PERANAN PEMEGANG SAHAM PADA SAAT TERJADI LIKUIDASI BANK DILIHAT DARI UNDANG UNDANG PERBANKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN TUGAS TIM LIKUIDASI DALAM HAL MASA KERJA TIM LIKUIDASI LAMPAU WAKTU

TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN BANK INDONESIA DALAM LIKUIDASI BANK

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DALAM LIKUIDASI BANK

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perbankan di Indonesia diatur dalam UU Nomor 10 tahun 1998

I. PENDAHULUAN. Bank adalah bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran suatu Negara,

Oleh Gede Irwan Mahardika Ngakan Ketut Dunia Dewa Gede Rudy Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA DARI DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM BANK TERLIKUIDASI YANG BERBADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TANGGUNG JAWAB PERBUATAN DIREKSI YANG DILAKUKAN ATAS NAMA PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM MEMPEROLEH STATUS BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEWENANGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM LIKUIDASI BANK

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 2/PLPS/2005 TENTANG LIKUIDASI BANK DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum yang mengalami kasus pailit, begitu juga lembaga perbankan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1996 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 1988, ketika pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1996 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK

STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN AKIBAT DARI PEMBUBARAN PERSEROAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LIKUIDASI BANK DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN. Pengertian Likuidasi Bank menurut Pasal 1 angka 13 Peraturan Lembaga

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/15/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM PENGAWASAN KHUSUS DAN PEMBEKUAN KEGIATAN USAHA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 2/11/PBI/2000 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA TERHADAP MIRAS TIDAK BERLABEL DI LIHAT DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

No. 4/1/DPBPR Jakarta, 24 Januari 2002 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG SAHAM MINORITAS PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. bank sebagaimana dirumuskan pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 7 Tahun

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 2/Feb/2016/Edisi Khusus

STATUS KEPERDATAAN PELAKU TRANSSEXUAL DALAM HUKUM POSITIF DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/34/PBI/2005 TENTANG TINDAK LANJUT PENANGANAN TERHADAP BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM STATUS PENGAWASAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

I. PENDAHULUAN. untuk menyimpan uangnya pada bank dengan menggunakan jasa-jasa lain dari bank.

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

PERBANDINGAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR dan BPRS

ASPEK HUKUM PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN OBLIGASI NEGARA RITEL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu beroperasi dengan baik untuk mencapai laba yang telah

GUBERNUR BANK INDONESIA,

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/9/PBI/2008 TENTANG

PENGATURAN KONSOLIDASI PERUSAHAAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

SYARAT-SYARAT GO-PUBLIC DALAM RANGKA PENJUALAN EFEK DILIHAT DARI UNDANG-UNDANG PASAR MODAL. Oleh. I Gusti Bagus Yudhiswara Yoga Nyoman Mas Ariyani

BENTUK-BENTUK PRAKTIK OUTSOURCING DALAM UNDANG- UNDANG KETENAGAKERJAAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T

Peran Lembaga Penjamin Simpanan Terhadap Klaim Dana Nasabah Bank Likuidasi

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 20 /PBI/2009 TENTANG TINDAK LANJUT PENANGANAN TERHADAP BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM STATUS PENGAWASAN KHUSUS

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Kelembagaan. Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank

KEPAILITAN PERUSAHAAN INDUK TERHADAP PERUSAHAAN ANAK DALAM GRUP

BATASAN RUMAH SUSUN YANG DIJADIKAN AGUNAN PADA BANK. J. Andy Hartanto Universitas Narotama, Surabaya

BAB I. KETENTUAN UMUM

Lex et Societatis, Vol. III/No. 4/Mei/2015

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 3/PLPS/2005 TENTANG PENYELESAIAN BANK GAGAL YANG TIDAK BERDAMPAK SISTEMIK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/25/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL

AKIBAT HUKUM BENTUK-BENTUK RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN DI INDONESIA

RANCANGAN POJK PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM

UPAYA LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM MENGATASI PENYELESAIAN DAN PENANGANAN FAILING BANK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.81, 2009 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5012)

PENYELESAIAN KREDIT MACET DI KOPERASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (KBPR) VII KOTO PARIAMAN

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN ATAS KELALAIAN MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN

SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PERJANJIAN WARALABA BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG WARALABA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MERGER PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI HUKUM PERSAINGAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis bank adalah bisnis yang rentan mengalami masalah secara tiba-tiba

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

KEPEMILIKAN SAHAM MAYORITAS OLEH DIREKTUR UTAMA

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh : I Putu Sabda Wibawa I Dewa Gede Palguna Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/2/PBI/2013 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM KONVENSIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN POJK BANK PERANTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PEMBUBARAN DAN TANGGUNGJAWAB LIKUDIATOR

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas.

