Struktur Ruang. Gambar 1

dokumen-dokumen yang mirip
SPACE FRAME (RANGKA RUANG) OLEH ;

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. struktur agar dapat mendesain suatu struktur gedung yang baik. Pemahaman akan

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 2

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Profil C merupakan baja profil berbentuk kanal, bertepi bulat canai,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

4. Perhitungan dimensi Kuda-kuda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai ke tanah melalui fondasi. Berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 3

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

4. Perhitungan dimensi Kuda-kuda

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

2. Kolom bulat dengan tulangan memanjang dan tulangan lateral berupa sengkang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur kubah geodesik pertama kali dibangun oleh Zeiss Optical

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

STRUKTUR BANGUNAN. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tgs pokok dari mata kuliah Struktur bangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rangka kuda-kuda baja ringan

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Dinding ( wall ) adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sifat kayu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable

PERBANDINGAN BERAT KUDA-KUDA (RANGKA) BAJA JENIS RANGKA HOWE DENGAN RANGKA PRATT

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

BAB 1 PENDAHULUAN. perhitungan analisis struktur akan dihasilkan gaya-gaya dalam dari struktur baja

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan

DAFTAR ISI. Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 2 Batasan Masalah... 2 Maksud dan Tujuan... 3 Sistematika Penulisan... 3

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

PELAT SATU ARAH DAN BALOK MENERUS

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

Pendahuluan Struktur Bangunan.

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

BAB I PENDAHULUAN. beban maka struktur secara keseluruhan akan runtuh. yang menahan beban aksial vertikal dengan rasio bagian tinggi dengan dimensi

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari analisa yang dilakukan pada struktur Gedung Cabang Pembantu BCA KCU

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

yang berhubungan satu sama lain secara kaku sehingga menjadi stabil dan dapat

KISI-KISI SOAL PROFESIONAL UKG 2015

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP )

pemilihan tipe maupun material akan tergantung pada faktor ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

P=Beban. Bila ujung-ujung balok tersebut tumpuan jepit maka lendutannya / 192 EI. P= Beban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

Skripsi BAB I PENDAHULUAN

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Sambungan Baut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pembangunan di bidang-bidang lain, seperti gedung pusat olahraga

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkantoran, sekolah, atau rumah sakit. Dalam hal ini saya akan mencoba. beberapa hal yang harus diperhatikan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

Rumah Tahan Gempa. (Bagian 1) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

STUDI PERILAKU ELEMEN STRUKTUR DENGAN SAMBUNGAN KAKU PADA BALOK DAN KOLOM BANGUNAN BAJA TAHAN GEMPA

VI. BATANG LENTUR. I. Perencanaan batang lentur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

Struktur Rangka Ruang (Space frame)

4.3.5 Perencanaan Sambungan Titik Buhul Rangka Baja Dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tingkat kerawanan yang tinggi terhadap gempa. Hal ini dapat dilihat pada berbagai

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

BAB III METODE PENELITIAN

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

Transkripsi:

Struktur Ruang 1. Konstruksi Bangunan Petak dalam Ruang Struktur rangka ruang pada umumnya terbuat dari elemen struktur linear kaku yang tersusun sebagai unit- unit geometris untuk membentuk struktur tipis yang membentang secara horizontal. Struktur ini khususnya cocok untuk beban distribusi merata, tetapi tidak untuk memikul beban terpusat. Banyak sekali unit geometris yang dapat digunakan untuk membentuk unit berulang mulai tetrahedron sederhana, sampai bentuk-bentuk polihedral lain yang diturunkan dari platonik dan archimedean. Masalah desain dasar seringkali bukan masalah struktural, melainkan lebih kepada hubungan antara geometri dan konstruksi. Apabila empat titik tidak terletak pada satu bidang datar, maka garis-garis yang menghubungkan titik-titik itu ada dalam ruang. Sebagai contoh kita tinjau gambar 1.1 di bawah ini. Gambar 1 1

