20L6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA Skema sertifikasi 0kupasi Nasiona! Teknisi lnstalasi Listrik Penerangan sdan Daya Fasa Tiga adalah skema sertifikasi Okupasi Nasinal yang disusun mengacu kepada standar kompetensi keria yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep. 170/DIEN/M2007 tentang Penetapan SKKNI sektor Listrik Sub Sektor Ketenagalistrikan bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Skema sertifikasi Teknisi lnstalasi Listtik Penerangan sdan Daya Fasa Tiga bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik ini dikembangkan oleh komite skema sertifikasi untuk menjawab permintaan/kebutuhan SDM Industri di bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik yang digunakan dalam memastikan dan memelihara kompetensi tenaga kerja di bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik dan sebagai acuan bagi LSP-PI SMK dan asesor kompetensi dalam melakukan sertifikasi
SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTATASI TISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASATIGA SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA Disahkan di Jakarta Pada tanggal 9 F ebruai 201 6 Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PU dan PR Sumarna F. Abdurrahman $ Ketua Badan N*ioffitr)'*t ( BNSP ) 6 -t Hamid Muhammad Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI TISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASATIGA KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas disahkannya dokumen Skema Sertifikasi Kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga yang dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan dalam mengembangkan skema sertifikasi LSP-PI SMK Paket Keahlian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Skema Sertifikasi ini disusun berdasarkan Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 4iBNSP. VlIl2} 14 tentang Pedoman Pengembangan Skema Sertifi kasi Kompetensi. Skema ini dikembangkan berdasarkan kemasan Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga yang telah disahkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor... tentang penetapan Sertifikat Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga Skema Sertifikasi ini menjadi pedoman bagi LSP-PI SMK keahlian Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dalam rangka pelaksanaan sertifikasi bagi peserta didik SMK. Dengan skema Sertifikasi Kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga ini diharapkan lulusan SMK Bidang Keahlian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik bersertifikat kompetensi dan diakui kompetensinya secara nasional maupun internasional
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASATIGA DAFTAR ISI 1. Latar belakang 2. Ruang lingkup skema sertifikasi 3. Tujuan sertifikasi 4. Acuan normatif 5. Kemasan /Paket Kompetensi 5.1 Jenis kemasan 5.2 Jenis skema 5.3 Aturan pengemasan 6. Persyaratan dasar pemohon sertifikasi 7. Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat 7.1Hakpemohon 7.2 Kewajiban pemegang sertifi kat 8. Biaya sertifikasi 9. Proses sertifikasi 9. I Persyaratan pendaftaran 9.2 Proses Asesmen 9.3 Proses Uji Kompetensi 9.4 Keputusan Sertifikasi 9.5 Pembekuan dan pencabutan sertifikat 9.6 Pemeliharaan sertifikat (Surveilen) 9.7 Penggunaan Sertifikat 9.8 Banding
SKEMA SERTIFIKASI KOMPfiENSI OKUPASI NASIONAL TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA 1. LATARBELAKANG Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara,namun disisi lain era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen. Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan imbal balik (link and match) antarapihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga PendidikanlPelatihan baik formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Skema ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi bahwa melaksanakan peke{an jasa konstruksi sebagai perencana, pelaksana dan pengawas diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi Skema KKNI ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi kompetensi profesi bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja, yang mengacu kepada SKKNI sektor Listrik Sub Sektor Ketenagalistrikan bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Skema sertifikasi bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik Dengan skema sertifikasi Okupasi Nasional ini diharapkan dapat memberi manfaat langsung para pemangku kepentingan. Bagi Industri a. Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan terpelihara kompetensinya. b. Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi guna meningkatkan efisensi pengembangan SDM khususnya dan efisiensi nasional pada umumnya. c. Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga berbasi s kompetensi dan meningkatkan produktivitas.
SKEMA SERTIFI KASI KOM PETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTATASI TISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASATIGA ragi rrof;i Bidang Jasa Konstruksi a. Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasilindustrilkliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekeqa atau menghasilkan jasa dan meningkatkan percaya diri tenaga profesi b. Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri c. Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi d. Membantu pengakuan kompetensi lintas seklor dan lintas negara e. Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja Bagi Lembaga Pendidikan dan juga Pelatihan a. Membantu memastikan link and match antaru kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi dunia industri. b. Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan progrcm diklat. c. Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi. d. Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif, sumatif maupun holistik yang dapat memastikan dan memelihara kompetensi peserta didik selama proses diklat. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga, ruang lingkupnya sebagai berikut : 2.1. Bidang : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 2.2. Lingkup Penggunaan : Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI TISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASATIGA 3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi lulusan SMK Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik sesuai dengan tuntutan industri, profesi, konsumen/pasar; 3.2. Sebagai acuan bagi LSP dan Asesor dalam rangka pelaksanaan sertifikasi kompetensi; 3.3. Untuk memastikan bahwa proses sertifftasi dilakukan dengan menggunakan standar yang ditetapkan. ACUAN NORMATTF 4.1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 4.3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4.4. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan 4.5. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Konstruksi Bangunan Gedung 4.6. Undang undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan 4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi 4.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3l Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Keda Nasional 4.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 terfiang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 4.10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigtasi No. Kep. l7oltvien/iyda\7 kntang Penetapan SKKNI seklor Listrik Sub Sektor Ketenagalistrikan bidang Instalasi P emanfaatan T enaga Listrik. 4.11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRTlMl20l3 Tentang Persyaratan Kompetensi Untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang Jasa Konstruksi. 4.12. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 4/BNSP/VIU2014 Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi
SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASATIGA 5. KEMASAN/ PAKET KOIVIPETENSI LEVEL tr Didalam pemaketan yang ditetapkan unfuk Okupasi Nasional Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga adalah sebagai berikut : 5.1. Jenis Kemasan : OKUPASI NASIONAL 5.2. Nama Skema : Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga 5.3. Rincian Unit Kompetensi NO KODE UNIT JUDUL UJIT INA 521r.222.18.01.07 1 Menerapkan UUJK dan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Keria. ) 1 KT1.1K02.219.01 Memasang lnstalasi Listrik Bangunan Gedung ( Kampus, Perkantoran, HotelApartemen, Pasar Swalayan, Gedung Olah Raga) 2 KTL. KO2.220.O1 Memasang lnstalasi Listrik Bangunan lndustri Kecildenqan Dava sampaidenqan 197 KVA 3 KT1.1K02.221.01 Memasang lnstalasi Listrik Bangunan lndustri Menenqah 4 KT1.1K02.222.A2 Memasang lnstalasi Listrik Bangunan lndustri Besar 5 KTL.tK02.224.42 Memasang lnstalasi Listrik Bangunan Rumah Sakit 6 KT1.tK02.142.01 Merakit dan Memasang PHB Penerangan Bangunan Gedung ( Kampus, Perkantoran,Hotel, Apartemen, Pasar Swalayan, Gedung Olahraga 7 KTL. 1K02.103.01 Merakit Dan Memasang PHB Penerangan I Banqunan lndustri Kecil KTL.I K02.104.01 Merakit Dan Memasang PHB Penerangan I Banqunan Menenoah KT1.1K02.105.01 Merakit Dan Memasang PHB Penerangan Banounan lndustri Besar 10 KTL.lK02.107.01 Merakit Dan Memasang PHB Penerangan Banounan Rumah Sakit 11 KT1.1K02.108.01 Memasanq Sistem Pembumian 6. PERSYARATAN DASAR PEMOIION SERTTFIKASI 6.7. Pemohon terdaftar sebagai peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bersangkutan 6.2. Pemohon telah memperoleh materi pembelajaran berkaitan dengan unit-unit kompetensi yang tercantum dalam paket unit kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga
SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKU PASI NASIONAT TEKNISI INSTAIASI TISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA Setiap unit kompetensi harus mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) Pemohon memperoleh rekomendasi dari Kepala Sekolah atas usulan Ketua Keahlian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1.Hak Pemohon 7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi 7.1.2. Memperoleh penjelasan tentang tatacara proses sertifikasi sesuai dengan rekomendasi metode yang ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi buktibukti yang dimiliki pemohon 7.1.3. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi 7.1.4. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, serta mempertimbangkan aturan yang bersifat Nasional 7.1.5. Memperoleh hak peninjauan kembali atau banding terhadap keputusan baik dilakukan asesor maupun Lembaga Sertifikasi Profesi terkait dengan status rekomendasi yang mereka harapkan 7.1.6. Memperoleh kesempatan mengikuti proses sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan skema sertifikasi jika diminta 7.l.7. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten 7.1.8. Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai pada bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 7.2. Kewajiban Pemegang Sertilikat 7.2.1. Melaksanakan keprofesian di bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 7.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguhsungguh dan konsekuen
