BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bisnis karena manfaat yang di peroleh komoditi tersebut cukup banyak dan

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

Usaha Kuliner Lingkungan Bisnis Keripik Jamur Tiram

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

I. PENDAHULUAN. komoditi pertanian, menumbuhkan usaha kecil menengah dan koperasi serta

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya pada bidang usaha. Indonesia sedang melakukan terobosan baru

Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. prospek ekonomi yang cukup baik dan dapat bersaing dengan industri besar lainnya di

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2011)

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian dan (2) pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, mengingat. pentingnya kebutuhan pangan untuk mencapai angka kecukupan gizi.

I. PENDAHULUAN. menempati posisi penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. gram jamur kering juga mengandung protein 10,5-30,4%, lemak 1,7-2,2%, kalsium 314 mg, dan kalori 367 (Suwito, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dan semakin sengit. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. setiap unit penelitian (baglog). Berat segar tubuh buah dan jumlah tubuh buah

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

KARYA ILMIAH E-BISNIS BISNIS JAMUR TIRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola

I. PENDAHULUAN. fotosintesis. Oleh karena itu, didalam pertumbuhannya jamur memerlukan zat-zat

I. PENDAHULUAN. perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam %

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dalam mendukung perekonomian, sehingga bidang pertanian

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR PRODUKSI DAN RESIKO USAHA JAMUR TIRAM PUTIH DI DESA WADUNGASIH KECAMATAN BUDURAN

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Cahyana (1999),kandungan gizi jamur tiram putih yaitu protein

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak. perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi

PELUANG BISNIS JAMUR

IbM Kelompok Tani Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. khasiat obat ini antara lain jamur tiram (Pleurotus sp.), jamur kuping (Auricularia

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM

TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

BAB I PENDAHULUAN. enak, dan kandungan gizinya cukup tinggi. Jamur tiram putih merupakan jenis. kemampuan adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Jamur Tiram

BAB I PENDAHULUAN. gizi dalam jamur hampir mengimbangi nutrisi pada daging sapi dan daging ayam.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari Direktorat Biro Pusat Statistik dan literatur-literatur lainnya. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN. mengkomsumsi jamur (sebagai bahan pangan maupun bahan baku obat-obatan).

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Pada Tahun (Miliar Rupiah)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JAMUR KAYU SUMBER PANGAN SEHAT DARI HUTAN. Sihati Suprapti dan Djarwanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. usaha budidaya jamur dan pembibitan. Berdasarkan hasil analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari melalui hortikultura. Hortikultura

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani dan Morfologi Jamur Tiram. Dari segi botani, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang mudah

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

MEMBUAT BISNIS KECIL DAN SEHAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. jenis jamur yang dapat serta banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Jamur UKDW

PERENCANAAN BISNIS JAMUR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, Usaha Kecil Mikro (UKM) merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan Usaha Kecil Mikro (UKM) perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami Usaha Kecil Mikro (UKM), sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sutaryo, 2004). Usaha Kecil Mikro (UKM) ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar. 2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga sehrusnya mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah, dikarenakan selain dapat meningkatkan pendapatan per kapita suatu Negara juga dapat meningkat taraf hidup masyarakat. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi

mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumbersumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup. Mengapa penulis ingin membuat perencanaan bisnis (Buissnes Plan), hal ini dikarenakan penulis mempunyai pemikiran dan alasan yang mungkin hampir sama dengan entrepreneur lainnya. Yaitu mengubah paradigma berpikir Mahasiswa yang sebelumnya dan pada saat ini yang masih terpaku dengan pemikiran dengan ketika mereka telah meyelesaikan masa studinya, mereka akan berbondong-bondong mencari pekerjaan, dimana disanalah mereka akan mengaplikasian studi atau materi-materi perkuliahan yang telah didapatakan di masa perkuliahan. Paradigma seperti ini adalah paradigma yang sampai saat masih dipakai oleh banyak masyarakat Indonesia pada umumnya. Penulis ingin mencoba untuk keluar dari paradigma berpikir yang seperti itu, dikarenakan oleh beberapa faktor : 1. Banyaknya tingkat persaingan pencari lapangan pekerjaan berbanding terbalik dengan lapangan pekerjaan yang ada. 2. Ingin membuka lapangan pekerjaan baru, bukan mencari lapangan pekerjaan. 3. Sebagai tempat pengaplikasian materi-materi perkuliahan yang didapatkan selama masa perkuliahan.

