BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pa

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam penelitian karena berhasil tidaknya pengujian suatu hipotesis sangat tergantung pada ketepatan dan ketelitian dalam menentukan metode yang digunakan. Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi menjadi dua macam yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2005). Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Menurut Suryabrata (2000) penelitian korelasional bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. B. Subyek Penelitian 1. Populasi Pembicaraan tentang subyek penelitian dengan sendirinya menyangkut populasi dan sampel penelitian. Populasi menurut Nazir 41

42 (dalamanwar, 2009) adalah kumpulan dari individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang ditetapkan. Sedangkan Sugiyono (2008) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penentuan populasi dalam suatu penelitian menjadi hal yang penting karena melalui penentuan populasi, seluruh kegiatan penelitian akan relevan dengan tujuan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Dakwah yang saat penelitian dilakukan masih aktif belajar dan terdaftar sebagai mahasiswa yang tersebar pada 4 jurusan dan 3 program studi. Adapun tabel populasi mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya sebagai berikut:

43 Tabel 3.1 Data Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel SurabayaTahun Akademik 2011/2012 No. Jurusan/Prodi L P Jumlah 1. Komunikasi dan Penyiaran Islam 109 124 233 2. Pengembangan Masyarakat Islam 77 70 147 3. Bimbingan dan Konseling Islam 67 153 220 4. Manajemen Dakwah 103 137 240 5. Sosiologi 139 139 278 6. Ilmu Komunikasi 238 284 522 7. Psikologi 161 378 539 Jumlah 894 1285 2179 (Sumber: Bag. Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya) 2. Sampel Menurut Sugiyono (2008) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Arikunto (1998) apabila jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pertimbangan karakteristik dari populasi penelitian, maka penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel berstrata proporsional (proportional stratified random sampling). Dari populasi penelitian yangberjumlah2.179orang subjek ditetapkan untuk diambil 10% sebagai sampel. Alasan penulis

44 mengambil 10% sebagai sampel karena kemampuan penulis dilihat dari waktu, tenaga, dan dana. Dengan mengambil sampel secara random 10% subjek dari setiap subkelompok sebagai sampel maka distribusi subjek sampel adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Distribusi Sampel dari Populasi MahasiswaFakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya No. Jurusan/Prodi L P Jumlah 1. Komunikasi dan Penyiaran Islam 109 124 23 2. Pengembangan Masyarakat Islam 77 70 14 3. Bimbingan dan Konseling Islam 67 153 22 4. Manajemen Dakwah 103 137 24 5. Sosiologi 139 139 28 6. Ilmu Komunikasi 238 284 52 7. Psikologi 161 378 54 Total 89 128 217 (Data: Sampel hasil random 10% subjek dari populasi mahasiswa Fak. Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya) Proporsi subjek sampel penelitian yang diambil dari 10% dari masing-masingstrata maka dapat diperoleh n=217sebagai sampel penelitian yang berarti juga 10% dari seluruh populasi yang ada (n=2179). Subjek sebanyak 217 orang inilah yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. C. Instrument Penelitian Instrument adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (dalam Sugiyono, 2009).

45 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel prokrastinasi akademik (Y) dan variabelconscientiousness(x). 1. Variable Conscientiousness a. Definisi Operasional Conscientiousness adalah salah satu karakteristik kepribadian big five yang menunjukkan tingkat atau keadaan seseorang yang teratur, penuh pengendalian diri, terorganisasikan, ambisius, fokus pada pencapaian, dan disiplin-diri. b. Alat ukur Alat ukur yang digunakan adalah adaptasi dari 100 Big-five factor markers Lewis R. Goldberg. Instrument ini diambil dari website International Personality Item Pool (IPIP) yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Dr. Adriaan H. Boon van Ostade. Instrument ini mengukur lima dimensi dalam big five, yaitu extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan openness to experience. Masing-masing dimensi terdiri dari 20 item pernyataan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala model likert. Model skala likert yang digunakan dalam pengembangan alat ukur kepribadian ini memilikiempat pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

46 Pemberian skor bergerak dari rentang nilai empat (SS) sampai dengan satu (STS) untuk aitem-aitem favorable. Sedangkan untuk aitem-aitem unfavorable, pemberian skor bergerak dari nilai satu (SS) sampai dengan empat (STS). Tabel 3.3 Blue Print Instrumen Conscientiousness Aspek Sebaran item Fav Unfav Total Orderliness 3, 33, 93, 98 8, 18, 28, 88 8 Industriousness 53, 73 13, 58, 68, 78 6 Control 23, 43, 63, 83 38, 48 6 Total 10 10 20 c. Uji Validitas Suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2005).Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan memakai rumus product moment dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Syarat bahwa item-item valid adalah nilai corrected item total correlation (r hitung) bertanda positif dan lebih besar dari r tabel. besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df= N-2. Dalam penelitian ini N=217 menggunakan tingkat signifikansi 5%, sehingga diperoleh r tabel sebesar 0. 138.

