BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jalan Raya Cilenyi Rancaekek No. 22 Jatinangor Sumedang. Yayasan ini dikenal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Menjual atau penjualan

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dikutip oleh Supardi & Leonard mengatakan, Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

SISTEM INFORMASI BANTUAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA PADA DINAS SOSIAL PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. 1. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis. 2. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid.

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis yang mengalir. data visualisasi (desain terstruktur). Pada DFD, item data mengalir dari

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS INDERALAYA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM ADMINISTRASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA CV. MITRA PERKASA MOTOR PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 DAN SQL SERVER 2008

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... DAFTAR LAMPIRAN...

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PALOPO

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB III LANDASAN TEORI

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENGAJUAN REKOMENDASI UKL-UPL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAHAT MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

2.2.4 Nilai Informasi Pengertian Sistem Informasi Manfaat Sistem Informasi Komponen Sistem Informasi

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI POPULASI DAN HISTORIKAL UNIT ALAT-ALAT BERAT PADA PT. DAYA KOBELCO CONSTRUCTION MACHINERYINDONESIA

BAB III LANDASAN TEORI. yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

BAB III LANDASAN TEORI. mahasiswa dan penempatan jurusan kepada setiap calon mahasiswa.

BAB III LANDASAN TEORI. ini, adapun teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK PT. HEVEA MUARA KELINGI I PALEMBANG MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

APLIKASI RENCANA ANGGARAN PROYEK PADA KONTRAKTOR PT. HEXA MULIA. Solmin Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Jogiyanto (2004:4), aplikasi merupakan program yang berisikan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.

PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI RENCANA KEBUTUHAN BARANG UNIT (RKBU) DI RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

BAB III LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan. Karyawan Outsourcing PT. MITRA JUA ABADI SIDOARJO SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Pengolahan Data Nilai Siswa Menggunakan Aplikasi Visual Basic. Ruslan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

BAB III LANDASAN TEORI. Pengadaan adalah proses untuk mendapatkan pasokan barang di bawah

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL.

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN PERBAIKAN MOBIL DAN PENJUALAN SPAREPART PADA PT NUSA SARANA CITRA BAKTI DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Firmansyah (2011:25) dalam bukunya Rancang Bangun Aplikasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

APLIKASI PENGOLAHAN PENGGAJIAN KARYAWAN DAN ABSENSI PUSKESMAS CIBEURUM ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat terutama

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum 1. Pengertian Sistem Banyak ahli yang merumuskan definisi dari sistem yang ada pada umumnya mempunyai pengertian yang sama. Namun ada beberapa pendapat yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk memahami pengertian sistem secara mendalam. Pengertian sistem dengan pendekatan yang menekan pada prosedur : Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu yang sudah diterapkan. Jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2 2. Pengertian Informasi Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya. 3 2 Jerry FitzGerald,Andra F.FitzGerald,Warren D. Stalling.Jr (Buku : Fundamentals of System Analysis, Edisi kedua, New York, John Willy dan Sons, 1981, Hal.5) 3 http://id.wikipedia.org/wiki/informasi 9

10 3. Sistem Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Sistem informasi dapat diartikan suatu sistem yang mengolah data data mentah menjadi sebuah bentuk informasi yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Sistem Informasi adalah sebuah sistem manual atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pegambilan keputusan dalam suatu organisasi. 4. Definisi Pengolahan Data Pengertian data yaitu Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat diceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut, kemudian data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. menjelaskan bahwa : Pengolahan data adalah data yang diolah menjadi suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. 4 5. Siklus Pengolahan Data Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing dan output. 4 Prof. Dr. Jogiyanto MH, MBA, Akt. Analisis & Desain, Andi Offset, Yogyakarta, 2005, hal. 9

11 6. Siklus Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi, data dapat berupa simbol-simbol, huruf, alphabet, angka-angka, sinyal dan sebagainya. Siklus informasi menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakai informasi untuk mengambil keputusan, sehingga akhir dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. Siklus informasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Proses (Model) Input (Data) Output (Informasi) Data (Ditangkap) Dasar Data Penerima Hasil Tindakan Keputusan Tindakan Gambar 2.1 Siklus Informasi (John Burch, 1986) 5 5 John Burch, Gary Grudnitski, Information Systems Thoery and Practise, (Edisi Keempat; New York : John Wiley & Gons, 1986), hal. 3

12 2.2 Bagan Bagan yang Diperlukan Bagan merupakan alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan disemua metodologi yang ada. Pada penyusunan laporan kerja praktek ini penyusun menggunakan alat-alat bantu sebagai berikut : 1. Data Flow Diagram ( Diagram Alir Data ) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. 2. Entity Relationship Diagram ( ERD ) Entity Relationship adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship. a. Entity (Entitas) adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata. Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis. Entity set dapat berupa : 1. Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan, Peralatan 2. Obyek secara konsep : Pekerjaan, Perusahaan, Rencana b. Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. c. Relationship (Relasi) adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.

