BAB I PENDAHULUAN. perhatian siswa menjadi lebih tertarik dalam belajar. penyampaian mudah di terima dan di mengerti siswa (Slameto,2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional (Gandi, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, merupakan faktor yang

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa. Menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Membaca sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari karena membaca

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan produktif yang sangat diperlukan khususnya di bidang pendidikan. Dengan. memaparkan, bahkan mempengaruhi orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dan guru. Proses kegiatan belajar mengajar perlu dibina hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 2005:307). Hasbullah menyatakan juga bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pembelajaran, motivasi memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. rendah dimana nilai siswa 50 sementara nilai yang diharapkan adalah 60 ke atas.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran matematika harus. informasi, serta kemampuan memecahkan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dimasa sekarang maupun dimasa

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa perubahan besar terhadap pendidikan. Dewasa ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan serangkaian yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS X PJ 2 SEMESTER 1 SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki sebuah proyek dari sudut pandang yang tidak biasa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Dalam dunia pendidikan guru memiliki peran dalam proses pembelajaran. Kewajiban seorang guru adalah harus melakukan atau menciptakan sesuatu terkait dengan pembelajaran yang dapat memajukan pendidikan. Guru harus selalu melakukan variasi dalam mengajar untuk menarik perhatian siswa menjadi lebih tertarik dalam belajar. Teknik pengajaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Guru selalu berusaha agar siswa dapat memahami dan mengerti bahan materi pelajaran yang diajarkan. Namun pada kenyataannya, masih banyak guru yang belum menerapkan teknik pengajaran yang sesuai. Teknik pengajaran yang efektif selalu menuntut siswa untuk aktif dan kreatif dalam mencatat pelajaran sehingga mampu menguasai keterampilan dalam pembelajaran agar tulisan dapat di mengerti dengan jelas sesuai dengan pelajaran yang di pelajari, sehingga dalam penyampaian mudah di terima dan di mengerti siswa (Slameto,2010). Catatan merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar, sebab setelah guru menerangkan materi, maka siswa pun melanjutkan dengan membuat catatan dalam bukunya masing-masing. Sebuah catatan merupakan suatu usaha untuk 1

2 menghimbau makna ingatan. Catatan ingin mencoba menangkal ancaman yang datang dari sebuah kelupaan. Tarigan (dalam Rokayah, 2006: 20) mengemukakan bahwa, Jika kita telah belajar membuat catatan dengan cermat dan teliti, maka kita tidak akan kesulitan dalam penulisan karya yang baik. Hal yang sering dialami oleh banyak orang mengenai ingatan adalah dapat mengingat dengan baik apa yang didengar saat itu, tetapi setelah beberapa lama mungkin saja hal itu sudah terlupakan. Tetapi jika hal tersebut dicatat dan dipelajari lagi/diulangi, maka akan lebih mudah untuk diingat. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh De porter (1999: 146), Alasan pertama untuk mencatat dalam mencatat meningkatkan daya ingat. Pikiran manusia yang menakjubkan yaitu pikiran dan dapat menyimpan segala sesuatu yang anda lihat, dengar, dan rasakan. Rokhayati mengatakan bahwa Catatan TS adalah singkatan dari catatan tulis dan susun, catatan ini membuat siswa berkonsentrasi dengan memanfaatkan tulisan-tulisan tentang pikiran-pikiran dan menyadarinya sebagai bagian dari proses belajar serta menyertakan asosiasi yang terkait dengan emosi yang bermanfaat dalam proses mengingat. Sedangkan (De Porter, 1999: 160) mengatakan Catat tulis susun yaitu teknik pencatatan yang memudahkan siswa untuk menuliskan materi-materi pelajaran pada kolom tulis dan sekaligus menuangkan pemikiran pribadinya, baik ide, pertanyaan, gagasan, maupun pendapatnya mengenai pelajaran yang diberikan pada kolom susun. Dalam catat tulis-susun, siswa mencatat baik fakta dari pelajaran atau asosiasi, pikiran, dan perasaan yang menghantarkan mereka kedalam mentalnya. Ciri dari teknik

