BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang kemudian akan dicampur dengan cairan antisera. Setelah selesai

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODELOGI. Portable Kalibrator Suction Pump Berbasis Mikrokontroler ATMega16 : Gambar 3.1 Diagram Blok dari Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Ukur Berat Kalori pada Makanan Berbasis Arduino. d. Dimensi : P : 25 cm, L : 20 cm, T : 15 cm.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB IV PENELITIAN Spesifikasi Alat. Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok sistem ditunjukkan oleh Gambar 3.1. berikut.

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN PROGRAM. MIKRO ATMega 328. yang terdeteksi oleh sensor, akan di proses oleh IC Microcontroller ATMega 328,

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. Stirring bar length

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun untuk gambar dan penjelasan dari blok diagram dari alat dapat dilihat pada. Modul sensor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilihat di Blok diagram dibawah ini :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III METODE PELAKSANAAN. Sinar-X LCD 16x2. Pengkondisi Sinyal Analog. Gambar 3.1 Blok Diagram Alat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram blok heart rate dan suhu badan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancang bangun alat terapi jerawat menggunakan blue light berbasis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Teknobiomedik,

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis microcontroller ATMega8 dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rangkaian. Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X RAY PENAMPIL. Cara kerja diagram blok sistem yaitu pada saat melakukan pengukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN. Nama Alat : Sterillisasi UV Dental KIT (SUDEK)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

PERANCANGAN ALAT UKUR GOLONGAN DARAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia b. Jenis : Detector c. Display : LCD karakter 16x2. d. Daya : +12 Volt DC. e. Dimensi : P : 20 cm, L : 20 cm, T : 15 cm. f. Sensor : LDR (Light Dependent Resistor) 4.2. Kerja Alat Pertama-tama letakkan sample darah pada kaca preveret,lalu berikan antisera sesuai dengan yang ada (Antisera A dan Antisera B) pada masing-masing kaca preveret. Pada saat pesawat dihidupkan maka seluruh rangkaian akan mendapatkan sumber tegangan. Sebelum mengerjakan program, microcontroller akan terlebih dahulu melakukan inisialisasi ke LCD. Setelah melakukan inisialisasi LCD, arduino akan memberi perintah untuk menekan tombol start untuk memulai proses yang akan ditampilkan di LCD. Setelah tombol start ditekan maka proses pertama yaitu arduino memberi perintah pembacaan data oleh kedua sensor terlebih dahulu, data yang diperoleh kemudian akan diolah oleh arduino untuk ditentukan jenis golongan darah apa yang sesuai dengan data yang dikirim dari 42

43 sensor. Hasil yang diperoleh dari kedua pembacaan sensor akan ditampilkan pada display yang berupa LCD. Setelah selesai tekan tombol reset, maka alat akan berada dikeadaan awal. 4.3. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dipakai untuk melakukan penelitian ini adalah after only design. Pada rancangan ini, peneliti hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya. Dalam penelitian terdapat kelompok kontrol. Kelemahan dari rancangan ini adalah tidak diketahui keadaan awalnya, sehingga hasil yang didapatkan sulit untuk disimpulkan. 4.4. Variabel Penelitian Berikut beberapa variable yang terdapat pada penelitian alat pendeteksi golongan darah. 4.4.1. Variabel Bebas variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan tetapi tidak terikat dan yang menjadi variabel bebas adalah jenis penggolongan darah A, B, AB, dan O. 4.4.2. Variabel Tergantung Alat pendeteksi golongan darah manusia berbasis arduino disini menggunakan sensor cahaya untuk detector / pendeteksi jenis golongan darah sebagai variabel tergantung.

44 4.4.3. Variabel Terkendali Variabel pengendaali dan pengolah data pada alat pendeteksi golongan darah menggunakan arduino uno. 4.5. Rumus Statistik Pengukuran untuk kalibrasi dilakukan sebanyak 20 kali dalam percobaan dengan membandingkan dengan alat yang berstandar dan dicari nilai standar deviasi (STDV), angka ketidakpastian dan juga error dengan rumus sebagai berikut : 4.5.1. Rata rata Rata rata adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya pengukuran. Rata Rata ( X ) = Xi n (4-1) Dimana : X Xi n = rata rata = Jumlah nilai data = Banyak data ( 1,2,3,,n ) 4.5.2. Simpangan Simpangan adalah selisih dari rata rata nilai harga yang dikehendaki dengan nilai yang diukur. Berikut rumus dari simpangan :

