KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

dokumen-dokumen yang mirip
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

FINAL MOBIL BUS L 300 NOMOR KENDARAAN BK-1045-GA JATUH KE JURANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL MOBIL BUS PO. GIRI INDAH B-7297-BI MENABRAK MOBIL BARANG BAK MUATAN TERBUKA F-8723-FK DAN KEMUDIAN MASUK JURANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TABRAKAN ANTARA BUS DOA IBU DENGAN MOBIL ELF DI JALAN RAYA NAGREK KM 37

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL DI TANJAKAN KRUMPUT KM. 20, DESA PAGERALANG, KECAMATAN KEMRANJEN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH SABTU, 10 AGUSTUS 2013 KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN AWAL HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN LLAJ TAHUN

Komite Nasional Keselamatan Transportasi

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA. Laporan Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

Laporan Investigasi dan Penelitian Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

REKOMENDASI SEGERA. Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Balai Pustaka Jakarta, Idem

REKOMENDASI SEGERA Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pd T Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap

BAB III LOKASI DAN METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.603/AJ 401/DRJD/2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2435 / AJ.409 / DRJD / 2007 TENTANG

FINAL KNKT Laporan Investigasi Kecelakaan Laut

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG


TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODA PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 65 TAHUN 1993 T E N T A N G FASILITAS PENDUKUNG KEGIATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penempatan marka jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

FINAL MOBIL BUS PO DESIANA B-7529-XB MENABRAK MOBIL PENUMPANG TOYOTA KIJANG T-1118-TK DAN TERGULING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

LAMPIRAN A HASIL CHECKLIST LANJUTAN PEMERIKSAAN INSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA SOLO KM 10 SAMPAI DENGAN KM 15

Persyaratan Teknis jalan

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH KEGAGALAN SISTEM PENGEREMAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN UMUM BIDANG LALU LINTAS JALAN

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB III PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN PROF. DR. IDA BAGUS MANTRA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR2TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BONGKAR MUAT BARANG

PEDOMAN. Perencanaan Separator Jalan. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Pd. T B

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-11-12-07-01 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN B-7166-TGA DENGAN MOBIL PENUMPANG TOYOTA AVANZA F-1884-HD DI JALUR PANTURA KM. 98, DESA SUKRA WETAN, KEC. SUKRA, INDRAMAYU, JAWA BARAT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA 2012

KESELAMATAN MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA KOMITE UNTUK MENGUSULKAN REKOMENDASI KESELAMATAN SEBAGAI HASIL SUATU INVESTIGASI DAN PENELITIAN. KOMITE MENYADARI BAHWA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN SUATU REKOMENDASI KASUS YANG TERKAIT DAPAT MENAMBAH BIAYA OPERASIONAL DAN MANAJEMEN INSTANSI/PIHAK TERKAIT. PARA PEMBACA SANGAT DISARANKAN UNTUK MENGGUNAKAN INFORMASI LAPORAN KNKT INI HANYA UNTUK MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN KESELAMATAN TRANSPORTASI; LAPORAN KNKT TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MENUNTUT DAN MENGGUGAT DIHADAPAN PERADILAN MANAPUN. Laporan ini diterbitkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Lantai 3, Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Timur No. 5, JKT 1011 Indonesia, pada tahun 2012

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Daftar Isi... ii Daftar Gambar... iii Sinopsis... 1 I. Informasi Faktual... 4 I.1. Kronologis... 4 I.2. Korban... 6 I.3. Kerusakan Kendaraan... 6 I.4. Informasi Awak Kendaraan... 10 I.5. Informasi Kendaraan... 11 I.6. Informasi Cuaca... 12 I.7. Informasi Prasarana dan Lingkungan... 12 I.8. Informasi Kondisi Kendaraan... 13 I.9. Informasi Organisasi dan Manajemen... 13 I.10. Informasi Tambahan... 13 II. Analisis... 15 II.1. Informasi Umum... 15 II.2. Aspek Kendaraan... 15 II.3. Aspek Manusia... 15 II.4. Aspek Prasarana dan Lingkungan... 16 III. Kesimpulan... 19 IV. Rekomendasi... 20 V. Safety Action. 22 B 7166 TGA DENGAN MOBIL PENUMPANG TOYOTA AVANZA F 1884 HD ii

