BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007 : 1). Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan kelimuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Untuk memperoleh semua itu maka dalam bab ini akan menjabarkan metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid. III.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar (Sugiyono, 2007 : 14) Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah pendekatan interaksi simbolik, diasumsikan bahwa objek, orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang diberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan. Penelitian ini juga mengiterpretasikan atau menterjemahkan dengan bahasa peneliti tentang hasil penelitian yang diperoleh dari informan dilapangan sebagai wacana untuk mendapat penjelasan tentang kondisi yang ada, menghubungkan variabel-variabel dan selanjutnya akan dihasilkan deskripsi tentang objek penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti atau penelitian yang 33
dilakukan terhadap variabel mandiri atau tunggal, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain(sugiyono, 2007 : 11)Pemilihan jenis penilaian deskriptif dimaksudkan untuk memberi gambaran secara jelas mengenai masalah-masalah yang diteliti, menginterpretasikan dan menjelaskan data yang ada secara sistematis. Sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui dan memahami penerapan e-government pada Kantor Pengadilan Agama Kota Parepare III.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pengadilan Agama Kota Parepare. Sebagai salah satu organisasi pemerintahan di Kota Parepare yang mampu menerapkan e-governmentyaitu penggunaan website sebagai sarana pemberian layanan kepada masyarakat dan sebagai media pengawasan III.3 Fokus Penelitian Fokus penelitian digunakan sebagai dasar dalam pengumpulan data sehingga tidak terjadi bias terhadap data yang diambil. Untuk menyamarkan pemahaman dan cara pandang terhadap karya ilmiah ini, maka penulis akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan fokus penelitian terhadap penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut : 1. E-Government yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu mekanisme interaksi baru (modern) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan dengan melibatkan penggunaan teknologi informasi (internet) terkhusus kepada website guna meningkatkan sistem pengawasan dan memperbaiki / meningkatkanmutu (kualitas) pelayanan publik. 34
2. Pelayanan publik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan pemberian layanan (melayani) yang dilakukan oleh instansi pemerintahan kepada publik dalam rangka pemenuhan kebutuhan 3. Efektifitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan sumber dengan indikator sumber daya manusia, sarana, dan dana, serta pendekatan proses yakni memelihat sejauh mana efektifitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi 4. Untuk mengukur efektifitas dalam penelitian ini menggunakan indikator pengukuran efektifitas sebagai berikut: a) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai Hal ini dimaksudkan supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai. Adapun variabel yang digunakan peneliti sebagai acuan melakukan penelitian adalah sebagai berikut : Penetapan tujuan berdasarkan visi organisasi Usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan b) Kejelasan strategi pencapaian tujuan Telah diketahui bahwa strategi adalah pola jalan yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi. Adapun variabel yang digunakan peneliti sebagai acuan melakukan penelitian adalah sebagai berikut: 35
Penetapan strategi yang tepat berdasarkan tujuan awal organisasi Penjabaran strategi dalam bentuk program kerja Mengukur sejauh mana strategi mampu membawa organisasi mewujudkan tujuan c) Proses analisis dan perumusan kebijksanaan yang mantap Berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan, artinya kebijakan harus mampu menjembatani tujuantujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan organisasi. Adapun variabel yang digunakan peneliti sebagai acuan melakukan penelitian adalah sebagai berikut: Kebijakan yang berasal dari internal organisasi dan eksternal organisasi Bentuk kebijakan yang ditetapkan atau menjadi acuan Sejaun mana kebijakan mampu menjembatani dalam pencapaian tujuan d) Perencanaan yang matang Pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi di masa depan. Adapun variabel yang digunakan peneliti sebagai acuan melakukan penelitian adalah sebagai berikut : Penyusunan rencana yang sistematis dan terarah Mewujudkan rencana dalam bentuk aksi nyata e) Penyusunan program yang tepat 36
Suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan dalam programprogram pelaksanaan yang tepat. Adapun variabel yang digunakan peneliti sebagai acuan melakukan penelitian adalah sebagai berikut: Menentukan program-program yang tepat dalam rangka pencapaian tujuan Melihat sejauh mana program tersebut mampu menunjang pencapaian tujuan f) Tersedianya sarana dan prasarana kerja Salah satu indikator efektifitas organisasi adalah kemampuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi. Adapun variabel yang digunakan peneliti sebagai acuan melakukan penelitian adalah sebagai berikut : Melihat kuantitas dan kualitas sarana serta prasarana yang tersedia Kendala-kendala yang dihadapi dalam usaha pemenuhan sarana dan prasarana dalam rangka pencapaian tujuan g) Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik Mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektifitas organisasi menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian.adapun variabel yang digunakan peneliti sebagai acuan melakukan penelitian adalah sebagai berikut : Pihak - pihak yang melakukan pengawasan Tindak lanjut atas pengawasan berupa pengendalian. Melihat bentuk pengendalian yang bersifat mendidik. 37
III.4 Informan Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan ini harus banyak pengalaman tentang penelitian, serta dapat memberikan pandangannya tentang nilai-nilai, sikap, proses, dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat. Dalam penelitian ini informan yang peneliti maksudkan adalah pegawai baik pimpinan maupun bawahan yang terlibat dalam penerapan e-government itu sendiri. Adapun informan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kepala Kantor Pengadilan Agama Kota Parepare 2. Wakil Kepala Kantor Pengadilan Agama Kota Parepare 3. Pegawai bidang Teknologi Informasi Kantor Pengadilan Agama Kota Parepare 4. Pegawai Kantor Pengadilan Agama Kota Parepare 5. Masyarakat pengguna layanan III.5 Jenis dan Sumber Data III.5.1 Data Primer Data primer yaitu yang diperoleh secara langsung pada sumber data yaitu pada para pegawai mulai dari pimpinan teratas sampai kepada pegawai pada unit terkecil serta tenaga honorer pada Kantor Pengadilan Agama Kota Parepare yang bersangkutan dengan cara pengamatan atau observasi dan wawancara pada informan untuk mendapatkan jawaban yang berkaitan dengan penerapan e-government. III.5.2 Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendukung penulisan pada penelitian ini melalui dokumen atau catatan yang 38
ada serta tulisan-tulisan karya ilmiah dari berbagai media, literatur-literatur, arsiparsip resmi yang dapat mendukung kelengkapan data primer yang senantiasa berkaitan dengan penerapan e-government. III.6 Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Menurut Miles dan Hubermen, wawancara atau interview adalah kegiatan yang dilakukan pada saat konteks yang dianggap tepat guna dalam mendapatkan data yang mempunyai kedalaman dan dapat dilakukan berkali-kali secara frekuentatif sesuai dengan keperluan peneliti tentang kejelasan masalah penelitian yang difokuskannya. Teknik ini dimaksudkan agar peneliti mampu mengekspresikan data dari informan yang bersifat nilai, makna dan pemahamannya yang tidak mungkin dilakukan melalui teknik survei 2. Observasi Observasi yakni metode ini menitik beratkan pada pengamatan langsung ke lokasi penelitian guna melihat dan mengetahui secara pasti mengenai penerapan e-government pada Kantor Pengadilan Agama Kota Parepare dan undang-undang yang telah tersedia pada lembaga yang terkait dipelajari, dikaji dan disusun/dikategorikan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh data guna memberikan informasi berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan III.7 Teknik Analisis Data Untuk menghasilkan dan memperoleh data yang akurat dan ojektif sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, maka analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dengan cara 39
analisis konteks dan telaah pustaka dan analisis pernyataan dari hasil wawancara dari informan. Dalam melakukan analisis data peneliti mengacu pada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman yang terdiri dari beberapa tahapan, antara lain : 1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data yang diharapkan 2. Reduksi data (data reduction)yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan selama meneliti, tujuan dilakukannya transkrip data (transformasi data) untuk memilih infor masi mana yang dianggap sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan 3. Uji confirmability. Uji comfirmability berarti menguji hasil penelitian. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability-nya. 4. Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan dalam teks ataupun uraian penjelasan 5. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution drawing/verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan 40
ulang pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data diuji validasinya 41