BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Yogyakarta Penekanan Desain Arsitektur Organik. 1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Semarang Central Library. Shafira Eka Hariananda /

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN KONSEP EDUTAINMENT DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

TOKO BUKU DENGAN RUANG PAMER DI KOTA CIREBON

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan Latar belakang

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SLEMAN Tugas Akhir 126 Arsitektur Undip BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diakes pada tanggal 24 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TUGAS AKHIR 135. Dengan Konsep Edutaiment Penekanan Desain Post- Modern. oleh: SHAFIRA EKA HARIANANDA Dosen Pembimbing Utama:

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2. TUJUAN DAN SASARAN

SEKOLAH ISLAM UNGGULAN DI SEMARANG

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

PUSDIKLAT BULUTANGKIS DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BOOK HOUSE DI KOTA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

RELOKASI SEKOLAH DASAR ISLAM PANGERAN DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

PASAR BUKU KOTA SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA- 100

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

ENTERTAINMENT CENTRE DI SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN HOTEL INNA DIBYA PURI SEBAGAI CITY HOTEL DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RESORT HOTEL DENGAN KONSEP UNIVERSAL DESAIN DI PANTAI KRAKAL YOGYAKARTA

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Pusat Kesenian Jawa Tengah di Semarang BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

Transkripsi:

1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Yogyakarta merupakan kota besar di Indonesia dengan predikat kota pelajar dan kota pendidikan tampaknya masih berperang dengan masalah minat dan budaya baca masyarakatnya. Pengembangan sarana minat dan budaya baca pun menjadi salah satu arah utama Rencana Pembangunan Daerah untuk mewujudkan visi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2025 sebagai pusat pendidikan, budaya dan daerah tujuan wisata terkemuka di asia tenggara dalam lingkungan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera ( RPJPN Kota Yogyakarta 2005-2025, 2007 ). Berdasarkan data di Gramedia, minat baca masyarakat Jateng dan Yogyakarta masih tinggi dibanding daerah lain. Hal ini bisa dilihat dari jumlah buku yang terjual di Gramedia, dari 3.000 pengunjung setiap harinya jumlah buku yang terjual rata-rata lebih dari 1.000 judul, rata-rata pengunjung membeli buku sebesar Rp 65 ribu. Dari 3.000 pengunjung itu, sedikitnya buku yang terjual lebih dari 1.000 judul ( Suara Merdeka, 3 Februari 2007 ). Dari segi kuantitas terbitan, di Yogyakarta saja paling sedikit ada 114 penerbit, 4.230 judul buku baru terbit dengan oplah tak kurang dari 6.480.000 buah sepanjang setahun terakhir ( Suara Merdeka, 17 Mei 2004 ). Walaupun memiliki Indeks Baca tertinggi di Indonesia dengan nilai 0,09, tetapi minat baca masyarakat Yogyakarta masih sangat memprihatinkan jika dibanding dengan indeks baca negara maju yang telah mencapai 0,45. Hal tersebut diungkapkan kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY Budi Wibowo. Nilai indeks baca 0,09 berarti setiap 1000 masyarakat Yogyakarta hanya 1 orang yang membaca buku, tentu jumlah tersebut masih sangat memprihatinkan jika dibandingkan dengan negara maju yang dari setiap 1000 orang terdapat 450 orang yang membaca buku. Sedangkan untuk rataan indeks baca Indonesia secara keseluruhan lebih memprihatinkan lagi, hanya 0,01 (Tribun Jogja, 21 Desember 2014). Oleh karena itu, pembangunan sebuah fasilitas publik yang mampu mendongkrak antusiasme masyarakat untuk membaca dan mengenal buku perlu ditingkatkan yaitu berupa perpustakaan umum menggunakan konsep edutainment dengan berbagai macam fasilitas perbukuan yang lengkap sehingga dapat semakin menunjang kegiatan edukasi masyarakat khusunya pelajar di Yogyakarta. Sutrisno dalam bukunya Revolusi Pendidikan di Indonesia menjelaskan mengenai istilah edutainment itu sendiri. Edutainment berasal dari kata education (pendidikan) dan entertainment (hiburan). Jadi edutainment dari segi bahasa berarti pendidikan yang menghibur atau menyenangkan. Sedangkan dari segi terminologi, edutainment adalah suatu proses pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat dikombinasikan secara harmonis sehingga pembelajaran terasa menyenangkan. Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 1

Konsep ini diambil berdasarkan salah satu fungsi perpustakaan yaitu sebagai tempat rekreasi atau wisata bagi para pengunjung atau masyarakat. Pernyataan tersebut pada hakikatnya memiliki dasar yang kuat, yaitu UU No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, pasal 1 ayat 1, yang menyebutkan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam, secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Selain itu, Pasal 3 juga menyebutkan bahwa Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdaskan dan keberdayaan bangsa. Jadi, sudah jelas bahwa unsur rekreasi adalah salah satu poin penting dalam peran perpustakaan. Dari beberapa hal diatas, maka penulis memiliki ide untuk merencanakan dan merancang suatu wadah untuk kegiatan membaca sekaligus hiburan bagi penduduk kota Yogyakarta dengan menggunakan konsep edutainment. Perpustakaan ini nantinya pun tidak hanya menjadi perpustakaan biasa yang terkesan kaku seperti pada umumnya, namun juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik lainnya yang akan menarik perhatian dan minat baca para pelajar dan masyarakat umum. Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment ini akan memuat tidak hanya buku- buku umum namun terdapat pula ruang khusus untuk manuskrip dan buku kuno, fasilitas penjualan buku ( toko buku ), ruang eksebisi untuk acara pameran buku, bedah buku atau launching buku, dan kafe serta beberapa fasilitas pendukungnya. Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment ini juga akan mendukung database informasi dalam format digital sehingga masyarakat dapat lebih mengenal kemajuan dan kemudahan teknologi penyebaran informasi saat ini. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Memperoleh panduan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebuah perpustakaan umum yang jelas dan layak, dengan penekanan desain Arsitektur Organik Sebagai Landasan Penulis dalam merancang Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta melalui aspek-aspek panduan perancangan (Design Guide Lines Aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A (Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur) dan desain grafis yang akan dikerjakan. 1.3 Manfaat 1.3.1 Subyektif Sebagai pemenuhan syarat Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang nantinya digunakan sebagai pegangan dan pedoman Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 2

