PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN PURWOHARJO DESA KRADENAN SALINAN PERATURAN DESA KRADENAN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA KRADENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KRADENAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, perlu sarana perekonomian melalui pasar desa sebagai pusat interaksi sosial masyarakat perdesaan; b. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan dan mengoptimalkan fungsi pasar desa, perlu dilakukan penataan pasar desa; c. bahwa pengelolaan pasar desa sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42. Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pasar Desa dilaksanakan oleh pemerintahan desa; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Desa KRADENAN tentang Pengelolaan Pasar Desa di Desa KRADENAN; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 3. Peraturan Presiden Nomor 112 'l'ahun 2oo7 tentang penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat perbelanjaan dan Toko Modern; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2OO7 tentang Pengelolaan Pasar Desa; 5. Peraturan Daerah Kabupaten BANYUWANGI Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sumber Pendapatan Desa ; 6. Peraturan Daerah Kabupaten BANYUWANGI Nomor 9 Tahun 2004 tentang Pembangunan Desa ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten BANYUWANGI Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa; 8. Peraturan Daerah Kabupaten BANYUWANGI Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Desa ; 9. Peraturan Daerah Kabupaten BANYUWANGI Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten BANYUWANGI Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Peraturan Desa; 11. Peraturan Daerah Kabupaten BANYUWANGI Nomor 2 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintahan Desa;
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DESA KRADENAN TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA KRADENAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Gubernur Jawa Timur, Bupati Banyuwangi dan perangkat daerah Kabupaten Banyuwangi sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Kradenan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 3. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa Kradenan dan Badan Permusyawaratan Desa Kradenan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi, dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. 5. Desa adalah Desa Kradenan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi 6. Badan Permusyawaratan Desa atau BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa Kradenan Sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa Kradenan. 7. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi, sarana interaksi sosial budaya masyarakat, dan pengembangan ekonomi masyarakat. 8. Pasar Desa Kradenan adalah pasar tradisional yang berkedudukan di Desa Kradenan dan dikelola serta dikembangkan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Kradenan. 9. Pasar antar Desa adalah pasar desa yang dibentuk dan dikelola oleh dua desa atau lebih. 10. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, swasta, koperasi atau swadaya masyarakat setempat dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, atau nama lain sejenisnya, yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil menengah, dengan skala usaha kecil dan model kecil, dengan proses jual beli melalui tawar menawar. 11. Pasar Modern adalah pasar yang dibangun oleh Pemerintah, swasta atau koperasi yang berbentuk Mall, Hypermarket, Supermarket, Department Store, Shopping Centre, Mini Market, yang pengelolaannya dilaksanakan secara modern, mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada pada satu tangan, bermodal kuat dan dilengkapi label harga yang pasti. 12. Kios adalah sebuah bangunan tetap dalam bentuk petak yang berdinding keliling dan berpintu yang dipergunakan berjualan ; 13. Los adalah sebuah bangunan tetap dalam Pasar yang sifatnya terbuka dan tanpa dinding keliling yang dipergunakan untuk berjualan ; 14. Retribusi pasar desa adalah pungutan atas jasa pelayanan yang diberikan pemerintah desa kepada pedagang. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 1. Pasar desa dapat dibentuk di setiap Desa. 2. Pasar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. pasar desa; dan b. pasar antar desa; 3. Pasar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dapat berlangsung setiap hari. 4. Pasar antar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, berlangsung sesuai kesepakatan antar desa. Pasal 3 1. Pembentukan pasar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa. 2. Pembentukan pasar antar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b ditetapkan dengan peraturan bersama antar Kepala Desa.
Pasal 4 Pembentukan pasar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan untuk: a. memasarkan hasil produksi perdesaaan; b. memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan; c. melakukan interaksi sosial dan pengembangan ekonomi masyarakat; d. menciptakan lapangan kerja masyarakat; e. mengembangkan pendapatan Pemerintah Desa; f. memberikan perlindungan terhadap pedagang kecil; dan g. mendudukkan masyarakat desa sebagai pelaku ekonomi di pasar desa. BAB III PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN Pasal 5 Pembangunan dan pengembangan pasar desa dibiayai dari: a. swadaya dan partisipasi masyarakat; b. anggaran pendapatan dan belanja desa; c. pinjaman desa; d. bantuan Pemerintah, Provinsi, Kabupaten/Kota; dan e. sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Pasal 6 Pembangunan dan pengembangan pasar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 didasarkan atas prinsip: a. mewadahi kepentingan/kebutuhan masyarakat setempat; b. memberikan perlindungan dan keadilan bagi masyarakat desa; c. mengembangkan kekayaan dan aset desa; dan d. menciptakan rancang bangun pasar desa disesuaikan dengan nilai-nilai masyarakat setempat. BAB IV PENGELOLAAN Pasal 7 1. Pengelolaan pasar desa dilaksanakan oleh pemerintah desa. 2. Pengelolaan pasar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara terpisah dengan manajemen pemerintahan desa. 3. Pemerintah desa dapat menunjuk pengelola dari masyarakat setempat untuk mengelola pasar desa. Pasal 8 Pengelola pasar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 mempunyai pengalaman dan pengetahuan di bidang ekonomi. Pasal 9 1. Susunan organisasi pengelola pasar desa terdiri atas: a. kepala pasar; b. kepala urusan pemeliharaan dan ketertiban; dan c. kepala urusan administrasi dan keuangan 2. Susunan organisasi pengelola pasar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi BAB V KEUANGAN Pasal 10 1. Pendapatan pasar desa bersumber dari retribusi dan hasil pendapatan lain. 2. Retribusi pasar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa. 3. Pendapatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain hasil sewa toko, kios, los, dan tenda.
