H}AD}A>NAH ANAK BELUM MUMAYYIZ KEPADA AYAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM PUTUSAN NOMOR: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

H}AD}A>NAH DALAM HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV. ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN HAK ASUH ANAK DI PA.MOJOKERTO DALAM PUTUSAN NOMOR 1298/PDT.G/2014/PA.Mr

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAHARUAN AKAD NIKAH SEBAGAI SYARAT RUJUK

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 0138/Pdt.G/2013/PA.Mlg TENTANG PENOLAKAN HAK ASUH ANAK OLEH SUAMI YANG DICERAI GUGAT

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB DAN TENTANG STATUS WALI DALAM PERKAWINAN

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB II. atau lebih tepat dikatakan memelihara dan mendidik anaknya. 2. mengasuh atau menggendong anaknya yang masih kecil sering menyusui

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENARIKAN KEMBALI HIBAH BERSYARAT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

BAB IV. A. Analisis Dasar dan Pertimbangan Hakum yang Digunakan oleh Majlis Hakim dalam H{Ad{A>Nah Anak kepada Ayah karena Ibu Wanita Karir.

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Syarah Istighfar dan Taubat

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 69/PDT.P/2013/PA.MLG TENTANG PENGAJUAN PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagaimana diketahui bahwa tidak jarang terjadi perselisihan pasca

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.

BAB I PENDAHULUAN. perceraian. Selanjutnya persoalan yang terjadi di Indonesia telah diatur bahwa

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

LATIHAN MENERJEMAHKAN ANGKA DARI SATUAN SAMPAI JUTAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ditinggalkan atau berpindah dan menjadi hak milik ahli warisnya. Allah SWT

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. mempelai perempuan dalam suatu akad nikah. 1. jumlah rukun pernikahan. Namum perbedaan tersebut bukanlah dalam hal

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYERAHAN HAK H}AD}A>NAH ANAK BELUM MUMAYYIZ KEPADA AYAH KANDUNG PASCA PERCERAIAN A. Analisis Terhadap Pertimbangan dan Dasar Hukum Hakim PA Malang Dalam Perkara Nomor: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg Dalam agama Islam pendidikan seoarang anak kecil yang paling penting ialah dalam pangkuan ibu dan bapaknya. Karena dengan perlakuan dan pengawasan secara baik akan dapat menumbuhkembangkan jasmani dan akalnya, membersihkan jiwanya, serta dapat mepersiapkan diri anak menghadapi kehidupan di masa datang. 1 Sebuah perceraian apa pun alasannya merupakan malapetaka bagi perkembangan anak, karena saat itu anak tidak lagi dapat merasakan nikmat kasih sayang sekaligus dari kedua orang tuanya. Padahal merasakan kasih sayang kedua orang tua merupakan unsur penting bagi pertumbuhan mental seorang anak. Pecahnya rumah tangga kedua orang tua tidak jarang membawa kepada terlantarnya pengasuhan anak. Oleh sebab itu dalam ajaran Islam perceraian sedapat mungkin harus dihindarkan. 2 1 Muhammad Syaifuddin, Hukum Perceraian (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), 378. 2 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer (Jakarta: Kencana, 2010), 167. 53

54 Seperti yang dijelaskan dalam Bab III yaitu mengenai cerai gugat yang di dalamnya meliputi penenetapan hak asuh anak yang belum mumayyiz yang dimohonkan oleh penggugat (isteri). Dalam putusannya majelis hakim menjatuhkann talak satu ba> in s}ughra tergugat terhadap penggugat tetapi majelis hakim menolak gugatan penggugat sebagai pemegang h}ad}a>nah anak yang belum mumayyiz. Berdasarkan keinginan penggugat untuk mengasuh dan memelihara anak penggugat dan tergugat yang masih belum mumayyiz, majelis hakim mempertimbangkan sebagai berikut: Hak asuh anak adalah hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan dari orang tuanya, yang merupakan kewajiban kedua orang tua untuk melindungi dan memelihara anak-ankanya, maka apabila kedua orang tuanya terjadi perceraian, anak-anak memiliki hak untuk dilindungi atau dipelihara oleh ayah atau ibunya sesuai dengan pilihan atau kenyamanan anak tersebut, bukan karena keinginan atau ambisi untuk mengasuh dan memelihara dari ayah atau ibunya. 3 Berdasarkan keterangan para saksi yang diajukan penggugat dan tergugat, terungkap fakta bahwa anak penggugat dengan tergugat yang bernama Susi (nama samaran), umur 6 tahun, sejak masih bayi (umur 2 bulan) hingga sekarang ini dipelihara dan tinggal bersama tergugat, penggugat bekerja di luar 3 Salinan Putusan Nomor: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg, 31.

