Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 99 Tahun 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan Mengubah Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR : 332/KPTS/M/2002 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 910/Kep.711-Org/2015 TENTANG STANDAR BIAYA BELANJA DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2016

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2010

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

CANN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR :_3 TAHUN 2010 TAHUN TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 7 TAHUN 2013, LD KOTA PARIAMAN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG BANGUNAN GEDUNG.

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2011

Gubernur Jawa Barat. Jalan Diponegoro No. 22 Telepon : (022) , , Fax BANDUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR :_3 TAHUN 2010 TAHUN TENTANG PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 82 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN JAWA BARAT CENTER DI BATAM GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR 72 Tahun 2010 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA BARAT BAGIAN SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 040 TAHUN 2017

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

KATA PENGANTAR. Muara Enim, Juli 2016 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN MUARA ENIM. Dr. Ir. H. ABDUL NADJIB, MM NIP

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 48 TAHUN 2012

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 66 TAHUN 2011

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. D. 6 Nopember 2008

Jalan Diponegoro No. 22 Telepon (022) Faks (022) BANDUNG-40115

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PRT/M/2015 TENTANG

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG

ZâuxÜÇâÜ ]tãt UtÜtà PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 24 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH GUBERNUR JAWA BARAT,

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 17/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 24 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 109 TAHUN 2000 (109/2000) TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 02/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN RUANG DI DALAM BUMI

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2004 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

6. Undang-Undang

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat TENTANG PEMBEBASAN POKOK DAN SANKSI ADMINISTRATIF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 29 TAHUN 2001 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 70 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PADANG GOLF ARCAMANIK GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 18 /PERMEN/M/2007

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Transkripsi:

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 99 Tahun 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DAERAH GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa penetapan kebijakan dan strategi pembangunan serta pengelolaan bangunan gedung Daerah merupakan urusan Pemerintah Provinsi, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; b. bahwa dalam rangka pembangunan gedung Daerah yang fungsional, efektif dan efisien, perlu ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Pedoman Pelaksanaan Jasa Konstruksi Pembangunan Bangunan Gedung Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) 4232448 4233347 4230963 Faks. (022) 4203450 Bandung - 40115

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 10. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan; 11. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan; 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/ M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung; 13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT /M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standardisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 2

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/ M/2007 tentang Pedoman Teknis Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi; 17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan; 18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2006 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 7); 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Cacat (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 7 Seri E); 21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 5 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 42); 22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); MEMUTUSKAN : 3 Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Jawa Barat. 2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat. 3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. 4. Dinas adalah Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. 6. Pembangunan adalah kegiatan mendirikan bangunan gedung yang diselenggarakan melalui tahap perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi dan pengawasan konstruksi/manajemen konstruksi, baik merupakan pembangunan baru, perbaikan sebagian atau seluruhnya, maupun perluasan bangunan gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan bangunan gedung yang belum selesai, dan/atau perawatan berupa rehabilitasi, renovasi dan restorasi. 7. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

8. Bangunan Gedung Daerah adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik Pemerintah Daerah meliputi gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, gudang dan rumah dinas, yang diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan/atau sumber lainnya yang sah. 9. Pengadaan adalah kegiatan pengadaan bangunan gedung, baik melalui proses pembangunan, pembelian, hibah, tukarmenukar, maupun kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna. 4 BAB II ASAS Pasal 2 Pelaksanaan pembangunan bangunan gedung Daerah berdasarkan pada asas : a. Kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan serta keserasian/ keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya; b. hemat, tidak berlebihan, efektif dan efisien, serta sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan teknis yang disyaratkan; c. terarah dan terkendali sesuai rencana, program, serta fungsi setiap instansi pemilik/pengguna bangunan gedung; d. semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan/potensi nasional dan lokal. BAB III MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Bagian Kesatu Maksud dan Tujuan Pasal 3 (1) Pedoman pelaksanaan jasa konstruksi pembangunan bangunan gedung Daerah dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan bagi para penyelenggara pembangunan bangunan gedung Daerah dalam melaksanakan pembangunan bangunan gedung Daerah. (2) Pedoman pelaksanaan jasa konstruksi pembangunan bangunan gedung Daerah bertujuan untuk : a. Terwujudnya bangunan gedung Daerah yang sesuai dengan fungsinya; b. Terpenuhinya persyaratan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan dan efisiensi penggunaan sumberdaya dalam pembangunan gedung; c. Terpenuhinya keserasian, keselarasan, efektivitas dan efisiensi dalam pembangunan gedung dengan lingkungan.