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA 7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan 7.2.4.Menjamin terpelihara sertifikat kompetensi 7.2.5. Bersedia dan menjamin informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggung j awabkan 7.2.6. Membayar biaya sertifikasi kompetensi yang sesuai pada bahwa seluruh pernyataan dan BIAYA SERTIFIKASI 8.1. Struktur biaya pemohon sertifikasi mencakup biaya Asesmen, dan administrasi 8.2. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah atau sumber lain yang tidak mengikat 9. PROSES SERTIFIKASI 9. 1. Persyaratan Pendaftaran 9.1.1. Pemohon telah memahami proses Asesmen atau uji kompetensi sesuai dengan skema yang telah ditetapkan oleh LSP-PI SMK 9.1.2. Pemohon mengisi formulir permohonan sertifikasi (APL 01) dan mengisi formulir assessment mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung antara lain : a. Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar b. Laporan hasil belajar (rapor) dan atau sertifikat/surat keterangan lainnya yang sah c. Dokumen skill passport Qikaada) d. Rekomendasi dari Ketua Program Studi diketahui oleh Kepala Sekolah 9.1.3. LSP Pl SMK menelaah kelengkapan berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi peserta sertifikasi
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASATIGA 9.2. Proses Asesmen 9.2.1. Asesmen Okupasi Nasional Teknisi Instalasi listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyeklif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi 9.2.2. Pelaksanan Asesmen untuk skema Okupasi Nasional Teknisi lnstalasi listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga ini dapat dilakukan dengan cara dicicil per unit kompetensi atau secara paket sejumlah unit kompetensi yang dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan proses pembelajaran, dan hasilnya dicatatkan pada buku skill passport 9.2.3. LSP Pl SMK menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen 9.2.4. Asesor memilih perangkat asesmen dan metoda asesmen untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan 9.2.5. Asesor menjelaskan, membehas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta Sertifikasi 9.2.6. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung dan dokumen skill passport (iika. ada) yartg disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL -02, untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan 9.2.7. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi 9.3. Proses Uji Kompetensi 9.3.1. Uji kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga dirancang untuk menilai kompetensi secara praktek, tertulis, lisan, pengamatan, wawancara atau cara lain yang handal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi; 9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di tempat uji kompetensi yang ditetapkan;
SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT TEKNISI INSTALASI TISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA 9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Teknisi Instalasi listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat dan sesuai standar; 9.3.4. Proses uji kompetensi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan; 9.3.5. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, tulis, lisan, wawancara dan lainnya, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti 9.3.6. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan "Kompeten" dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan "Belum Kompeten 9.4. Keputusan Sertifikasi 9.4.1. LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan oleh asesor selama proses sertifikasi mencukupi untuk : a. Mengambil keputusan sertifikasi; b. Melakukan penelusuran apabila terjadi banding 9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh komite teknis yang ditetapkan oleh ketua LSP-PI berdasarkan rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi melalui proses sertifikasi, 9.4.3. Personil yang terlibat dalam membuat keputusan sertifikasi memiliki kompetensi Okupasi Nasional Teknisi Instalasi listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga dan berpengalaman dalam proses sertifikasi untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 9.4.4. Sertifikat kompetensi berlaku selama tiga tahun, terhitung sejak diterbitkan
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAI. TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENEMNGAN DAN DAYA FASATIGA Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat Pembekuan dan pencabutan sertifikat dilakukan jika seorang pemegang sertifikat kompetensi terbukti menyalahgunakan sertifikat yang dimiliki dan dapat merugikan LSP 9.6. Pemeliharaan Sertifi kasi Untuk memelihara kompetensi, LSP melakukan surveilan kepada pemegang sertifikat kompetensi, yang dapat mencakupi salah satu : a. b. c. Evaluasi rekaman kegiatan minimal sekali dalam setahun Evaluasi asesi (sampling) Witnes s (bila diperlukan 9.7. Penggunaan Sertifikat Pemegang sertifikat Okupasi Nasional Teknisi Instalasi listrik Penerangan dan Daya Fasa Tiga harus menandatangani persetujuan untuk : 9.7.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi 9.7.2. Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan 9.7.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP Pl SMK dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP Pl SMK dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah 9.7.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP Pl SMK setelah dibelrukan atau dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP Pl SMK yang menerbitkannya 9.8. Banding Peserta Sertifikasi dapat melakukan banding jika tidak puas atas keputusan yang diambil oleh asesor kompetensi, dengan mengisi form banding