45 Simpangan = Y X (4-2) Dimana : Y X = suhu setting = rerata 4.5.3. Error (%) Error (kesalahan) adalah selisih antara mean terhadap masing-masing data. Rumus error adalah: Jumlahkesalahan Error% = x100% jumlahpercobaan (4-3) 4.6. Persiapan Bahan Adapun komponen-komponen penting yang digunakan dalam pembuatan modul, antara lain : a. LDR (Light Dependent Resistor) b. Resistor ¼ W c. Capasitor d. Trimpot/potensiometer e. Lampu LED f. LCD 2x16 g. IC ATMega328 h. Soket IC ATMega328 i. Minimum Sistem Arduino j. Power Suplay k. USB Female

46 l. Kabel USB m. Conector 6 pin n. Conector 5 pin o. Conector 4 pin p. Conector 2 pin q. Push Button 4.7. Peralatan yang Digunakan Sebagai sarana pendukung dalam pembuatan tugas akhir ini, ada beberapa peralatan yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut : a. Solder listrik b. Atractor (Penyedot Timah) c. Toolset d. Bor PCB e. Timah (Tinol) f. Multimeter g. Komputer h. Acrylic i. Gerinda j. Lem G k. Kabel buntung

47 4.8. Pengujian alat dan Hasil pengujian 4.8.1 Pengujian Petugas PMI Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis tertanggal 6 Agustus 2016 di PMI Cabang Kota Yogyakarta, diperoleh beberapa data percobaan tes golongan darah secara langsung dari pendonor. Berikut proses yang dilakukan untuk tes golongan darah yang dijelaskan dengan gambar 4.1 4.4 : Gambar 4.1 Pengambilan Darah Dari Pasien Sumber : Penelitian di PMI (06 Agustus 2016)

48 Gambar 4.2 Penempatan darah pada kertas tes darah. Sumber : Penelitian di PMI (06 Agustus 2016) Gambar 4.3 Pemberian reagen kesetiap sample darah. Sumber : Penelitian di PMI (06 Agustus 2016)

49 Gambar 4.4 Hasil pengujian sample darah pasien. Sumber : Penelitian di PMI (06 Agustus 2016) 4.8.2 Perolehan Data Tabel 4.1 Perolehan Data Percobaan tes golongan darah tahap 1. No. Sample Darah Reagen Hasil Anti A Anti B Anti D 1. O Negatif Negatif Positif O+ 2. O Negatif Negatif Positif O+ 3. B Negatif Positif Positif B+ 4. B Negatif Positif Positif B+ 5. A Positif Negatif Positif A+ Keterangan : Positif : Terjadi proses Aglutinasi Negatif : Tidak terjadi proses aglutinasi

50 Tabel 4.2 Perolehan Data Percobaan tes golongan darah tahap 2. No. Sample Darah Reagen Hasil Anti A Anti B Anti D 1. AB Positif Positif Negatif AB- 2. B Negatif Positif Positif B+ 3. B Negatif Positif Positif B+ 4. B Negatif Positif Positif B+ 5. O Negatif Negatif Positif O+ Keterangan : Positif : Terjadi proses Aglutinasi Negatif : Tidak terjadi proses aglutinasi Tabel 4.3 Perolehan Data Percobaan tes golongan darah tahap 3. No. Sample Darah Reagen Hasil Anti A Anti B Anti D 1. O Negatif Negatif Positif O+ 2. B Negatif Positif Negatif B- 3. AB Positif Positif Positif AB+ 4. B Negatif Positif Positif B+ 5. A Positif Negatif Positif A+ Keterangan : Positif : Terjadi proses Aglutinasi Negatif : Tidak terjadi proses aglutinasi.

51 Tabel 4.4 Perolehan Data Percobaan Tegangan Tes Golongan Darah dengan Modul (Golongan darah AB) No. Sample Darah Anti A Reagen Anti B Sensor Sensor A Sensor B Hasil 1 AB + + Terhalang Terhalang AB 2 AB + + Terhalang Terhalang AB 3 AB + + Terhalang Terhalang AB 4 AB + + Terhalang Terhalang AB 5 AB + + Terhalang Terhalang AB 6 AB + + Terhalang Terhalang AB 7 AB + + Terhalang Terhalang AB 8 AB + + Terhalang Terhalang AB 9 AB + + Terhalang Terhalang AB 10 AB + + Terhalang Terhalang AB 11 AB + + Terhalang Terhalang AB 12 AB + + Terhalang Terhalang AB 13 AB + + Terhalang Terhalang AB 14 AB + + Terhalang Terhalang AB 15 AB + + Terhalang Terhalang AB 16 AB + + Terhalang Terhalang AB 17 AB + + Terhalang Terhalang AB 18 AB + + Terhalang Terhalang AB 19 AB + + Terhalang Terhalang AB 20 AB + + Terhalang Terhalang AB

