1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang memiliki peluang besar dan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era bisnis yang semakin hari mengalami perkembangan dan perubahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkan. Merek harus mampu memenuhi atau bahkan harus melebihi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, berlomba

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak bisnis yang dapat ditekuni oleh para pengusaha di kota

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis retail merupakan jenis bisnis yang sudah lama ada di dalam pasar. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN. tantangannya adalah tidak hanya untuk menarik pelanggan baru tetapi juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha untuk dapat memberikan suatu nilai lebih pada konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. warung internet baru yang semakin banyak, tentu saja berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

I. PENDAHULUAN. sebaliknya persaingan menjadi semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi ini

Transkripsi:

1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era global, persaingan dalam dunia industri barang maupun jasa begitu ketat. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan berbagai macam barang dan jasa pada konsumen. Dunia persaingan ini menuntut setiap perusahaan barang maupun jasa tidak terkecuali rumah sakit Mardi Waluyo Metro untuk bisa bersikap bijak, lebih bisa menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif untuk bisa memenangkan persaingan. Perusahaan membutuhkan cara untuk bisa masuk dan memenangkan persaingan dalam pasar. Dalam bidang jasa banyak hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk bisa menarik minat konsumen atau bahkan mempertahankan pelanggan. Salah satu caranya adalah pemberian pelayanan yang baik bagi pelanggan. Perusahaan jasa harus bisa memperhatikan setiap detail dari semua kebutuhan konsumen. Pemberian kualitas pelayanan yang baik, akan mempengaruhi persepsi konsumen untuk memilih penyedia layanan jasa mana yang sekiranya pantas untuk dipilih. Selain itu pemberian kualitas pelayanan yang baik juga akan memberikan citra yang baik bagi perusahaan. Terbentuknya citra yang baik dari sebuah perusahaan akan menarik minat konsumen baru untuk datang dan memberikan kesan baik yang tak terlupakan bagi pelanggan lama sehingga mereka tetap bertahan.

2 Kepuasan konsumen tidak hanya ditentukan oleh faktor kewajaran harga dan kualitas layanan tetapi juga citra perusahaan. Citra perusahan sedikit banyak memberikan andil terhadap timbulnya rasa puas pada diri konsumen. Dalam organisasi/perusahaan yang menyediakan jasa seperti rumah sakit kualitas pelayanan memang selalu menjadi sorotan utama sebagai faktor yang menjadi tolak ukur tingkat kepuasan pasien, namun adanya citra yang baik dari sebuah rumah sakit juga merupakan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh pasien atau calon pasien untuk menggunakan jasa kesehatan di rumah sakit tersebut. Hal ini dikarenakan citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya. Citra rumah sakit yang baik membuat pasien cenderung datang pada rumah sakit tersebut, dan begitu pula berlaku sebaliknya apabila terbentuk suatu citra yang buruk maka akan membuat pasien enggan dan bahkan tidak akan mau datang. Keadaan konsumen yang semakin kritis dan cerdas membuat konsumen membandingkan antara biaya yang mereka keluarkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan, dengan apa yang mereka harapkan sehingga menimbulkan suatu kepuasan. Kotler (2007:25) mengartikan tingkat kepuasan sebagai fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Pemberian pelayanan, kecanggihan alat, kecepatan dan keakuratan dalam pemeriksaan serta penanganan terhadap pasien akan menjadi pertimbangan bagi pasien dalam pemilihan rumah sakit.

3 Adanya kualitas pelayanan yang baik serta didukung dengan citra perusahaan yang baik akan menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. Sutanto dalam Atmaja (2011 : 3) menyatakan bahwa untuk mencapai kepuasan pelanggan maka pengelola industri pelayanan harus memperhatikan citra perusahaan. Tang dalam Atmaja (2011 : 3) menyatakan bahwa corporate image (citra perusahaan) dapat dianggap sebagai fungsi dari akumulasi pengalaman pembelian atau konsumsi dan memiliki dua komponen utama: fungsional dan emosional. Komponen fungsional terkait dengan atribut nyata yang dapat dengan mudah diukur, sedangkan komponen emosional adalah terkait dengan dimensi psikologis yang diwujudkan oleh perasaan dan sikap terhadap suatu organisasi. Perasaan ini berasal dari pengalaman individu dengan organisasi dan dari pengolahan informasi tentang atribut yang merupakan indikator fungsional tentang gambaran perusahaan. Rumah sakit merupakan perusahaan penyedia jasa berupa pelayanan kesehatan bagi pasien. Untuk dapat memenangkan persaingan dalam menawarkan jasa mereka kepada pasien maka pihak rumah sakit harus menemukan cara untuk menarik minat pasien. Salah satu cara tersebut adalah pemberian pelayanan kesehatan yang baik dan dengan membangun suatu citra yang baik di mata pasien. Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro menunjukkan kredibilitasnya pada tahun 2012 sebagai rumah sakit yang dapat menembus persaingan dengan upaya mereka dan dapat menjadi salah satu dari 14 rumah sakit dengan pelayanan terbaik se Indonesia (sumber: arsip Rumah Sakit Mardiwaluyo Metro 2012).