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Gambar 18. Peta lokasi kejadian Kronologi kejadian Kondisi bagian depan mobil penumpang Toyota Avanza F-1884-HD Kondisi bagian belakang mobil penumpang F-1884-HD Kondisi bagian sebelah kanan mobil penumpang F-1884-HD Kondisi ban belakang sebelah kanan mobil penumpang F-1884-HD Kondisi bagian sebelah kiri mobil penumpang F-1884-HD Ban bagian belakang sebelah kanan dalam kondisi kempes mobil penumpang F-1884-HD Kondisi bagian depan mobil bus B-7166-TGA Kondisi bagian belakang mobil bus B-7166-TGA Kondisi badan kendaraan sebelah kanan depan mobil bus B-7166-TGA Kondisi ban depan sebelah kanan mobil bus B-7166-TGA Kondisi badan kendaraan sebelah kiri mobil bus B-7166-TGA Ban belakang sebelah kiri dalam kondisi divulkanisir Kondisi ruas jalan arah Jakarta menuju Cirebon Warung kopi yang berada di pinggir jalan sekitar 150 m dari lokasi kejadian Jejak ban yang terdapat di ujung median saat pertama kali roda bus melewati median tersebut Jejak ban bus PO. Sinar Jaya ketika melintas di atas median B 7166 TGA DENGAN MOBIL PENUMPANG TOYOTA AVANZA F 1884 HD iii

SINOPSIS SINOPSIS sekitar pukul 01.30 WIB mobil bus PO. Sinar Jaya dengan nomor kendaraan B 7166 TGA berangkat dari Jakarta menuju Wonosobo, mengangkut 26 orang penumpang tidak termasuk pengemudi dan pembantu pengemudi. Mobil Bus PO. Sinar Jaya keluar dari terminal Cibitung sekitar pukul 21.00 WIB, dan terjebak kemacetan selama 2 (dua) jam di jalur Pantura Pamanukan, Subang sehingga baru tiba di jalur Pantura Indramayu sekitar pukul 01.00 WIB. Setibanya di ruas jalan Pantura di KM. 98 tepatnya di depan SPBU Sukra, Mobil PO. Sinar Jaya yang sedang melaju tiba tiba berpindah lajur ke sisi paling kanan untuk menghindari kendaraan truk yang parkir di depan warung kopi, tanpa disadari oleh pengemudi mobil bus PO. Sinar Jaya karena keadaan gelap tanpa lampu penerangan jalan umum dan juga tidak adanya rambu petunjuk putaran U Turn sehingga mobil bus PO.Sinar Jaya menabrak batas median U Turn dan masuk ke jalur berlawanan. Pada saat yang bersamaan dari arah berlawanan yaitu arah Cirebon menuju Jakarta melaju mobil Toyota Avanza dengan nomor kendaraan F 1884 HD dengan kecepatan tinggi. Jarak kedua kendaraan yaitu mobil bus PO. Sinar Jaya dan mobil Toyota Avanza sudah terlalu dekat sehingga tabrakan tidak dapat terhindarkan, kecelakaan tersebut terjadi pukul 01.30 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan 8 (delapan) orang meninggal dunia di lokasi kecelakaan. Korban meninggal mengalami luka yang cukup serius dibagian dada dan kepala, korban meninggal juga mengalami pendarahan yang cukup serius akibat benturan keras. Seluruh korban meninggal di evakuasi ke Puskesmas Sukra. Dari investigasi dan penelitian yang dilakukan KNKT, diketahui hal-hal yang menonjol, yaitu : Putaran atau U Turn yang letaknya di depan SPBU dapat membuat kendaraan yang melintas terganggu karena lalu lalangnya kendaraan yang keluar masuk SPBU. Terdapat warung kopi di dekat putaran U Turn sehingga banyak kendaraan truk yang parkir dan memakan sebagian badan jalan sehingga badan jalan menjadi lebih sempit dan kendaraan lain yang melintas mengambil lajur kanan untuk menghindari truk yang sedang parkir. 1