52 Tabel 4.5 Perolehan Data Percobaan Tegangan Tes Golongan Darah dengan Modul (Golongan darah A) No. Reagen Sensor Sample Anti Anti Sensor A Sensor Darah A B B Hasil 1 A + _ Terhalang Terang A 2 A + _ Terhalang Terang A 3 A + _ Terhalang Terang A 4 A + _ Terhalang Terang A 5 A + _ Terhalang Terang A 6 A + _ Terhalang Terang A 7 A + _ Terhalang Terang A 8 A + _ Terhalang Terang A 9 A + _ Terhalang Terang A 10 A + _ Terhalang Terang A 11 A + _ Terhalang Terang A 12 A + _ Terhalang Terang A 13 A + _ Terhalang Terang A 14 A + _ Terhalang Terang A 15 A + _ Terhalang Terang A 16 A + _ Terhalang Terang A 17 A + _ Terhalang Terang A 18 A + _ Terhalang Terang A 19 A + _ Terhalang Terang A 20 A + _ Terhalang Terang A

53 Tabel 4.6 Perolehan Data Percobaan Tegangan Tes Golongan Darah dengan Modul (Golongan darah B) No. Reagen Sensor Sample Anti Anti Sensor Sensor B Darah A B A Hasil 1 B _ + Terang Terhalang B 2 B _ + Terang Terhalang B 3 B _ + Terang Terhalang B 4 B _ + Terang Terhalang B 5 B _ + Terang Terhalang B 6 B _ + Terang Terhalang B 7 B _ + Terang Terhalang B 8 B _ + Terang Terhalang B 9 B _ + Terang Terhalang B 10 B _ + Terang Terhalang B 11 B _ + Terang Terhalang B 12 B _ + Terang Terhalang B 13 B _ + Terang Terhalang B 14 B _ + Terang Terhalang B 15 B _ + Terang Terhalang B 16 B _ + Terang Terhalang B 17 B _ + Terang Terhalang B 18 B _ + Terang Terhalang B 19 B _ + Terang Terhalang B 20 B _ + Terang Terhalang B

54 Tabel 4.7 Perolehan Data Percobaan Tegangan Tes Golongan Darah dengan Modul (Golongan darah O) No. Reagen Sensor Sample Anti Anti Sensor A Sensor B Darah A B Hasil 1 O Terang Terang O 2 O Terang Terang O 3 O Terang Terang O 4 O Terang Terang O 5 O Terang Terang O 6 O Terang Terang O 7 O Terhalang Terang A 8 O Terang Terang O 9 O Terang Terang O 10 O Terhalang Terang A 11 O Terhalang Terang A 12 O Terang Terang O 13 O Terhalang Terang A 14 O Terang Terang O 15 O Terang Terang O 16 O Terang Terang O 17 O Terang Terang O 18 O Terang Terang O 19 O Terang Terang O 20 O Terang Terang O

55 Tabel 4.8 Perolehan Data Percobaan Tegangan Tes Golongan Darah No. Sampel Darah Sensor A Tegangan Sensor B Tegangan 1 O Terang 3.82 V Terang 3.90V 2 O Terang 3.83 V Terang 3.95V 3 O Terang 3.81 V Terang 3.91V 4 O Terang 3.82 V Terang 3.90V 5 O Terang 3.82 V Terang 3.90V 6 AB Terhalang 4.98 V Terhalang 4.50 V 7 AB Terhalang 4.98 V Terhalang 4.52 V 8 AB Terhalang 4.98 V Terhalang 4.54 V 9 AB Terhalang 4.98 V Terhalang 4.54 V 10 AB Terhalang 4.98 V Terhalang 4.54 V 11 A Terang 3.82 V Terhalang 4.98 V 12 A Terang 3.83 V Terhalang 4.98 V 13 A Terang 3.81 V Terhalang 4.98 V 14 A Terang 3.82 V Terhalang 4.98 V 15 A Terang 3.82 V Terhalang 4.98 V 16 B Terhalang 4.50 V Terang 3.90V 17 B Terhalang 4.52 V Terang 3.95V 18 B Terhalang 4.54 V Terang 3.91V 19 B Terhalang 4.54 V Terang 3.90V 20 B Terhalang 4.54 V Terang 3.90V Keterangan : Terang : Tidak Terjadi penggumpalan, sehingga ldr terkena cahaya. Terhalang : Terjadi penggumpalan darah, sehingga cahaya menuju ldr terhalang.