47 Tabel 3.4 Rincian Aitem Valid dan Tidak Valid Skala Conscientiousness No. item Corrected item correlation r tabel Keterangan 3 0,357 0,138 Valid 8 0,478 0,138 Valid 13-0,176 0,138 Tidak Valid 18 0,521 0,138 Valid 23 0,291 0,138 Valid 28 0,262 0,138 Valid 33 0,411 0,138 Valid 38 0,429 0,138 Valid 43 0,184 0,138 Valid 48 0,370 0,138 Valid 53 0,189 0,138 Valid 58 0,148 0,138 Valid 63 0,217 0,138 Valid 68 0,272 0,138 Valid 73 0,106 0,138 Tidak Valid 78 0,046 0,138 Tidak Valid 83 0,135 0,138 Tidak Valid 88 0,434 0,138 Valid 93 0,437 0,138 Valid 98 0,441 0,138 Valid Berdasarkam tabel tersebut dapat diketahui bahwa pada skala conscientiousness terdapat 17 item valid yaitu nomor 3, 8, 18, 23, 28, 33, 38, 43, 48, 53, 58, 63, 68, 83, 88, 93, 98 dan 4 item tidak valid yaitu nomor 13, 73, 78, 83. 2. VariabelProkrastinasi Akademik a. Definisi Operasional Prokrastinasi akademik adalah suatu penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas-tugas akademik yang dilakukan secara sengaja dengan melakukan aktifitas lain yang tidak penting.

48 b. Alat ukur Skala prokrastinasi akademik disusun sendiri oleh penulis berdasarkan aspek-aspek tertentu yang terdapat pada seorang prokrastinator menurut Ferrari, Johnson dan McCown, yaitu penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan skripsi, keterlambatan/kelambanan dalam mengerjakan tugas akademik, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan tugas. Setelah itu disusun blue print yang mengacu pada aspekaspek tersebut.rancangan aitem prokrastinasi akademik diuji cobakan pada 52 mahasiswa Fakultas Dakwah. Tujuan uji coba skala yaitu meminimalisir aitem-aitem yang tidak valid. Aitem-aitem tersebut disusun dalam bentuk skala dengan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Pemberian skor bergerak dari rentang nilai empat (SS) sampai dengan satu (STS) untuk aitem-aitem favorable. Sedangkan untuk aitem-aitem unfavorable, pemberian skor bergerak dari nilai satu (SS) sampai dengan empat (STS). Rancangan aitem skala prokrastinasi akademik dapat dilihat pada tabel berikut ini:

49 Tabel 3.5 Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik Aspek Penundaan dalam pengerjaan tugas-tugas akademik Kelambanan/keterlambatan dalam mengerjakan Sebaran item Fav Unfav Total 5 5 10 5 4 9 Adanya waktu kesenjangan 4 5 9 Melakukan aktifitasaktifitas lain yang bersifat hiburan 4 4 8 Total 18 18 36 Hasil perhitungan uji coba pada skala prokrastinasi akademik pada 52 subjek adalah 27 aitem valid dan 9 aitem gugur. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan pada koefisien korelasi aitem total minimal 0,279.Indeks daya beda aitem pada uji coba skala prokrastinasi akademik berkisar antara 0,052 sampai 0,578 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,860. Skala prokrastinasi akademik selanjutnya perlu disusun kembali agar dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian yang valid dan reliabel. Aitem-aitem yang telah diseleksi akan dimasukkan dalam skala penelitian dan diberi nomor baru. Sebaran

50 aitem skala prokrstinasi akademik yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Sebaran Aitem dan Penomoran Baru Skala Prokrastinasi Akademik Aspek Sebaran item Fav Unfav Total Penundan dalam 2, 8, 12, 19, 1, 14, 17, pengerjaan tugas-tugas 21 20, 22 10 akademik Kelambanan mengerjakan dalam 6, 16, 18 10, 26 5 Adanya waktu kesenjangan 5, 15, 25 3, 24, 27 6 Melakukan aktifitas- 4, 7, 11, 13 9, 23 aktifitas lain yang bersifat 6 hiburan Total 15 12 27 c. Uji Validitas Menurut Syaifuddin Azwar, Validitas adalah sejauh mana kecermatan dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat (Azwar, 2005).

