LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 1982 Seri D Nomor 6 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 28 TAHUN 1981 TENTANG PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS MILIK PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA Menimbang : a. Bahwa penggunaan Kendaraan Perorangan Dinas Milik Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta khususnya yang berumur/dipergunakan selama 5 ( lima ) tahun atau lebih memerlukan pembiayaan yang setiap tahunnnya semakin lama semakin meningkat sehingga merupakan beban yang sangat berat terhadap Anggaran Daerah; b. Bahwa dalam rangka Efisienasi penggunaan kendaraan dinas milik Pemerintah Daerah serta penghematan pembiayaan untuk pemeliharaannya, dengan tanpa mengurangi kelancaran pelaksanaan tugas Dinas-dinas/Lembaga-lembaga Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penjualan Kendaraan 1
Perorangan Dinas Milik Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1971 yang pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan khususnya dibidang kepegawaian peralatan dan keuangan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Mengingat : 1. Undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah; 2. Undang-undang No 16 tahun 1950 tentang Pembentukan Kotakota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah Dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta ; 3. Undang-undang No 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ; 4. Keputusan Presiden No. 54 tahun 1971 tentang Pembentukan Panitia Penaksir Harga Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas Milik Negara; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 46 tahun 1971 tentang Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas Milik Negara; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 4 tahun 1979 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Barang Pemerintahan Daerah jo Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 17 Desember 1980 No. 020-595. Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA TENTANG PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS MILIK PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA 2
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan a. Pemerintah Daerah : Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta b. Kepala Daerah : Walikotamadya Daerah Tingkat II Surakarta c. Dewan Perwakilan : Rakyat Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta d. Kendaraan : Kendaraan perorangan dinas milik Pemerintah Daerah, baik yang Perorangan Dinas beroda dua maupun beroda empat asal pembelian dari Anggaran Daerah atau pemberian dari instansi atasan/pihak ketiga (sedan, Jeep, Station Wagon, Sepeda Motor / Scooter) e. Harga umum/ : Harga umum/pasaran menurut nilai jual kendaraan bermotor yang pasaran dipergunakan sebagai dasar untuk menghitung SWP 3D dari tahun yang bersangkurtan di DKI Jakarta. f. Biaya : Setiap pengeluaran untuk pembelian bahan bakar, pelumas, accu, ban Pemeliharaan dan biaya doorsmerr. g. Biaya Perbaikan : Setiap pengeluaran yang lain untuk memperbaiki kendaraan Pasal 2 Kendaraan perorangan dinas yang lebih berumur dan atau dipergunakan selama 5 (lima) tahun atau lebih sejak dikeluarkannya Peraturan Daerah ini dapat dijual kepada Pegawai Negeri/Pejabat Daerah bukan Pegawai Negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 3. Pasal 3 (1) Yang berhak membeli kendaraan perorangan dinas dimaksud Pasal 2 ialah : a. Pegawai Negeri ( termasuk ABRI) sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 8 tahun 1974 yang pada saat diundangkannya Peraturan Daerah ini telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun Pemerintah. b. Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang akan ditetapkan lebih lanjut Kepala Daerah. (2) Dalam Pelaksanaan hak pembeli seperti dimaksud ayat 1 Pegawai Negeri/Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang mempunyai Kedudukan dan atau pangkat yang lebih tinggi dan atau pemegang kendaraan dan atau yang akan pensiun dipertimbangkan untuk diutamakan. 3
Pasal 4 (1) Pembelian kendaraan perorangan dinas baru sebagai pengganti kendaraan perorangan dinas yang dijual, baru dapat dilakukan apabila : a. Telah ditetapkan mengenai jabatan-jabatan apa yang perlu disediakan dan berhak menggunakan kendaraan perorangan dinas. b. Telah tersedia biayanya dalam Anggaran Daerah. (2) Ketentuan mengenai tersebut ayat 1 sub a : ditetapkan oleh Kepala Daerah. BAB II PELAKSANAAN PENJUALAN Pasal 5 (1) Pelaksanaan Penjualan Kendaraan perorangan dinas tersebut pasal 2 baru dapat dilakukan setelah ada persetujuan Kepala Daerah atau permohonan untuk membeli kendaraan perorangan Dinas yang ajukan oleh seorang Pegawai Negeri/Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri seperti tersebut pasal 3. (2) Pemberian persetujuan tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari dilingkungan kerja tidak akan terganggu; b. Efisiensi penggunaan kendaraan yang bersangkutan bagi Pemerintah Daerah. (3) Sebelum Pelaksanaan Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas seperti dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) direalisir, terlebih dahulu harus ditetapkan keputusan Kepala Daerah tentang daftar jumlah kendaraan yang akan dijual secara terperinci yang harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Surat Keputusan Kepala Daerah mana sebelum dilaksanakan memerlukan Menteri Dalam Negeri. (4) Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dimaksud pada ayat (3) Pasal ini, ditugaskan dalam bentuk Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (5) Sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal 3, 6 dan 7 pelaksanaan penjualan kendaraan perorangan dinas seperti tersebut ayat (1) dilakukan dengan tidak melalui lelang umum. Pasal 6 Harga jual kendaraan perorangan dinas ditentukan sebagai berikut : a. Bagi kendaraan yang berumur 5 (lima) tahun sampai dengan 7 (tujuh) tahun, harga jualnya adalah 40 % (empat puluh perseratus) dari harga umum / pasaran yang berlaku; 4
