PMK NO 194/PMK.04/2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG IMPOR SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN Direktorat Teknis Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PKSI? Penetapan klasifikasi barang impor sebelum penyerahan pemberitahuan pabean sebagai dasar penghitungan bea masuk. 2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
LATAR BELAKANG PMK PELAYANAN KEPADA PENGGUNA JASA SESUAI DENGAN PRAKTIK KEPABEANAN INTERNASIONAL PELAKSANAAN KETENTUAN PASAL 16 AYAT 6 UU NO 10 TH 95 3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PROSES PKSI 1. TANPA PERMINTAAN DATA TAMBAHAN PERMOHONAN (LAMP. A) + DATA TEKNIS 1 IMPORTIR 2 SK PKSI (LAMP.C) ATAU SURAT PENOLAKAN (LAMP.D), < 30 HARI KERJA (TERHITUNG DARI DATA LENGKAP) DIRJEN u.p DIREKTUR 4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PROSES PKSI 2. DENGAN PERMINTAAN DATA TAMBAHAN IMPORTIR 1 PERMOHONAN PKSI + DATA TEKNIS 2 PERMINTAAN : DATA TAMBAHAN, CONTOH BARANG ATAU INFORMASI LAIN (LAMP.B) 3 DATA TAMBAHAN, CONTOH BARANG ATAU INFORMASI LAIN (<14 HARI KERJA) JIKA > 14 HARI PERMOHONAN DITOLAK DIRJEN u.p DIREKTUR 2b 4 SK PKSI ATAU SURAT PENOLAKAN < 30 HARI KERJA (TERHITUNG DARI DATA LENGKAP) LAB. BC 5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
DATA TEKNIS HASIL UJI LAB. BC ATAU LAB. LAINYA COA DOK. LAINNYA MEREK DAGANG GAMBAR /BROSUR PENGAJUAN PKSI MEREK DAGANG KATALOG PRODUCT SPEC. MSDS ALUR PROSES PROD. MILL CERTIFICATE 6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
KETENTUAN PKSI BERLAKU 3 TAHUN IMPORTIR DPT AJU PENINJAUAN ULANG DICANTUMKAN DI PIB WAJIB DIGUNAKAN OLEH PEJABAT BC Tidak berlaku, dlm hal: PKSI PERUBAHAN PMK KLASIFIKASI IDENTIFIKASI BARANG BERBEDA DIGANTI ATAU DIBATALKAN DIGUNAKAN OLEH SELAIN PEMOHON 7 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PENGAJUAN PENINJAUAN ULANG PKSI SK PKSI 1 IMPORTIR 4 2 PERMOHONAN PENINJAUAN DLM JANGKA WAKTU 30 HARI SEJAK SK PKSI TERBIT + BUKTI BARU DATA PENDUKUNG 3 SK PKSI (LAMP.C) ATAU SURAT PENOLAKAN < 30 HARI KERJA (TERHITUNG DARI DATA LENGKAP) DIRJEN u.p DIREKTUR TDK DPT AJU PENINJAUAN KEMBALI ATAS PKSI YG TELAH DILAKUKAN PENINJAUAN 8 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
TRANSISI PKSI TERBIT SEBELUM PMK 194 DENGAN MASA BERLAKU TANPA MASA BERLAKU BERLAKU SESUAI BERAKHIRNYA MASA BERLAKU TETAP BERLAKU SELAMA SATU TAHUN SETELAH BERLAKUNYA PMK 194 PKSI DALAM PROSES BERLAKU KETENTUAN PMK 194 9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
TRANSISI PERUBAHAN PMK SISTEM KLASIFIKASI PMK NO 06/PMK.010/2017 TGL 26 JANUARI 2017 Tentang Penetapan Klasifikasi Barang Dan Pembebanan Bm Atas Barang Impor MULAI BERLAKU 1 MARET 2017 SEMUA SK PKSI YG TERBIT SEBELUM 1 MARET 2017 MENJADI TIDAK BERLAKU PKSI No XX, tgl 25 feb 2016, menyebut masa berlaku 1 th Hanya s.d. 25 Feb 2017, SK PKSI dinyatakan masih berlaku PKSI No YY, tgl 25 feb 2013, tidak menyebutkan masa berlaku PKSI No ZZ, tgl 25 feb 2017, menyebut masa berlaku 3 th s.d. 20 jan 2018, SK PKSI seharusnya dinyatakan masih berlaku, tetapi karena ada perubahan PMK Sistem Klasifikasi, maka SK PKSI hanya berlaku s.d 28 Feb 2017 Hanya s.d. 28 Feb 2017, SK PKSI dinyatakan masih berlaku 10 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PEMBERLAKUAN PMK PMK NO 194/PMK.04/2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG IMPOR SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN BERLAKU 30 HARI SEJAK DIUNDANGKAN DIUNDANGKAN PD TGL 20 DES 2016 PASAL 10 C AYAT (1) DAN PASAL 17A HURUF B PMK NO 51/PMK.04/2008 TIDAK BERLAKU 11 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PKSI bukan prosedur wajib sehingga tidak semua perusahaan yang mengalami kesulitan dalam penetapan klasifikasi harus mengajukan PKSI. PKSI hanya mengikat terhadap jenis barang dan perusahaan yang tercantum pada PKSI namun dalam hal terdapat perusahaan lain yang mengimpor barang sejenis PKSI dapat dijadikan sebagai referensi dalam penetapan klasifikasi. PKSI adalah Penetapan Direktur Jenderal sehingga wajib digunakan oleh seluruh pejabat DJBC. 12 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Direktorat Teknis Kepabeanan Subdit Klasifikasi Barang Email : klasifikasi.barang@yahoo.com Telepon : 021-29688521, 522 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
