ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK UNTUK MENINGKATKAN LABA PADA MEUBEL UD. SINAR JEPARA NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan OLEH : KUSNUL PATIMAH NPM : 11.1.01.04.0052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1
2
3
4
ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK UNTUK MENINGKATKAN LABA PADA MEUBEL UD. SINAR JEPARA NGANJUK Kusnul Patimah 11.1.01.04.0052 FKIP-Pendidikan Ekonomi Akuntansi Kusnulpatimah93@gmail.com Tjetjep Yusuf A., S.Pd., S.E., M.M. dan Dr. M. Muchson, S.E., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Pada perusahaan yang berorientasi laba, mereka akan selalu berusaha agar laba yang dicapai dapat diperoleh semaksimal mungkin atau paling tidak dapat menutup semua biaya yang terjadi. Bagi pimpinan perusahaan, laba merupakan hal yang sangat penting, karena laba bisa mencerminkan tingkat keberhasilan manajer dalam mengelola perusahaan. Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Perencanaan manajemen dihadapkan dalam pengambilan keputusan diantara berbagai alternatif. Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian di meubel UD. Sinar Jepara Nganjuk. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah pada keputusan untuk menjual langsung atau memproses lebih lanjut produknya. Untuk memilih alternatif yang tepat perlu dilakukan analisis biaya diferensial agar keputusan yang dipilih dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penulisan ini penulis mecoba untuk menyediakan informasi yang bermanfaat kepada pihak manajemen UD. Sinar Jepara Nganjuk sebagai dasar evaluasi dalam pengambilan keputusan untuk menjual atau memproses lebih lanjut dengan menggunakan analisis biaya diferensial berdasarkan analisis data bulan juni 2014. Pengolahan data dilakukan untuk dapat menganalisa dampak dari kedua keputusan yaitu menjual langsung atau memproses lebih lanjut suatu produk. Keputusan tersebut secara langsung dapat mempengaruhi laporan L/R. Dari hasil perhitungan dan analisis, pendapatan yang diperoleh dari memproses lebih lanjut sebesar Rp. 37.922.916,67 lebih besar jika dibandingkan dengan langsung menjual bahan yang berupa papan kayu sebesar Rp. 27.374.498,17 sehingga pendapatan diferensialnya adalah sebesar Rp. 10.548.418,5. Dari hasil analisis, pendapatan ketika melakukan proses lanjutan lebih besar, jika pendapatan meningkat maka laba juga akan ikut meningkat. Penulis menyarankan kepada pemilik UD. Sinar Jepara Nganjuk untuk mengambil keputusan memproses lebih lanjut produk papan kayu menjadi produk almari agar laba yang diperoleh bisa lebih tinggi. Hal ini akan sangat berdampak pada kelangsungan hidup dari perusahaan. Kata Kunci : Biaya diferensial, menjual langsung, memproses lebih lanjut produk 5
I. LATAR BELAKANG Persaingan dunia usaha telah semakin berkembang dan penuh variasi, seiring dengan pesatnya perkembangan di dunia usaha. Semakin banyaknya perusahaanperusahaan yang tumbuh dan berkembang, semakin tajam pula persaingan yang timbul antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya, khususnya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis. Perusahaan-perusahaan tersebut mengalami persaingan yang ketat untuk memajukan perusahaan mereka. Dalam menghadapi persaingan di dunia industri, perusahaan selalu berusaha meningkatkan produktifitas agar memperoleh keuntungan yang maksimal dan mampu menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menuntut pola berpikir dari pimpinan perusahaan yang bermutu tinggi dan memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan aktivitasnya. Sehingga tujuan perusahaan yang telah di tetapkan dapat tercapai secara maksimal. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan harus dapat memahami dan memberikan reaksi yang cepat terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa, dengan memproduksi atau menghasilkan barang sesuai dengan keinginan konsumen. Setiap perusahaan pada dasarnya selalu memiliki tujuan yang sama yaitu berorientasi pada laba. Secara lebih mendetail, tujuan perusahaan selain memaksimalkan laba juga memiliki tujuan lain, seperti pencapaian volume penjualan tertentu, penguasaan pasar, kembalinya modal dalam jangka waktu tertentu dan lainlain. Pencapaian laba adalah merupakan tujuan utama bagi perusahaan yang berorientasi pada laba. Setiap perusahaan pada dasarnya selalu memiliki tujuan yang sama yaitu berorientasi pada laba. Untuk meningkatkan laba, suatu perusahaan perlu meningkatkan jumlah pendapatan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk dan pendapatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya dalam mencapai tujuan ditandai dengan kemampuan manajemen dalam melihat kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, dalam hal ini manajer membutuhkan informasi dalam menentukan pilihan 6
terbaik bagi perusahaan yang dapat dipakai sebagai dasar perencanaan dalam pengambilan keputusan. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan utama mengolah bahan baku menjadi produk selesai. Permasalahan yang dijumpai terutama jika produk perusahaan diolah melalui beberapa departemen produksi, hasil produksi dari suatu departemen produksi mungkin dapat langsung dijual ke pasar atau diolah lebih lanjut dalam departemen produksi lanjutan. