DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD CIBABAT. Meilirianta, Istianah, Annisa N

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa

BAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penderita gagal ginjal kronik menurut estimasi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD. PROF. DR. W. Z.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Disease: Improving Global Outcomes Quality (KDIGO) dan the Kidney Disease

PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS SEBELUM DAN SETELAH MENJALANI TINDAKAN HEMODIALISIS DI RUANG HEMODIALISA RSUD

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. komposisi cairan tubuh dengan nilai Gloumerulus Filtration Rate (GFR) 25%-10% dari nilai normal (Ulya & Suryanto 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 15,2%, prevalensi PGK pada stadium 1-3 meningkat menjadi 6,5 % dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, dan mengatur keseimbangan asambasa

BAB I PENDAHULUAN. multipel. Semua upaya mencegah gagal ginjal amat penting. Dengan demikian,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penurunan atau kegagalan fungsi ginjal berupa penurunan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Gagal ginjal yang terjadi secara mendadak disebut gagal ginjal akut,

2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau End Stage Renal Desease (ESRD) merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat membuang

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik. yang sedang berkembang yang memiliki sumber-sumber terbatas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

BAB I PENDAHULUAN. yaitu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan berakhir dengan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.

ejournal Keperawatan (e-kep) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DENGAN TERAPI HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara optimal untuk membuang zat-zat sisa dan

Setiawan Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Siti Khadijah Palembang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi secara akut dan kronis. Dikatakan akut apabila penyakit berkembang

BAB I PENDAHULUAN. irreversible. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

GAMBARAN KONSEP DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA

Jurnal Kesehatan Kartika 7

Kata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronis

Idea Nursing Journal Vol. V No ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan

BAB I PENDAHULUAN. CKD merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia yang berdampak besar pada

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal atau penurunan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

BAB I PENDAHULUAN. (penting untuk mengatur kalsium) serta eritropoitein menimbulkan keadaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menghargai perasaan pasien yaitu dengan mencurahkan segala perhatian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Hal ini bila

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular mengalami penurunan tetapi terjadi peningkatan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. juta orang mengalami gagal ginjal. Data dari The United State Renal Data System

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

DAFTAR PUSTAKA. Alam et al., Gagal Ginjal, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

NASKAH PUBLIKASI TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA PASIEN HEMODIALISIS MENGENAI GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

PENELITIAN PENGARUH HEMODIALISIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DM. Elya Hartini *, Idawati Manurung **, Purwati **

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun pada stadium terminal (gagal

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

Afniwati, Amira Permata Sari Tarigan, Yunita Ayu Lestari Tarigan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB I PENDAHULUAN. darah dalam tubuh dengan mengekskresikan solute dan air secara. saja tetapi juga di negara berkembang. Di Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan

I. PENDAHULUAN. pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

HUBUNGAN PENAMPILAN PERAN DENGAN STRES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISA RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. komposisi kimia darah, atau urin, atau kelainan radiologis (Joannidis et al.,

HUBUNGAN MOTIVASI, HARAPAN, DAN DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK UNTUK MENJALANI HEMODIALISIS

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Transkripsi:

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD CIBABAT Meilirianta, Istianah, Annisa N ABSTRAK Latar Belakang. Kualitas hidup merupakan rasa kesejahteraan bagi seseorang yang berasal dari kepuasaan atau ketidakpuasaan dengan bidang-bidang kehidupan yang penting bagi mereka.sebagian besar pasien gagal ginjal kronik kualitas hidupnya rendah, sehingga merasa tidak berarti lagi.salah satu dukungan keluarga adalah memotivasi pasien untuk terapi hemodialisa.tujuan.untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Metode Penelitian. Ialah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel yaitu pasien yang sedang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Cibabat sebanyak 80 orang dengan tekhnik purposive Samplingdan menggunakan analisa data univariat dan bivariat.hasil.menunjukkan sebagian besar (60%) pasien hemodialisa mendapatkan dukungan keluarga, serta sebagian (58,8%) pasien hemodialisa memiliki kualitas hidup baik. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa dengan p-value 0,002 ( <0,05).Simpulan.. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa.sehingga dukungan keluarga sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup, Hemodialisa PENDAHULUAN Kesehatan menurut WHO didefinisikan sebagai suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang semata-mata bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Di sisi lain, konsep kontinuitas sehat dan sakit memberikan rentang yang lebih besar dalam menggambarkan status kesehatan seseorang (Brunner dan Suddarth, 2002). Mempertahankan volume, komposisi cairan tubuh merupakan fungsi esensial untuk kesejahteraan, yang berarti keselamatan dari seluruh makhluk hidup.pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal.ginjal adalah organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan tubuh. Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, dan asam basa dengan cara filtrasi darah, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit, serta mengekskresi kelebihannya sebagai urine. Kegagalan ginjal dalam melaksanakan fungsi-fungsi vital ini menimbulkan keadaan yang disebut uremia atau penyakit ginjal stadium akhir.(price dan Wilson, 2006). National Kidney and Urologic Disease Information Cearinghouse (NKUDIC) pada akhir tahun 2011, prevalensi penderita penyakit ginjal stadium akhir di Amerika Serikat yaitu 1.738 penderita per satu juta penduduk dan 370.274 diantaranya menjalani hemodialisis (Rustina, 1