TANGGUNG JAWAB OTORITAS JASA KEUANGAN SEBAGAI PENGGANTI BANK INDONESIA DALAM PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM MELINDUNGI KEPENTINGANNYA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PIHAK KETIGA (NATUURLIJKE PERSOON) DALAM HUKUM KEPAILITAN TERKAIT ADANYA ACTIO PAULIANA

BENTUK KEBIJAKAN YANG DIPEROLEH INVESTORDALAM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

No. 12/ 33 /DKBU Jakarta, 1 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

KEDUDUKAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D

Transkripsi:

PERANAN PEMEGANG SAHAM PADA SAAT TERJADI LIKUIDASI BANK DILIHAT DARI UNDANG UNDANG PERBANKAN Oleh Ida Bagus Suambara Manuaba I Ketut Suardita Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Tulisan yang berjudul Peranan Pemegang Saham Pada Saat Terjadi Likuidasi Bank Dilihat dari Undang Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 atas perubahan dari Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Tujuan dari tulisan ini agar para pemegang saham dapat mengetahui peranannya pada saat terjadi kesulitan yang dihadapi oleh Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ). Metode penulisan dalam tulisan ini menggunakan metode hukum Normatif. Pada saat BPR mengalami beku operasional dan/ atau kesulitan operasional maka pemegang saham dapat menambah modal usaha, mengganti dewan komisaris dan atau/ direksi bank, pemegang saham menghapuskan kredit yang macet ( write off ), melakukan merger dengan bank lain, dan / atau menjual bank kepada pembeli yang bersedia mengambilalih seluruh kewajiban bank sesuai dengan Pasal 37 Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Kata kunci : Pemegang Saham, Likuidasi, Bank Perkreditan Rakyat ABSTRACT A paper entitled The Role of Shareholders in the event of liquidation of Bank Views of Law - Banking Law No. 10 of 1998 on the change of Act - Act No. 7 of 1992 on Banking. The purpose of this paper so that shareholders can determine its role in the event of difficulties faced by rural banks ( BPR ). The method of writing in this paper uses normative law method. At the time of BPR experiencing freezing operations and / or operational difficulties the shareholders to increase capital, replacing commissioners and or / directors of the bank, shareholders eliminate credit loss ( write-off ), merged with other banks, and / or sell the bank to buyers who are willing to take over all liabilities of the bank in accordance with Article 37 of the Law - Law Number 10 Year 1998 on Banking. Keywords : Shareholder, Liquidation, rural bank 1

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah suatu lembaga keuangan yang mana merupakan tempat menyimpanan dana dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan memberikan pinjaman dalam bentuk kredit. Sesuai dengan Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, dalam Undang Undang tersebut secara tegas disebutkan bahwa BPR ialah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 1 Keberadaan BPR yang berbentuk hukum sebagai perseroan terbatas dapat dihentikan dengan melakukan pembubaran. Maka dari itu kelangsungan hidup BPR sangat tergantung dari dana yang dititipkan masyarakat kepadanya. Dengan demikian merupakan hal yang wajar jika bank harus diperhatikan kesehatannya, sehingga tidak akan merugikan masyarakat selaku pemilik dana. Jikapun terjadi sesuatu ( misalnya likuidasi ) maka bank diwajibkan mengutamakan pembayaran / pengembalian dana kepada masyarakat penyimpan dana, tanpa mengabaikan pembayaran kewajiban kepada pihak pihak lainnya. 2 Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Pencabutan Izin Usaha, Pembubaran Dan Likuidasi Bank, menetapkan dua alasan hukum yang memungkingkan suatu BPR dicabut izinnya. Yang pertama suatu BPR membahayakan system perbankan, dan BPR tersebut tidak dapat mengatasi kesulitannya. 3 Maka BPR tersebut akan mengalami likuidasi. Likuidasi ialah tindakan pemberesan berupa penyelesaian seluruh hak dan keewajiban bank sebagai akibat pembubaran badan hukum bank. Likuidasi bank dilakukan dengan cara pencairan harta dan / atau penagihan piutang 1 Yusuf Herlambang Syah, 2013, Kegiatan BPR ( Bank Perkreditan Rakyat ), http://www.academia.edu/5770648/makalah_bpr_dan_peranannya, diakses tanggal 22 agustus 2015 Pukul 10.55 2 H. Malayu S.P. Hasibuan, 2009, Dasar-Dasar Perbankan, PT Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 52 3 Ibid hlm 53 2