55 negeri, para saksi tergugat mengetahui anak tersebut dalam keadaan sehat, terawat dengan baik, dan telah disekolahkan oleh tergugat. Dalam pasal 41 dan pasal 45 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, menyatakan bahwa baik ibu atau bapak berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya, sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri, semata-mata berdasarkan kepentingan anak tersebut, meskipun perkawinan antara kedua orang tuanya telah putus/bercerai. 4 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah antara suami isteri apabila terjadi perceraian, maka pemeliharaan anak menjadi hak bekas isteri sampai anak tersebut mumayyiz sesuai dengan pasal 105 Kompilasi Hukum Islam, sepanjang bekas isteri itu masih memenuhi syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam Kitab Kifa>yatul Akhya>r Juz II Halaman 94: و ش ر ائ ط ح ض ان ة س ب ع الع ق ل و احل ر ي ة واالد ي ن و الع ف ة و األ م ان ة و ال ق ام ة ف ب ل د ال م م ي ز و اخل ل و م ن ز و ج ف إ ن ا خ ت ل ش ر ط م ن ه ا أ ي الس ب ع ة ف األ م س ق ط ت Artinya: Syarat bagi orang yang akan melaksanakan tugas h}ad}a>nah (memelihara anak) ada 7 (tujuh) macam: berakal sehat, merdeka, beragama Islam, memelihara kehormatan, amanah, tinggal di daerah tertentu, dan tidak bersuami baru. Apabila kurang satu di antara syarat yang tujuh tersebut, maka gugurlah hak h}ad}a>nah bagi si ibu. 5 Mengenai pemeliharaan anak bukan semata-mata dilihat siapa yang paling berhak, akan tetapi harus melihat fakta ikut siapa yang lebih tidak 4 Ibid. 5 Ibid., 32.

56 mendatangkan kerusakan bagi si anak, dengan kata lain yang harus di kedepankan adalah kepentingan si anak bukan siapa yang lebih berhak, dari fakta di persidangan anak penggugat dan tergugat sejak umur 2 bulan hingga umur 6 tahun dipelihara, dirawat, disekolahkan dan tinggal bersama tergugat maka demi kemaslahatan si anak hak h}ad}a>nah-nya diserahkan kepada tergugat (ayahnya). 6 Setelah melihat pemaparan di atas penulis berpendapat bahwa dalam memutus masalah ini hakim lebih mengedepankan kemaslahatan si anak bukan melihat siapa yang berhak mengasuh antara ayah atau ibunya. Penulis sepakat dengan putusan hakim yang menyerahkan hak h}ad}a>nah-nya kepada tergugat (ayah) karena sejak umur 2 bulan hingga umur 6 tahun anak tersebut dipelihara, dirawat, disekolahkan dan tinggal bersama tergugat karena penggugat meninggalkannya. Penulis memandang penggugat sudah tidak memenuhi syarat untuk melakukan h}ad}a>nah karena penggugat sudah tidak amanah. Hal ini sejalan dengan syarat dalam Kitab Kifa>yatul Akhya>r Juz II Halaman 94, dimana syarat bagi orang yang akan melaksanakan tugas h}ad}a>nah (memelihara anak) ada 7 (tujuh) macam: berakal sehat, merdeka, beragama Islam, memelihara kehormatan, amanah, tinggal di daerah tertentu, dan tidak bersuami baru. Apabila kurang satu di antara syarat yang tujuh tersebut, maka gugurlah hak h}ad}a>nah bagi si ibu. 6 Ibid., 33.

57 Dalam kasus ini majelis hakim juga menganggap si ibu sudah tidak memenuhi salah satu syarat sebagaimana disebutkan dalam Kitab Kifa>yatul Akhya>r, majelis hakim menilai si ibu sudah tidak amanah oleh sebab itu maka hak h}ad}a>nah bagi si ibu menjadi gugur. 7 Sejalan dengan penjelasan di atas, para ulama mazhab juga mensyaratkan orang yang mengasuh berakal sehat, bisa dipercaya (amanah), suci diri, bukan pelaku maksiat, bukan penari, dan bukan peminum khamr, serta tidak mengabaikan anak yang di asuhnya. 8 B. Analisis Hukum Islam Terhadap Putusan PA Malang Dalam Perkara Nomor: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg H}ad}a>nah menurut pengertian para ulama artinya pemeliharaan anak, laki-laki atau perempuan yang masih kecil, atau anak dungu yang tidak dapat membedakan sesuatu dan belum dapat berdiri sendiri, menjaga kepentingan anak, melindunginya dari segala yang membahayakan dirinya, mendidiknya jasmani dan rohani serta akalnya supaya si anak dapat berkembang dan dapat mengatasi persoalan hidup yang akan dihadapinya. 9 Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 105, dalam hal terjadinya perceraian dijelaskan: 7 Sriyani, Wawancara, Malang, 27 Mei 2015. 8 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, Terjemah Idrus al-kaff, Cet. 25 (Jakarta: Lentera, 2010), 416. 9 Alhamdani, Risalah Nikah (Jakarta: Pustaka Amani, 1989), 260.

