BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

I PENDAHULUAN. pendidikan. Bahkan sistem pendidikan di Indonesia saat ini juga telah banyak. mengubah pola pikir terutama dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memiliki peranan penting karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi serta impian di masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana, guru, siswa serta model dan metode pengajarannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. akreditasi A dan menduduki cluster 3 di kota Bandung. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah peningkatan mutu pendidikan. Menurut Sujana (2005: 67)

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya generasi muda, yang nantinya akan mengambil alih

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan menurut Undang-undang tentang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Hasil Belajar Hasil Belajar IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal fundamental yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan, manusia akan terangkat derajat dan martabatnya. Pendidikan itu sendiri menjadi dasar penilaian bagi kemajuan bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi negara adalah menyiapkan generasi penerus yang berpendidikan. Pendidikan dapat membantu memahami kondisi dunia saat ini dan dapat membantu memahami negara untuk menghadapi perubahan dunia. Tantangan globalisasi saat ini mengharuskan negara untuk terus mendidik dan mempersiapkan sumber daya manusianya. Dengan dilatar belakangi pendidikan maka negara siap untuk mendunia dan menghadapi tantangan globalisasi. Pendidikan itu sendiri dapat dipandang dari berbagai bentuk, aspek, unsur, setiap disiplin ilmu, juga dasar falsafahnya, akan tetapi yang terpenting adalah makna pengertian pendidikan yang tertuju pada upaya pengembangan sumber daya manusia. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I pasal 1 Ayat (1) disebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

2 serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan proses kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mengembangkan potensi diri yang ada pada peserta didik yang diperlukan untuk kemajuan bangsa dan negara. Menurut Maklassa (2012) kualitas pendidikan yang ada di Indonesia dewasa ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN apalagi dengan negara-negara Eropa. Masih rendahnya kualitas pendidikan Indonesia disebabkan oleh beberapa masalah, Hasjay (2012) menyatakan bahwa permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: 1. Rendahnya kualitas pendidik atau pengajar, 2. Kurangnya sarana dan prasarana belajar, 3. Kurang relevannya kurikulum, 4. Kurang pedulinya pihak orang tua siswa, 5. Siswa kurang motivasi dalam belajar, 6. Dampak buruk dari alat elektronik. Jika masalah tersebut dibiarkan disatu sekolah saja, tentu akan mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Apalagi jika semua sekolah yang berada diseluruh Indonesia tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan Indonesia. Hasil belajar seperti UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester) mencerminkan bagaimana sebuah kualitas pendidikan. Jika prestasi belajarnya rendah maka rendah pula kualitas pendidikannya. Nilai UTS dan UAS dipandang sebagai gambaran tentang hasil pendidikan karena mudah diukur.

3 Prestasi belajar dianggap sebagai capaian dari hasil proses belajar mengajar. Jika prestasinya masih ada yang rendah berarti ada yang salah dari proses belajar mengajar tersebut. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Tirtarahardja (2005:232) pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemrosesan pendidikan. Prestasi belajar menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar, karena memang mudah diukur. Seperti mata pelajaran lainya, mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta mengukur keberhasilan selama proses belajar mengajar dengan prestasi belajar siswa. SMK Negeri 2 Purwakarta merupakan sekolah yang sudah terakreditasi A (Amat Baik). Selain itu SMK Negeri 2 Purwakarta merupakan sekolah bisnis manajemen dan teknologi. Seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya, SMK Negeri 2 Purwakarta memilki tujuan agar siswanya mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya, sehingga memiliki visi mempersiapkan tenaga tingkat menengah yang kompeten dan berakhlak mulia serta siap bersaing di dunia kerja, turut berperan dalam mengembangkan daerah menyongsong tahun 2013. Akan tetapi hal tersebut tidak diimbangi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif akuntansi, padahal mata pelajaran produktif akuntansi merupakan pelajaran yang paling penting di jurusan Akuntansi. Berikut ditemukan fenomena di SMK Negeri 2 Purwakarta yang digambarkan seperti tabel 1.1