13 3. Database Relational Database relational menunjukkan hubungan dari file-file database yang digunakan dalam sistem yang dirancang. Ada tiga kemungkinan tingkat hubungan yang ada untuk menggambarkan relasi atribut dalam suatu file, yaitu : a. Relasi satu ke satu (one to one) Suatu kejadian pada entitas yang pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. b. Relasi satu ke banyak (one to many) Untuk kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua (banyak). c. Relasi banyak ke banyak (many to many) Tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua 4. Kamus Data Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan komponen data store. 2.3 Software Dalam Perancangan Sistem Berikut adalah penjelasan software yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. 1. Borland Delphi 7.0 Borland Delphi 7.0 merupakan perangkat pengembangan aplikasi berbasis

14 Windows yang diproduksi oleh Borland. Bahasa pemrograman ini merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Pascal. Berbagai jenis aplikasi dapat dibuat dengan Borland Delphi 7.0, mulai dari aplikasi sederhana hingga aplikasi yang berbasis client-server yang berjalan di sistem operasi Windows. Program Delphi dikenal dengan nama IDE (Integrated Development Environment), yaitu lingkungan pengembangan aplikasi yang terpadu. Melalui IDE, dapat dibangun aplikasi-aplikasi dari rancangan user interface, menulis kode hingga mencari penyebab kesalahan (debugging). Beberapa keunggulan Borland Delphi 7.0 adalah : a. Source code Borland Delphi 7.0 merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman pascal yang mudah digunakan. b. Pemberian perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual. c. Borland Delphi 7.0 mudah dikoneksikan ke berbagai software database. d. Borland Delphi 7.0 memiliki komponen laporan, yaitu QuickReport. Gambar 2.2 Borland Delphi 7

15 2. Microsoft Access Microsoft Access adalah aplikasi database yang ditujukan untuk kalangan pribadi, perusahaan kecil, dan perusahaan menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari paket Microsoft Office yang diproduksi oleh Microsoft. Microsoft Access menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine dan memiliki tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan user. Beberapa keunggulan dari Microsoft Access adalah : a. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan dalam berbagai format, selama mendukung standar ODBC. b. Microsoft Access mendukung teknik-teknik pemrograman dalam pengembangan aplikasi sederhana hingga aplikasi yang kompleks. c. Microsoft Access sering digunakan untuk mengembangkan aplikasi secara cepat, khususnya aplikasi-aplikasi standalone. Gambar 2.3 Microsoft Access 2007

16 3. Microsoft Visio Microsoft Visio adalah aplikasi yang digunakan untuk merancang suatu model perencanaan, model ini dimanfaatkan untuk kebutuhan developer maupun engineering yang didesain untuk berbagai macam kebutuhan. Microsoft Visio juga Merupakan suatu aplikasi yang didesain khusus untuk membantu dalam membuat diagram seperti Flowchart, Grant Chart, Data Flow, Gambar Jaringan, Gambar Denah Bangunan, dan juga pembuatan Gambar Teknik, Gambar Elektronik, serta desain lainnya. Gambar 2.4 Interface Microsoft Visio 2007 2.4 Sejarah Karang Taruna Karang Taruna lahir pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Melayu Jakarta, melalui proses Experimental Project Karang Taruna, kerjasama masyarakat Kampung Melayu / Yayasan Perawatan Anak Yatim (YPAY) dengan

17 Jawatan Pekerjaan Sosial/Departemen Sosial. Pembentukan Karang Taruna dilatar belakangi oleh banyaknya anak-anak yang menyandang masalah sosial antara lain seperti anak yatim, putus sekolah, mencari nafkah membantu orang tua dsb. Masalah tersebut tidak terlepas dari kemiskinan yang dialami sebagian masyarakat kala itu. Salah satu pihak yang berjasa mengembangkan Karang Taruna adalah Gubernur DKI Jakarta H. Ali Sadikin (1966-1977). Pada saat menjabat Gubernur, Ali Sadikin mengeluarkan kebijakan untuk memberikan subsidi bagi tiap Karang Taruna dan membantu pembangunan Sasana Krida Karang Taruna (SKKT). Selain itu Ali Sadikin juga menginstruksikan Walikota, Camat, Lurah dan Dinas Sosial untuk memfungsikan Karang Taruna. Tahun 1970 Karang Taruna DKI membentuk Mimbar Pengembangan Karang Taruna (MPKT) Kecamatan sebagai sarana komunikasi antar Karang Taruna Kelurahan. Sejak itu perkembangan Karang Taruna mulai terlihat marak, pada Tahun 1975 dilangsungkanlah Musyawarah Kerja Karang Taruna, dan pada moment tersebut Lagu Mars Karang Taruna ciptaan Gunadi Said untuk pertama kalinya dikumandangkan. Tahun 1980 dilangsungkan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Karang Taruna di Malang, Jawa Timur. Dan sebagai tindak lanjutnya, pada tahun 1981 Menteri Sosial mengeluarkan Keputusan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Karang Taruna dengan Surat Keputusan Nomor. 13/HUK/KEP/I/1981 sehingga Karang Taruna mempunyai landasan hukum yang kuat.