58 1. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya. 2. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya. 3. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayah. 10 Dalam Islam ibu adalah orang yang berhak untuk mengasuh anak, baik masih terikat dengan perkawinan atau ia dalam masa iddah talak raj i, talak ba> in atau telah habis masa iddahnya, tetapi ia belum kawin dengan laki-laki lain. Dasar hukum h}ad}a>nah atau pemeliharaan anak juga terdapat dalam beberapa hadis antara lain: ح د ث ن ا رو ح ح دث ن ا اب ن ج ر ي ج ع ن ع م ر و ب ن ش عي ب ع ن أ ب ي و ع ن ع ب د الل ب ن ع م ر و أ ن ام ر أ ة أ ت ت الن ب ص ل ى الل ع ل ي و و سل م ف قال ت ي ا ر س و ل الل إ ن اب ن ى ذا كا ن ب ط ن ل و و عاء و ح ج ر ي ل و ح و اء 11 ي. ي ل و س قاء و ز ع م أ ب و ه أ ن و ي ن ز عو م ن ق ال أ ن ت أ حق ب و م ال ت ن ك ح و ث د ي Artinya: Dari Abdullah bin Umar bahwasanya seorang wanita berkata: ya Rasulullah, bahwasanya anakku ini perutkulah yang mengandungnya, asuhankulah yang mengawasinya dan air susuku minumannya. Bapaknya hendak mengambilnya dariku. Maka berkatalah Rasulullah: Engkau lebih berhak atasnya (anak itu) selama engkau belum kawin (dengan laki-laki yang lain). 12 10 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam (Bandung: Nuansa Aulia, 2011), 32. 11 Abu> Da>wūd, Sunan Abu> Da>wūd, Juz II (Beirut: Da>r al-kutub al- Ilmiyah, 1996), 150. 12 Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulūgh al- Marām Min Adillah al- Ahkām, Terjemah Irfan Maulana Hakim, Cet. 1 (Jakarta: Pustaka Amani, 2000), 555.

59 Apabila suami isteri berpisah dan mempunyai anak maka ibunya yang berhak memeliharanya sampai anak itu mumayyiz. Suami isteri yang berpisah dan mempunyai anak, anak tersebut harus dipelihara baik-baik, dijaga kemaslahatannya dan dijauhkan dari hal-hal yang membawa kerugian anak. Setelah mumayyiz anak itu bisa memilih antara ayah atau ibunya. 13 Apabila terjadi perceraian yang berhak mengasuh anak menurut ulama empat mazhab, yaitu sebagai berikut: a. Hanafi: Ibu, ibunya ibu, ibunya ayah, saudara-saudara perempuan kandung, saudara-saudara perempuan seibu, saudara-saudara perempuan seayah, anak perempuan dari saudara perempuan kandung, kemudian anak perempuan dari saudara seibu, dan demikian seterusnya hingga pada bibi dari pihak ibu dan ayah. b. Maliki: Ibu, ibunya ibu dan seterusnya ke atas, saudara perempuan ibu sekandung, saudara perempuan ibu seibu, saudara perempuan nenek perempuan dari pihak ibu, saudara perempuan kakek dari pihak ibu, saudara perempuan kakek dari pihak ayah, ibu ibunya ayah, ibu bapaknya ayah dan seterusnya. 14 c. Syafi i: Ibu, ibunya ibu dan seterusnya ke atas dengan syarat mereka itu adalah pewaris-pewaris si anak. Sesudah itu ayah, ibunya ayah, ibu dari 13 Abdul Fatah Idris dan Abu Ahmadi, Kifa>yatul Akhya>r Terjemahan Ringkas Fiqh Islam Lengkap (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), 257. 14 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Madzhab, 415.