2012). Di Indonesia menurut survei perhimpunan nefrologi Indonesia tahun 2012, mencatat bahwa pada tahun 2010dari 150 juta penduduk di Indonesia, jumlah pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis sebanyak 4.997 pasien baru dan 1.885 pasien lama. Setiap tahun jumlah tersebut terus meningkat.pada tahun 2012 meningkat menjadi 19.621 pasien baru dan 9.161 pasien lama. Sedangkan untuk Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 didapatkan data jumlah pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis sebanyak 4.535 pasien baru dan 2.197 pasien lama. Tahun 2013 penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Indonesia, yaitu hipertensi sebanyak 5654 pasien atau 35%, nefropati diabetika 4199 atau 26%, glomerulopati primer (GNC) 1966 atau 12%, nefropati obstruksi 1237 atau 8%, pielonefritis kronik 1038 atau 7% dan sisanya sebanyak 1901 atau 12% meliputi penyakit SLE, ginjal polikistik, nefropati asam urat, lain-lain dan penyebab yang tidak diketahui. Sedangkan untuk penyebab kematian pasien gagal ginjal kronik disebabkan oleh kardiovaskuler dengan persentase sebesar 47%, penyakit serebrovaskuler 12%, perdarahan saluran pencernaan 5%, sepsis 13% penyebab lain 8% dan sisanya 15% tidak diketahui (Pernefri, 2014). Dukungan keluarga sebagai bagian dari dukungan sosial dalam memberikan dukungan ataupun pertolongan dan bantuan pada anggota keluarga yang memerlukan terapi hemodialisa sangat diperlukan. Orang bisa memiliki hubungan yang mendalam dan sering berinteraksi, namun dukungan yang diperlukan hanya benar-benar bisa dirasakan bila ada keterlibatan dan perhatian yang mendalam (Smeltzer and Bare, 2002) Penurunan kualitas hidup terlihat jelas pada kelompok pasien yang telah menjalani hemodialisis dalam waktu yang lama.kelompok pasien ini mengeluhkan banyak permasalahan yang terkait dengan kesempatan beraktivitas, beban biaya yang dikeluarkan, beban pembatasan konsumsi cairan, dan bahkan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan (Desita, 2010).Dampak dari penurunan kualitas hidup memicu stressor yang berlebihan sehingga menimbulkan depresi. Ferrans dan powers (1996) mendefinisikan kualitas hidup sebagai rasa kesejahteraan bagi seseorang yang berasal dari kepuasan atau ketidakpuasan dengan bidangbidang kehidupan yang penting bagi mereka. Berdasarkan data dari Medical Record Ruangan hemodialisa pada awal bulan maret 2015, didapatkan data bahwa jumlah pasien End Stage Renal Disease (ESRD) atau Gagal Ginjal Terminal pada bulan Februari 2015 sebanyak 369 pasien dan terdapat 2 pasien meninggal dunia. 2

Ruangan hemodialisa ini telah memiliki 11 unit mesin hemodialisa.menurut hasil wawancara dengan salah satu perawat di Ruang hemodialisa, jumlah pasien yang menjalani terapi hemodialisa sebanyak 51 pasien rutin.pasien yang menjalani terapi hemodialisa adalah pasien yang menderita gagal ginjal terminal.dukungan keluarga menjadi masalah pada akhir-ahir ini, Data hasil wawancara pada 13 pasien, didapatkan hasil 7 orang pasien mengatakan bahwa penyakit yang dialaminya saat ini menyebabkan kurangnya perhatian keluarga terhadap keadaannya, dikarenakan kesibukan masing-masing, 4 pasien mengatakan keluarga acuh tak acuh terhadap kesehatan dirinya, 2 orang pasien lainnya mengatakan bahwa keluarganya mendukung untuk terapi hemodialisa. Tingginya angka dukungan keluarga kurang akan berdampak pada kehidupan pasien yang menjalani hemodialisa. METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani terapi hemodialisa di ruang Hemodialisa RSUD Cibabat Kota Cimahi berjumlah 369 orang.sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang. kriteria inklusi. Kriteria Inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.adapun kriteria inklusi data, penelitian ini adalah Pasien yang telah menjalani terapi hemodialisis regular dua kali perminggu, Mampu membaca dan menulis, Pasien yang tinggal satu rumah dengan keluarga inti (suamiistri).kriteria eksklusi dalam penelitian ini Pasien yang mengalami penurunan kesadaran sehingga tidak memungkinkan untuk ikut serta dalam penelitian ini. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini purposive sampling yaitu suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumya.variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pedoman wawancara berupa kuesioner dan observasi.pada penelitian ini alat ukur kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner dukungan keluarga 3

modifikasi nursalam dan Quality of Life Index Dialysis Version III.Instrumen ini terdiri masingmasing dari 25 butir pernyataan, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Peneliti memilih responden yang memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan responden, selanjutnya meminta kesediaan calon responden untuk berpartisipasi, setelah mendapatkan penjelasan tentang maksud, tujuan, manfaat, prosedur penelitian, serta hak dan kewajiban menjadi responden.peneliti memberikan kesempatan calon responden dan keluarga untuk bertanya, bagi calon responden yang bersedia diminta menandatangani lembar persetujuan. Peneliti melakukan pengambilan data kepada pasien dengan mengisi lembar kuesioner dukungan keluarga dan kualitas hidup.setelah responden selesai mengisi kuesioner, berikan pengertian tentang penyakitnya dan tentang terapi hemodialisa. Kemudian data yang telah terkumpul akan diolah menggunakan SPSS dengan menggunakan Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square untuk mengkategorikan dan menganalisis. Uji signifikan dilakukan dengan menggunakan tingkat kemaknaan 95% atau nilai (P) yang diperoleh 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Cibabat Kota Cimahi. Penelitian ini dilakukan di Ruang Hemodialisa RSUD Cibabat Kota Cimahi pada tanggal 6 April 2015. HASIL PENELITIAN Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Terapi Hemodialisa No Dukungan Frekuensi % Keluarga 1 Mendukung 48 60.0 2 Tidak 32 40.0 Mendukung Total 80 100.0 Diketahui bahwa dari 80 responden sebagian besar dari responden mendapatkan dukungan dari keluarganya yaitu sebanyak 48 responden (60.0%), dan setengahnya dari responden 32 responden (40.0%) tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Terapi Hemodialisa No Kualitas Frekuensi % Hidup 1 Baik 47 58.8 2 Buruk 33 41.2 Total 80 100.0 Berdasarkan tabel diatas setengahnya (58.8%) pasien hemodialisa kualitas hidupnya baik yaitu sebanyak 47 orang dan hampir sebagian (41.2%) kualitas hidupnya buruk yaitu sebanyak 33 orang. 4