Pasal 11 1. Penerimaan dan pengeluaran pasar desa diadministrasikan dalam buku keuangan pengelola Pasar Desa. 2. Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah dikurangi biaya operasional pasar desa disetor ke kas desa. 3. Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diutamakan untuk kepentingan dan operasional Pasar Desa. BAB VI PERLINDUNGAN Pasal 12 1. Bupati/Walikota memperhatikan kelangsungan pasar desa dalam memberikan ijin usaha pasar modern. 2. Pemberian ijin usaha pasar modern yang berlokasi di desa dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan kepala desa dan BPD. 3. Pasar Modern/retail yang mendapat ijin usaha di Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib mengadakan kemitraan dengan pelaku usaha kecil di desa. BAB VII KERJASAMA Pasal 13 1. Pemerintah Desa dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pembangunan dan pengembangan pasar desa. 2. Pelaksanaan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk kepentingan pemerintah desa dan peningkatan pasar desa. BAB VIII PEMBINAAN Pasal 14 Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan berupa: a. memberikan pedoman pengembangan pasar desa; dan b. melakukan fasilitasi dan pelatihan pengelolaan pasar desa. Pasal 15 Gubernur melakukan pembinaan berupa: a. mengupayakan langkah-langkah pengembangan pasar desa; b. melakukan fasilitasi dan pelatihan bagi pengelola pasar desa lintas kabupaten/kota; dan c. mendorong bupati/walikota untuk menterahkan pasar desa kepada pemerintah desa. Pasal 16 Bupati/walikota melakukan pembinaan berupa: a. memberikan pedoman pengelolaan pasar desa; b. melakukan langkah-langkah operasional upaya pengembangan pasar desa; c. melakukan pelatihan bagi pengelola pasar desa; dan d. melakukan fasilitasi pasar desa dalam kerjasama dengan pihak ketiga. Pasal 17 Camat melakukan pembinaan berupa: a. melakukan fasilitasi pembentukan pasar antar desa; dan b. mendorong terselenggaranya pengelolaan pasar desa. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Dengan berlakunya Peraturan Desa ini, Peraturan ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 maka semua ketentuan yang bertentangan dengan
Pasal 19 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 20 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Pasal 21 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Banyuwangi. Ditetapkan di Kradenan Pada tanggal 25 Januari 2017 KEPALA DESA KRADENAN Ttd. HADI SUHARNO Diundangkan di Kradenan Pada tanggal : 26 Januari 2017 Sekretaris Desa Kradenan Ttd. EKO PURWANTO Pengatur Muda NIP. 196707102007.011.046 LEMBARAN DESA KRADENAN TAHUN 2017 NOMOR 11
PERATURAN DESA KRADENAN KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI TANGGAL : 25 JANUARI 2017 NOMOR : 11/ BPD/ I/ 2017 RISALAH RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KRADENAN Pada hari SABTU, tanggal 25 Januari 2017 bertempat di Kantor Balai Desa Kradenan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi, telah diadakan rapat pleno Badan Permusyawaratan Desa Kradenan (BPD) dan Pemerintah Desa Kradenan dalam rangka menetapkan : 1. PERATURAN DESA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA KRADENAN 2. PERATURAN DESA TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA KRADENAN 3. PERATURAN DESA TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA KRADENAN 4. PERATURAN DESA TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KRADENAN 5. PERATURAN DESA TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA KRADENAN 6. PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA KRADENAN 7. PERATURAN DESA TENTANG PROGRAM KERJA TAHUNAN DESA KRADENAN TAHUN ANGGARAN 2017 8. PERATURAN DESA TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA KRADENAN 9. PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA KRADENAN TAHUN ANGGARAN 2017 10. PERATURAN DESA TENTANG KEMASYARAKATAN 11. PERATURAN DESA TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA KRADENAN Rapat tersebut dihadiri oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa [ BPD ] Kradenan. Dalam rapat telah diperoleh kata sepakat mengenai pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta rapat sebagai berikut : 11. PENGELOLAAN PASAR DESA KRADENAN Sebagai kesimpulan hasil rapat pleno tersebut adalah : Dengan suara bulat, para peserta rapat menyetujui dan mufakat terhadap keputusan tersebut di atas. Hasil Rapat Persetujuan ini intuk disampaikan kepada Bapak Bupati Banyuwangi sebagai bahan Pertimbangan dalam pengesahan Peraturan Desa Kradenan Tahun 2017. Demikian risalah acara rapat pleno BPD dan Pemerintah Desa ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. Kradenan, 25 Januari 2017 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA MOH. IMAM SYAFI I, S.Pd, M.Pd.
DAFTAR HADIR RAPAT PENYUSUNAN PERATURAN DESA ( PERDES ) TAHUN 2017 DESA KRADENAN KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI NO. NAMA JABATAN TANDA TANGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. HADI SUHARNO KADES KRADENAN 1. MOH. IMAM SYAFI I, S.Pd, M.Pd. KETUA BPD 2. H. HADIYANTO WAKIL KETUA BPD 3. ABDULLAH MUKHLIS SEKRETARIS BPD 4. SARGIMIN ANGGOTA BPD 5. ANDI FAISOL ANGGOTA BPD 6. Drs. SENENG ANGGOTA BPD 7. MARIYONO ANGGOTA BPD 8. Kradenan, 25 Januari 2017 BPD KRADENAN KEPALA DESA KRADENAN MOH. IMAM SUAFI I, S.Pd. M.Pd. HADI SUHARNO