SINOPSIS Median jalan yang ketinggiannya perlu untuk ditambah dimana saat ini ketinggiannya hanya 20 cm ditambah menjadi 25 cm yang merupakan batas tinggi maksimum, mengingat dengan ketinggian 20 cm kendaraan besar masih dapat melewati median jalan tersebut. Tidak adanya rambu peringatan mendekati lokasi SPBU dan putaran U Turn sebagai pengingat agar pengemudi lebih berhati-hati. Tidak adanya rambu petunjuk U Turn. Tidak ada marka tepi. Tidak ada lampu penerangan jalan umum. Minimnya rambu rambu himbauan dan peringatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebab (Probability Cause) terjadinya peristiwa kecelakaan ini adalah bersumber dari faktor manusia, pengemudi mobil bus PO. Sinar Jaya B 7166 TGA yang mengemudikan kendaraan kurang waspada, mengantuk dan lelah serta tidak cakapnya dalam menghadapi kondisi kritis yang secara tiba tiba dihadapinya Investigasi dan penelitian KNKT ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu mendapat perhatian beberapa instansi terkait, antara lain : A. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan 1. Pemasangan rambu rambu kelengkapan jalan baik rambu peringatan maupun rambu rambu himbauan dan petunjuk. 2. Mempertebal kembali marka tepi jalan yang telah buram 500 m dari dan ke lokasi terjadinya kecelakaan. B. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum 1. Segera meninggikan median jalan menjadi 25 cm, sehingga tidak mudah dilintasi oleh kendaraan yang memungkinkan kendaraan tersebut masuk ke jalur berlawanan arah. Ujung median jalan perlu dilengkapi dengan reflektor agar mudah terlihat oleh pengemudi. 2. Mengkaji kembali penempatan putaran U Turn yang posisinya tepat di depan SPBU untuk mengurangi keluar masuknya kendaraan dari dan ke SPBU. Hal ini 2

SINOPSIS dimaksud untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan, mengingat kecepatan kendaraan yang melintas di jalur Pantura relatif tinggi. C. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu Menertibkan kendaraan truk yang parkir di pinggir jalan dan mengarahkan agar kendaraan tersebut istirahat di tempat yang telah disediakan. D. Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu Menertibkan keberadaan warung warung di tepi jalan kedalam ruang pengawasan jalan. Gambar 1. Peta lokasi kejadian 3

INFORMASI FAKTUAL I. INFORMASI FAKTUAL I.1 KRONOLOGIS mobil bus PO. Sinar Jaya dengan nomor kendaraan B 7166 TGA berangkat dari Jakarta menuju Wonosobo, mengangkut 26 orang penumpang tidak termasuk pengemudi dan pembantu pengemudi. Mobil Bus PO. Sinar Jaya keluar dari terminal Cibitung sekitar pukul 21.00 WIB, dan terjebak kemacetan selama 2 (dua) jam di jalur Pantura Pamanukan, Subang sehingga baru tiba di jalur Pantura Indramayu sekitar pukul 01.00 WIB. Setibanya di ruas jalan Pantura di KM. 98 tepatnya di depan SPBU Sukra, Mobil PO. Sinar Jaya yang sedang melaju tiba tiba berpindah lajur ke sisi paling kanan untuk menghindari kendaraan truk yang parkir di depan warung kopi di bahu jalan, kemudian mobil bus PO.Sinar Jaya menabrak batas median U Turn dan masuk ke jalur berlawanan. Pada saat yang bersamaan dari arah berlawanan yaitu arah Cirebon menuju Jakarta melaju mobil Toyota Avanza dengan nomor kendaraan F 1884 HD. Jarak kedua kendaraan yaitu mobil bus PO. Sinar Jaya dan mobil Toyota Avanza sudah terlalu dekat sehingga tabrakan tidak dapat terhindarkan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan 8 (delapan) orang meninggal dunia di lokasi kecelakaan. Korban meninggal mengalami luka yang cukup serius dibagian dada, kepala dan mengalami pendarahan yang cukup serius akibat benturan keras. Seluruh korban meninggal dievakuasi ke Puskesmas Sukra. 4