Ketiga titik A, B dan C terletak dalam suatu bidang datar. Titik D yang ada di luar bidang itu dihubungkan dengan tiga batang masing-masing AD, BD dan CD, maka terbentuklah suatu bidang empat yang kokoh dengan enam batang. Bila diambil lagi titik kelima E dan titik ini dihubungkan dengan batang-batang EB, EA dan ED, maka dengan ditambahkannya satu titik penambahan batang ada tiga. Dengan berpangkal dari 6 batang untuk 4 titik simpul dan tiap penambahan titik simpul membubuhkan 3 batang baru, maka untuk sejumlah titik simpul k diperlukan 6 + 3. (k - 4) batang. Dapat disingkat E batang = (3k - 6). Bilamana sejumlah titik simpul k dihubungkan dengan (3k - 6) batang secara cermat, maka struktur. menjadi stabil dan kokoh tidak timbul penyimpangan pada panjangnya batang-ba-tang. Bangunan petak dengan jumlah (3k - 6) batang adalah statis tertentu. Penambahan jumlah sejumlah batang mengakibatkan konstruksi menjadi statis tidak tertentu. Rangka dari bangunan petak pada bidang-bidang datar adalah uraian atau pecahan dari rangka petak ruang, yang maksudnya untuk mempermudah perhitungan. Tetapi walaupun letak bidangbidang tegak lurus yang satu dengan yang lainnya, dalam salah satu bidang ada gaya bekerja yang asalnya datang dari bidang lain. Contoh-contoh struktur bangunan petak dalam ruang tampak pada gambar 1.2, 1.3, 1.4. Gambar 2.1 dan 2.2 adalah struktur rangka permukaan bidang (bukan struktur bangunan petak dalam ruang dan bukan.struktur rangka ruang). Gambar 2 2. Struktur Rangka Ruang Seperti telah diuraikan di atas, kuda-kuda dan gelagar dengan sistem bangunan petak adalah struktur dalam bidang datar yang berdimensi dua. Dengan gabungan batang-batang lain seperti gording yang letak tegak lurus pada bidang kuda-kuda, sebetulnya merupakan struktur rangka ruang. Setiap bagian dianggap terpisah dari 2

yang lainnya. Rencana Miees van der Rohe untuk teater di Mannheim adalah struktur berdimensi dua dengan keistimewaan dimanfaatkannya semua batang elemen dari struktur. (Gambar 3.1 dan 3.2) Gambar 3 Dalam arsitektur modern struktur dalam ruang yang berdimensi tiga lebih diutamakan karena lebih efisien dan ekonomis. Setiap batang atau gelagar berpengaruh terhadap yang lainnya dan ini merupakan kekakuan-kekakuan pada seluruh struktur. Hubungan konstruksi yang sempurna pada pertemuan batang-batang dan analisa gaya-gaya yang ada dalam konstruksi rangka ruang hingga kini menemui kesukaran. Hingga saat ini insinyur menganggap bahwa suatu kuda-kuda bukan suatu persoalan statik ulang. Timbulnya gaya-gaya pada bidang yang tegak lurus adalah dasar dari semua perhitungan statik. Struktur tulang manusia pada tulang paha bisa di anggap scbagai dasar pcmikiran struktur ruang. Berat badan diterinia bagian penghubung yang bulat pada 3

akhir tulang tcrscbut. Gaya yang datang dari arah yang besarnya bermacam-macam itu eksentris terhadap as tulang yang akan mengambil berat badan, sehingga timbul momen sebesar: P x A. (Gambar lembar 4.1). Setiap bagian menyokong yang lainnya, memperpendek panjang knik, memperkakunya dan dengan demikian sebagai suatu sistem saling mempertinggi daya dukungnya.. Bahwa elemen-elemen tulang tidak selamanya berbentuk batang, tetapi bidang dan lengkung-lengkung kesemuanya tidaklah mengubah prinsip jalan pikiran di atas. Ini membuktikan akan sempurnanya alam yang tidak terikat pada satu cara penyelesaian saja, tetapi mengambil kemungkinan-kemungkinan lain hingga mendapatkan hasil yang optimal untuk maksudnya. Rangka ruang yang terdapat banyak di alam dibandingkan dengan rangka bidang yang dibuat oleh manusia sangat berbeda. Sebagai kesimpulan dapat dinyatakan bahwa, struktur rangka ruang bangunan petak adalah komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri sendiri, memikul gaya tekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu sama lain dengan sistem dalam tiga dimensi. Ada beberapa sistem rangka ruang : a. Sistem Mannesmann (Gambar 4.2) Dengan menggunakan pipa-pipa bulat dan sama besar, panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan dan penghubungan dengan pipa-pipa yang lain pada arah yang dibutuhkan. Sangat variabelnya dalam pemakaian, sesuai dengan maksud yang dibutuhkan. Kekurangan dari sistem ini antara lain terbatasnya gaya dukung dari pipa-pipa di bagian sambungan. Kelemahan statiknya ialah bahwa hubungannya eksentrik sehingga menimbulkan momen tambahan. Konstruksi ini masih belum mendapat tempat di antara arsitek-arsitek karena kurang rapinya hubungan. Selama in, dipakai sebagai steger saja karena montagebility dan flexibility yang baik. b. Sistem Mero (Gambar 4.3) Sedikit variasi dalam panjangnya batang yang dihubungkan dengan sekrup pada suatu simpul yang khusus dan dihubungkannya garis-garis as berternu pada satu titik. Setiap simpul hanya memungkinkan kedelapan belas buah batang yang saling menumpu tegak lurus dan batang-batang yang di antaranya yang bersudut 45. Struktur yang terjadi berbentuk geometris yang disiplin. Kombinasi-kombinasi yang menarik kadang-kadang dapat disaksikan pada bangunan pameran. Secara statika kemungkinan-kemungkinan terbatas, juga pada satu simpul batang yang dapat disambungkan. Batas kemampuan mendukung ditentukan oleh gaya dukung maksimum dari momen-momen batang. 4

