menjawab penelitian dan mampu menggali pengetahuan teoritik secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh. Diakui tahap ini paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki ketika membandingkan temuannya dengan perspektif tertentu.lebih-lebih jika perbandingannya menunjukkan hasil yang jauh berbeda. e. Guna memperkuat penemuan penelitian dilapangan maka adanya significant other disini sangatkan penting agar memperkuat hasik temuan yang telah di dapat selama dilapangan.