b. Bagi kendaraan yang telah berumur 8 (delapan) tahun atau lebih harga jualnya adalah 20 % (dua puluh perseratus) dari harga umum / pasaran yang berlaku. Pasal 7 Guna pelaksanaan penjualan kendaraan perorangan dinas berdasarkan Peraturan Daerah ini serta untuk menetukan harga jual atas kendaraan-kendaraan tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 6, diadakan Panitia Penjualan Kendaraan yang ketentuan pembentukan dan tugas-tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku diatur oleh Kepala Daerah. Pasal 8 (1) Pembayaran harga pembelian kendaraan Perorangan dinas, dilakukan dengan cara mengangsur yang harus dilunaskan dalam waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan selama-lamanya 5 (lima) tahun. (2) Besarnya angsuran tiap bulan dan lamanya angsuran ditetapkan oleh Kepala Daerah. (3) Pegawai Negeri/Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang diberhentikan dengan hormat atau pensiun pindah dari lingkungan Pemerintah Daerah dalam waktu angsuran belum lunas, diharuskan melunasi sisa angsurannya dengan tunai pada saat melaksanakan pemberhentian atau pensiun tersebut. (4) Semau pengeluaran untuk perbaikan kendaraan perorangan dinas yang akan dibeli yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum adanya persetujun penjualan, menjadi tanggung jawab pegawai/pejabat pembeli dan harus dibayar secara tunai sebelum dilakukan pemebelian tersebut. Pasal 9 Selama kendaraan perorangan dinas yang dijual kepada Pegawai Negeri/Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri dengan cara dimaksud Pasal 8 belum dibayar lunas, maka berlaku ketentuanketentuan sebagai berikut : a. Pemerintah Daerah masih tetap menjadi pemilik kendaraan perorangan dinas tersebut ; b. Kendaraan tersebut dipergunakan oleh pegawai Negeri / Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang bersangkutan untuk keperluan Dinas, sedangkan perbaikan / pemeliharaan menjadi tanggung jawab Pegawai Negeri / Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang bersangkutan; c. Pegawai Negeri / Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang bersangkutan dilarang menjual, memindah tangankan, menyewakan, menggadaikan atau meminjamkan kendaraan tersebut kepada pihak ketiga. 5
Pasal 10 (1) Terhadap Pegawai Negeri / Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang tidak memenuhi kewajibanya sebagaimana tersebut pasal 8 ayat (1), (3) dan (4) dapat dicabut haknya sabagai pembeli kendaraan perorangan dinas dan semua pembayaran yang telah dilakukan dikembalikan menurut ketentuan-ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. (2) Terhadap Pegawai Negeri / Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang melanggar ketentuan Pasal 9 sub b dan c di samping haknya untuk membeli kendaraan perorangan dinas tersebut dicabut, maka semua pembayaran yang telah dilakukan tidak dikembalikan. Pasal 11 Para Pegawai Negeri / Pejabat Daerah Bukan Pegawai Negeri yang telah pernah membeli kendaraan perorangan dinas, baik berdasarkan Peraturan Daerah ini ataupun atas dasar peraturan yang terdahulu, baru dapat diberikan hak untuk membeli lagi atas dasar peraturan daerah ini setelah jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat pembeliannya yang pertama (terhitung mulai saat pelepasan hak dari Pemerintah Daerah) Pasal 12 Hasil pendapatan dari penjualan kendaraan-kendaraan perorangan dinas tersebut disetor pada Kas Pemerintah Daerah. BAB III KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 13 Kepala Daerah mengatur lebih lanjut penjualan kendaraan perorangan dinas yang dipergunakan dilingkungan Perusahaan Daerah dengan mempergunakan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini sebagai pedoman. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Sejak berlakunya Peraturan Daerah ini, segala peraturan/ketentuan mengenai penjualan kendaraan dinas milik Pemerintah Daerah yang telah ada sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi. 6
Pasal 15 (1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya. (2) Peraturan Daerah ini mulia berlaku sejak diundangkan. Surakarta, 7 September 1982 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA Wakil Ketua, ttd. WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA ttd (S o e d j i m i n) ( Soekatmo Prawirohadisebroto, SH) Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 10 tanggal 7 Juni tahun 1982 Seri D No. 8 SEKRETARIS KOTAMADYA DAERAH ttd ( Drs. Indro Soeparno ) Nip : 010034383 D I S A H K A N Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Tanggal 10-4- 1982 Nomor 024.33-329 DIREKTORAT JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM DIREKTUR PEMBINAAN PEMERINTAHAN DAERAH ttd (Drs H. Soemarno) 7