Pidato BK: Proklamasi dan Pembukaan UUD :30 Kontributor: Admin

dokumen-dokumen yang mirip
Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

PEMBUKAAN UUD 1945 (Kuliah-8) 1

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

Bab 2. Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VIII/2010 Tentang UU Kesehatan Tafsiran zat adiktif

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

Gagasan Indonesia. Pembukaan UUD 45. Kuliah Umum Kerjasama Institut Leimena dan Universitas Ciputra Surabaya, y, 28 April 2012

PANCASILA 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA 2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 28/PUU-XIII/2015 Materi Kesehatan Reproduksi Dalam Sistem Pendidikan Nasional

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Apa isinya?

BAHAN TAYANG MODUL 5

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

Nama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPACARA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN INDONESIA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RufiilVocno nfl.hum"o d[kfk"

Negara dan Konstitusi

PENDIDIKAN PANCASILA. Supentri, S.Pd

Diskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

IMPLEMENTASI NILAI DAN KEDUDUKAN PANCASILA DALAM UUD 1945

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945 DAN HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945 A. A. Hubungan Pancasila Dengan Uud 1945

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA,

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit )

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

SAMBUTAN BUPATI BANTUL PADA ACARA TIRAKATAN PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-71 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

ARTI PENTING UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA

PENGERTIAN KEDUDUKAN FUNGSI & SIFAT UUD 1945 KULIAH LANJUTAN

Tugas UTS Skema Hubungan: Proklamasi-Pancasila-UUD NRI Tahun Pancasila

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

NO URUT. 16. Sumber : = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PLEASE BE PATIENT!!!

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

Kedudukan Konstitusi. a. Cara Pembentukan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH NEGARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 112/PUU-XIII/2015 Hukuman Mati Untuk Pelaku Tindak Pidana Korupsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG PENGESAHAN CONVENTION ON PSYCHOTROPIC SUBSTANCES 1971 (KONVENSI PSIKOTROPIKA 1971)

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

POLITIK LUAR NEGERI. By design Drs. Muid

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Transkripsi:

Pidato BK: Proklamasi dan Pembukaan UUD45 27-07 - 2006 @ 23:30 Kontributor: Admin Proklamasi Kemerdekaan dan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 Resopim Revolusi - Sosialisme Pimpinan Amanat Presiden R.I. Soekarno pada 17 Agustus 1961 Perjuangan makin meningkat, makin menghebat, makin sengit, tugas makin berat, makin menggunung, - dan ini hanya bisa ditanggulangi dengan semangat yang kritis, ya, bahkan semangat yang selfkritis. Proklamasi 17 Agustus 1945! Dua windu lamanya kita telah hidup di bawah pengayomannya, dua windu lamanya kita hidup di bawah sinar suryanya. Ya, pengayoman! Sebab, proklamasi itu merupakan cetusan tekad nasional, cetusan segala kekuatan nasional secara total, dan karena ketotalannya itulah maka kita bisa bertahan sampai sekarang, dan insya Allah, juga akan bertahan sampai ke akhir zaman. Pernah, lebih dari lima belas tahun yang lalu, pihak Belanda berkata, bahwa Republik Indonesia tidak akan mengalami ia punya 17 Agustus yang kedua, karena akan hancur, dengan sendirinya berantakan disebabkan ia punya innerlijke conflicten (konflik internal), tetapi kenyataannya ialah, bahwa Republik Indonesia berkat ia punya ketotalan itu, telah bertahan sampai sekarang mengalami ia punya 17 x 17 Agustus, - 17 kali ia punya 17 Agustus yang keramat. Dan sinar suryanya! Pada waktu kita berjalan, Proklamasi menunjukkan arahnya jalan. Pada waktu kita lelah, Proklamasi memberikan tenaga baru kepada kita. Pada waktu kita berputus asa, Proklamasi membangunkan lagi semangat kita. Pada waktu di antara kita ada yang nyeleweng, Proklamasi memberikan alat kepada kita untuk memperingatkan si penyeleweng itu bahwa mereka telah nyeleweng. Pada waktu kita menang, Proklamasi mengajak kita untuk tegap berjalan terus, oleh karena tujuan terakhir memang belum tercapai. Bahagialah rakyat Indonesia yang mempunyai Proklamasi itu; bahagialah ia, karena ia mempunyai pengayoman, dan di atas kepalanya ada sinar surya yang cemerlang! Bahagialah ia, karena ia dengan adanya Proklamasi yang perkataan-perkatannya sederhana itu, tetapi yang pada hakikatnya ialah pencetusan segala perasaan-perasaan yang dalam sedalam-dalamnya terbenam di dalam ia punya kalbu, sebenarnya telah membukakan keluar ia punya pandangan hidup, ia punya tujuan hidup, ia punya falsafah hidup, ia punya rahasia hidup, sehingga selanjutnya dengan adanya Proklamasi beserta anak kandungnya yang berupa Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itu, ia mempunyai pegangan hidup yang boleh dibaca dan direnungkan setiap jam dan setiap menit. Tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mempunyai pegangan hidup begitu jelas dan indah, seperti bangsa kita ini. Malah banyak bangsa di muka bumi ini, yang tak mempunyai pegangan hidup sama sekali! Dengarkan sekali lagi bunyi naskah Proklamasi itu : Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Dan dengarkan sekali lagi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan sela-mat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melak-sanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia, yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demikianlah bunyi Proklamasi beserta anak kandungnya yang berupa Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945. Alangkah jelasnya! Alangkah sempurnanya ia melukiskan kita punya pandangan hidup sebagai bangsa, - kita punya tujuan hidup, kita punya falsafah hidup, kita punya rahasia hidup, kita punya pegangan hidup! Karena itu maka Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah satu pengejawantahan kita punya isi jiwa yang sedalam-dalamnya, satu Darstellung kita punya deepest inner self. 17 Agustus 1945 mencetuskan keluar satu proklamasi kemerdekaan beserta satu dasar kemerdekaan. Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah sebenarnya satu proclamation of independence dan satu declaration of independence. Bagi kita, maka naskah Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah satu. Bagi kita, maka naskah Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Bagi kita, maka naskah Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah loro loroning atunggal. Bagi kita, maka proclamation of independence berisikan pula declaration of independence. Lain bangsa, hanya mempunyai proclamation of independence saja. Lain bangsa lagi, hanya mempunyai declaration of independence saja. Kita mempunyai proclamation of independence dan declaration of independence sekaligus. Proklamasi kita memberikan tahu kepada kita sendiri dan kepada seluruh dunia, bahwa rakyat Indonesia telah menjadi satu bangsa yang merdeka. Declaration of independence kita, yaitu terlukis dalam Undang-Undang Dasar 1945 serta Pembukaannya, mengikat bangsa Indonesia kepada beberapa prinsip sendiri, dan memberi tahu kepada seluruh dunia apa prinsip-prinsip kita itu.

