BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

dokumen-dokumen yang mirip
I. METODE PENELITIAN. Lampung Timur 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang. Faktor yang diteliti dalam tindakan kelas ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research, Wardhani, dkk. (2007: 1.3) mengungkapkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Secara garis besar, terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto, dkk., 2006: 16). Bagan Siklus PTK Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS I Observasi Refleksi Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS II Observasi Refleksi Dst 3.2 Setting Penelitian Gambar 3.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Modifikasi dari Arikunto (2006: 16)

22 a. Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SD Negeri Gunung Mulyo, yang terletak di Desa Gunung Mulyo Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013, serta dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan, dihitung dari perencanaan sampai penggandaan dan pengiriman hasil. c. Subjek Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah 1 orang guru dan siswa kelas V SD Negeri Gunung Mulyo Tahun Pelajaran 2012/2013, yang terdiri dari 29 siswa dengan komposisi 15 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua teknik, yaitu observasi dan tes. a. Observasi Observasi ini dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan lembar observasi. Observasi dilakukan oleh satu orang teman sejawat di kelas yang diteliti. Teman sejawat juga mengamati dan menilai kinerja guru dengan instrumen lembar panduan observasi penilaian kinerja guru. Data dari lembar observasi yang

23 diperoleh dari setiap pertemuan pada masing-masing siklus yang berupa skor aktivitas siswa akan digunakan sebagai refleksi atas kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. b. Tes Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah diberikan pelajaran dengan pendekatan CTL. Tes diberikan setiap akhir siklus. 3.4 Alat Pengumpulan Data a. Lembar panduan observasi, instrumen ini dirancang peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pendekatan CTL. b. Soal-soal tes, instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa, khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan CTL. 3.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif ini digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang kinerja guru, aktivitas siswa dan interaksi pembelajaran, sedangkan data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang

24 menunjukkan dinamika hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. a) Analisis kualitatif, akan digunakan untuk menganalisis data yang terdiri dari data kualitatif. Data kualitatif siswa diperoleh dari data aktivitas siswa. Data aktivitas siswa diperoleh pada saat pembelajaran berlangsung melalui lembar observasi. Dalam tiap pertemuan, setiap siswa diamati aktivitasnya menggunakan lembar observasi aktivitas dengan memberi tanda (cheklist) jika aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan guru. Setelah data kualitatif siswa dikumpulkan, maka dirumuskan presentase siswa aktif sebagai berikut : PA= X100% PA = Presentasi Aktivitas Siswa AS = Jumlah Siswa Aktif N = Banyak Siswa yang Belajar Tabel 3.1. Kriteria Keaktifan Kelas dalam Persen Tingakat Keberhasilan Kategori >80% Sangat tinggi/sangat aktif 60-79% Tinggi/aktif 40-59% Sedang/cukup aktif 20-39% Rendah/ kurang aktif 20% Sangat rendah/pasif (Diadopsi dari Aqib, dkk. 2009:41) b) Analisis kuantitatif, digunakan untuk menganalisis data dari instrumen tes. Data hasil penelitian tergolong data kuantitatif secara deskriptif, yakni

25 dengan menghitung ketuntasan klasikal dan kentutasan individual dengan rumus sebagai berikut: 1) Perhitungan hasil belajar siswa secara individu. Hasil belajar siswa secara individual dihitung dengan rumus sebagai berikut : S = R X 100% N Keterangan : S R N : nilai siswa secara individu : Jumlah skor diperoleh : Skor maksimum dari tes Siswa dinyatakan tuntas belajar jika memperoleh nilai serendahrendahnya 70. 2) Ketuntasan klasikal S = Jumlah siswa yang tuntas belajar X 100% Jumlah seluruh siswa 3.6 Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur penelitian dengan 4 (empat) tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan untuk setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut: Siklus I 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah:

26 a) Menetapkan dan mendiskusikan dengan teman sejawat (observer), rancangan pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa di kelas sebagai tindakan. b) Menyiapkan silabus IPS untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan CTL sesuai dengan materi yang telah ditetapkan. d) Menyiapkan media pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran. e) Menyiapkan lembar instrumen observasi untuk melihat aktivitas belajar siswa ketika pembelajaran berlangsung, tindakan guru selama pembelajaran. f) Menyiapkan soal-soal tes (soal evaluasi) sebagai alat evaluasi siswa. g) Merencanakan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 2. Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mengelola proses belajar dengan pembelajaran dengan pendekatan CTL, dengan kegiatan sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini guru menyampaiakan penjelasan tentang pembelajaran kontekstual sebelum menampilkan fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan sebagai tindakan apersepsi agar peserta didik lebih terarah dalam pelaksanaannya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