Dewasa ini, di Indonesia telah banyak berkembang Usaha Kecil Mikro (UKM) yang telah berkembang pesat dan banyak juga Usaha Kecil Mikro (UKM) yang bermunculan. Usaha Kecil Mikro (UKM) tersebut dari berbagai bidang dan aspek baik mulai dari bidang Kuliner, pendidikan, Hiburan, Jasa, dan masih banyak lagi. Dalam perkembangannya, usaha mikro yang masih banyak diminati oleh pasar dan masih terus berkembang tidaklah banyak, yaitu seperti usaha-usaha dibidang Kuliner, Pendidikan, Hiburan. Disini penulis lebih menitik beratkan perencanaan bisnis pada bidang Kuliner, karena dianggap usaha dibidang tersebut merupakan bidang usaha yang sampai saat ini masih mampu bertahan dalam persaiangan dunia Usaha Kecil Mikro (UKM). Selain itu, alasan mengapa mengapa penulis lebih memilih perencanaan bisnis di bidang Kuliner, khususnya pada Jamur Krispy Krenyez adalah perencanaan bisnis pada bidang ini tidaklah memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi lebih menitik beratkan pada keuletan dan kemauan berusaha yang kuat dalam merealisasikan bisnis ini. Dengan mengetahui latar belakang usaha dan meguasai produk yang akan tawarkan dipasaran, akan menjadi modal yang kuat dalam menjalankan usaha ini. Pengembangan bakat dan pengetahuan juga dapat menjadi modal berikutnya sebelum menjalankan usaha tersebut. Masih banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu perencanaan bisnis, yaitu diantaranya :

1. Seberapa besar modal yang dibutuhkan dalam merealisasikan bisnis tersebut. 2. Besarnya permintaan pasar terhadap jenis produk yang akan kita tawarkan. 3. Tempat yang strategis dalam memasarkan produk yang akan kita tawarkan. 4. Resiko yang akan kita hadapi, maksudnya disini adalah bagaimana kita akan mengahadapi resiko-resiko yang akan muncul ketika usaha tersebut kita realisasikan. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Keberadaan jamur tiram (Pleurotus Sp) pada awalnya banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun, bahkan tumbuh di kayu yang sudah lapuk. Sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat, maka beberapa jamur dibudidayakan di Indonesia. Sebagai bahan makanan, jamur memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan jamur terletak pada kandungan gizinya yang tinggi dan cita rasanya yang lezat. Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga bergizi tinggi. Kandungan protein nabati yang dikandungannya mencapai 10 30 %. Presentasi tersebut menunjukkan kandungan protein jamur tiram lebih tinggi dua kali lipat

dibandingkan dengan protein di dalam asparagus, kol, dan kentang, empat kali lipat dibandingkan tomat dan wortel, dan enam kali lipat dibandingkan dengan buah jeruk. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan anti kanker. Di samping itu, jamur ini juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Dan juga sebagai antibakterial dan antitumor, serta menghasilkan enzim hodrolis dan enzim oksidasi. Begitu banyak manfaat dari jamur tiram, sehingga kini semakin banyak masyarakat yang mencari untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, dan kini tak sedikit mulai menjamurnya pebisnis baru yang memulai bisnisnya dengan usaha jamur tiram. Baik yang hanya sebagai pebisnis pembudidaya atau petani, produksi pengolahan atau penjual hasil produksi olahan seperti keripik jamur, aneka masakan dan lain sebagainya. Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan jamur mendapat respon yang baik dari masyarakat. Agroindustri keripik jamur tiram di masyarakat cukup cerah dan pangsa pasar penerima hasil produksi juga terbuka lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan kandungan gizi makanan dan back to nature gaya hidup vegetarian maka dilakukan kegiatan diversifikasi pengolahan jamur tersebut sebagai alternatif makanan yang menyehatkan.

