PELESTARIAN HUTAN DAN KONSERFASI ALAM

dokumen-dokumen yang mirip
PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELESTARIAN HUTAN MEMBERI MANFAAT BAGI EKONOMI RAKYAT DAN LINGKUNGAN

Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Windiani * Abstrak. Dosen pada UPM Soshum ITS jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 3 No.1, Juni

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

hakikatnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan Pancasila;

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

19 Oktober Ema Umilia

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Kawasan Hutan. Fungsi. Perubahan.

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

Oleh : Sri Wilarso Budi R

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 34/Menhut-II/2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

Ekologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar?

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

SMP NEGERI 3 MENGGALA

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. merupakan modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan

PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI

NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU


Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Penjelasan Umum, Manfaat dan Fungsi Hutan. kesinambungan kehidupan manusia dan makhluk lainnya (Pamulardi,1994).

BAB I PENDAHULUAN. plasma nutfah serta fungsi sosial budaya bagi masyarakat di sekitarnya dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan aslinya (Hairiah, 2003). Hutan menjadi sangat penting

KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

Penjelasan PP No. 34 Tahun 2002 PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2002 TENTANG

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis letak Indonesia berada di daerah tropis atau berada di sekitar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 2

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

KONDISI TUTUPAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN EKOREGION KALIMANTAN

BAB. I. PENDAHULUAN A.

TINJAUAN PUSTAKA. Defenisi lahan kritis atau tanah kritis, adalah : fungsi hidrologis, sosial ekonomi, produksi pertanian ataupun bagi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41

PLASMA NUTFAH. OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999, hutan adalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

6 PERTIMBANGAN KAWASAN KARST DALAM PENYUSUNAN ZONASI TNMT

KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.49/Menhut-II/2014 TENTANG

SUMBER DAYA HABIS TERPAKAI YANG DAPAT DIPERBAHARUI. Pertemuan ke 2

PP 62/1998, PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG KEHUTANAN KEPADA DAERAH *35837 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP)

BAB VII KEBAKARAN HUTAN

Transkripsi:

PELESTARIAN HUTAN DAN KONSERFASI ALAM PENDAHULUAN Masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari ulah manusia itu sendiri, dari hari ke hari ancaman terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat. Banyaknya pembukaan lahan baru mengakibatkan banyaknya hutan yang dirusak karena umumnya pembukaan lahan tersebut tidak mengikuti kaidah ekologi. Rusaknya hutan akan merusak ekosistem yang ada dihutan tersebut atau disekitar hutan dan merusak semua sistem kehidupan disetiap komponen yang ada di bumi ini. Melestarikan hutan berarti menyelamatkan semua komponen kehidupan, hutan yang terjaga akan memberikan tata air yang baik pada daerah hilirnya sehingga akan menyelamatkan semua kegiatan umumnya dan kegiatan ekonomi khususnya, selain itu hutan yang terjaga akan memberikan manfaat sangat besar bagi lingkungan, hutan sebagai paru-paru dunia akan mengurangi pemanasan bumi, mengurangi kekeringan saat musim panas dan mengurangi resiko longsor dan banjir saat musim hujan. Sebagai sumber daya alam, hutan mempunyai multi fungsi sangat penting bagi kehidupan. Tajuk pohon yang banyak dan berlapis-lapis pada tanaman yang ada di hutan akan sangan membantu untuk menahan energi potensial air hujan yang jatuh sehingga aliran air tidak terlalu besar, hal ini akan mengurangi kerusakan tanah, baik erosi percikan maupun erosi alur. Kondisi ini akan membantu kesuburan tanah dan penyerapan air tanah. Secara global hutan adalah paru-paru dunia karena akan menyerap karbondioksida di udara dan melepaskan oksigen yang lebih banyak yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup di dunia. Menurut FAO masalah lingkungan di negara-negara berkembang sebagian besar disebabkan karena eksploitasi lahan yang berlebihan, perluasan penanaman dan penggundulan hutan. Bersamaan dengan meningkatnya jumlah penduduk serta industrialisasi, permasalahan penggunaan lahan sudah umum terjadi. Pemikiran secara intuitif dalam penggunaan lahan sudah sejak lama dilakukan, tetapi penggunaan secara lebih efisien dan dengan perencanaan baru terwujud jelas setelah perang dunia satu. 1

