PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) SEPTEMBER 2015, PROVINSI RIAU DEFLASI 0,38 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 2016, PROVINSI RIAU DEFLASI 1,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JULI 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,48 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,24 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JUNI 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,70 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) NOVEMBER 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,73 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JUNI 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,43 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,45 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,13 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2016, PROVINSI RIAU INFLASI SEBESAR 0,63 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JUNI 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MEI 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,16 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2015, PROVINSI RIAU DEFLASI 0,15 PERSEN

KOTA BANDAR LAMPUNG, OKTOBER 2017 INFLASI 0,11

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2017 INFLASI SEBESAR 0,23 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Denpasar September 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2016 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MARET 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,27 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI LAMPUNG MARET 2017 DEFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,10 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2016 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,59 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) DESEMBER 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,23 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 DEFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM DESEMBER 2016 INFLASI 0,26 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN APRIL 2017 DEFLASI 0,42 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2017 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,39 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MEI 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,20 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN DESEMBER 2014 INFLASI 4,53 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG JUNI 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,53 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2017 INFLASI SEBESAR 0,53 PERSEN

BPS PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JULI 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 1,06 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG APRIL 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,21 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM JUNI 2016 INFLASI 1,46 PERSEN

BPS PROVINSI LAMPUNG OKTOBER 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,13 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2014, PROVINSI RIAU INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA JAYAPURA INFLASI 0,22 PERSEN DAN MERAUKE DEFLASI -0,88 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PADANG DAN KOTA BUKITTINGGI

BPS PROVINSI LAMPUNG JUNI 2015 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,72 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 INFLASI SEBESAR 0,72 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, JUNI 2017

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Timur

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,10 persen.

BPS PROVINSI LAMPUNG MEI 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,88 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2017 INFLASI SEBESAR 0,88 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN OKTOBER 2015 INFLASI 1,01 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) SEPTEMBER 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,81 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN JULI 2016 INFLASI SEBESAR 0,53 PERSEN JULI 2016 INFLASI SEBESAR 0,53 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Transkripsi:

No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) SEPTEMBER 2015, PROVINSI RIAU DEFLASI 0,38 PERSEN Bulan September 2015, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 121,56. Tingkat Inflasi Tahun Kalender (Januari-September 2015) sebesar 1,38 persen, sedangkan Inflasi Tahun ke Tahun/Year on Year (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 5,70 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, ketiganya mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru sebesar 0,40 persen, diikuti oleh Tembilahan 0,38 persen, dan Dumai sebesar 0,23 persen. Deflasi Riau bulan Sepetember 2015 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 2,59 persen. Sedangkan enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks harga, yaitu kelompok sandang sebesar 0,63 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,48 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,41 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,15 persen. Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain: cabai merah, daging ayam ras, angkutan udara, bawang merah, ayam hidup, minyak goreng, kangkung, bayam, kentang, ketimun, bensin, cabai hijau, daging sapi, pepaya, ikan asin belah, ikan teri, petai, semangka, dan lain sebagainya. Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 17 kota mengalami deflasi. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen, diikuti oleh Jambi sebesar 1,26 persen, dan Padang Sidempuan sebesar 0,82 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,02 persen. Inflasi terjadi di 6 kota lainnya dengan inflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen. Dari 10 ibukota di Provinsi Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Jambi, Medan, dan Padang. Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 36 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen, diikuti oleh Ternate sebesar 1,58 persen, dan Tual sebesar 1,41 persen, serta deflasi terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,01 persen. Inflasi terjadi di 46 dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1,33 persen, diikuti Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dan Tanjung sebesar 0,94 persen. I. PENDAHULUAN Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015 1

perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu. Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. II. INFLASI DI PROVINSI RIAU Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada September 2015 di Riau terjadi deflasi sebesar 0,38 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,02 pada Agustus 2015 menjadi 121,56 pada September 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,38 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 5,70 persen. Deflasi Riau pada bulan September 2015 sebesar 0,38 persen terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen pada kelompok pengeluaran bahan makanan yaitu sebesar 2,59 persen dengan andil deflasi sebesar 0,60 persen. Komoditas utama yang mengalami deflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, ayam hidup, minyak goreng, kangkung, bayam, kentang, ketimun, cabai hijau, daging sapi, pepaya, ikan asin belah, ikan teri, petai, dan lain sebagainya. Sedangkan enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,63 persen dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,48 persen dengan andil 0,10 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,41 persen dengan andil 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen dengan andil 0,01 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,15 persen dengan andil masing-masing sebesar 0,03 persen. Tabel 1. IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Provinsi Riau Bulan September 2015, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi September 2015 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran [1] Tingkat Tingkat Tingkat IHK IHK IHK IHK Inflasi/ Inflasi/ Inflasi/ Andil September Desember Agustus September Deflasi Deflasi Deflasi Inflasi/ 2014 2014 2015 2015 September 2015 1) Kalender 2015 2) Tahun ke Tahun 2015 3) (%) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [4] [5] [6] [7] [8] Deflasi U m u m 115,01 119,90 122,02 121,56-0,38 1,38 5,70-0,38 1 Bahan Makanan 119,72 124,88 128,58 125,26-2,59 0,31 4,63-0,60 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 118,33 122,39 127,50 128,11 0,48 4,68 8,27 0,10 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 112,17 115,88 118,96 119,14 0,15 2,81 6,21 0,03 4 Sandang 106,18 106,82 108,40 109,08 0,63 2,12 2,73 0.04 5 Kesehatan 109,37 110,14 112,48 112,72 0,21 2,35 3,06 0,01 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 113,50 113,55 115,93 116,41 0,41 2,51 2,56 0,03 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 114,08 126,21 121,99 122,17 0,15-3,20 7,10 0,03 1) Kolom (5) Persentase perubahan IHK September 2015 terhadap IHK Agustus 2015 3) Kolom (7) Persentase perubahan IHK September 2015 2) Kolom (6) Persentase perubahan IHK September 2015 terhadap IHK Desember 2014 terhadap IHK September 2014 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015

III. INFLASI PROVINSI RIAU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan September 2015, kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 2,59 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 128,58 pada Agustus 2015 menjadi 125,26 pada September 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 0,31 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,63 persen. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, enam subkelompok mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 10,38 persen, diikuti oleh subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 7,77 persen, subkelompok sayur-sayuran sebesar 2,33 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 1,90 persen, subkelompok ikan diawetkan sebesar 1,75 persen, dan subkelompok buah-buahan sebesar 0,71 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,65 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,42 persen, subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,20 persen, subkelompok ikan segar sebesar 0,15 persen, dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,05 persen. Pada September 2015 dari total deflasi Riau sebesar 0,38 persen, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi sebesar 0,60 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,24 persen, daging ayam ras sebesar 0,18 persen, bawang merah sebesar 0,05 persen, ayam hidup sebesar 0,04 persen, minyak goreng, kangkung masing-masing dengan andil sebesar 0,03 persen, bayam, kentang, ketimun, cabai hijau, daging sapi, pepaya, ikan asin belah, ikan teri, petai dan semangka masingmasing sebesar 0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,48 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 127,50 pada Agustus 2015 menjadi 128,11 pada September 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 4,68 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 8,27 persen. Dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,75 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,51 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Pada September 2015 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,10 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: nasi dengan lauk, rokok putih, dan mie dengan andil masing-masing sebesar 0,02 persen, rokok kretek, gulai, dan rendang menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 118,96 pada Agustus 2015 menjadi 119,14 pada September 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,81 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 6,21 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015 3

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga kelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi adalah subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,48 persen, diikuti oleh subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,16 persen, dan subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,14 persen. Sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Pada September 2015, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain: seng, upah pembantu rumah tangga, dan besi beton masing-masing sebesar 0,01 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen, 4. Sandang Kelompok Sandang pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,63 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 108,40 pada Agustus 2015 menjadi 109,08 pada September 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,12 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,73 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,17 persen, diikuti oleh subkelompok sandang wanita sebesar 0,46 persen, dan subkelompok sandang anak-anak serta subkelompok sandang laki-laki masing-masing sebesar 0,11 persen. Pada September 2015, kelompok sandang menyumbang andil inflasi sebesar 0,04 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan dengan andil sebesar 0,03 persen, dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,01 persen, seperti celana panjang jeans wanita, pembalut wanita, kemeja pendek katun pria, pampers, dan sebagainya. 5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 112,48 pada Agustus 2015 menjadi 112,72 pada September 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,35 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,06 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,74 persen, diikuti oleh subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,51 persen, subkelompok obat-obatan sebesar 0,12 persen, dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,02 persen. Pada September 2015 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah biaya dokter umum dengan andil sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas seperti parfum, obat dengan resep, tarif gunting rambut pria, dan sebagainya dengan andil masing-masing kurang dari 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,41 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 115,93 pada Agustus 2015 menjadi 116,41 pada September 2015. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015

Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,51 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,56 persen. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, empat subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok kursus-kursus / pelatihan sebesar 1,90 persen, diikuti oleh subkelompok pendidikan sebesar 0,51 persen, subkelompok rekreasi sebesar 0,05 persen, dan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,01 persen. Sedangkan subkelompok olahraga relatif stabil. Pada September 2015, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah biaya sekolah dasar dengan andil sebesar 0,02 persen, biaya bimbingan belajar dengan andil sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 121,99 pada Agustus 2015 menjadi 122,17 pada September 2015. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 3,20 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 7,10 persen. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,25 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,68 persen. Subkelompok transpor mengalami deflasi sebesar 0,32 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan relatif stabil. Pada September 2015 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen, dengan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah telepon seluler dengan andil sebesar 0,05 persen, mobil dengan andil sebesar 0,02 persen, perbaikan ringan kendaraan, angkutan laut, dan beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015 5

IV. INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan September 2014-September 2015 3,00 2,00 INFLASI 1,00 0,00-1,00 Riau Pekanbaru Dumai Tembilahan -2,00 Pada bulan September 2015, ketiga IHK di Provinsi Riau mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru sebesar 0,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,04, diikuti oleh Tembilahan sebesar 0,38 persen, dengan IHK 125,77, dan Dumai sebesar 0,23 persen dengan IHK 122,16. Di Kota Pekanbaru pada September 2015, andil deflasi disumbang hanya oleh kelompok pengeluaran bahan makanan dengan andil sebesar 0,62 persen. Lima kelompok menyumbang inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen, kelompok sandang dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga dengan andil masing-masing sebesar 0,03 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sedang kelompok kesehatan relatif stabil. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Pekanbaru antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,26 persen, daging ayam ras sebesar 0,18 persen, angkutan udara sebesar 0,06 persen, ayam hidup sebesar 0,05 persen, bawang merah sebesar 0,04 persen, kangkung dan minyak goreng masing-masing sebesar Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai menurut Kelompok Pengeluaran, September 2015 0,08 0,10 0,08 0,06-0,01 0,08 0,00 0,05-0,10-0,20-0,30-0,40-0,50-0,23 0,20 0,10 0,00-0,10-0,20-0,30-0,40-0,50-0,60-0,70 Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru menurut Kelompok Pengeluaran, September 2015 0,03 persen, dan lain sebagainya Di Kota Dumai, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi cukup tinggi pada September 2015 yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,56 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen. Lima kelompok lainnya menyumbang inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, 6-0,60Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015-0,560 Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7-0,40-0,62 0,11 0,04 0,03 0,00 0,01 0,03 Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7

kelompok sandang, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,08 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga dengan andil sebesar 0,05 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Dumai antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,16 persen, rempela hati ayam sebesar 0,13 persen, daging ayam ras sebesar 0,11 persen, bawang merah sebesar 0,07 persen, udang basah 0,06 persen, daging sapi 0,05 persen, bahan bakar rumah tangga 0,03 persen, dan lain sebagainya. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi tertinggi pada September 2015 di Tembilahan hanya kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,55 persen. Empat kelompok menyumbang inflasi yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen, kelompok sandang sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya relatif stabil. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Tembilahan adalah daging ayam ras dengan andil sebesar 0,34 persen, cabai merah sebesar 0,16 persen, bawang merah sebesar 0,08 persen, minyak goreng sebesar 0,03 persen, jeruk sebesar 0,02 persen, ketimun dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,01 persen, dan lain sebagainya. 0,10 0,00-0,10-0,20-0,30-0,40-0,50-0,60 Gbr. 4. Andil Inflasi Kota Tembilahan menurut Kelompok Pengeluaran, September 2015-0,38-0,55 0,01 0,02 0,06 0,00 0,00 0,09 Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015 7

V. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012=100. Pada bulan September 2015, 17 kota mengalami deflasi. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen, diikuti oleh Jambi sebesar 1,26 persen, dan Padang Sidempuan sebesar 0,82 persen, serta deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,02 persen. Inflasi terjadi di 6 kota lainnya dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen. Dari 10 ibukota di Provinsi Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Jambi, Medan dan Padang. Berdasarkan urutan deflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Pekanbaru berada pada urutan ke-7, Tembilahan urutan ke-8, dan Dumai urutan ke-12. Dari 82 kota IHK di Indonesia, 36 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen, diikuti oleh Ternate sebesar 1,58 persen, dan Tual sebesar 1,41 persen, serta deflasi terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,01 persen. Sedangkan 46 kota lainnya terjadi inflasi dengan inflasi tertinggi di Merauke sebesar 1,33 persen, Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen, dan Tanjung sebesar 0,94 persen. Berdasarkan urutan deflasi dari 82 kota di Indonesia, Pekanbaru berada pada urutan ke-10, Tembilahan urutan yang ke-11, dan Dumai urutan ke-20. Tabel 2. Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan September 2015 Kota IHK September 2015 Inflasi September 2015 [1] [2] [3] SIBOLGA 120,15-1,85 JAMBI 119,94-1,26 PADANGSIDEMPUAN 118,05-0,82 BUKITTINGGI 118,87-0,73 MEDAN 122,77-0,70 PADANG 124,83-0,49 PEKANBARU 121,04-0,40 TEMBILAHAN 125,77-0,38 PALEMBANG 118,16-0,38 BANDA ACEH 115,29-0,36 PEMATANG SIANTAR 123,00-0,28 DUMAI 122,16-0,23 BENGKULU 128,13-0,22 BUNGO 119,20-0,21 LUBUKLINGGAU 119,23-0,16 BATAM 121,52-0,12 MEULABOH 120,27-0,02 BANDAR LAMPUNG 122,22 0,02 METRO 129,45 0,15 LHOKSEUMAWE 115,96 0,22 TANJUNG PINANG 122,24 0,68 PANGKAL PINANG 123,38 0,84 TANJUNG PANDAN 129,71 1,20 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015

Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, September 2015 (Tahun 2012 = 100,00) Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK September 2015 Agust 2015 (Inflasi Bulanan) Des 2014 (Inflasi Tahun Kalender) Sept 2014 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 121,56-0,38 1,38 5,70 1. BAHAN MAKANAN 125,26-2,59 0,31 4,63 a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 110,90 0,65-8,04-0,28 b. Daging dan Hasil-hasilnya 137,06-7,77 10,94-1,00 c. Ikan Segar 119,99 0,15 0,04-2,07 d. Ikan Diawetkan 115,80-1,75 3,32 3,61 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124,48 0,20 4,27 4,14 f. Sayur-sayuran 150,47-2,33 11,01 12,51 g. Kacang-kacangan 128,30 0,42 6,23 8,92 h. Buah-buahan 132,68-0,71 2,78 7,06 i. Bumbu-bumbuan 137,43-10,38-11,20 29,29 j. Lemak dan Minyak 106,36-1,90-2,91-1,63 k. Bahan Makanan Lainnya 127,72 0,05 2,11 4,90 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 128,11 0,48 4,68 8,27 a. Makanan Jadi 127,23 0,51 3,81 8,36 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 121,62-0,01 4,83 6,61 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 134,93 0,75 6,49 9,00 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119,14 0,15 2,81 6,21 a. Biaya Tempat Tinggal 113,67 0,16 1,92 2,95 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 138,39-0,02 2,28 13,35 c. Perlengkapan Rumah Tangga 113,13 0,14 3,89 6,13 d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 115,17 0,48 8,16 8,56 4. SANDANG 109,08 0,63 2,12 2,73 a. Sandang Laki-laki 113,65 0,11 2,77 4,07 b. Sandang Wanita 108,84 0,46 1,34 1,81 c. Sandang Anak-anak 109,10 0,11 1,08 1,66 d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 103,67 2,17 3,31 3,38 5. KESEHATAN 112,72 0,21 2,35 3,06 a. Jasa Kesehatan 111,69 0,51 2,47 2,77 b. Obat-obatan 112,65 0,12 1,02 1,57 c. Jasa Perawatan Jasmani 112,79 0,74 6,48 6,48 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 114,76 0,02 2,22 3,59 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 116,41 0,41 2,51 2,56 a. Jasa Pendidikan 119,92 0,51 2,64 2,71 b. Kursus-kursus/Pelatihan 123,04 1,90 10,60 10,68 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 105,17 0,01 1,92 1,60 d. Rekreasi 114,43 0,05 0,71 0,95 e. Olahraga 105,72 0,00 1,93 1,99 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 122,17 0,15-3,20 7,10 a. Transpor 135,29-0,32-5,40 10,09 b. Komunikasi & Pengiriman 102,16 1,25 0,55 0,74 c. Sarana dan Penunjang Transpor 109,06 0,68 1,70 4,18 d. Jasa Keuangan 114,01 0,00 0,00 11,88 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015 9