INFORMASI FAKTUAL Gambar 2. Kronologi Kejadian Keterangan: MB.P1 : Mobil PO. Sinar Jaya yang melaju tiba tiba berpindah lajur ke sisi paling kanan untuk menghindari kendaraan truk yang parkir di depan warung kopi. MB.P2 : Tanpa disadari oleh pengemudi mobil bus PO. Sinar Jaya karena keadaan gelap tanpa lampu penerangan jalan umum dan juga tidak adanya rambu petunjuk putaran U Turn sehingga mobil bus PO.Sinar Jaya menabrak batas median U Turn. MB.P3 : Setelah menabrak batas median U Turn, masuk ke jalur berlawanan dan dari arah berlawanan melaju mobil Toyota Avanza dengan nomor kendaraan F 1884 HD, tabrakan tidak dapat terhindarkan. MB.P4 : Posisi akhir mobil bus PO. Sinar Jaya setelah tabrakan. M.P1 : Pada saat yang sama dari arah berlawanan yaitu arah Cirebon menuju Jakarta melaju mobil Toyota Avanza dengan nomor kendaraan F 1884 HD dengan jarak kedua kendaraan yaitu mobil bus PO. Sinar Jaya dan mobil Toyota Avanza sudah terlalu dekat sehingga tabrakan tidak dapat terhindarkan. M.P2 : Posisi akhir Toyota Avanza dengan nomor kendaraan F 1884 HD setelah tabrakan. 5

INFORMASI FAKTUAL I.2 KORBAN Korban meninggal berjumlah 8 (delapan) orang terdiri dari 1 (satu) awak kendaraan dan 7 (tujuh) penumpang yang seluruhnya berasal dari mobil Avanza F-1884-HD. I.3 KERUSAKAN KENDARAAN a. Mobil penumpang Toyota Avanza F-1884-HD mengalami kerusakan berat hampir ¾ bagian badan kendaraan hancur. Gambar 3. Kondisi bagian depan mobil penumpang Toyota Avanza F-1884-HD Gambar 4. Kondisi bagian belakang mobil penumpang F-1884-HD 6

INFORMASI FAKTUAL Gambar 5. Kondisi bagian sebelah kanan mobil penumpang F-1884-HD Gambar 6. Kondisi ban belakang sebelah kanan mobil penumpang F-1884-HD Gambar 7. Kondisi bagian sebelah kiri mobil penumpang F-1884-HD 7

INFORMASI FAKTUAL Gambar 8. Ban bagian belakang sebelah kanan dalam kondisi kempes mobil penumpang F-1884-HD b. Kerusakan pada mobil bus PO. Sinar Jaya B-7166-TGA Gambar 9. Kondisi bagian depan mobil bus B-7166-TGA Gambar 10. Kondisi bagian belakang mobil bus B-7166-TGA 8

INFORMASI FAKTUAL Gambar 11. Kondisi badan kendaraan sebelah kanan depan mobil bus B-7166-TGA Gambar 12. Kondisi ban depan sebelah kanan mobil bus B-7166-TGA Gambar 13. Kondisi badan kendaraan sebelah kiri mobil bus B-7166-TGA 9

INFORMASI FAKTUAL Gambar 14. Ban belakang sebelah kiri dalam kondisi divulkanisir I.4 INFORMASI AWAK KENDARAAN I.4.1 Pengemudi mobil bus PO. Sinar Jaya B-7166-TGA Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 41 tahun Kewarganegaraan SIM Pengalaman Mengemudi : Indonesia : B1 Umum : - Mengemudi di PO. Sinar Jaya mulai sejak tanggal 6 Agustus 2011. - Baru pertama kali mengemudikan mobil bus B-7166-TGA. - Melintasi trayek Jakarta Wonosobo sejak 7 September 2011 sampai dengan 30 November 2011 dengan menggunakan bus yang berbeda beda. I.4.2 Pembantu Pengemudi mobil bus PO. Sinar Jaya B-7166-TGA Jenis Kelamin Umur Kewarganegaraan : Laki - laki : 34 tahun : Indonesia 10

INFORMASI FAKTUAL I.4.3 Pengemudi mobil penumpang Toyota Avanza F-1884-HD Jenis Kelamin Umur Kewarganegaraan SIM Laki-laki : 35 tahun : Indonesia : A Masa Berlaku SIM 7 Desember 2016 I.5 INFORMASI KENDARAAN I.5.1 Data Mobil Bus PO. Sinar Jaya Jenis Kendaraan Merk / Tipe : Mobil Bus : Hino / RK8JSKA-NHJ Jumlah Tempat Duduk : 55 tidak termasuk tempat duduk pengemudi Karoseri No. Kendaraan : Adi Putro : B 7166 TGA No. Uji Berkala : JKT 805093 Tahun Pembuatan : 2011 No. Mesin No. Rangka : J08EUFJ33122 : MJERK8JSKBJN14030 Masa Berlaku STNK : 24 Agustus 2016 Masa Berlaku Uji Berkala 22 Maret 2012 I.5.2 Data Mobil Penumpang Toyota Avanza Jenis Kendaraan Merk / Tipe Jumlah Tempat Duduk : Mobil Penumpang : Toyota / Avanza 1300 G : 7 (tujuh) tidak termasuk tempat duduk pengemudi Assembling / Perakitan : PT. Toyota Astra Motor No. Kendaraan : F 1884 HD 11