56 4.9 Pembahasan 4.9.1 Kelebihan dan kelemahan alat 1. Kelebihan Alat Alat pendeteksi golongan darah manusia berbasis arduino uno memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pengetesan yang ada, diantaranya : a. Dapat digunakan untuk pengujian golongaan darah manusia dengan jumlah sampel yang banyak. b. Menggunakan sistem Arduino Uno. c. Terdapat sensor sebagai pengganti penglihatan mata. d. Terdapat tampilan display hasil pengujian golongan darah. e. Tempat reaksi/ kaca preveret dapat digunakan ulang. 2. Kekurangan Alat Alat pendeteksi golongan darah manusia berbasis arduino uno memiliki beberapa kekurangan dibandingkan dengan pengetesan yang sudah ada, diantaranya : a. Harga lebih mahal dibandingkan dengan peralatan tes manual. b. Proses mendeteksi golongan darah manusia lebih lama. c. Diperlukan sampel darah yang cukup banyak. d. Masih menggunakan antisera sebagai pereaksi.

57 4.9.1 Keunggulan dan kelebihan dalam mendeteksi golongan darah manusia Tabel 4.9 Keunggulan menggunakan alat pendeteksi golongan darah manusia No. Keunggulan Menggunakan Metode otomatis (modul) Metode manual tes 1. Terdapat sensor pengganti Menggunakan mata langsung mata manusia. 2. Dapat mendeteksi banyak sampel dengan akurasi Akurasi keberhasilan bergantung faktor human error keberhasilan lebih baik. 3. Tempat obyek dapat digunakan kembali. Tempat obyek tidak dapat digunakan kembali. 4. Hasil pengujian tertampil Hasil harus dilihat manual dengan mata Tabel 4.10 Kelemahan menggunakan alat pendeteksi golongan darah manusia No. Kelemahan Menggunakan Metode otomatis (modul) Metode manual tes 1. Harga lebih mahal Harga terjangkau 2. Membutuhkan sampel darah yang banyak Sampel darah yang dibutuhkan sedikit 3. Cairan antisera lebih boros Cairan antisera lebih irit 4. Tidak bisa melakukan pengujian tanpa listrik Bisa melakukan pengujian dimana saja 4.9.2 Perhitungan Error 1. Tingkat Kesalahan Berdasarkan penelitian dan uji coba dengan alat pendeteksi golongan darah, ditemukan beberapa kesalahan seperti : a. Selisih tegangan mendeteksi golongan darah. b. Selisih hasil dan acuan yang ada.

58 Dari beberapa kesalahan yang telah disebutkan dapat disajikan dalam bentuk bilangan bulat sebagai berikut : 1) Golongan darah O. Terjadi kesalahan mendeteksi : 4x Terjadi simpangan tegangan : 0,0915 Error = (4/20 x 100%) + (0.,0915/20 x 100%) = 20 % + 0,46 % = 20,46 % 2) Golongan darah A. Terjadi kesalahan mendeteksi : 0x Terjadi simpangan tegangan : 0,0715 Error = (0/20 x 100%) + (0.,0715/20 x 100%) = 0% + 0,36 % = 0,36% 3) Golongan darah B. Terjadi kesalahan mendeteksi : 0x Terjadi simpangan tegangan : 0,0614 Error = (0/20 x 100%) + (0.,0614/20 x 100%) = 0% + 0,31 % = 0,31% 4) Golongan darah AB. Terjadi kesalahan mendeteksi : 0x Terjadi simpangan tegangan : 0,425

59 Error = (0/20 x 100%) + (0.,425/20 x 100%) = 0% + 2,1 % = 2,1% Dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kesalahan alat pendeteksi golongan darah manusia berbasih arduino uno ini sebesar : 20,46% + 0,36% + 0,31% + 2,1 % = 23,24% 2. Tingkat Keberhasilan Berdasarkan penelitian dan uji coba dengan alat pendeteksi golongan darah, diperoleh tingkat keberhasilan sebagai berikut : 1) Error golongan darah O = 20,46% 2) Error golongan darah A = 0,36% 3) Error golongan darah B = 0,31% 4) Error golongan darah AB= 2,1 % Jumlah = 23,24 % Dari data yang telah diperoleh seperti diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan alat pendeteksi golongan darah manusia berbasis arduino uno sebesar : 100 % - ( 20,46% + 0,36% + 0,31% + 2,1 %) = 76,8%

60