Tabel 4. Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, September 2015 (Tahun 2012 = 100,00) Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK Sept 2015 Agust 2015 (Inflasi Bulanan) Des 2014 (Inflasi Tahun Kalender) Sept 2014 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 121,04-0,40 1,24 5,70 1. BAHAN MAKANAN 124,45-2,73 0,89 5,46 a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 107,79 0,84-10,09-2,19 b. Daging dan Hasil-hasilnya 140,47-7,26 11,63-0,06 c. Ikan Segar 113,57 0,18-1,95-3,50 d. Ikan Diawetkan 116,03-2,03 4,05 3,81 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 122,73 0,37 4,37 4,26 f. Sayur-sayuran 152,53-2,91 11,44 13,92 g. Kacang-kacangan 132,43 0,34 6,57 10,93 h. Buah-buahan 132,90-0,88 4,43 8,11 i. Bumbu-bumbuan 142,20-10,85-3,59 42,51 j. Lemak dan Minyak 105,41-1,99-3,04-1,65 k. Bahan Makanan Lainnya 129,48 0,00 1,87 4,84 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 128,13 0,54 4,09 7,84 a. Makanan Jadi 128,01 0,60 3,90 9,06 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 118,05-0,06 2,15 3,63 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 135,96 0,80 5,86 7,85 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 118,56 0,19 2,55 5,95 a. Biaya Tempat Tinggal 112,64 0,20 1,29 2,18 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 139,81 0,06 2,21 13,97 c. Perlengkapan Rumah Tangga 111,48 0,06 3,61 5,83 d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 115,82 0,54 9,22 9,54 4. SANDANG 106,48 0,49 1,78 2,26 a. Sandang Laki-laki 109,51 0,00 2,23 3,11 b. Sandang Wanita 105,44 0,18 1,13 1,10 c. Sandang Anak-anak 107,78-0,01 0,98 1,61 d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 102,16 2,27 2,98 3,40 5. KESEHATAN 112,57-0,01 2,19 2,82 a. Jasa Kesehatan 110,88 0,00 2,17 2,55 b. Obat-obatan 112,61-0,04 0,70 0,77 c. Jasa Perawatan Jasmani 112,35 0,00 6,79 6,79 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 115,36-0,01 2,16 3,60 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 116,18 0,38 1,53 1,51 a. Jasa Pendidikan 118,71 0,33 0,93 0,93 b. Kursus-kursus/Pelatihan 123,49 2,44 13,93 14,05 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103,33 0,03 1,16 0,82 d. Rekreasi 115,08 0,04-0,23-0,11 e. Olahraga 106,19 0,00 1,71 1,71 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 122,67 0,03-3,23 7,33 a. Transpor 136,11-0,50-5,64 10,22 b. Komunikasi & Pengiriman 103,41 1,51 1,25 1,61 c. Sarana dan Penunjang Transpor 107,37 0,04 1,12 3,95 d. Jasa Keuangan 113,37 0,00 0,00 11,32 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015