INFORMASI FAKTUAL Tahun Pembuatan : 2011 No. Mesin No. Rangka : DH11939 : MHFM1BA3JBK297263 Masa Berlaku STNK : 28 Maret 2016 I.6 INFORMASI CUACA Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.30 WIB dan kondisi cuaca saat itu cerah tidak hujan. I.7 INFORMASI PRASARANA DAN LINGKUNGAN Nama Jalan Kelas Jalan Status Jalan Fungsi Jalan Lebar jalan Lebar Bahu Jalan Pola Arus Lalu Lintas Tipe perkerasan bahu jalan Konstruksi Perkerasan Jalan Kualitas Permukaan Jalan Perlengkapan Jalan : Jalur Pantura KM. 98, Desa Sukra Wetan, Kec. Sukra, Indramayu, Jawa Barat. : I (satu) : Nasional : Arteri Primer : 7,2 meter : 3,5 meter : 2 (dua) arah : Tanah padat : Aspal : Baik : - Marka tepi ada namun buram - Marka tengah ada - Median jalan ada Rambu lalu lintas Penerangan Jalan Umum : Tidak ada : Tidak ada 12

INFORMASI FAKTUAL I.8 INFORMASI KONDISI KENDARAAN Mobil Bus PO. Sinar Jaya b. Kondisi mobil bus PO. Sinar Jaya rusak terutama di bagian kanan dan depan body kendaraan. c. Ditemukan ban belakang sebelah kiri sisi dalam divulkanisir. d. Ketebalan kanvas rem roda belakang kiri dan kanan dalam kondisi standar. e. Tidak ditemukan kebocoran pipa pipa dan instalansi rem utama maupun rem parkir. I.9 INFORMASI ORGANISASI DAN MANAJEMEN I.9.1 Data Operator Kendaraan I Operator/ Pemilik Alamat : PO. Sinar Jaya : Jl. DI Panjaitan No.12 Jakarta Timur I.9.2 Data Operator Kendaraan II Operator/ Pemilik Alamat : Darman Manao : Duta Mekar Asri Rt.16/15 Kec. Cileungsi, Kab. Bogor I.10 INFORMASI TAMBAHAN Informasi yang diperoleh dari pemilik warung kopi di sebelah SPBU Jalur Pantura KM. 98 Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra, Indramayu, Jawa Barat adalah sebagai berikut : Pada saat kejadian terdapat 2 (dua) truk yang parkir di depan warung kopi, dimana truk tersebut menempati bahu dan badan jalan sehingga sisa ruang untuk melintas relatif sempit oleh karena itu pengemudi mobil bus mengarahkan kendaraannya ke kanan. Tepat di depan SPBU dan warung kopi tersebut terdapat U Turn dan tidak dilengkapi dengan rambu / pemantul cahaya sehingga tanpa disadari pengemudi mobil bus, 13

INFORMASI FAKTUAL roda mobil bus sebelah kanan sudah masuk ke jalur berlawanan. Dari arah berlawanan melaju mobil penumpang Toyota Avanza F-1884-HD dan tabrakan tidak terhindarkan. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. 14