FORMULIR PERMOHONAN PKSI (LAMPIRAN A) PETUNJUK PENGISIAN : Angka (1) : Diisi nama Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang Angka (2) : Diisi oleh petugas Bea dan Cukai Angka (3) : Diisi tanggal pengajuan Angka (4) : Diisi nama perusahaan Angka (5) : Diisi alamat perusahaan Angka (6) : Diisi nomor telp, fax dan/atau email perusahaan atau pihak perusahaan yang menangani Permohonan Angka (7) : Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan Angka (8) : Diisi Nomor Identitas Kepabeanan perusahaan Angka (9) : Diisi dengan nama/jenis barang secara detil Angka (10) : Diisi dengan lengkap dan jelas merk, tipe atau model Angka (11) : Diisi nama data pendukung yang dilampirkan pada permohonan Angka (12) : Diisi sesuai dengan pengajuan contoh barang Angka (13) : Diisi Kantor Pabean pelabuhan pemasukan tempat penyerahan pemberitahuan pabean Angka (14) : Diisi dengan lengkap dan jelas seluruh elemen barang yang diajukan permohonan. Tuliskan juga spesifikasi/identitas lainnya, misalnya:part number, isi kemasan, uraian barang atau hal-hal lain yang dapat membantu proses identifikasi barang, misalnya keterangan tentang proses pengolahan atau pembuatan barang Angka (15) : Diisi perkiraan / pendapat pos tarif menurut Pemohon Angka (16) : Diisi apakah barang yang diajukan permohonan sedang diajukan Pemberitahuan Pabean Impornya Angka (17) : Diisi apakah barang yang diajukan permohonan sedang dalam proses keberatan dan atau banding Angka (18) : Diisi nama, tandatangan dan stempel dari Pimpinan Perusahaan Pemohon atau yang namanya tercantum dalam NIK. 14 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PERMINTAAN DATA TAMBAHAN (LAMPIRAN B) PETUNJUK PENGISIAN : Angka (1) : Diisi nama Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang Angka (2) : Diisi nama perusahaan Angka (3) : Diisi alamat perusahaan Angka (4) : Diisi nomor surat dari perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi Angka (5) : Diisi nama jenis barang. Angka (6) : Diisi kekurangan data/ informasi Angka (7) : Diisi tempat diterbitkannya surat permintaan data tambahan, contoh barang, dan/ atau informasi lainnya Angka (8) : Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya surat permintaan data tambahan, contoh barang, dan/ atau informasi lainnya. Angka (9) : Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bi dang id en tifikasi clan klasifikasi barang Angka (10) : Diisi Kasubdit yang diberikan wewenang untuk menandatangani surat permintaan data tambahan, contoh barang, clan/ atau informasi lainnya. Angka (11) : Diisi nama Kasubdit Angka (12) : Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Kasubdit 15 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
SKEP PKSI (LAMPIRAN C) PETUNJUK PENGISIAN : Angka (1) : Diisi nomor surat permohonan penetapan klasifikasi se belum 1mpor. Angka (2) : Diisi tanggal surat permohonan penetapan klasifikasi sebelum 1mpor. Angka (3) : Diisi nama perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Angka (4) : Diisi alamat perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Angka (5) : Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Angka (6) : Diisi nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan. Angka (7) : Diisi nomor dan judul Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pengajuan dan penetapan klasifikasi barang impor sebelum pemberitahuan pabean. Angka (8) : Diisi nama tempat diterbitkannya Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai mengenai penetapan klasifikasi sebelum impor. Angka (9) : Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai mengenai penetapan klasifikasi sebelum impor. Angka (10) : Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. Angka (11) : Diisi nama Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang iden tifikasi dan klasifikasi barang. Angka (12) : Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. Angka (13) : Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang penanganan keberatan dan banding. Angka (14) : Diisi nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai/Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai yang membawahi pelabuhan/bandar udara tempat pemasukan barang impor. Angka (15) : Diisi nama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang membawahi pelabuhan/bandar udara tempat pemasukan barang impor. 16 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
SURAT PENOLAKAN (LAMPIRAN D) PETUNJUK PENGISIAN : Angka (1) Angka (2) Angka (3) Angka (4) Angka (5) Angka (6) Angka (7) Angka (8) Angka (9) Angka (10) Angka (11) Angka (12) Angka (13) Angka (14) : Diisi Direktorat yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. : Diisi nama perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan. : Diisi alamat perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi nomor surat permohonan perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi tanggal surat permohonan perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi hal surat permohonan perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi nama jenis barang. : Diisi kesimpulan hasil penelitian permohonan perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi tempat diterbitkannya surat pemberitahuan penolakan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya surat pemberitahuan penolakan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi Kasubdit yang diberikan wewenang untuk menandatangani surat pemberitahuan penolakan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. : Diisi nama Kasubdit. : Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Kasubdit. 17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai