2017, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Peratura

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan L

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tent

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

2016, No Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2014 tentang Dokter Kepresidenan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 91); 4. Per

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 193 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Nomor 112); 3. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 105 Tahun 2014 tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan di lin

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

2016, No (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1022); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Le

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tenta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG NAMA DAN KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Kelas Jabatan di Lingkungan

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No tentang Nilai dan kelas Jabatan Struktural dan Jabatan fungsional pada Kementerian Agama; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Lembaga Manajemen Aset Negara. Tata Kerja. Organisasi.

2017, No Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan T

2016, No Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494), 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2 c. bahwa penataan organisasi dan tata kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Negara telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 18 TAHUN 2012 TENTANG

NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BALAI PENGEMBANGAN MEDIA RADIO PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

No.411, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi tugas dan fungsi di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

2017, No.411-2- Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 139); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN EKONOMI KREATIF. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif diubah sebagai 1. Ketentuan Pasal 43 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 43 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Biro Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan tata usaha dan persuratan; b. pelaksanaan urusan perlengkapan, rumah tangga, dan aset; c. pelaksanaan urusan pengadaan barang dan jasa; dan d. pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, organisasi dan tata laksana. 2. Ketentuan Pasal 44 diubah, sehingga berbunyi sebagai

-3-2017, No.411 Pasal 44 Biro Umum dan Kepegawaian terdiri atas: a. Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Persuratan; b. Bagian Perlengkapan, Rumah Tangga dan Aset; c. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa; dan d. Bagian Kepegawaian dan Organisasi. 3. Ketentuan Pasal 45 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 45 Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Persuratan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris Utama, dan para Deputi, persuratan dan kearsipan. 4. Ketentuan Pasal 46 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 46 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Persuratan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan tata usaha Kepala; b. pelaksanaan urusan tata usaha Wakil Kepala; c. pelaksanaan urusan tata usaha Sekretaris Utama; d. pelaksanaan urusan tata usaha para Deputi; e. pelaksanaan tata persuratan dan kearsipan; dan f. pelaksanaan tata usaha Biro. 5. Ketentuan Pasal 47 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 47 Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Persuratan terdiri atas: (1) Subbagian Tata Usaha Kepala; (2) Subbagian Tata Usaha Wakil Kepala;

2017, No.411-4- (3) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Utama; (4) Subbagian Tata Usaha Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan; (5) Subbagian Tata Usaha Deputi Akses Permodalan; (6) Subbagian Tata Usaha Deputi Infrastruktur; (7) Subbagian Tata Usaha Deputi Pemasaran; (8) Subbagian Tata Usaha Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi; (9) Subbagian Tata Usaha Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah; dan (10) Subbagian Tata Persuratan dan Kearsipan. 6. Ketentuan Pasal 48 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 48 (1) Subbagian Tata Usaha Kepala mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Kepala; (2) Subbagian Tata Usaha Wakil Kepala mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Wakil Kepala; (3) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Utama mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Sekretaris Utama; (4) Subbagian Tata Usaha Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan; (5) Subbagian Tata Usaha Deputi Akses Permodalan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Deputi Akses Permodalan; (6) Subbagian Tata Usaha Deputi Infrastruktur mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Deputi Infrastruktur; (7) Subbagian Tata Usaha Deputi Pemasaran mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Deputi Pemasaran;

-5-2017, No.411 (8) Subbagian Tata Usaha Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi; (9) Subbagian Tata Usaha Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah; dan (10) Subbagian Tata Persuratan dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kearsipan, dan dokumentasi serta tata usaha Biro. 7. Ketentuan Pasal 49 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 49 Bagian Perlengkapan, Rumah Tangga dan Aset mempunyai tugas melaksanakan urusan analisis kebutuhan pengadaan barang inventaris kantor, rumah tangga, protokol dan pengamanan, penatusahaan dan pemeliharaan barang milik negara. 8. Ketentuan Pasal 50 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 50 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Bagian Perlengkapan, Rumah Tangga dan Aset menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan analisis kebutuhan perkantoran dan pelaksanaan urusan rumah tangga; b. pelaksanaan urusan protokol dan pengamanan; dan c. pelaksanaan urusan pemeliharaan dan penatausahaan barang milik Negara. 9. Ketentuan Pasal 51 diubah, sehingga berbunyi sebagai