ANALISIS II. ANALISIS II.1 INFORMASI UMUM Analisis ini akan mendiskusikan faktor faktor yang terkait dengan kecelakaan yang berupa tabrakan antara mobil bus PO. Sinar Jaya B-7166-TGA dengan mobil Toyota Avanza F-1884-HD di Jalur Pantura KM. 98, Desa Sukra Wetan, Kec. Sukra, Indramayu, Jawa Barat pada hari. Investigasi ini menemukan bahwa kendaraan mobil bus tersebut telah dilakukan pengujian berkala kendaraan bermotor pada tanggal 22 September 2011 dan berlaku sampai dengan tanggal 22 Maret 2012, artinya masih berlaku masa uji berkala kendaraan bermotor yang bersangkutan. Analisis ini akan mendiskusikan masalah pada prosedur operasi, cuaca pada saat terjadinya kecelakaan, awak kendaraan dan manajemen operasional. II.2 ASPEK KENDARAAN Dari hasil investigasi di lapangan dan pemeriksaan buku uji dan kartu induk kendaraan, secara umum kondisi mobil bus PO. Sinar Jaya dalam kondisi teknis baik dan laik jalan. II.3 ASPEK MANUSIA Berdasarkan hasil wawancara dengan manajemen PO. Sinar Jaya diketahui hal-hal sebagai berikut: Jam kerja pengemudi sebelum kejadian; Sehari sebelumnya pengemudi tidak bekerja / libur dan hari Sabtu tanggal 17 Desember 2011 pengemudi yang bersangkutan memulai bekerja pukul 21.00 WIB. Pengalaman melintas di lokasi kejadian; Pengalaman melintas di trayek Jakarta-Wonosobo sejak 7 September 2011 sampai dengan 30 Nopember 2011 dengan mengemudikan mobil bus yang berbeda-beda, karena statusnya memang sebagai pengemudi cadangan. 15

ANALISIS Kecepatan mengemudi; Kecepatan mengemudi secara pasti tidak dapat diketahui, sehubungan yang bersangkutan melarikan diri, sementara tidak diperoleh keterangan dari saksi penumpang. Pengalaman mengemudi. Informasi yang diperoleh dari manajemen PO. Sinar Jaya menyebutkan bahwa yang bersangkutan bekerja cukup lama dan mengoperasikan kendaraan dengan trayek Jakarta Wonosobo selama hampir 3 (tiga) bulan. Dari uraian tersebut di atas dapat dianalisis, pengemudi cukup berpengalaman mengemudikan mobil bus, cukup mengenal lintasan tersebut, jam kerja yang tidak melanggar ketentuan sebagaimana tertuang di dalam PP 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi Pasal 240. Sehingga jika pengemudi PO. Sinar Jaya mengemudikan kendaraan dengan penuh kewaspadaan dan hati hati, memperhatikan dengan seksama kondisi lalu lintas di sekitarnya, baik yang satu arah maupun arah berlawanan, tidak mengantuk maka kemungkinan mobil bus tersebut masuk ke dalam jalur berlawanan arah dapat dihindari dan tabrakan tersebut tidak terjadi. II.4 ASPEK PRASARANA DAN LINGKUNGAN Berdasarkan data dan informasi yang didapat melalui : Keadaan Geometrik Jalan Kondisi lingkungan di sekitar lokasi kejadian Fasilitas perlengkapan jalan seperti rambu, marka jalan lainnya. dan perlengkapan 16

ANALISIS Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut : Keadaan Jalan Geometrik : Kondisi jalan dari arah Jakarta menuju Cirebon merupakan jalur yang lurus serta tidak ada lampu penerangan jalan. Di kiri jalan lokasi kejadian terdapat SPBU dan warung kopi. Fasilitas perlengkapan jalan seperti rambu, marka dan perlengkapan jalan lainnya Kondisi lingkungan di sekitar lokasi kejadian : Tidak terdapat rambu peringatan dan petunjuk putaran U Turn sebelum lokasi kejadian. Di ruas jalan tersebut tidak ada lampu penerangan jalan. Selain itu median jalan yang berfungsi sebagai pembatas jalan ketinggiannya tidak standar, sehinga relatif mudah untuk dilintasi kendaraan dari jalur yang berlawanan arah. : Kondisi lingkungan sekitar merupakan jalan lurus, panjang, sepi dan gelap sehingga pengemudi cenderung mengalami rasa kantuk karena kondisi yang monoton dan faktor lelah. Arah Jakarta Arah Cirebon Gambar15. Kondisi ruas jalan arah Jakarta menuju Cirebon 17

ANALISIS Gambar 16. Warung kopi yang berada di pinggir jalan sekitar 150 m dari lokasi kejadian Gambar 17. Jejak ban yang terdapat di ujung median saat pertama kali roda bus melewati median tersebut Gambar 18. Jejak ban bus PO. Sinar Jaya ketika melintas di atas median 18