kepada debitur, diikuti dengan pembayaran kewajiban bank kepada para kreditor dari hasil pencairan atau penagihan tersebut. 4 Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Pencabutan Izin Usaha, Pembubaran Dan Likuidasi Bank. BPR yang sudah tidak dapat diselamatkan dan / atau dicabut ijin usahanya dan kemudian memerintahkan direksi mengadakan rapat pemegang saham (RUPS) untuk membentuk tim likuidasi dan membubarkan badan hukum bank paling lambat 60 hari sejak pencabutan ijin usaha. Apabila RUPS gagal membentuk tim likuidasi dan membubarkan badan hukum atau RUPS tidak dapat diselenggarakan maka Bank Indonesia akan meminta pengadilan mengeluarkan penetapan yang berisi pembentukan tim likuidasi dan pembubaran badan hukum bank. 5 1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah agar para pemegang saham dapat mengetahui peranannya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 atas perubahan Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pada saat BPR mengalami likuidasi bank. II. ISI MAKALAH 2.1 METODE Pendekatan masalah dalam pembahasan laporan ini baik untuk kepentingan analisanya adalah melalui pendekatan hukum normatif yaitu metode atau cara yang dipergunakan didalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka. 6 Mengkaji hukum tertulis dari berbagai aspek, yaitu aspek teori, sejarah, filosofis, perbandingan, struktur, materi, konsistensi, penjelasan umum, dan pasal demi pasal, formalitas dan kekuatan mengikat serta undang undang, serta sesuai dengan penelitian 4 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2012, Bank dan Lembaga Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta, hlm.278 5 Zulkarnain Sitompul, 2004, Likuidasi dan tanggung jawab pemilik Bank, http://sippm.unas.ac.id/page/download.php?path=../files/lp_tc_penelitian/&file=1likuidasi-dan-tanggungjawab-pemilik_pilar.pdf, diakses tanggal 22 agustus 2015 Pukul 17. 30 6 Soerjono Soekamto dan Sri Mamidji, 2009, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan ke 11, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm.13 3

hukum yang digunakan yaitu yuridis normatif maka pendekatan masalah yang digunakan dalam laporan ini adalah pendekatan peraturan perundang undangan dan pendekatan ilmu hukum. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Peranan Pemegang Saham Pada Saat Terjadi Likuidasi Bank Dilihat Dari Undang Undang Perbankan. Ketentuan likuidasi diatur dalam Pasal 37 Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, menurut ketentuan bahwa suatu bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya dan / atau membahayakan system perbankan nasional, untuk mempertahankan dan menyelamatkan bank yang mengalami kesulitan likuiditas sebagai lembaga kepercayaan masyarakat Bank Indonesia melakukan tindakan agar pemegang saham dapat berperan untuk menambah modal, mengganti dewan komisaris dan/ atau direksi bank, menghapuskan kredit yang macet ( write off ) dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya, pemegang saham bank juga dapat melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain, atau menjual bank kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban. Apabila tindakan tersebut belum dapat mengatasi kesulitan bank, maka Bank Indonesia dapat melakukan tindakan pencabutan izin usaha dan memerintahkan direksi untuk menyelenggarakan RUPS untuk membubarkan badan usaha dan membentuk tim likuidasi. Proses likuidasi bank dilakukan dengan cara mencairkan harta dan / atau menagih piutang kepada debitur diikuti dengan pembayaran kewajiban bank kepada kreditor. 7 III. KESIMPULAN Peranan pemegang saham pada saat terjadi kesulitan yang membahayakan kelangsungan BPR dan / atau bank mengalami beku operasional, Pemegang saham dapat menambah modal, mengganti dewan komisaris dan / atau direksi bank, pemegang saham bank menghapus kredit yang macet ( write off ), melakukan merger dengan bank lain, dan 7 H. Malayu S. P. Hasibuan, op.cit, hlm 53. 4

/ atau menjual bank kepada pembeli yang bersedia mengambilalih seluruh kewajiban sesuai dengan Pasal 37 Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. DAFTAR PUSTAKA Adrian Sutedi, 2010, Hukum Perbankan, Sinar Grafika, Jakarta H. Malayu Hasibuan, Dasar Dasar Perbankan, PT Bumi Aksara, Jakarta Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2012, Bank dan Lembaga Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta Yusuf Herlambang Syah, 2013, Kegiatan BPR (Bank Perkreditan Rakyat), http://www.academia.edu/5770648/makalah_bpr_dan_peranannya, diakses tanggal 22 Agustus 2015 Zulkarnain Sitompul, 2004, Likuidasi dan tanggung jawab pemilik Bank, http://sippm.unas.ac.id/page/download.php?path=../files/lp_tc_penelitian/&file=1likui dasi-dan-tanggung-jawab-pemilik_pilar.pdf, diakses tanggal 22 agustus 2015 Undang undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 Tentang pencabutan izin Usaha, Pembubaran Dan Likuidasi bank. 5