27 Guru menjelaskan mengenai tugas dan kewajiban setiap anggota kelompok dan tanggung jawab kelompok terhadap keberhasilan kelompoknya. b) Kegiatan Inti 1) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi yang akan dipelajari. 2) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Anggota kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademik yang heterogen. 3) Siswa bersama kelompok mengerjakan dan mendiskusikan lembar kerja kelompok (LKK). 4) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. 5) Guru bersama siswa membahas Lembar Kerja Kelompok (LKK). 6) Guru menyampaikan klarifikasi tiap kelompok untuk menghindari terjadinya kesalahan konsep dan sekaligus sebagai evaluasi lisan. 7) Siswa mengerjakan soal tes individual, sebagai pengukuran ketercapaian. c) Kegiatan Penutup 1) Guru memberikan penghargaan kelompok. 2) Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang telah dipelajari namun kurang atau belum dipahami/dimengerti. 3) Guru memotivasi peserta didik dan menutup pelajaran

28 3. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi kinerja guru. Data yang didapat diolah dan digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat dari semua kekurangan dan kelebihan siklus yang telah dilaksanakan, sehingga dapat direfleksikan guna perbaikan, baik teknik, cara penyampaian, atau hal apa pun yang mempengaruhi jalannya proses pembelajaran dalam pelaksanaan siklus yang telah direncanakan dan dilaksanakan. 4. Refleksi Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh guru dan peneliti serta pengkajian aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, hal ini dilakukan sebagai acuan dalam membuat rencana perbaikan pembelajaran baru pada siklus-siklus berikutnya. Refleksi diadakan agar pada pelaksanaan siklus yang baru, perencanaan yang matang pun dapat dilaksanakan dengan maksimal. Refleksi dibuat melalui observasi dan analisis oleh peneliti dan guru untuk mendapatkan hasil dan tujuan yang ingin dicapai serta harapan dari penelitian ini. Siklus II 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah:

29 a) Menetapkan dan mendiskusikan dengan teman sejawat (observer), rancangan pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa di kelas sebagai tindakan. b) Mengambil data hasil ujian IPS kelas V semester ganjil yang digunakan sebagai pedoman pembagian kelompok. c) Menyiapkan silabus IPS untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). d) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan CTL sesuai dengan materi yang telah ditetapkan. e) Menyiapkan media pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran. f) Menyiapkan lembar instrumen observasi untuk melihat aktivitas belajar siswa ketika pembelajaran berlangsung. g) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat tindakan guru selama pembelajaran. h) Menyiapkan perangkat tes (soal evaluasi) sebagai alat evaluasi siswa. i) Merencanakan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 2. Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mengelola proses belajar dengan pembelajaran dengan pendekatan CTL, dengan kegiatan sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini guru menyampaiakan penjelasan tentang pembelajaran kontekstual sebelum menampilkan fenomena dalam

30 kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan sebagai tindakan apersepsi agar siswa lebih terarah dalam pelaksanaannya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan mengenai tugas dan kewajiban setiap anggota kelompok dan tanggung jawab kelompok terhadap keberhasilan kelompoknya. b) Kegiatan Inti 1) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi yang akan dipelajari. 2) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Anggota kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademik yang heterogen. 3) Siswa bersama kelompok mengerjakan dan mendiskusikan lembar kerja kelompok (LKK). 4) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok diwakili oleh wakil kelompok. 5) Guru bersama siswa membahas Lembar Kerja Kelompok (LKK). 6) Guru menyampaikan klarifikasi tiap kelompok untuk menghindari terjadinya kesalahan konsep dan sekaligus sebagai evaluasi lisan. 7) Siswa mengerjakan soal tes individual, sebagai pengukuran ketercapaian. c) Kegiatan Penutup 1) Guru memberikan penghargaan kelompok.

31 2) Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang telah dipelajari namun kurang atau belum dipahami/dimengerti. 3) Guru memotivasi siswa dan menutup pelajaran. 3. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi pengelolaan pembelajaran oleh guru (dilihat dari observasi kinerja guru dalam pembelajaran). Bentuk observasi yang digunakan adalah observasi terbimbing merujuk pada lembar observasi yang telah dibuat. Data yang didapat diolah dan digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat dari semua kekurangan dan kelebihan siklus yang telah dilaksanakan, sehingga dapat direfleksikan guna perbaikan, baik teknik, cara penyampaian, atau hal apa pun yang mempengaruhi jalannya proses pembelajaran dalam pelaksanaan siklus yang telah direncanakan dan dilaksanakan. 4. Refleksi Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh guru dan peneliti serta pengkajian aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, hal ini dilakukan sebagai acuan dalam membuat rencana perbaikan pembelajaran baru pada siklus-siklus berikutnya. Refleksi diadakan agar pada pelaksanaan siklus yang baru, perencanaan yang matang pun dapat dilaksanakan dengan maksimal.

32 Refleksi dibuat melalui observasi dan analisis oleh peneliti dan guru untuk mendapatkan hasil dan tujuan yang ingin dicapai serta harapan dari penelitian ini. 3.7 Indikator Keberhasilan Pembelajaran dalam penelitian ini dinyatakan berhasil apabila : a. Ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. b. Rata-rata hasil belajar siswa mencapai sekurang-kurangnya 70.