Duk ung an Kel uarg a Distribusi Frekuensi Hubungan Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Terapi Hemodialisa Tidak Mendu kung Kualitas Hidup Buruk Baik N % N % N % 2 0 Mendu kung 1 3 Total 3 3 p val ue 25 12 15 32 4 0 0,0 02 16,2 35 43,8 48 6 0 41,2 47 58,8 80 1 0 0 Berdasarkan tabel diatas hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p-value sebesar 0,002 ( <0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak artinya terdapat hubungan dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien yang menjalani terapi hemodialisa. PEMBAHASAN Dukungan Keluarga Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani TerapiHemodialisa Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 80 responden sebagian besar (60.0%) mendapatkan dukungan dari keluarganya yaitu sebanyak 48 orang dan setengahnya (40.0%) yaitu 32 responden tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya. Dukungan keluarga adalah informasi verbal dan nonverbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau beberapa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penderitaannya (Setiadi, 2008).Dimana dalam penelitian dukungan keluarga sangat berperan dalam kualitas hidup pasien hemodialisa.dikarenakan keluarga adalah orang yang terdekat dengan pasien. Adapun jenis dukungan keluarga dibagi menjadi empat diantaranya dukungan emosional meliputi ungkapan empati, kepedulian dan perhatian.dukungan pengharapan meliputi membimbing dan mencegah pemecahan masalah.dukungan instrumental meliputi bantuan langsung seperti dalam bentuk uang, perhatian dan waktu.dukungan informasional meliputi pemberian petunjukpetunjuk informasi tentang segala hal kepada pasien hemodialisa, menurut Caplan (dalam Friedman, 1998). Dalam penelitian Cahyu Septiwi (2011) mengemukakan dukungan keluarga juga dapat mempengaruhi kepuasan seseorang dalam menjalani kehidupan seharihari termasuk kepuasan terhadap status kesehatannya. 5

Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Terapi Hemodialisa Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengahnya (58.8%) pasien hemodialisa kualitas hidupnya baik yaitu sebanyak 47 orang dan hampir sebagian (41.2%) kualitas hidupnya buruk yaitu sebanyak 33 orang. Hemodialisis dapat dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus segera dikeluarkan untuk mencegah kerusakan permanen atau menyebabkan kematian.tujuan dari hemodialisis adalah untuk memindahkan produk-produk limbah yang terakumulasi dalam sirkulasi klien dan dikeluarkan ke dalam mesin dialysis (Mutaqqin dan Sari, 2011). Bagi penderita gagal ginjal kronik, hemodialisa akan mencegah kematian, namun demikian, hemodialisa tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal. Diperkirakan bahwa ada lebih dari 100.000 pasien yang akhir-akhir ini menjalani hemodialisis (Smeltzer dan Bare, 2002). Kesuksesan hemodialisa tergantung pada kualitas hidup pasien. Di Kabupaten Bandung, Ibrahim (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan dari 91 pasien hemodialisis, 52 pasien (57.2%) mempersepsikan kualitas hidupnya pada tingkat rendah dan 39 pasien lainnya (42,9%) pada tingkat tinggi. Menurut Ibrahim, kualitas hidup pasien yang optimal menjadi isu penting yang harus diperhatikan dalam memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensif. Hubungan Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Terapi Hemodialisa Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan uji statistik, hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Cibabat Kota Cimahi. Dengan p-value sebesar 0,002 ( <0,05). Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak yang terlibat dalam kehidupan yang terus-menerus, yang tinggal dalam satu atap, mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan lainnya (Sulistyo, 2012). Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam interaksi sosial, peran dan tugas (Sulistyo, 2012). Dukungan keluarga yaitu timbal balik (kebiasaan dan frekuensi hubungan timbal balik), nasihat/umpan balik (kuantitas/kualitas komunikasi) dan 6