4 Adapun beberapa pesaing Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro di wilayah Metro antara lain RSU Ahmad Yani Metro dan Rumah Sakit Islam Metro. Berdasarkan wawancara terhadap 30 pasien Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro yang dilakukan secara random, mayoritas pasien menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Mereka merasa diperlakukan secara hangat dan dilayani dengan penuh kasih. Selain itu keadaan dan suasana rumah sakit yang nyaman dan bersih juga mendapatkan penilaian lebih dari pasien. Kebanyakan dari pasien sudah lebih dari tiga kali menggunakan jasa pelayanan kesehatan dari Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro. Pasien yang datang juga bukan hanya dari Metro saja, tapi juga dari Lampung Utara, Lampung Barat, Lampung Tengah dan Lampung Timur. Alasan mereka datang kembali karena mereka mereka puas dengan pelayanan yang diberikan, kenyamanan tempat yang mencakup kebersihan dan kerapihan rumah sakit serta keramahan para karyawan juga menjadi penilaian mereka. Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro menyuguhkan kesan tampilan visual fisik berupa lapangan parkir yang luas dan memadai, bersih serta teratur sehingga menarik minat pasien untuk berkunjung. Keadaan gedung bersih, nyaman serta dilengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan pasien. Selain itu seluruh karyawan memiliki perhatian yang tulus pada setiap pasien yang datang dan memberikan pelayanan dengan penuh kasih sehingga para pasien merasa puas. Disisi lain pasien juga mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan yang dijanjikan, yaitu berupa pelayanan yang akurat dan terpercaya.

5 Dalam segi ketanggapan, pihak rumah sakit selalu mengusahakan pemberian pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat pada pasien. Rumah sakit juga memberikan hal yang sangat penting bagi pasien berupa jaminan bagi keakuratan pelayanan, berdasarkan pengetahuan yang baik sikap yang ramah dan santun dari para pegawai baik medis maupun non-medis. NO. Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Pengunjung Tiga Rumah Sakit di Metro Tahun 2009-2013 Nama Rumah Sakit Tahun Pasien Rawat Inap (orang) Perubahan (%) Pasien Rawat Jalan (orang) Perubahan (%) 1. Rumah Sakit 2009 11.081-37.632 - Mardi Waluyo 2010 14.524 23,7 % 64.694 41,83 % Metro 2011 15.472 6,12 % 70.047 7,64 % 2012 16.498 6,21 % 69.516-0,76 % 2013 19.044 13,37 % 77.971 10,84 % Ratarata 15.324 12,35 % 63.972 14,88 % 2. Rumah Sakit 2009 10.896-85.839 - Umum Ahmad 2010 11.127 2,07 % 86.421 0,67 % Yani Metro 2011 12.613 11,78 % 95.177 9,19 % 2012 14.279 11,66 % 110.636 13,97 % 2013 14.646 2,5 % 128.265 13,74 % Ratarata 12.712 7 % 101.268 9,39 % 3. Rumah Sakit 2009 3.064-1.173 - Islam Metro 2010 2.643-15,9 % 852-37,67 % 2011 2.989 11,57 % 997 14,54 % 2012 3.375 11,43 % 1130 11,73 % 2013 3.426 1,48 % 1.184 4,56 % Ratarata 3.099 2,14 % 1.067-1,71 % Sumber : RS. Mardi Waluyo Metro, RSUAY Metro, RS. Islam Metro, 2014 Seperti yang terlihat dalam tabel pengunjung Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro, RSU Ahmad Yani Metro dan Rumah Sakit Islam Metro tahun 2009-2013, dapat disimpulkan bahwa jumlah pengunjung Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro tidak pernah mengalami penurunan yang berarti dan bahkan selalu meningkat.

6 Pelayanan terbaik yang diberikan oleh Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro mampu menarik minat pasien untuk menggunakan jasa pelayanan kesehatan yang ditawarkan. Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa rumah sakit Mardi Waluyo Metro juga terlihat bersaing ketat dalam jumlah pelayanan dan pasien yang datang dari rumah sakit pesaingnya di Metro yaitu RSU Ahmad Yani Metro dan RS Islam Metro. Sebagian besar dari pasien yang pernah menggunakan jasa pelayanan Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro juga memiliki kemungkinan untuk datang kembali. Selain itu citra baik yang diciptakan rumah sakit sedikit banyak juga mampu mempengaruhi persepsi pasien dan calon pasien untuk memilih. Hal ini dikarenakan pelayanan dan citra yang baik dapat menimbulkan rasa puas tersendiri di benak pasien. 1.2 Rumusan Masalah Persaingan ketat dalam bidang jasa seperti yang ditunjukan dalam tabel 1.1, menuntut perusahaan penyedia jasa khususnya jasa kesehatan seperti rumah sakit untuk bertindak cerdas agar bisa menarik calon pasien dan mempertahankannya. Semakin kompleksnya dunia persaingan di masa seperti sekarang ini membuat kualitas pelayanan yang baik dapat menjadi nilai lebih untuk bisa mempertahankan pelanggan atau pasien yang sudah sering datang bahkan untuk menarik pasien baru. Selain itu adanya citra perusahaan yang baik dan kuat, sedikit banyak juga akan mempengaruhi daya tarik tersendiri bagi pasien. Karena dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dan citra perusahaan yang baik rumah sakit dapat menunjukkan kredibilitasnya di depan pasien.

