BAB 1 PENDAHULUAN. usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Berdasarkan undang-undang no 20

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata kata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Raudlatul Athfal (RA) merupakan jenjang pendidikan anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 03 SRINGIN KEC.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu anugerah yang yang terbesar dan sangat berharga

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BABIII TEKNIK PENELITIAN. bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki. tidak muncul lagi permasalahan di dalam kelas.

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak tidak dapat dipisahkan dari tumbuh-kembang. Tumbuhkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi tidak langsung berupa kegiatan menulis dan membaca.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari. adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan.

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan. selanjutnya. Masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah olah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

2015 EFEKTIFITAS MEDIA BUKU HARIAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN (EKSPERIMEN KUASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLARI KARAWANG TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu program prioritas pembangunan pendidikan nasional. Kebijakan pengembangan pendidikan anak usia dini diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya,anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Berdasarkan undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional berkaitan denganpendidikan anak usia dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi Pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan persyaratan untuk mengikuta pendidikan dasar. Empat tahap perkembangan kognitif menurut piaget terdiri dari tahap sensori motor, tahap praoperosional, tahap oprasional konkret dan tahap oprasional formal. Tahap sensori motor pembelajaran anak hanya mengandalkan indera yaitu melalui meraba, membau, melihat, menyimak dan merasakan Perkembangan motorik adalah peningkatan gerakan individu, dari yang sederhana, tidak terorganisasi, tidak terampil ke arah penampilan keterampilan motoric yang kompleks dan terorganisasi dengan baik. Perkembangan motoric sebagai gerakan yang terus bertambah atau meningkat kearah gerakan yang

2 kompleks, perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan perkembangan fisik. Kemampuan menyimak merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh setiap orang, sehingga dengan terampilnya seseorang menyimak wawasan berpikir akan menjadi lebih luas. Kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikirannya akan terlihat ketika menyampaikannya melalui bisik berantai, baik lisan maupun tulisan. Pada dasarnya setiap orang mempunyai keinginan untuk mengutarakan sesuatu, seperti menerangkan kepada pihak yang lainnya.keterampilan menyimakkan harus dikuasai oleh siswa karena merupakan keterampilan dasar yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam kurikulum yang berlaku sekarang, terdapat kompetensi dasar tentang kemampuan menyimakkan tetapi hanya sebahagian kecil saja.banyak permasalahan muncul dalam pembelajaran menyimak. Anak-anak tidak lagi mengenal, misalnya cerita dongeng, menyimak berita di TV maupun bercakapcakap sebenarnya banyak mengandung pendidikan dan nilai- nilai positif yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Penyebab kesulitan menyimak adalah strategi pembelajaran menyimak yang selama ini digunakan kurang tepat. Hal itu disebabkan oleh (materi bersifat teoritis saja) anak jarang dilibatkan secara langsung atau bermain peran. Selain hal tersebut di atas, penulis melakukan observasi awal dengan melihat langsung dengan menggunakan media telepon bambu, bagaimana peran serta belajar pada anak usia dini di Paud Al-Ihsan dengan jumlah 14 siswa hanya 2 siswa yang mampu menyimak dengan baik, sedangkan 9 siswa di anggap cukup untuk

3 menyimak namun belum sesuai dengan apa yang harapkan dan 3 siswa sangat kurang sekali untuk menyimak, berarti baru 14,28% anak yang dapat menyimak secara baik dari jumlah 14 orang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada beberapa perbaikan kualitas pembelajaran.misalnya dapat melakukan perbaikan melalui bahan ajar bisik berantai.yang disajikan seringkali tidak sesuai dengan tingkat usia anak. Seringkali pendengaran anak tidak dianalisis oleh guru, sehingga anak tidak terukur kemampuan menyimaknya dan apakah anak sehat pendengarannya atau tidak. Selain tingkat kedekatan bahan ajar dengan dunia anak, teknik yang digunakan masih menggunakan teknik meniru dan penugasan saja, sehingga anak merasa jenuh dan bosan. Begitupun dengan media pembelajaran, seringkali pada saat mengajar calistung, guru tidak menggunakan media pembelajaran sehingga siswa selalu merasa jenuh dan pembelajaran menjadi tidak menarik. Evaluasi dalam menyimak hanya melihat hasilnya saja, siswa seringkali hanya meniru dari apa yang telah dibahasakan. Yang seharusnya dalam penilaian sesuai dengan tema, keselarasan antara yang dibicarakan dengan hasil yang didengar, serta harus dapat menyesuaikan antara yang di dengar dan yang dibisikan gaya bahasanya. Sehingga kemampuan siswa dalam menyimak belum dapat terukur kecermatannya. Agar siswa tertarik dengan kegiatan menyimak maka guru dituntut untuk mampu menggali dengan menggunakan teknik yang tepat dalam pembelajaran menyimak.