5 BAB IV PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DAERAH Pasal 4 (1) Pembangunan bangunan gedung Daerah, harus berpedoman pada ketentuan mengenai : a. Persyaratan bangunan gedung Daerah, terdiri dari : 1. Klasifikasi bangunan gedung Daerah berdasarkan tingkat kompleksitas yang meliputi bangunan sederhana, bangunan tidak sederhana dan bangunan khusus; 2. Tipe bangunan rumah dinas, yang didasarkan pada tingkat jabatan penghuninya dan golongan kepangkatan; 3. Standar luas bangunan gedung Daerah, yang meliputi gedung kantor, rumah dinas dan bangunan gedung Daerah lainnya; 4. Persyaratan administratif, yang meliputi pemenuhan persyaratan dokumen pembiayaan, status hak atas tanah, status kepemilikan, perizinan, dokumen perencanaan, dokumen pembangunan dan dokumen pendaftaran; 5. Persyaratan teknis, meliputi persyaratan tata bangunan dan lingkungan, persyaratan bahan bangunan, persyaratan struktur bangunan, persyaratan utilitas bangunan dan persyaratan sarana penyelamatan. b. Tahapan pembangunan bangunan gedung Daerah, terdiri dari: 1. Tahap persiapan, yang meliputi penyusunan program dan pembiayaan serta persiapan kegiatan; 2. Tahap perencanaan teknis konstruksi, yang merupakan tahap penyusunan rencana teknis (disain) bangunan gedung Daerah, termasuk yang penyusunannya dilakukan dengan menggunakan disain berulang atau dengan disain prototipe; 3. Tahap pelaksanaan konstruksi, yang merupakan tahap pelaksanaan mendirikan bangunan gedung, baik merupakan pembangunan baru, perbaikan sebagian atau seluruhnya, maupun perluasan yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan yang belum selesai, dan/atau perawatan yang dilakukan dengan menggunakan penyedia jasa pelaksana konstruksi. c. Pembiayaan pembangunan bangunan gedung Daerah, terdiri dari: 1. Standar harga satuan tertinggi, yang merupakan biaya per-m² pelaksanaan konstruksi maksimum untuk pembangunan bangunan gedung Daerah, khsusnya untuk pekerjaan standar gedung Daerah, yang meliputi pekerjaan struktur, arsitektur dan finishing, serta utilitas gedung Daerah; 2. Komponen biaya pembangunan, yaitu anggaran yang tersedia dalam Dokumen Pembiayaan Anggaran (DPA) atau dokumen pembiayaan lainnya, yang terdiri atas komponen biaya konstruksi fisik, biaya manajemen/pengawasan konstruksi, biaya perencanaan teknis konstruksi, dan biaya pengelolaan kegiatan;

3. Pembiayaan bangunan/komponen bangunan tertentu, meliputi harga satuan tertinggi rata-rata per-m² bangunan bertingkat untuk gedung Daerah dan harga satuan tertinggi rata-rata perm² bangunan/ruang dengan fungsi khusus untuk bangunan gedung Daerah; 4. Pembiayaan pekerjaan non standar, meliputi penyiapan lahan, pematangan lahan, penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan, penyusunan studi AMDAL, peningkatan arsitektur atau struktur bangunan, pekerjaan khusus kelengkapan bangunan, penyambungan, biaya pengelolaan kegiatan, perencanaan dan pengawasan, perizinan khusus karena sifat bangunan, biaya konsultan studi penyusunan program pembangunan bangunan gedung Daerah, biaya konsultan VE dan pekerjaan lainnya; 5. Prosentase komponen pekerjaan, untuk pembangunan yang lebih dari satu tahun anggaran dan peningkatan kualitas. d. Tata cara pelaksanaan pembangunan bangunan gedung Daerah, terdiri dari : 1. Penyelenggara pembangunan bangunan gedung Daerah, meliputi Pengguna Anggaran dan pembina teknis; 2. Organisasi dan tata laksana, meliputi pengelola kegiatan, penyedia jasa konstruksi, serta hubungan kerja penyedia jasa konstruksi dengan Kepala Organisasi Perangkat Daerah/Pejabat Pembuat Komitmen; 3. Penyelenggaraan pembangunan tertentu, meliputi pelaksanaan pembangunan lebih dari 1 (satu) tahun anggaran, pelaksanaan pembangunan dengan disain berulang, serta pelaksanaan pembangunan dengan disain prototipe; 4. Pemeliharaan/perawatan bangunan gedung Daerah, meliputi umur bangunan dan penyusutan, kerusakan bangunan, perawatan bangunan dan pemeliharaan bangunan. (2) Pedoman mengenai pembangunan bangunan gedung Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. (3) Setiap orang atau badan hukum, atau Instansi Pemerintah yang menyelenggarakan pembangunan bangunan gedung Daerah, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2). 6 Pasal 5 Setiap pembangunan bangunan gedung Daerah yang dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah harus mendapat bantuan teknis berupa tenaga pengelola teknis dari Dinas.

7 BAB V PEMBIAYAAN Pasal 6 Pembiayaan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pembangunan gedung Daerah dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; b. Sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 7 (1) Pembinaan dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung Daerah dilaksanakan oleh Dinas. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan melalui pemberian bantuan teknis berupa bantuan tenaga, bantuan informasi, dan bantuan kegiatan percontohan. (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) meliputi pembinaan kepada Pengguna Anggaran dan penyedia jasa konstruksi. Bagian Kedua Pengawasan Pasal 8 (1) Pengawasan teknis terhadap penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung Daerah dilaksanakan oleh Dinas. (2) Pengawasan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan pengawasan terhadap penerapan peraturan perundangundangan terkait dengan penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung Daerah. (3) Pengawasan umum terhadap penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung Daerah, dilaksanakan oleh aparat pengawas fungsional, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang menyangkut teknis pelaksanaannya, ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas.

8 Pasal 10 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 14 September 2009 GUBERNUR JAWA BARAT, ttd AHMAD HERYAWAN Diundangkan di Bandung pada tanggal 14 September 2009 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT, ttd LEX LAKSAMANA BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2009 NOMOR 172 SERI E