7 Rumah sakit Mardi Waluyo Metro sebagai penyedia jasa layanan kesehatan perlu mengupayakan pelayanan yang sebaik mungkin kepada setiap pasien yang datang agar mereka mendapatkan perasaan puas yang akan membuat mereka ingin kembali menggunakan jasa kesehatan di rumah sakit Mardi Waluyo Metro. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Apakah variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif pada kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro. 2. Apakah variabel citra perusahaan berpengaruh positif pada kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro. 3. Apakah kedua variabel yaitu kualitas pelayanan dan citra perusahaan berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro. 2. Menganalisis pengaruh variabel citra perusahaan terhadap kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro.

8 3. Menganalisis pengaruh variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan secara bersama-sama terhadap kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro. 1.4 Manfaat Penelitian 1) Bagi Perusahan Penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan bagi Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro, khususnya terhadap pengembangan Kualitas pelayanan, pembentukan citra perusahaan yang baik sehingga dapat menciptakan suatu kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan dengan optimal. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara kualitas pelayanan, citra perusahaan, dan kepuasan sehingga bermanfaat bagi pihak Rumah Sakit Mardiwaluyo Metro dalam membuat kebijakan dalam upaya menciptakan kepuasan pelanggan dengan kebijakan kualitas pelayanan dan penciptaan citra perusahaan. 2) Bagi Peneliti Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, wawasan, dan analisis di bidang pemasaran khususnya pada perusahaan jasa.

9 3) Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama pada pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian selanjutnya atau mengembangkan penelitian ini. 1.5 Kerangka Pikir Dari penjelasan dan teori di atas dapat dilihat bahwa adanya kualitas pelayanan yang baik memberikan pengaruh yang positif terhadap rasa puas pada diri konsumen. Hal ini dapat dilihat dari semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan maka konsumen akan memiliki penilaian positif dan memungkinkan dirinya untuk kembali menggunakan jasa perusahaan. Adanya kualitas pelayanan dan citra perusahaan yang baik akan menimbulkan rasa percaya yang tinggi dari pihak konsumen terhadap pihak perusahaan, karena mereka merasakan kepuasan yang mereka harapkan. Ada lima dimensi pokok kualitas jasa pelayanan menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2006:182) yaitu bukti fisik (tangible) yang merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Empati (emphaty) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Selanjutnya adalah kehandalan (reliability) yakni kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

10 Berikutnya tanggap (responsiveness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat ( responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Dan yang terakhir jaminan (assurance) yaitu pengetahuan, kemampuan, dan kesopanan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Kemudian menurut Gary Hamel dan CK Prahalad alih bahasa oleh Hermawan Kartajaya, (2000:484) citra diungkapakan oleh konsumen dalam bentuk reputasi (reputation) yaitu seberapa besar kuat brand perusahaan dan persepsi konsumen, pengakuan (recognition) yaitu tingginya nilai perusahaan dan persepsi konsumen, hubungan emosional (affinity) yaitu hubungan yang terjadi antara brand perusahaan dengan konsumen, dan loyalitas merek (brand loyalty) yaitu seberapa besar kesetiaan pelanggan menggunakan produk atau jasa perusahaan. Beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan menurut Consuegra et al. dalam Atmaja (2011:43) adalah kesesuaian harapan yaitu kesesuaian harapan pelanggan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan, selanjutnya persepsi kinerja merupakan persepsi yang diciptakan oleh pelanggan terhadap pelayanan yang diterima, dan penilaian pelanggan yang merupakan penilaian menyeluruh terhadap keunggulan layanan dibandingkan dengan layanan perusahaan lain.

11 Berikut ini adalah paradigma penelitian secara skematis: Gambar 1.1 Paradigma Penelitian 1.6 Hipotesis Dilihat dari latar belakang, permasalahan dan kerangka pikir diatas maka peneliti mengajukan hipotesis : 1. H1: Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro. 2. H2: Citra perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro. 3. H3: Variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan pasien rumah sakit Mardi Waluyo Metro.