4 Salah satu keterampilan menyimak adalah Pesan berantai. Dengan Pesan berantai diharapkan para siswa mampu mengembangkan ekspresi dan berbahasa secara tepat yang sesuai dengan yang dibisikan pihak lainnya. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian melalui proses pembelajaran dengan menerapkan suatu teknik pembelajaran yang menarik, unik dan menyenangkan,maka peneliti tuangkan dalam judul: Meningkatkan Memampuan Menyimak Dengan Teknik Pesan Berantai Yang Bermakna B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalahnya adalah Bagaimana teknik pembelajaran Pesan berantai terhadap optimalisasi menyimak pada anak usia dini di paud Al-Ihsan? Rumusan masalah tersebut diuraikan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi awal kemampuan menyimak pada anak usia dini di PAUD Al Ihsan? 2. Bagaimana penerapan teknik pesan berantaiyang bermakna dapat meningkatkan kemampuanmenyimak pada anak usia dini di PAUD Al Ihsan Desa Sinarjaya Kec Bungbulang? 3. Bagaimana Peningkatan kemampuan menyimak dengan teknik pesan berantai yang bermakna pada anak usia dini di PAUD Al Ihsan Desa Sinarjaya Kec Bungbulang?

5 C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaranmenyimak melalui bisik berantai pada anak usia dini di PAUD Al-Ihsan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan menyimak pada anak usia dini di PAUD Al Ihsan Desa Sinarjaya Kec Bungbulang. 2. Untuk penerapan teknik pesan berantai yang bermakna dapat meningkatkan kemampuan menyimakpada anak usia dini di PAUD Al Ihsan Desa Sinarjaya Kec Bungbulang. 3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak dengan teknikpesan berantai yang bermakmna pada anak usia dini di PAUD Al Ihsan Desa Sinarjaya Kec Bungbulang. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mendapatkan gambaran bagaimana Meningkatkan Kemampuan Menyimak dengan Teknik Pesan Berantai yang Bermakna pada anak usia dini di PAUD Al Ihsan. Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peserta Didik a. Memotivasi siswa agar lebih meningkatkan kemampuan menyimak b. Membuat siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar. c. Meningkatkan kompetensi kognitif dan apektif siswa.

6 d. Mengembangkan daya imajinatif, sikap kepedulian, kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitar. 2. Bagi Pendidik a. Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan pembelajaran. b. Meningkatkan kualitas guru dalam mengajar. c. Meningkatkan rasa percaya diri. d. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan inovasi pembelajaran. e. Meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran. 3. Bagi Sekolah a. Meningkatkan kualitas pendidikan. b. Mendapatkan gambaran mengenai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra berbasis lingkungan. c. Mendapatkan gambaran tentang peningkatan kemampuan menyimak pada anak usia dini di PAUD Al Ihsan 4. Bagi Dinas Pendidikan a. Membina kualitas pembelajaran guru. b. Meningkatkan kualitas pendidikan.

7 F. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi ini adalah : BAB I :Latar Belakang Masalah penelitian, Identifikasi Masalah penelitian, Rumusan masalah penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,dan Struktur Organisasi. BAB II BAB III : Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran,dan Hipotesis Penelitian. : penjabaran yang rinci mengenai teknik penelitian. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan. BAB V :Simpulan dan Rekomondasi