Yang harus kita ingat adalah "Di seluruh dunia, terdapat sekitar 10.000 unit kawasan konservasi dengan luas mencapai 18,9 juta km2 atau 12,7 persen dari areal permukaan bumi. dan batasan-batasan yang berat demi lingkungan hidup, meningkatnya keperluan hidup, terjadinya kerusakan tanah karena kurang pemeliharaan. Indonesia sendiri memiliki 521 unit kawasan konservasi dengan luas total 27,2 juta hektar. Luas tersebut, telah memenuhi target rencana strategis Konvensi Keanekaragaman Hayati. Selanjutnya luas kawasan konservasi bukanlah ukuran keberhasilan terhadap pelestarian keanekaragaman hayati. Karena, dalam sebuah kawasan konservasi diperlukan keterwakilan fungsi-fungsi habitat yang unik dan penting. Selain itu, salah satu aspek kunci dari pembangunan Berdasarkan hal tersebut di atas perlu kiranya memberikan informasi pentingnya menjaga kelestarian hutan yang dapat berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah memberikan manfaat bagi ekonomi rakyat dan bagi lingkungan. menjamin aksi konservasi dilakukan pada lokasi dengan PELESTARIAN HUTAN prioritas tertinggi. Membahas tentang hutan, biasanya akan berkaitan PERMASALAHAN Pengelolaan penggunaan lahan yang telah berpenduduk dan yang masih jarang penduduknya atau yang belum dengan pegunungan, sebab kawasan hutan adalah merupakan kawasan pegunungan. Lahan di pegunungan yang masih merupakan kawasan hutan adalah lahan yang sangat banyak berpenduduk sering mengundang munculnya masalah, memberikan manfaat untuk pertanian, selain itu hutan juga khususnya di Indonesia antara lain; kontradiksi antara kebutuhan sangat penting untuk menjaga fungsi lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan penyangga daerah di bawahnya. 2

Pelestarian dalam pengertian yang luas merupakan salah tata air, mencegah banjir dan erosi, memelihara keawetan satu penerapan yang penting dari ekologi. Tujuan dari dan kesuburan tanah baik dalam kawasan hutan pelestarian yang sebenarnya adalah memastikan pengawetan bersangkutan maupun kawasan yang dipengaruhi di kualitas lingkungan yang mengindahkan estitika dan kebutuhan maupun hasilnya serta memastikan kelanjutan hasil tanaman, hewan, bahan-bahan yang berguna dengan menciptakan siklus seimbang antara panenan dan pembaharuan. Kesadaran lingkungan harus ditumbuhkembangkan pada masyarakat sejak dini. Tekanan sosial dan ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam sekitarnya; dapat ditumbuhkembangkan melalui upaya pemberian informasi tentang lingkungan sehingga akan meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. (2) Hutan suaka alam adalah hutan yang perlu dipertahankan Kawasan hutan perlu dipertahankan berdasarkan dan dibina keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, tipe pertimbangan fisik, iklim dan pengaturan tata air serta kebutuhan ekosistem, gejala dan keunikan alam bagi kepentingan sosial ekonomi masyarakat dan Negara. Hutan yang plasma nutfah dan pengetahuan, wisata dan lingkungan; dipertahankan terdiri dari hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, hutan konservasi, hutan produksi terbatas dan hutan produksi. Berikut ini pengertian dari berbagai jenis hutan tersebut, antara lain: (1) Hutan lindung adalah hutan yang perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara tetap untuk kepentingan hidroorologi, yaitu mengatur 3

(3) Hutan wisata adalah hutan yang dipertahankan dengan maksud untuk mengembangkan pendidikan, rekreasi dan olahraga; (5) Hutan produksi terbatas adalah kawasan hutan untuk menghasilkan kayu hutan yang hanya dapat dieksploitasi secara terbatas dengan cara tebang pilih. (4) Hutan konservasi adalah hutan yang dipertahankan untuk keberadaan keanekaragaman jenis plasma nutfah dan tempat hidup dan kehidupan satwa tertentu; (6) Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan sebagai kebutuhan perluasan, pengembangan wilayah misalnya transmigrasi pertanian dan perkebunan, industry dan pemukiman dan lain-lain. 4