2017, No.411-6- Pasal 51 Bagian Perlengkapan, Rumah Tangga dan Aset terdiri atas: a. Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; b. Subbagian Protokol dan Pengamanan; dan c. Subbagian Aset. 10. Ketentuan Pasal 52 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 52 (1) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan analisa kebutuhan dan pengelolaan operasional kantor, sarana dan prasarana, kendaraan dinas dan fasilitas pendukung lainnya serta koordinasi penanganan dan keselamatan kerja. (2) Subbagian Protokol dan Pengamanan mempunyai tugas melakukan urusan protokol dan pengamanan. (3) Subbagian Aset mempunyai tugas melakukan inventarisasi,penyimpanan,pendistribusian,pemeliha raan dan penyiapan penghapusan serta pelaporan barang milik negara. 11. Diantara Pasal 52 dan Pasal 53 disisipkan 4 (empat) Pasal yaitu Pasal 52A, Pasal 52B, Pasal 52C, Pasal 52D yang berbunyi: Pasal 52A Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas melaksanakan urusan pengadaan barang/jasa bagi satuan organisasi di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif, layanan pengadaan secara elektronik dan evaluasi pengadaan barang/jasa pemerintah.

-7-2017, No.411 Pasal 52B Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52A, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa menyelenggarakan fungsi: a. analisis dan penyiapan bahan pembinaan administrasi, penyusunan petunjuk pengadaan di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif; b. analisis dan penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan Unit Layanan Pengadaan/Panitia/Pejabat Pengadaan di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif; c. analisis dan penyiapan bahan penyelesaian proses pengadaan yang memerlukan persetujuan Kepala Badan Ekonomi Kreatif; d. penyiapan regulasi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif; e. pelayanan pengadaan secara elektronik kepada Panitia Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan Badan Ekonomi Kreatif; f. pembinaan dan pengawasaan pelaksanaan pengadaan secara elektronik di Badan Ekonomi Kreatif; g. analisis dan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif; dan h. konsep rumusan kebijakan dan pedoman, pengelolaan administrasi penayangan daftar hitam. Pasal 52C Bagian Pengadaan Barang dan Jasa terdiri atas: a. Subbagian Layanan Pengadaan; b. Subbagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE); dan c. Subbagian Pemantauan dan Evaluasi.

2017, No.411-8- Pasal 52D (1) Subbagian layanan pengadaan mempunyai tugas melakukan analisis, penyusunan, dan penyiapan pembinaan administrasi, penyusunan petunjuk, serta konsultansi pengadaan bagi satuan organisasi di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif serta pelaksanaan, penyiapan dokumen, pelaporan layanan pemilihan penyedia barang/jasa Badan Ekonomi Kreatif berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Subbagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mempunyai tugas menyiapkan rumusan kebijakan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik, pengelolaan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) serta memberikan pelayanan pengadaan secara elektronik. (3) Subbagian Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan konsep rumusan kebijakan dan pedoman, pengelolaan administrasi penayangan daftar hitam, serta melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 12. Ketentuan Pasal 55 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 55 Bagian Kepegawaian dan Organisasi terdiri atas: a. Subbagian Mutasi dan Kepangkatan; b. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana; dan c. Subbagian Pengembangan Sumber Daya Manusia. 13. Ketentuan Pasal 56 diubah, sehingga berbunyi sebagai

-9-2017, No.411 Pasal 56 (1) Subbagian Mutasi dan Kepangkatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, pemberian dukungan administrasi, pengendalian, serta evaluasi dan pelaporan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dari dan dalam jabatan struktural, mutasi, pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi, administrasi tenaga diperbantukan/dipekerjakan, kepangkatan pegawai, penyusunan formasi, dan pengadaan pegawai. (2) Subbagian Subbagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan, analisis, evaluasi, koordinasi perumusan penataan organisasi dan tata laksana, analisis jabatan, analisis beban kerja, dan pelaksanaan reformasi birokrasi serta penyiapan peraturan kepegawaian. (3) Subbagian Pengembangan Sumber Daya Manusia melakukan penyiapan rencana kebutuhan diklat pengembangan SDM, penyusunan program pengembangan pegawai, layanan pemberian tugas belajar, beasiswa, pembangunan karakter, assesmen pegawai, pelaksanaan ujian dinas, penyesuaian ijazah dan pengelolaan kesejahteraan pegawai. 14. Ketentuan Pasal 63 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 63 Direktorat Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri atas : a. Subdirektorat Informasi dan Pengolahan Data; b. Subdirektorat Metodologi dan Analisa Riset; dan c. Subbagian Tata Usaha.

2017, No.411-10- 15. Diantara Pasal 63 dan 64 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 63 A yang berbunyi: Pasal 63 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 16. Ketentuan Pasal 67 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 67 Direktorat Edukasi Ekonomi Kreatif terdiri atas: a. Subdirektorat Edukasi Subsektor Ekonomi Kreatif; b. Subdirektorat Edukasi Ekonomi Kreatif Publik; dan c. Subbagian Tata Usaha. 17. Diantara Pasal 67 dan 68 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 67 A yang berbunyi: Pasal 67 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 18. Ketentuan Pasal 75 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 75 Direktorat Akses Perbankan terdiri atas : a. Subdirektorat Perbankan Konvensional; b. Subdirektorat Perbankan Syariah; dan c. Subbagian Tata Usaha.