KESIMPULAN III. KESIMPULAN Hasil investigasi dan penelitian tim KNKT di lokasi kejadian, wawancara dengan pihak yang terlibat serta saksi-saksi lainnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: a. Pengemudi mobil bus PO. Sinar Jaya B 7166 TGA mengantuk dan kelelahan sehingga tidak dapat mengendalikan kendaraan dengan baik saat mendekati ruas jalan yang terdapat truk yang sedang parkir dan menempati sebagian badan jalan. Hal tersebut dapat dilihat dari laju kendaraan yang tiba-tiba mengarah terlalu ke kanan dan melintasi median jalan. b. Geometrik jalan pada ruas jalan tersebut merupakan jalan lurus yang panjang sehingga membuat lelah dan mengantuk. Kurangnya fasilitas perlengkapan jalan di ruas jalan tersebut dapat menjadi faktor pendukung terjadinya kecelakaan. c. Kondisi lingkungan di sebelah kiri jalan terdapat SPBU dan warung kopi, sehingga mengundang kendaraan terutama truk parkir di pinggir jalan. Kondisi ini menyebabkan sebagian badan jalan terpakai untuk parkir dan hal ini menyebabkan sisa ruang lintas kendaraan menjadi sempit. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebab (Probability Cause) terjadinya peristiwa kecelakaan ini adalah bersumber dari faktor manusia, pengemudi mobil bus PO. Sinar Jaya B 7166 TGA yang mengemudikan kendaraan kurang waspada, mengantuk dan lelah serta tidak cakapnya dalam menghadapi kondisi kritis yang datang secara tiba tiba. 19

REKOMENDASI IV. REKOMENDASI Berdasarkan kesimpulan di atas dan agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama di masa yang akan datang, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: A. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan 1. Pemasangan rambu-rambu kelengkapan jalan baik rambu peringatan maupun rambu-rambu himbauan dan petunjuk. 2. Mempertebal kembali marka tepi jalan yang telah buram, 500 m dari dan ke lokasi terjadinya kecelakaan. B. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum 1. Segera meninggikan median jalan menjadi 25 cm, sehingga tidak mudah dilintasi oleh kendaraan yang memungkinkan kendaraan tersebut masuk ke jalur berlawanan arah. Ujung median jalan perlu dilengkapi dengan reflektor agar mudah terlihat oleh pengemudi, terutama pada malam hari / cuaca gelap. 2. Mengkaji kembali penempatan putaran U Turn yang posisinya tepat di depan SPBU untuk mengurangi keluar masuknya kendaraan dari dan ke SPBU. Hal ini dimaksud untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan, mengingat kecepatan kendaraan yang melintas di jalur Pantura relatif tinggi. C. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu Menertibkan kendaraan truk yang parkir di pinggir jalan dan mengarahkan agar kendaraan tersebut istirahat di tempat yang telah disediakan. 20

REKOMENDASI D. Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu Menertibkan keberadaan warung warung di tepi jalan kedalam ruang pengawasan jalan. Demikian agar dapat diperhatikan sebagai masukan untuk keputusan kebijakan tindak lanjut dalam rangka memperbaiki tingkat keselamatan transportasi lalu lintas jalan di masa yang akan datang. 21

SAFETY ACTION V. SAFETY ACTION OLEH DIREKTORAT BINA TEKNIK, DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Pada tanggal 18 Desember 2012 Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum mengirimkan surat Nomor: UM-01.11-Bt/346 perihal tanggapan terhadap laporan draft final investigasi dan penelitian kecelakaan LLAJ mobil bus PO. Sinar Jaya dengan mobil penumpang Toyota Avanza di Jalur Pantura KM. 98, Indramayu, Jawa Barat. Tanggapan sebagaimana dimaksud berisi Safety Action dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari sebagai berikut: Menindaklanjuti Surat Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) No. KTJ-RH/I/II KNKT 2012 tanggal 19 November 2012 perihal Laporan Draft Final Hasil Investigasi dan Penelitian Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Tabrakan antara mobil bus PO. Sinar Jaya B 7166 TGA dengan mobil penumpang Toyota Avanza F 1884 HD di Jalur Pantura KM. 98, Desa Sukra Wetan, Kec. Sukra, Indramayu, Jawa Barat, dapat kami sampaikan sebagai berikut: Hasil laporan akan ditindaklanjuti dengan inspeksi keselamatan jalan serta pelaksanaan hasil rekomendasi teknis yang akan diimplementasikan pada Tahun Anggaran 2013. 22