Proklamasi kita adalah sumber kekuatan dan sumber tekad perjuangan kita, oleh karena seperti tadi saya katakan, Proklamasi kita itu adalah ledakan pada saat memuncaknya kracht total semua tenaga-tenaga nasional, badaniah dan batiniah - fisik dan moril, materiil dan spirituil. Declaration of independence kita, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakan kenegaraan kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan kita, untuk setia kepada suara batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita. Maka dari itulah saya tadi tandaskan, bahwa Proklamasi kita tak dapat dipisahkan dari declaration of independence kita yang berupa Undang-Undang Dasar 1945 dengan Pembukaannya itu. Proklamasi tanpa declaration berarti bahwa kemerdekaan kita tidak mempunyai falsafah. Tidak mempunyai dasar penghidupan nasional, tidak mempunyai pedoman, tidak mempunyai arah, tidak mempunyai raison d etre, tidak mempunyai tujuan selain daripada mengusir kekuasaan asing dari bumi Ibu Pertiwi. Sebaliknya, declaration tanpa proklamasi, tidak mempunyai arti. Sebab, tanpa kemerdekaan, maka segala falsafah, segala dasar dan tujuan, segala prinsip, segala isme, akan merupakan khayalan belaka, - angan-angan kosong-melompong yang terapung-apung di angkasa raya. Tidak, Saudara-saudara! Proklamasi Kemerdekaan kita bukan hanya mempunyai segi negatif atau destruktif saja, dalam arti membinasakan segala kekuatan dan kekuasaan asing yang bertentangan dengan kedaulatan bangsa kita, menjebol sampai ke akar-akarnya segala penjajahan di bumi kita, menyapu-bersih segala kolonialisme dan imperialisme dari tanah air Indonesia, - tidak, proklamasi kita itu, selain melahirkan kemerdekaan, juga melahirkan dan menghidupkan kembali kepribadian bangsa Indonesia dalam arti seluas-luasnya : kepribadian politik, kepribadian ekonomi, kepribadian sosial, kepribadian kebudayaan, pendek kata kepribadian nasional. Kemerdekaan dan kepribadian nasional adalah laksana dua anak kembar yang melengket satu sama lain, yang tak dapat dipisahkan tanpa membawa bencana kepada masing-masing.... Sekali lagi, semua kita, terutama sekali semua pemimpin-pemimpin, harus menyadari sangkutpaut antara Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 : kemerdekaan untuk bersatu, kemerdekaan untuk berdaulat, kemerdekaan untuk adil dan makmur, kemerdekaan untuk memajukan kesejahteraan umum, kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kemerdekaan untuk ketertiban dunia, kemerdekaan perdamaian abadi, kemerdekaan untuk keadilan sosial, kemerdekaan yang berkedaulatan rakyat, kemerdekaan yang ber-ketuhanan Yang Maha Esa,