Tabel 5. Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, September 2105 (Tahun 2012 = 100,00) Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK September 2015 Agust 2015 (Inflasi Bulanan) Des 2014 (Inflasi Tahun Kalender) Sept 2014 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 122,16-0,23 2,14 6,21 1. BAHAN MAKANAN 123,22-2,19-2,39 0,74 a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 123,47 0,04-1,66 3,28 b. Daging dan Hasil-hasilnya 129,38-7,32 9,14-0,87 c. Ikan Segar 114,14-0,24 3,67-0,13 d. Ikan Diawetkan 119,80-1,07 1,16 4,40 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 128,32-0,30 2,57 3,22 f. Sayur-sayuran 137,43-0,65 11,42 8,93 g. Kacang-kacangan 113,91 0,86 6,48 0,90 h. Buah-buahan 142,44 0,20-1,90 3,93 i. Bumbu-bumbuan 118,86-8,72-35,11-11,91 j. Lemak dan Minyak 104,14-1,57-1,73-0,93 k. Bahan Makanan Lainnya 110,94 0,36 3,31 5,27 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 130,36 0,39 9,28 12,95 a. Makanan Jadi 125,64 0,28 4,81 8,30 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 137,40 0,12 19,73 23,95 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 135,28 0,83 11,56 15,27 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 118,94-0,06 3,63 7,62 a. Biaya Tempat Tinggal 112,39 0,08 4,49 6,58 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 134,80-0,53 1,84 11,10 c. Perlengkapan Rumah Tangga 121,31 0,49 5,72 9,08 d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 113,09 0,02 2,60 2,86 4. SANDANG 119,80 1,23 3,98 5,31 a. Sandang Laki-laki 129,57 0,64 6,02 8,93 b. Sandang Wanita 123,44 2,02 3,59 5,42 c. Sandang Anak-anak 116,94 0,78 1,73 2,37 d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 107,24 1,68 4,30 3,72 5. KESEHATAN 115,66 1,52 3,14 4,54 a. Jasa Kesehatan 116,71 3,50 4,40 4,40 b. Obat-obatan 116,17 1,08 3,16 6,72 c. Jasa Perawatan Jasmani 120,59 5,04 8,04 8,04 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 114,13 0,16 1,71 3,15 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 118,28 0,82 7,16 7,47 a. Jasa Pendidikan 130,92 1,63 10,98 11,47 b. Kursus-kursus/Pelatihan 116,02 0,00 0,00 0,00 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 110,23 0,00 5,53 5,05 d. Rekreasi 105,87 0,11 3,20 3,78 e. Olahraga 105,21 0,00 3,55 3,55 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 119,37 0,46-3,23 5,57 a. Transpor 130,98-0,05-4,82 8,19 b. Komunikasi & Pengiriman 96,10 0,16-2,69-1,69 c. Sarana dan Penunjang Transpor 121,46 4,19 5,28 7,20 d. Jasa Keuangan 112,26 0,00 0,00 11,36 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015 11

Tabel 6. Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, September 2105 (Tahun 2012 = 100,00) Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK September 2015 Agust 2015 (Inflasi Bulanan) Des 2014 (Inflasi Tahun Kalender) Sept 2014 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 125,77-0,38 1,38 4,71 1. BAHAN MAKANAN 137,52-1,93-0,40 3,81 a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 119,06 0,03 0,58 12,58 b. Daging dan Hasil-hasilnya 116,45-14,54 6,45-11,60 c. Ikan Segar 197,73 0,45 9,01 4,93 d. Ikan Diawetkan 105,81 0,00-0,08-0,24 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 135,26-0,49 6,46 4,68 f. Sayur-sayuran 154,05 0,87 6,11 5,03 g. Kacang-kacangan 112,98 0,49 1,80 2,05 h. Buah-buahan 111,80-0,81-4,66 2,37 i. Bumbu-bumbuan 123,53-7,72-29,75 3,71 j. Lemak dan Minyak 120,41-1,68-3,67-2,60 k. Bahan Makanan Lainnya 141,51 0,00 2,65 4,87 2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 123,63 0,03 2,17 3,93 a. Makanan Jadi 122,25 0,00 0,96 1,46 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 128,42 0,16 4,46 5,25 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 123,55 0,00 3,60 9,87 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 125,53 0,07 3,89 6,27 a. a. Biaya Tempat Tinggal 126,78 0,00 3,47 4,24 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 130,57-0,01 3,98 11,09 c. Perlengkapan Rumah Tangga 114,64 0,22 3,13 3,41 d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 112,36 0,74 8,17 9,75 4. SANDANG 115,52 0,73 1,76 2,24 a. Sandang Laki-laki 126,19 0,00 1,41 3,68 b. Sandang Wanita 116,23 0,00-1,16 1,39 c. Sandang Anak-anak 107,77 0,00 0,71 0,71 d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 112,51 2,13 4,62 2,59 5. KESEHATAN 108,71 0,00 2,48 2,72 a. Jasa Kesehatan 110,46 0,00 1,78 1,78 b. Obat-obatan 106,30 0,00 0,14 0,21 c. Jasa Perawatan Jasmani 102,46 0,00 0,00 0,00 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 109,69 0,00 3,89 4,33 6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 115,17-0,02 4,21 4,43 a. Jasa Pendidikan 111,49 0,00 4,60 4,60 b. Kursus-kursus/Pelatihan 131,73 0,00 0,00 0,00 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 114,51-0,11 2,69 2,81 d. Rekreasi 124,00 0,00 6,20 7,16 e. Olahraga 101,76 0,00 1,15 1,98 7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 122,37 0,84-2,82 7,55 a. Transpor 134,99 1,11-3,98 12,33 b. Komunikasi & Pengiriman 100,75 0,44-0,82-3,68 c. Sarana dan Penunjang Transpor 102,92 0,00 0,26 0,26 d. Jasa Keuangan 123,94 0,00 0,00 18,43 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015