60 ibunya ayah, dan seterusnya hingga ke atas, dengan syarat mereka adalah pewaris pula. Selanjutnya kerabat-kerabat dari pihak ibu dan disusul kerabat-kerabat dari ayah. d. Hambali: Ibu, ibunya ibu, ibu dari ibunya ibu, ayah, ibu-ibunya, kakek, ibuibu dari kakek, saudara perempuan kandung, saudara perempuan seibu, saudara perempuan seayah, saudara perempuan ayah sekandung, seibu dan seterusnya. 15 Namun dalam keadaan tertentu seorang ibu tidak dapat melakukan h}ad}a>nah seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut: ح د ث ن ا إ ب ر اى يم ب ن م وس ى الر از ي أ خ ب ر ن ا ع يس ى ح د ث ن ا ع ب د احل م يد ب ن ج ع ف ر أ خ ب ر ن أ ب ع ن ج د ي ر اف ع ب ن س ن ان أ ن و أ س ل م و أ ب ت ام ر أ ت و أ ن ت س ل م ف أ ت ت الن ب ص ل ى الل و ع ل ي و و س ل م ف ق ال ت اب ن ت و ى ي ف ط يم أ و ش ب ه و و ق ال ر اف ع اب ن ت ق ال ل و الن ب ص ل ى الل و ع ل ي و و س ل م اق ع د ن اح ي ة و ق ال ل ا اق ع د ي ن اح ي ة ق ال و أ ق ع د الص ب ي ة ب ي ن ه م ا ث ق ال اد ع و اى ا ف م ال ت الص ب ي ة إ ل أ م ه ا ف ق ال الن ب ص ل ى الل و ع ل ي و 16 و س ل م الل ه م اى د ى ا ف م ال ت الص ب ي ة إ ل أ ب يه ا ف أ خ ذ ى ا. Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Ar Razi, telah mengabarkan kepadaku Isa, telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far, telah mengabarkan kepadaku ayahku, dari kakekku yaitu Rafi' bin Sinan, bahwa ia telah masuk Islam sedangkan isterinya menolak untuk masuk Islam. Kemudian wanita tersebut datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; anak wanitaku ia masih menyusu -atau yang serupa dengannya. Rafi' berkata; ia adalah anak wanitaku. Beliau berkata kepada wanita tersebut; duduklah di pojok. Dan mendudukkan anak kecil tersebut diantara mereka berdua, kemudian beliau berkata; panggillah ia. 15 Ibid., 416. 16 Abu> Da>wūd, Kitab Sembilan Imam Hadist Nomor 1916, dalam http://localhost:5000/cari_hadist. php?imam=abudaud&keyno=1916, diakses pada 23 Juni 2015.

61 Kemudian anak tersebut menuju kepada ibunya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: "Ya Allah, berilah dia petunjuk!" kemudian anak tersebut menuju kepada ayahnya. kemudian Rafi' bin Sinan membawa anak tersebut. Setelah melihat pemaparan di atas menurut penulis pada dasarnya h}ad}a>nah adalah hak seorang ibu untuk mengasuh apabila terjadi perceraian tetapi ada kalanya hak seorang ibu itu dapat dicabut/dialihkan kepada ayahnya karena ada sebab-sebab tertentu misalnya seorang h}a>d}in (orang yang mengasuh) tidak dapat memenuhi persyaratan sebagai seorang h}a>d}in sehingga pengasuhan itu dapat berpindah kekerabat yang lebih dekat yaitu ayah. Dalam kasus ini hakim menyerahkan hak h}ad}a>nah anak yang belum mumayyiz kepada ayahnya karena penggugat selaku ibu sudah tidak memenuhi syarat sebagai seorang h}a>d}in, penggugat dinilai sudah tidak amanah, hal itu dibuktikan karena sejak umur 2 bulan hingga umur 6 tahun anak tersebut sudah ditinggalkan oleh ibunya dan sejak itu anak tersebut dipelihara, dirawat, disekolahkan dan tinggal bersama tergugat (ayahnya). Oleh sebab itu hakim menyerahkan hak h}ad}a>nah anak tersebut kepada ayahnya. Dalam Kitab Kifa>yatul Akhya>r Juz II Halaman 94, dijelaskan syarat bagi orang yang akan melaksanakan tugas h}ad}a>nah (memelihara anak) ada 7 (tujuh) macam: berakal sehat, merdeka, beragama Islam, memelihara kehormatan, amanah, tinggal di daerah tertentu, dan tidak bersuami baru. Apabila kurang satu di antara syarat yang tujuh tersebut, maka gugurlah hak h}ad}a>nah bagi si ibu. Jadi penulis setuju dengan putusan hakim yang menyerahkan hak h}ad}a>nah

62 anak yang belum mumayyiz kepada tergugat (ayah) karena hal itu telah sesuai dengan hukum Islam.