kemerdekaan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, kemerdekaan yang berdasarkan persatuan Indonesia; kemerdekaan yang berdasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, kemerdekaan yang mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, semua ini tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, anak kandung atau saudara kembar daripada Proklamasi 17 Agustus 1945. Bagi orang yang benar-benar sadar kita punya proclamation dan sadar kita punya declaration, maka Amanat Penderitaan Rakyat tidaklah khayalan atau abstrak. Bagi dia, Amanat Penderitaan Rakyat terlukis cetha wela-wela (sangat nyata dan jelas) dalam Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945. Bagi dia, Amanat Penderitaan Rakyat adalah konkrit-mbahnyakonkrit. Bagi dia, - dus bukan bagi orang-orang gadungan -, melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat adalah berarti setia dan taat kepada Proklamasi. Bagi dia, mengerti Amanat Penderitaan Rakyat berarti mempunyai orientasi yang tepat terhadap rakyat. Bukan rakyat sebagai kuda tunggangan, tetapi rakyat sebagai satu-satunya yang berdaulat di Republik Proklamasi, sebagai tertulis di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Menerima Amanat Penderitaan Rakyat berarti : mencintai rakyat, memperhatikan kepentingan-kepentingan rakyat, mengabdi rakyat, mendahulukan kepentingan rakyat dari pada kepentingan diri sendiri, atau kepentingan kantong sendiri, atau kepentingan pundi-pundian sendiri. Ada pula pemimpin-pemimpin yang menyerukan kepada rakyat, supaya rakyat awas-awaslah terhadap orang-orang yang memakai Manipol, Jarek, USDEK, dan Amanat Penderitaan Rakyat, hanya sebagai merk saja, tetapi yang kenyataannya mereka sendirilah yang mendahulukan kepentingan dewek, menyalahgunakan kekuasaan untuk menggendutkan kantung dewek. Hai, rakyat, awas terhadap pemimpin-pemimpin yang demikian itu! Tidak semua kecap nomor satu adalah benar-benar nomor satu! Banyak yang tiruan, Bung, banyak yang palsu! Dwitunggal Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945! Alangkah hebatnya, alangkah mengagumkannya!... Bahagialah rakyat Indonesia! Revolusinya yang meledak pada tanggal 17 Agustus 1945 itu bukan saja melahirkan kembali kemerdekaan nasionalnya, tetapi secara serentak juga menghidupkan kembali kepribadiannya dalam arti yang seluas-luasnya! Undang-Undang Dasar 1945 dengan Pembukaannya itu bukan sekedar hanya merupakan suatu piagam yang secara yuridis-teknis dan secara teknis rechts-wetenschappelijk-staatswetenschappelijk (ilmu hukum-ilmu kenegaraan) hendak mengatur ketatanegaraan kita, bukan sekedar satu pengumpulan semata-mata dari bagian-bagian undang-undang Amerika, atau Inggris, atau Swiss, atau Code Napoleon, melainkan satu Declaration of the National Life of the Indonesian People, satu falsafah hidup bangsa Indonesia. Banyak negara-negara lain yang baru sesudah memproklamasikan kemerdekaannya atau mencapai kemerdekaannya, baru memperhatikan penyusunan undang-undang dasarnya, yang kadang-kadang memakan waktu beberapa tahun lamanya. Dan sering pula dalam penyusunan

undang-undang dasarnya mereka itu, mereka menjiplak banyak hal-hal dari undang-undang dasar negara asing. Kita tidak demikian! Proklamasi kemerdekaan kita undang-undang dasar kita lahir serentak dari dalam gua-garbanya Ibu Pertiwi. Ya, kita tidak menjiplak! Proklamasi kemerdekaan kita dan undang-undang dasar kita membawa kebijaksanaan Indonesia tersendiri, membawa konsepsi hati nurani Indonesia tersendiri! Saya katakan tadi, proklamasi kemerdekaan kita dan undang-undang dasar kita menjalan-kan falsafah hidup bangsa Indonesia, - satu falsafah mengenai hubungan warga Indonesia dengan kata hatinya dan dengan Tuhannya, hubungan antara warga dengan warga, hubungan antara warga dengan kemilikan materiil yang sekarang kita tuangkan dalam satu konsepsi yang bernama Manipol/USDEK, atau sosialisme Indonesia, hubungan antara warga Indonesia dengan seluruh umat manusia yang kita simpulkan sebagai peri kemanusiaan, perdamaian, persahabatan antarbangsa, keadilan antar-bangsa, bebas dari penghisapan dan penindasan, bebas dari exploitation de l homme par l homme dan dari exploitation de nation par nation. Inilah refleksi mutlak kepribadian Indonesia, yang hidup kembali sejak Proklamasi 17 Agustus 1945. *