Gambar 4 c. Sistem Unistrud (Gambar 5.1, 5.2, 5.3) Berbentuk sebagai gelagar yang batang-batangnya rnengarah ke banyak jurusan dan mempunyai tinggi konstruksi 1 meter. Simpul dibuat dari lempengan pelat yang dibentuk menurut arah batang yang disekrupkan padanya. Kemungkinan mendukung dari sistem dihitung secara empiris. Dapat dicapai daya muat kira-kira 300 kg/m - pada ukuran jarak kolom 12,5 m X 12,5 m. Suatu pembesaran ruang menjadi 15 m X 15 m masih mungkin dilakukan. Cara empiris menunjukkan sukarnya mengadakan perhitungan secara analitis, dan bentuk kolom yang membesar pada ujung atas membuktikan sukarnya mengumpulkan gaya itu pada ujungujungnya. Pengecilan pada bagian bawah kolom meminta syarat-syarat yang, tinggi dari batang. Beberapa contoh disain yang memakai sistem-sistem tadi telah dibuat. Mies v.d. Rohe telah membuat colliseum di Chicago tahun 1953 dengan memakai prinsip yang sama seperti unistrud. Tinggi konstruksi 9 meter dan tinggi seluruh bangunan 36,5 meter sedangkan luasnya 220 m 2. Sistem unistrud dipakai hanya untuk ukuran-ukuran yang sangat besar. Gambar 5 5

d. Sistem Takenaka (Gambar 6.1 dan 6.2) Baja pelat dengan potongan bujur sangkar dan persegi panjang dihubungkan dengan baut-baut mutu tinggi. Batang-batang pada bidang atas menerima gaya tekan, diagonaldiagonal memikul tekan dan batang-batang pada bidang bawah menerima gaya tarik. Dalam struktur ruang teknik finishing yang makin kompleks mengharuskan adanya bidang atas dan plafon, karena ruang konstruksi sangat tidak menguntungkan sebagai penampung debu. Tetapi sebagai struktur yang tertutup akan kurang mengesankan. Keuntungan rangka ruang terletak sebagaimana pada tulang manusia, kemampuannya menyesuaikan pada bermacam-macam gaya yang timbul dari berbagai arah. Satu keharusan untuk memikul gaya yang lebih besar dengan mudah dapat ditampung dengan banyak sistem yang mempunyai cara dengan daya dukung. Maka rangka ruang tidak cocok - untuk membangun tingkat tinggi karena ukuran lantai dan besarnya gaya sudah ditentukan secara teratur. Di samping keuntungan-kcuntungan, struktur rangka ruang mempunyai kerugiankerugian yang merupakan dasar dari persoalan-persoalannya. Geometri dari kubah atau lengkung dua arah, harus ditentukan dengan mesin hitting tanpa usaha yang kelebihan yang dapat dikuasai, sehingga mudah dilaksanakan pembuatan dan montase yang membutuhkan ketepatan tinggi. Persyaratan statistik dari semua batang dari rangka ruang, harus dapat ditentukan secara 6

perhitungan. Gambar 6 Struktur Bangunan 7

RANGKA RUANG Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Bangunan Oleh : Ganjar Bahariana 044413 Stephanie MS 044219 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 8