Jamur juga merupakan salah satu jenis makanan yang sudah sejak dari dahulu menjadi bahan makanan bagi masyarakat Indonesia. Sesuai dengan perkembangan zaman, jamur diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan yang lebih menarik dan lebih digemarin oleh khalayak banyak. Bahkan ada juga yang menjadikan jamur sebagai makanan pokok dan ada juga yang menjadikan jamur sebagai bahan makanan sekunder, atau cemilan. Jamur tiram dewasa ini adalah salah satu jenis jamur yang menjadi primadona di dunia kuliner, selain harganya yang murah pengembangbiakan jamur ini juga terbilang murah dan ekonomis. Jamur tiram juga salah satu jenis jamur yang mudah untuk diolah sebagai bahan makanan. Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan. Kripik jamur tiram merupakan salah satu alternatif olahan pangan yang menyehatkan (healthy foods). Selain itu kripik jamur tiram memiliki umur simpan yang relatif lama sampai berbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek ekonomi yang bagus. Terlihat jelas dengan masih banyaknya menjamur usaha-usaha mikro di bidang kuliner dibandingkan dengan jenis usaha-usaha mikro lain pada umumnya. Untuk memproduksi hasil olahan jamur akan lebih hemat jika mempunyai budidaya jamur sendiri. Budidaya jamur tiram ini sangat mudah karena iklim di Indonesia juga mendukung pertumbuhan jamur, yaitu suhu yang cukup hangat, dan didukung juga cara mendapatkan bibit dan media tanamnya juga sangat mudah dengan harga murah. Biasanya produksi jamur tersebut hanya

dijual dalam bentuk segar. Padahal jamur mudah menjadi layu atau membusuk dalam beberapa hari saja sehingga perlu diolah agar tahan lama, maka kripik jamur tiram ini sebagai alternatif diversifikasi pengolahan jamur tersebut. Sebenarnya, prospek pengembangan usaha jamur di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam mengonsumsi jamur juga semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin memilih gaya hidup sehat secara vegetarian. Dari segi bisnis, usaha jamur sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan waktu panen jamur yang relatif singkat yakni 1 3 bulan. Peluang pasar jamur tidak terbatas pada jamur segar saja, tetapi meliputi produk olahan seperti jamur kalengan, kripik jamur, abon jamur dan jamur kering untuk pengobatan. Dengan melihat dan memperhatikan kebutuhan pasar mengenai jenis usaha ini, kita dapat mengembangkan dan mempertahankan eksistensi usaha yang akan kita jalankan. Dan juga sebagai bahan pertimbangan sekaligus bahan acuan dalam melakukan perencanaan, menjalankan, dan dalam pengembangan usaha tersebut.

Berikut ini adalah data mengenai kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di Indonesia : Tabel 1 Kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di Indonesia Kota Kebutuhan per Hari (kg) Bekasi 3.000 Bogor 150 Semarang 350 Tangerang 3.000 Tasikmalaya 300 Yogyakarta 200 Sumber: Parjimo dan Handoko, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2007 Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI KRENYEZ. Dan bisa menambahkan keyakinan dalam merealisasikan bisnis tersebut. B. Perumusan Masalah Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : Bagaimana cara mengembangkan sebuah bisnis yang baru dan bagaimana cara agar bisnis tersebut diterima dengan baik di pasar dan bagaimana cara melakukan pengembangan suatu usaha.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana cara merealisasikan sebuah perencanaan bisnis dengan baik dan dapat diterima pasar. Mengetahui dasar-dasar pemikiran dalam membuat suatu perencanaan bisnis, baik dibidang yang sama atau dibidang manapun. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana membuat perencanaan bisnis dengan baik dan untuk menjadi pedoman bagi penulis dalam upaya merealisasikan perencanaan bisnisnya b. Bagi pembaca dan penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan pengembangan usaha dan penelitian pada waktu yang akan datang. D. Sistematika Penelitian Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagai atas tiga bab, dimana setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, teknik pengumpulan data dan sistematika penelitian.

BAB II : PERENCANAAN BISNIS Pada bab ini diuraikan tentang perencanaann bisnis Jamur Krispi Krenyez yang dibuat oleh penulis BAB III: PENUTUP Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa yang akan datang.