-11-2017, No.411 19. Diantara Pasal 75 dan 76 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 75 A yang berbunyi: Pasal 75 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 20. Ketentuan Pasal 79 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 79 Direktorat Akses Non-Perbankan terdiri atas : a. Subdirektorat Dana Masyarakat; b. Subdirektorat Modal Ventura; dan c. Subbagian Tata Usaha. 21. Diantara Pasal 79 dan 80 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 79 A yang berbunyi: Pasal 79 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 22. Ketentuan Pasal 87 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 87 Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik terdiri atas: a. Subdirektorat Pengembangan Kota Kreatif; b. Subdirektorat Infrastruktur Subsektor Ekonomi Kreatif; dan c. Subbagian Tata Usaha.

2017, No.411-12- 23. Diantara Pasal 87 dan 88 disisipkan 1 (satu) pasal yakni Pasal 87 A yang berbunyi: Pasal 87 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 24. Ketentuan Pasal 91 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 91 Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri atas: a. Subdirektorat Perancangan Teknologi Informasi dan Komunikasi; b. Subdirektorat Manajemen Pelaksanaan Teknologi Informasi dan Komunikasi; dan c. Subbagian Tata Usaha. 25. Diantara Pasal 91 dan 92 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 91 A yang berbunyi: Pasal 91 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 26. Ketentuan Pasal 99 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 99 Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri terdiri atas: a. Subdirektorat Pasar Segmen Retail;

-13-2017, No.411 b. Subdirektorat Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintah; dan c. Subbagian Tata Usaha. 27. Diantara Pasal 99 dan Pasal 100 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 99 A yang berbunyi: Pasal 99 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 28. Ketentuan Pasal 103 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 103 Direktorat Pengembangan Pasar Luar Negeri terdiri atas : a. Subdirektorat Pasar Segmen Retail; b. Subdirektorat Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintah; dan c. Subbagian Tata Usaha. 29. Diantara Pasal 103 dan Pasal 104 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 103 A yang berbunyi: Pasal 103 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 30. Ketentuan Pasal 111 diubah, sehingga berbunyi sebagai

2017, No.411-14- Pasal 111 Direktorat Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual terdiri atas: a. Subdirektorat Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual; b. Subdirektorat Advokasi Hak Kekayaan Intelektual; dan c. Subbagian Tata Usaha. 31. Diantara Pasal 111 dan Pasal 112 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 111 A yang berbunyi: Pasal 111 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 32. Ketentuan Pasal 115 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 115 Direktorat Harmonisasi Regulasi dan Standardisasi terdiri atas: a. Subdirektorat Harmonisasi Regulasi; b. Subdirektorat Standardisasi dan Sertifikasi; dan c. Subbagian Tata Usaha. 33. Diantara Pasal 115 dan 116 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 115 A yang berbunyi: Pasal 115 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat.

-15-2017, No.411 34. Ketentuan Pasal 123 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 123 Direktorat Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri terdiri atas: a. Subdirektorat Hubungan Antar Lembaga Pemerintah Dalam Negeri; b. Subdirektorat Hubungan Antar Lembaga Non- Pemerintah Dalam Negeri; dan c. Subbagian Tata Usaha. 35. Diantara Pasal 123 dan Pasal 124 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 123 A yang berbunyi: Pasal 123 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat. 36. Ketentuan Pasal 127 diubah, sehingga berbunyi sebagai Pasal 127 Direktorat Hubungan Antar Lembaga Luar Negeri terdiri atas: a. Subdirektorat Hubungan Antar Lembaga Pemerintah Luar Negeri; b. Subdirektorat Hubungan Antar Lembaga Non- Pemerintah Luar Negeri; dan c. Subbagian Tata Usaha. 37. Diantara Pasal 127 dan 128 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 127 A yang berbunyi:

2017, No.411-16- Pasal 127 A Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, penyusunan rencana program, keuangan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dokumentasi dan kearsipan Direktorat Pasal II Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-17-2017, No.411 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Februari 2017 KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, ttd TRIAWAN MUNAF Diundangkan di Jakarta pada tanggal 15 Maret 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

2017, No.411-18-

-19-2017, No.411

2017, No.411-20-

-21-2017, No.411

2017, No.411-22-

-23-2017, No.411

2017, No.411-24-

-25-2017, No.411

2017, No.411-26-

-27-2017, No.411