No. Tabel 7. Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, September 2015 (Tahun 2012 = 100,00) Kota IHK September 2015 Agust 2015 No. Kota IHK September 2015 Agust 2015 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH 120,27-0,02 42 KEDIRI 119,96 0,26 2 BANDA ACEH 115,29-0,36 43 MALANG 121,79 0,21 3 LHOKSEUMAWE 115,96 0,22 44 PROBOLINGGO 120,64 0,23 4 SIBOLGA 120,15-1,85 45 MADIUN 118,97 0,15 5 PEMATANG SIANTAR 123,00-0,28 46 SURABAYA 121,14 0,26 6 MEDAN 122,77-0,70 47 TANGERANG 128,50-0,16 7 PADANGSIDEMPUAN 118,05-0,82 48 CILEGON 124,60 0,30 8 PADANG 124,83-0,49 49 SERANG 126,76-0,02 9 BUKITTINGGI 118,87-0,73 50 SINGARAJA 128,19 0,27 10 TEMBILAHAN 125,77-0,38 51 DENPASAR 118,65-0,22 11 PEKANBARU 121,04-0,40 52 MATARAM 119,95 0,55 12 DUMAI 122,16-0,23 53 BIMA 122,20 0,02 13 BUNGO 119,20-0,21 54 MAUMERE 115,77 0,20 14 JAMBI 119,94-1,26 55 KUPANG 121,54 0,27 15 PALEMBANG 118,16-0,38 56 PONTIANAK 128,79 0,16 16 LUBUKLINGGAU 119,23-0,16 57 SINGKAWANG 121,37 0,41 17 BENGKULU 128,13-0,22 58 SAMPIT 121,27 0,04 18 BANDAR LAMPUNG 122,22 0,02 59 PALANGKA RAYA 118,32-0,34 19 METRO 129,45 0,15 60 TANJUNG 121,93 0,94 20 TANJUNG PANDAN 129,71 1,20 61 BANJARMASIN 119,59 0,53 21 PANGKAL PINANG 123,38 0,84 62 BALIKPAPAN 125,00-0,13 22 BATAM 121,52-0,12 63 SAMARINDA 123,14-0,06 23 TANJUNG PINANG 122,24 0,68 64 TARAKAN 129,21-0,29 24 DKI JAKARTA 122,38 0,01 65 MANADO 121,26 0,62 25 BOGOR 121,30 0,04 66 PALU 121,29 0,12 26 SUKABUMI 120,94-0,21 67 BULUKUMBA 127,95 0,57 27 BANDUNG 120,61-0,01 68 WATAMPONE 117,70 0,56 28 CIREBON 118,30-0,27 69 MAKASSAR 121,42 0,57 29 BEKASI 119,37-0,38 70 PARE-PARE 118,67 0,17 30 DEPOK 120,15-0,27 71 PALOPO 119,35 0,47 31 TASIKMALAYA 119,13-0,08 72 KENDARI 118,00 0,61 32 CILACAP 123,42 0,06 73 BAU-BAU 124,87 0,08 33 PURWOKERTO 119,00-0,02 74 GORONTALO 117,72 0,17 34 KUDUS 126,93 0,28 75 MAMUJU 119,84 0,22 35 SURAKARTA 117,97-0,45 76 AMBON 120,41 0,38 36 SEMARANG 120,46-0,18 77 TUAL 133,64-1,41 37 TEGAL 117,53-0,14 78 TERNATE 124,73-1,58 38 YOGYAKARTA 119,14 0,04 79 MANOKWARI 113,65 0,38 39 JEMBER 119,52 0,29 80 SORONG 123,30 0,21 40 BANYUWANGI 119,45 0,21 81 MERAUKE 123,20 1,33 41 SUMENEP 118,91 0,13 82 JAYAPURA 121,71 0,35 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 49/10/14/Th. XVI, 1 Oktober 2015 13