3 pencatatan ini adalah memudahkan siswa untuk mencatat materi pelajaran atau pembicaraan seseorang dan sekaligus mencatat pemikiran pribadinya. SMK Bina Satria Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang teknik pengajaran yang masih menerangkan pelajaran Bahasa Indonesia secara informatif (satu arah), tanpa variasi (metode ceramah), dan hal ini menyebabkan siswa bosan dan pasif dalam kegiatan proses belajarmengajarpadahal pelajaran Bahasa Indonesia sangat luas pembahasannya apalagi dalam mencatat pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 19 Januari 2014 yang telah di lakukan dengan salah satu guru bidang studi bahasa Indonesia di SMK Swasta Bina Satria Medan, bahwa dalam pembelajaran, guru masih sering meminta siswa untuk mencatat. Berdasarkan pengamatan peneliti, para siswa terlihat mencatat materi pelajaran semuanya, namun mereka tidak memahami materi penting yang harus mereka kuasai sesuai dengan indikator yang ingin di capai pada materi tersebut. Siswa juga tidak mampu mencatat dengan efektif, bentuk catatan yang mereka buat terkesan asal-asalan sehingga membuat mereka malas untuk membaca ulang catatan tersebut sehingga ketika ulangan, hasil belajar yang di dapat tidak sesuai dengan yang di harapkan, untuk meningkatkan pembelajaran pada siswa harus memiliki kerangka pembelajaran yang tersusun sesuai keberhasilan dalam mencatat untuk menambah daya ingat dalam belajar siswa. Namun dalam kenyataannya siswa diketahui banyak yang tidak mempunyai kerangka pembelajaran yang tersusun dalam mencatat pelajaran yang diajar sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar sehingga tidak menimbulkan bekas/kesan positif apapun dari belajar.

4 Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang. Bagi pelajar, hal ini sering kali berarti perbedaan antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian. Bagi orang-orang bisnis, itu berarti selalu dapat mengikuti tugas-tugas dan proyek-proyek penting dan tidak tersesat dalam lautan kertas yang berserakan yang dikatakan oleh De Porter (1999:146), Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum dalam mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi, maka penulis merasa tertarik dan penting untuk mengangkat masalah diatas dalam satu penelitian dengan judul: Meningkatkan Kemampuan Siswa Mencatat Pelajaran Melalui Layanan Konten Teknik Mencatat Tulis Susun Pada Siswa Kelas XI SMK Bina Satria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 1.2 IdentifikasiMasalah Masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut : 1. Cara mencatat siswa yang kurang efektif, sehingga tidak memberikan pengertian dan daya ingat secara maksimal karena mereka malas membaca catatan yang mereka catat. 2. Rendahnya hasil belajar siswa SMK BINA SATRIA Medan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 3. Siswa mencatat asal-asalan.

5 1.3. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlampau meluas dan dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi masalah yaitu Meningkatkan Kemampuan Siswa Mencatat Pelajaran Melalui Layanan Konten Teknik Mencatat Tulis Susun Pada Siswa Kelas XI SMK Bina Satria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan dari batasan masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah layanan konten tehnik tulis susun dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas XI SMK BINA SATRIA Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dalam mencatat pelajaran Bahasa Indonesia. 1.5. Tujuan Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah layanan konten teknik tulis susun dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas XI SMK BINA SATRIA Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dalam mencatat pelajaran Bahasa Indonesia.

6 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar siswa termotivasi dalam mencatat pelajaran-pelajaran yang mereka terima dan memudahkan mereka dalam melakukan evaluasi pembelajaran. 1.6.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan dan menambah kajian ilmu pendidikan khususnya pendidikan keguruan di bidang bimbingan dan konseling untuk mengetahui bagaimana strategi kreatif yang diterapkan dalam memberikan bimbingan dan layanan konseling, khususnya dalam layanan konten. 1.6.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk : 1. Sebagai bahan evaluasi bagi sekolah, terutama bagi guru Bahasa Indonesia dan kepala sekolah agar siswa dapat termotivasi dalam belajar. 2. Sebagai masukan bagi guru tentang peningkatan kemampuan dan pemahaman siswa dalam mencatat pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru dalam mengatasi kendalakendala yang sering dihadapi siswa dalam mecatat pelajaran. 4. Dapat menambah wawasan penulis dalam hal karya ilmiah khususnya tentang layanan konten dalam pembelajaran.