Apabila hutan tidak dipertahankan atau dilestarikan fungsi kaidah pelestarian hutan dan harus ada pencagahan perlindungan hutan terhadap tanah akan hilang sehingga akan terjadi erosi bahkan longsor seperti yang banyak terjadi sekarang ini bila musim hujan datang. Erosi akan semakin besar dengan besarnya intensitas hujan serta makin curam dan panjangnya lereng. Akibat adanya erosi kesuburan tanah akan berkurang karena lapisan atas sudah terkikis dan terbawa oleh air sehingga akan menurunkan produksi tanaman dan pendapatan petani. perladangan berpindah. Seringnya terjadi pembakaran hutan pada lahan-lahan perkebunan yang besar memberikan dampak yang buruk pada hutan disekitarnya. Oleh sebab itu perlu dihindari pembukaan lahan baru dengan cara pembakaran hutan. Kebakaran hutan juga dapat terjadi bila tidak hati-hati terhadap api, membuang sisa rokok yang tidak pada tempatnya akan dapat menjadi sumber api, embakar sampah atau sisa tanaman yang ada di METODE PELESTARIAN HUTAN ladang tanpa pengawasan dan penjagaan juga dapat menjadi sumber kebakaran. Metode pelestarian hutan dapat dilakukan dengan Melestarikan hutan berarti kita melestarikan lingkungan mencegah perladangan berpindah yang tidak menggunakan hidup, karena dengan menyelamatkan hutan kita juga kaidah pelestarian hutan waspada dan hati- hati terhadap api menyelamatkan semua komponen kehidupan. Jika kita dan reboisasi lahan gundul serta tebang pilih tanam kembal. Perladangan berpindah sering dilakukan oleh masyarakat yang bermukim di pedesaan. Pengaruhnya terhadap pelestarian hutan tidak akan besar karena mereka dalam melakukan kegiatan pada lahan yang tidak terlalu luas. Cara yang mereka gunakan biasanya masih tradisional dan usaha taninya bersifat subsisten dan mereka tidak menetap. Namun untuk perladangan yang luas perlu dilakukan usaha tani yang memenuhi kaidah- mengetahui sesuatu mengenai potensi alam dan faktor-faktor yang membatasi kita dapat menentukan penggunaan terbaik. Ekosistem-ekosistem baru yang berkembang yang diciptakan manusia, seperti pertanian padang rumput, gurun pasir yang diairi, penyimpanan-penyimpanan air, pertanian tropika akan bertahan untuk jangka waktu lama hanya jika keseimbangankeseimbangan material dan energi tercapai antara komponenkomponen biotik dan fisik. Karena itu penting sekali untuk melestarikan hutan. 5

Melakukan pelestarian hutan sama dengan beberapa spesies jumlahnya berkurang secara drastis bahkan menyelamatkan ekosistem dari hutan itu sendiri, ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat spesies tertentu telah punah sekarang. Untuk itulah Konservasi Alam sangat penting bagi manusia. yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Masing-masing komponen mempunyai fungsi selama masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukkan ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu. Keseimbangan itu tidak bersifat statis malainkan dinamis, ia selalu berubah-ubah, kadang-kadang perubahan itu besar dan kadang-kadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara alamiah maupun sebagai perbuatan manusia. Sepanjang sejarah alam telah menderita disebabkan oleh manusia dan kegiatannya. Dengan semakin meningkatnya penggunaan senjata yang semakin efisien seperti panah, senapan, pistol para pemburu dapat membunuh beberapa spesies binatang liar dengan sangat mudah. Manusia membuka hutan, mengeringkan rawa, membendung sungai untuk kegiatan perkebunan, pertanian, dan industri. Kegiatan-kegiatan ini secara serius telah merusak habitat KONSERVASI ALAM Konservasi Alam adalah suatu manajemen terhadap alam dan lingkungan secara bijaksana untuk melindungi tanaman dan binatang. Beberapa spesies binatang dan tumbuhan telah punah secara alamiah (misalnya dinosaurus). Namun dewasa ini tumbuhan dan binatang liar secara luas. Manusia juga telah menggangu proses alamiah habitat spesies yang tersisa. Beberapa habitat tertentu menjadi lebih sempit dan tidak bisa berhubungan dengan ekosistem yang lain. Polusi juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan berbagai spesies tumbuhan kegiatan manusia dan pertumbuhan jumlah penduduk dan binatang liar. menyebabkan peningkatkan bahaya kerusakan alam, sehingga 6