dalam perancangan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta. 1.3.2 Obyektif 1.4 Ruang Lingkup Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam perancangan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta. Selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan. Lingkup pembahasan perencanaan dan perancangan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta ini fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, seperti aspek fungsional, teknis, kinerja, kontekstual dan arsitektural. Hal-hal di luar ilmu arsitektur yang mempengaruhi dan mendasari perancangan tidak dibahas secara mendalam, namun tetap dipertimbangkan dalam pembahasan. 1.5 Metode Pembahasan 1.5.1 Metode Deskriptif Yakni dengan melakukan pengumpulan data primer maupun sekunder. Data-data yang dimaksud adalah dasar tinjauan fisik dan non fisik serta literatur yang berkenaan dengan studi perencanaan dan perancangan ini. 1.5.2 Metode Dokumentatif 1. Observasi lapangan, dilakukan sebagai pengamatan langsung terhadap objek perencanaan. 2. Wawancara, dilakukan dengan pihak-pihak terkait, guna melengkapi datadata yang diperoleh dari observasi lapangan. 3. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh data-data literatur. 1.5.3 Metode Komparatif Mengadakan studi banding terhadap Perpustakaan-perpustakaan yang sudah ada. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Proposal Judul ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang gambaran umum Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta berupa latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 3

lingkup pembahasam, metoda pembahasan, sistematika pembahasan dan alur pikir yang berupa diagram. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang substansi data-data tentang Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment berupa tinjauan umum Perpustakaan, tinjauan tentang penekanan desain, dan Pedoman Perencanaan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta. BAB III TINJAUAN LOKASI Berisi tentang data-data berupa tinjauan umum lokasi, data-data pendukung tentang Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Merupakan kesimpulan dari tinjauan proyek yang kemudian diakhiri dengan batasan dan anggapan. Kesimpulan disini adalah simpulan dari seluruh tinjauan, sedangkan anggapan adalah batasan-batasan yang digunakan sebagai pemandu arah pembahasan dan anggapan-anggapan sebagai jembatan informasi diluar aspek arsitektur tetapi dapat dirasionalisasikan dengan pertimbangan keringkasan pembahasan. BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Menguraikan dasar-dasar pendekatan dan menguraikan pendekatan fungsional, kontekstual, arsitektural, teknis, dan utilitas bangunan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta. BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Membahas mengenai faktor penentu perencanaan dan faktor penentu perancangan serta program perancangan yang berisi program ruang dan kebutuhan luas tapak Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta. Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 4

1.7 Alur Pikir AKTUALITA Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dapat ditempuh melalui pendidikan, pengembangan sarana minat dan budaya baca menjadi salah satu arah utama Rencana Pembangunan Daerah ( RPJPN Kota Yogyakarta 2005-2025, 2007 ), banyaknya fasilitas pendidikan baik sekolah maupun universitas (negeri ataupun swasta) di Yogyakarta, minat baca Jateng dan DIY Bagan masih Alur lebih Pikir tinggi dari daerah lainnya ( Suara Merdeka, 2 Februari 2007 ) URGENSI Yogyakarta sebagai Kota Pelajar memiliki banyak fasilitas pendidikan sedangkan fasilitas penunjang berupa perpustakaan di luar fasilitas pendidikan tersebut masih sedikit jumlahnya, belum memiliki suatu perpustakaan dengan fasilitas terpadu dalam dunia perbukuan yang dapat semakin mendukung kegiatan para pelajar khususnya dan masyarakat umum, menciptakan ikon perpustakaan baru dengan konsep yang lebih menarik sehingga makin menarik minat baca masyarakat, ORIGINALITAS Merencanakan dan merancang Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Yogyakarta sebagai penunjang pendidikan bagi para pelajar sekaligus ilmu dan hiburan bagi masyarakat umum dengan konsep edutainment yang lebih menarik minat masyarakat dalam budaya membaca. Tujuan: Memperoleh panduan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebuah perpustakaan umum yang jelas dan layak, dengan penekanan desain Arsitektur Organik Sebagai Landasan Penulis dalam merancang Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik. Sasaran: Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Yogyakarta melalui aspek-aspek panduan perancangan (Design Guide Lines Aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A (Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur) dan desain grafis yang akan dikerjakan Ruang Lingkup: Ruang lingkup pada penyusunan studi ini adalah pembahasan mengenai perencanaan dan perancangan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Kota Yogyakarta dengan penekanan desain Arsitektur Organik. F E E D B A C Studi Pustaka : Studi Lapangan Studi Banding K Landasan Teori Standar perencanaan dan perancangan Tinjauan perpustakaan di Yogyakarta dan Semarang. Tinjauan Lokasi dan Tapak Perpustakaan Umum Kota Yogyakarta Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah State Library of Victoria Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak studi banding. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Yogyakarta Gilang Ayu Azzahra - 21020111140179 5