4 Tabel 1.1 Daftar Siswa Yang Mencapai KKM dan Tidak Mencapai KKM Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Semester Ganjil 2011-2012 Kelas Jumlah Siswa Yang mencapai nilai KKM Persentase (%) Yang tidak mencapai Nilai KKM Persentase (%) X Ak 1 36 22 61,11% 14 38,89% X Ak II 36 29 80,56% 7 19,44% X Ak III 34 23 67,65% 11 32,35% Jumlah 106 74 69,81% 32 30,19% Sumber : (Berdasarkan Nilai UAS SMK Negeri 2 Purwakarta, data diolah) Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SMK Negeri 2 Purwakarta sebesar 75, jika melihat tabel 1.1 sebesar 69,81% siswa telah mencapai KKM, dan sisanya sebesar 30,19% belum mencapai KKM. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan berdampak pada proses pembelajaran selanjutnya. Siswa yang belum mencapai KKM akan tertinggal oleh siswa yang telah mencapai KKM, karena pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang berkesinambungan/berjenjang. Sehingga jika belum menguasai materi sebelumnya akan kesulitan dalam mempelajari materi selanjutnya. Fenomena tersebut menarik untuk diteliti, karena untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi sebagian siswa yang belum mencapai KKM. Sehingga hasilnya bisa menjadi gambaran untuk sekolah-sekolah lainnya. Karena setiap sekolah di Indonesia mempunyai tujuan yang sama yang telah diatur oleh pemerintah. Menurut teori tiga komponen proses belajar mengajar dapat digambarkan seperti pada gambar 1.1 sesuai yang diungkapkan Noehi Nasution (Djamarah, S.B, 2011 : 176)

5 RAW INPUT (Intelegensi, bakat, motivasi, minat, kesiapan, partisipasi berupa sikap dan perilaku, kebiasaan) INSTRUMENTAL INPUT (guru, metode, media,bahan sumber, sarana dan prasaran) TEACHING - LEARNING PROCESS ENVIROMENTAL INPUT (sosial,lingkungan sekolah, fisik, kultural) Gambar 1. 1 Proses Belajar Mengajar OUTPUT (Hasil Belajar) Dari skema di atas dapat dilihat ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah, faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua jenis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan disiplin belajar, sedang faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat tempat individu tersebut bersosialisasi. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut kinerja guru yang termasuk kedalam faktor eksternal dapat menjadi faktor yang penting peranannya dalam proses belajar, karena dengan kinerja guru yang baik maka siswa dapat lebih baik dalam melaksanakan proses belajar

6 mengajar. Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu yang hasilnya mengatakan bahwa kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Guru merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Syah (2010:135) berpendapat bahwa guru termasuk faktor lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar. Selama proses belajar mengajar guru mempunyai peran penting, untuk itu guru harus memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan perannya selama proses belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik. Kinerja merupakan hasil kerja, dalam hal ini adalah hasil kerja guru dalam menjalankan perannya sebagai pelaksana proses belajar mengajar. Mangkunegara (2011:67) menjelaskan pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa kinerja guru menyangkut peran guru dalam menjalakan tugasnya melaksanakan proses belajar mengajar. Begitu pentingnya peran seorang guru untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, sehingga alangkah lebih baiknya jika terdapat hubungan yang sinergis antara guru dengan siswa. Dalam menjalankan perannya guru harus bisa merencanakan metode yang tepat untuk menyampaikan materi, sehingga dalam pelaksanaannya siswa lebih antusias

7 mengikuti pembelajaran dan akhirnya hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan melakukan peningkatan kualitas pengajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan pembenahan kualitas kinerja guru, karena guru merupakan faktor terpenting dalam kesuksesan suatu proses belajar mengajar dan terciptanya pendidikan yang berkualitas serta bermutu. Melihat pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Kinerja guru menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, karena guru melaksanakan proses tersebut mulai dari perencanaan, pengelolaan dan penilaian hasil pembelajaran. Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik mengangkat permasalahan tersebut dengan judul Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Akuntasi di SMK Negeri 2 Purwakarta

8 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, dapat diidentifikasi masalah penelitian yang akan diungkap dalam penelitian ini yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran kinerja guru Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta 2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta 3. Bagaimana pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui bagaimana gambaran kinerja guru Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta 2) Untuk mengetahui bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta 3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta

9 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi para pembaca sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. 2. Manfaat praktis a. Bagi Guru Sebagai masukan untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja guru, sehingga dengan adanya peningkatan dan perbaikan ke arah yang lebih baik maka akan terjadi juga peningkatan dan perbaikan kualitas kinerja yang akan berimbas positif terhadap peningkatan dan perbaikan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. b. Bagi Sekolah Sebagai masukan dalam upaya peningkatan dan perbaikan kinerja guru untuk meningkatan dan memperbaiki prestasi belajar siswa.