Berbagai macam spesies tumbuhan dan binatang telah punah jauh sebelum manusia muncul di muka bumi. Namun spesies-spesies lainnya muncul menggantikan berbagai spesies yang punah dan keanekaragaman kehidupan tidak berkurang. Dewasa ini kegiatan manusia telah membinasakan berbagai spesies mahkluk hidup tanpa ada harapan untuk menggantikannya, sehingga keanekaragaman kehidupan menjadi berkurang. Beberapa ratus spesies binatang dan ribuan spesies tanaman liar menghadapi bahaya kepunahan, seperti harimau, orang utan, badak, gorilla, paus biru, singa asia, dll. akan mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena kepunahan tersebut tidak dapat dimunculkan lagi. Kehidupan alam bebas sangat penting bagi manusia karena memiliki beberapa faktor manfaat diantaranya: 1. Faktor keindahan 2. Manfaat ekonomi 3. Manfaat ilmiah 4. Manfaat bagi kelangsungan hidup A. Faktor Keindahan Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka. PENTINGNYA KONSERVASI ALAM Jika manusia tidak melakukan konservasi alam maka berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar yang terancam punah akan segera menjadi punah. Spesies-spesies lainyapun menjadi terancam kepunahan. Jika hal ini terjadi maka manusia 7

B. Manfaat Ekonomi Berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar menyediakan produk-produk yang sangat bernilai, seperti kayu, rotan, dan hasil-hasil tanaman lainnya, serat, daging, makanan, kulit dan manusia. Lebih dari 40 jenis pohon di hutan penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan populasi tikus. Burung madu, kupu-kupu dan kumbang membantu penyerbukan bunga. bulu binatang. Manfaat ekonomi dari kehidupan alam liar Tumbuhan dan hewan yang menghadapi kepunahan memiliki nilai yang sangat penting bagi beberapa negara. dikelompokkan menjadi tiga macam: 1. Terancam Punah C. Manfaat ilmu Mempelajari kehidupan tumbuhan dan satwa liar memberikan 2. Rawan Punah 3. Beresiko rendah kepada kita suatu pengetahuan yang sangat berharga Spesies yang terancam menghadapi ancaman tentang variasi proses kehidupan. Beberapa penelitian kepunahan yang sangat serius. Mereka membutuhkan tertentu dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagai mana fungsi tubuh manusia dan mengapa manusia bertingkah laku seperti itu. Para ilmuwan juga dapat meningkatkan pengetahuan pengobatan dan menemukan obat-obat baru dengan mempelajari kehidupan alam bebas. perlindungan secara langsung dari manusia untuk dapat tetap bertahan hidup. Seperti orangutan, harimau, gajah, badak karena habitatnya semakin menyempit perlu dilindungi. Spesies yang rawan biasanya berlimpah di beberapa area tetapi mereka menghadapi bahaya yang serius. Bahaya ini bisa disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak ramah atau D. Manfaat kehidupan Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan sistem kehidupan di bumi. Sistem-sistem ini harus berfungsi terus menerus jika kehidupan ingin tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies dapat perburuhan yang terus menerus. Seperti rusa dan babi hutan jumlahnya cukup banyak di beberapa wilayah namun bila diburu terus menerus dapat terancam punah. Spesies beresiko rendah dikenal juga dengan sebutan spesies yang jarang, biasanya hidup di wilayah yang dilindungi namun mengancam semua kehidupan, termasuk kehidupan 8

jumlahnya tidak berkurang. Misalnya pohon cemara gunung atau edelweis yang hanya tumbuh di puncak-puncak gunung. harus mengontrol polusi dan mengatur wilayah yang digunakan bagi kehidupan satwa dan tumbuhan untuk tetap hidup. Binatang yang terancam karena adanya perburuan yang Metode Konservasi Alam terlalu sering dapat dilindungi dengan undang-undang yang Metode yang digunakan untuk melindungi Alam melarang atau mengatur penangkapannya. Hukum ini juga dapat digunakan untuk mengatur seberapa banyak spesies tergantung pada sumber-sumber ancaman terhadap spesiesspesies tersebut. Hal yang paling umum biasanya dengan menjamin tersedianya makanan, air, dan tempat tinggal yang memadai. Metode ini disebut manajemen habitat, mencakup juga konservasi tanah, pengelolaan hutan dan air yang baik. tertentu yang dapat diburu atau dibunuh. Hukum juga dapat melindungi tanaman-tanaman dari para pengumpul. Jika suatu habitat tertentu membutuhkan perlindungan maka wilayah tersebut dapat dijadikan taman nasional atau cagar alam. Dalam beberapa kasus binatang predator yang membunuh Beberapa spesies terancam karena manusia telah merusak binatang yang terancam punah harus dikontrol sampai habitatnya. Sebagai contoh manusia telah mengeringkan rawarawa dan merubahnya menjadi pemukiman atau keperluan lainnya. Habitat rawa yang tersisa menjadi berkurang karena faktor-faktor kegiatan manusia, diantaranya mengalihkan aliran air yang seharusnya menuju rawa, penurunan tinggi air rawa, endapan lumpur, racun bahan kimia dan terisolasinya rawa yang satu dengan rawa yang lain. Perladangan yang buruk juga merusak tanah, atau pelebaran kota dan industri dapat meratakan habitat berbagai spesies. Polusi dapat meracuni udara, air, tanaman dan binatang. Untuk menyelamatkan habitat satwa dan tumbuhan manusia jumlahnya binatang yang terancam punah bertambah banyak. Dilain pihak suatu spesies bisa berkembang menjadi sangat banyak. Jika hal ini terjadi maka dapat mengancam kehidupan spesies itu sendiri atau spesies lainnya dengan memakan terlalu banyak persediaan makanan. Masalah ini bisa terjadi dengan rusa dan kuda nil di taman nasional. Untuk itu jumlahnya harus dikurangi dengan dibunuh atau dengan mengembalikan musuh alaminya yang membuat mereka menjadi jarang. Jika suatu spesies tidak dapat bertahan lama di lingkungan alaminya, maka binatang tersebut dapat dibesarkan di dalam penangkaran dan kemudian dilepaskan di hutan yang dilindungi. 9