18 Tahun 1982 Lambang Karang Taruna ditetapkan dengan Keputusan Menteri Sosial RI nomor.65/huk/kep/xii/1982, sebagai tindak lanjut hasil Mukernas di Garut tahun 1981. Dalam lambang tercantum tulisan Aditya Karya Mahatva Yodha (artinya: Pejuang yang berkepribadian, berpengetahuan dan terampil). Pada tahun 1983 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengeluarkan TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tentang Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang didalamnya menempatkan Karang Taruna sebagai wadah pengembangan generasi muda. 2.5 Struktur Organisasi KETUA WAKIL KETUA SEKRETARIS BENDAHARA BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BIDANG USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL BIDANG HUMAS BIDANG OLAHRAGA BIDANG KEROHANIAN Gambar 2.6 Struktur Organisasi 1. KETUA a. Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan organisasi yang bersifat strategis (politis) melalui kesepakatan dalam forum Rapat Pengurus Pleno (RPP).

19 b. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan organisasi dan program kerjanya dan mempertanggungjawabkan secara internal kepada Rapat Pengurus Pleno (RPP) dan Temu Karya pada masa baktinya. 2. WAKIL KETUA a. Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan dan kebijakan organisasi diseluruh bidang dalam pengurusan. b. Mengkoordinasikan dan mngorganisasikan seluruh penyelenggara progran kerja diseluruh bidang dalam pengurusan dan mempertanggungjawabkan kepada ketua. 3. SEKRETARIS a. Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama ketua dalam bidang administrasi dan penyelenggaraan roda organisasi b. Mengkoordinasikan seluruh penyelenggaraan roda organisasi bidang administrasi dan tata kerja organisasi dan mempertanggung jawabkan kepada ketua. 4. BENDAHARA a. Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama ketua dalam hal keuangan dan kekayaan organisas. b. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas pengolahan keuangan dan kekayaan organisasi dan mempertanggung jawabkan kepada ketua.

20 5. BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN a. Menyelenggarakan segala aktivitas organisasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait dengan Pendidikan dan Pelatihan mulai dari perencanaan hingga laporan. b. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan aktivitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan serta mempertanggung jawabkan kepada wakil ketua. 6. BIDANG USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL a. Menyelenggarakan segala aktivitas usaha kesejahteraan sosial yang terkait dengan pelaksanaan fungsi-fungsi Karang Taruna dalam pelaksanaan bantuan pelayanan dan rehabilitasi sosial khusunya kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) mulai dari perencanaan hingga laporan. b. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaran aktivitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi dalam bidang Usaha Kesejahteraan Sosial serta mempertanggung jawabkan kepada wakil ketua. 7. BIDANG HUMAS a. Menyelenggarakan segala aktivitas produktif yang terkait dengan pelaksanaan fungsi hubungan masyarakat dan kerjasama kemitraan mulai dari perencanaan hingga laporan. b. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaran aktivitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi dalam

21 bidang hubungan masyarakat dan kerjasama kemitraan serta mempertanggung jawabkan kepada wakil ketua. 8. BIDANG OLAHRAGA a. Menyelenggarakan segala aktivitas produktif yang terkait dengan pelaksanaan fungsi hubungan masyarakat dan kerjasama kemitraan mulai dari perencanaan hingga laporan. b. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaran aktivitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi dalam bidang hubungan masyarakat dan kerjasama kemitraan serta mempertanggung jawabkan kepada wakil ketua. 9. BIDANG KEROHANIAN a. Menyelenggarakan segala aktivitas Pengembangan Sumber Daya Manusia yang terkait dengan Kerohanian dan Pembinaan Mental mulai dari perencanaan hingga laporan. b. Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaran aktivitas program kerja dan pelaksanaan kebijakan organisasi dalam Bidang Kerohaian dan Pembinaan Mental serta mempertanggung jawabkan kepada wakil ketua.