51 Tabel 3.7 Rincian Aitem Valid dan Aitem Tidak Valid Prokrastinasi Akademik No. Corrected item correlation r tabel Keterangan 1 0,189 0,138 Valid 2 0,525 0,138 Valid 3 0,256 0,138 Valid 4 0,407 0,138 Valid 5 0,339 0,138 Valid 6 0,283 0,138 Valid 7 0,248 0,138 Valid 8 0,400 0,138 Valid 9 0,245 0,138 Valid 10 0,257 0,138 Valid 11 0,277 0,138 Valid 12 0,406 0,138 Valid 13 0,209 0,138 Valid 14 0,278 0,138 Valid 15 0,340 0,138 Valid 16 0,285 0,138 Valid 17 0,339 0,138 Valid 18 0,349 0,138 Valid 19 0,380 0,138 Valid 20 0,370 0,138 Valid 21 0,476 0,138 Valid 22 0,327 0,138 Valid 23 0,227 0,138 Valid 24 0,423 0,138 Valid 25 0,358 0,138 Valid 26 0,241 0,138 Valid 27 0,223 0,138 Valid Berdasarkam tabel tersebut dapat dilihat bahwasanya pada skala prokrastinasi akademik terdapat 27 item valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20.

52 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran tinggi rendahnya ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Azwar, 2005). Untuk mencari reliabilitas alat ukur digunakan teknikalfa Cronbach dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0.Jika harga r Alpha bertanda positif dan lebih besar dari r tabel, maka variabel atau skala dikatakan reliabel. Jika harga r Alpha bertanda positif dan lebih kecil dari r tabel, maka variabel atau skala dikatakan kurang reliabel. Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Skala Conscientiousness dan Prokrastinasi Akademik No. Variabel Alpha r tabel Kriteria 1. Conscientiousness 0,680 0,138 reliabel 2. Prokrastinasi akademik 0,792 0,138 reliabel Berdasarkan nilai koefisien Cronbach s Alpha sebesar 0.680> 0.138maka instrument Conscientiousnesstersebut reliabel. Sedangkan nilai koefisien prokrastinasi akademik sebesar 0.792>0.138 maka instrument tersebut juga reliabel. Artinya semua item tersebut reliabel sebagai instrument pengumpul data.

53 D. Analisis Data Metode analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengolah dan menganalisis data yang diperoleh sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pearson product moment.teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Teknik analisis product moment termasuk dalam statistik parametrik, sehingga perlu dilakukan beberapa uji asumsi (dalam Anwar, 2009). 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor variabel prokrastinasi akademik dan variable conscientiousness. Uji normalitas sebaran data penelitian menggunakan teknik kolmogorov smirnov dengan bantuan program SPSS versi 16.00. Kaidah yang digunakan untuk menguji normalitas yaitu skor Sig, yang ada pada hasil penghitungan kolmogorov-smirnov. Apabila angka Sig. lebih besar atau sama dengan 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal akan tetapi apabila kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

54 Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Variabel Signifikansi alpha Keterangan Prokrastinasi akademik 0,058 0,05 Normal Conscientiousness 0,022 0,05 Tidak Normal Berdasarkan uji normalitas menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00, didapatkan nilai signifikansiuntuk variabel prokrastinasi akademik sebesar 0,058 dan variabel conscientiousness sebesar 0,022. Hal tersebut menunjukkan bahwa Sig. > 0,05,artinya sebaran data variabel prokrastinasi akademik berdistribusi normal sedangkan variabelconscientiousnesstidak berdistribusi normal. Hal ini juga dapat dilihat pada grafik normal Q-Q Plot maupun histrogram variabel prokrastinasi akademik dan conscientiousness. Sebaran data dari variabel prokrastinasi akademik pada normal Q-Q Plot bergerombol di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada yang terletak jauh dari sebaran data, maka data tersebut berdistribusi normal. Sementara untuk histogram, sebaran data yang ada menyebar merata ke hampir semua daerah kurva normal. Sedangkan sebaran data conscientiousness dalam bentuk histogram tidak menyebar merata ke hampir semua daerah kurva normal. Distribusi sebaran data tidak normal disebabkan karena ada beberapa nilai ekstrim atau outliner.

55 2. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linier antara kedua variabel penelitian. Hubungan yang linier menggambarkan bahwa perubahan pada variabel prediktor (conscientiousness) akan cenderung diikuti oleh perubahan variabel kriterium (prokrastinasi akademik) dengan membentuk garis linier. Kaidah yang digunakan adanya hubungan yang linear adalah nilai tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang jauh lebih rendah dari alpha sebesar 0,05.Hasil uji linearitas menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00 menunjukkan angka signifikansi sebesar 0.000.Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variable conscientiousness dengan variabel prokrastinasi akademik mahasiswa ada hubungan linier.