Begitu juga dengan satwa yang sukar berkembang biak dapat dikawinkan di dalam penangkaran. Suatu spesies yang terancam oleh penyakit dapat dibantu dengan mengatur kebersihan habitatnya. Tumbuhan langka dapat dirawat di kebun tanaman atau biji-bijinya dapat disimpan untuk ditanam di masa yang akan datang. KESIMPULAN 1. Kerusakan hutan terjadi karena aktivitas manusia 2. Pelestarian hutan bertujuan untuk pengawetan kualitas lingkungan dan menciptakan iklim yang seimbang. 3. Pelestarian hutan memberikan manfaat ekonomi pada kawasan hutan itu sendiri dan daerah sekitarnya yakni daerah hilir. 4. Pelestarian hutan memberikan dampak luas terhadap peningkatan kualitas ekosistem (biotik dan atau fisik) lingkungan di dalam dan luar kawasan hutan. 5. Kunci keberhasilan dari konservasi alam tergantung pada pengetahuan akan ekologi dari suatu spesies dan kekuatan yang bekerja pada habitatnya. Dengan kata lain diperlukan suatu pemahaman tentang cara hidup suatu spesies dan hubungannya dengan segala hal yang ada di dalam lingkungannya 10 BERBAGAI ISTILAH HUTAN Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah. Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman buru adalah kawasan hutan yang di tetapkan sebagai tempat wisata berburu. Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman nasional adalah kawasan pelesatarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Cagar alam adalah kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tunbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa 11 Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Hutan tanaman industri (HTI) adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan.

Hutan tanaman rakyat (HTR) adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan. Hutan tanaman hasil rehabilitasi (HTHR) adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun melalui kegiatan merehabilitasi lahan dan hutan pada kawasan hutan produksi untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi lahan dan hutan dalam rangka mempertahankan daya dukung, produktivitas dan peranannya sebagai sistem penyangga kehidupan. masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125-174, di luar kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru. Hutan Tetap adalah kawasan hutan yang akan dipertahankan keberadaannya sebagai kawasan hutan, terdiri dari hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi terbatas dan hutan produksi tetap. Hutan kemasyarakatan adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat. Hutan desa adalah hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa. Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) adalah kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pembangunan di luar kehutanan. Hutan Produksi Tetap (HP) adalah kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai dibawah 125, di luar kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru. Hutan Produksi Terbatas (HPT) adalah kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah 12

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan Ridho-Nya, booklet Pelestarian Hutan dan Konservasi Alam dapat diselesaikan. Booklet ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan media belajar baik bagi penyuluh maupun bagi kita semua. Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan booklet ini, semoga dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya. Gorontalo, Maret 2012 KATA PENGANTAR PENDAHULUAN 1 PERMASALAHAN.. 3 PELESTARIAN HUTAN 3 METODE PELESTARIAN HUTAN.. 10 KONSERVASI ALAM.... 12 PENTINGNYA PELESTARIAN ALAM 14 METODE KONSERVASI ALAM. 18 KESIMPULAN 21 ISTILAH-ISTILAH HUTAN.. 22 13