keterlibatan emosional (meningkatkan intimasi dan kepercayaan) di dalam hubungan sosial.dukungan keluarga akan mempengaruhi kesehatan secara fisik dan psikologis, dimana dukungan tersebut dapat diberikan melalui dukungan emosional, informasi ataupun memberikan nasihat. Dukungan keluarga pada pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani terapi hemodialisa terdiri dari dukungan nyata, dukungan informasional, dukungan emosional, dan dukungan pengharapan yang diberikan sepanjang hidup pasien. Hasil penilitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2010) dalam penelitiannya mengemukakan adanya hubungan bermakna (p= 0,001) antara dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien. Dukungan keluarga berpengaruh penting terhadap dalam berbagai pengobatan jenis penyakit kronis termasuk pasien hemodialisa, dimana dukungan keluarga dapat meningkatkan kesehatan pasien hemodialisis dan berhubungan dengan derajat depresi, persepsi mengenai efek dari penyakit atau tindakan pengobatan, dan kepuasan dalam hidup. Hal ini sama dengan apa yang dilakukan oleh Istiqomah (2009) meneliti 35 pasien hemodialisis di Surabaya dan hasilnya menunjukkan bahwa pasien yang menerima perhatian, kehangatan, penghiburan, dan pertolongan dari keluarganya akan lebih bersemangat menjalani hidup dan meningkatkan kualitas hidupnya. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri dan kualitas hidup pasien hemodialisa (p= 0,000). Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh pasien akan semakin meningkatkan penerimaan diri dan kualitas hidupnya. KESIMPULAN Sebagian besar responden (60%) yang mendapat dukungan keluarga sebanyak 48 orang dan Sebagian besar responden (58.8%) kualitas hidupnya baik 47 orang.terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Cibabat Kota Cimahi, dengan nilai p-value 0,002 SARAN Untuk Pihak pemberi layanan terapi Hemodialisa diharapkan untuk mempertahankan kinerja dan tidak hanya terfokus kepada upaya kuratif atau pengobatan saja tetapi juga melaksanakan upaya promotif.upaya promotif yang diberikan kepada penderita gagal ginjal kronik dengan Hemodialisa terutama dalam memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan penyakit yang dideritanya dan pentingnya mempertahankan kelangsungan hidup dengan mematuhi aturan 7

pembatasan asupan nutrisi dan cairan. DAFTAR PUSTAKA Aness, M. Dialysis-related factors affecting quality of life in patients on hemodialysis. Iranian Journal of Kidney Diseases, 5, 9-14 ; 2011 Brunner dan Suddarth.Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8, Vol 2. Jakarta: BukuKedokteran; 2002. Dahlan, M. S. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2010. Desita.Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUP HAM Medan; 2010. Ferrans, C.E dan Powers, M. (n.d). Description of the quality of life index (QLI).Januari 25; 2010.http://www.uic.edu/orgs/qli Friedman, Marilyn M. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta: EGC; 2010. Ibrahim, K. Kualitas Hidup Pasein Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Istiqomah,N. Hubungan Antara dukungan keluarga dan penerimaan pada pasien hemodialisis di Surabaya; 2009. Kallenbach, J.Z., Gutch, C.F., Stoner, M. H., Corea, A.L. Review of Hemodialysis for nurses and dialysis personnel (7 th Ed). Mutaqqin, arif dan Kumala Sari. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta :Salemba Medika; 2011. National Kidney and urologic disease Information Cearinghouse (NKUDIC). 2009. Updates Clinical Practice Guidelines and Recommendations Hemodialysis Adequacy. http://www.kidney.org/professional s/kdoqi/. [16 September 2013]. Nursalam.KonsepdanPenerapanMetodologiP enelitianimukeperawatan.edisi 2. Jakarta: SalembaMedika; 2011. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta; 2010. Pearce, C.Evely. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta: penerbit PT Gramedia Pustaka Utama; 2002. Pernefri, annual report of Indonesian renal registry, edisi ke-5 Bandung : Indonesian Renal Registry; 2013. Potter dan Perry. Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EG; 2006. Prince, Sylvia A., Lorraine McCarty Wilson.Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC; 2006. Roesli R. Kriteria RIFLE Cara yang Mudah dan Terpercaya untuk Menegakkan Diagnosis dan Memprediksi Prognosis Gagal Ginjal Akut; 2007. Rustina, Agus. Gambaran tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP Dr. soedarso Pontianak, Skripsi, Pontianak, Universitas Tanjungpura; 2012. Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat. Data kunjungan pasien hemodialisa tahun 2014.Kota cimahi; 2015. Septiwi, C. Hubungan Antara Adekuasi Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis di Unit Hemodialisis RS Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. [Tesis]. Depok: Universitas Indonesia; 2010. Setiadi.Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007. Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. Brunner &suddarth s textbook of medicalsurgical nursing (11 th Ed). Philadelphia: Lippincott William & Wilkins; 2008. Suyono, Slamet. Buku Ajar IlmuPenyakitDalam. Jakarta: BalaiPenerbitan FKUI; 2001. Sukandar, Enday. Gagal ginjal dan panduan terapi dialysis. Bandung: FK UNPAD; 2006. 8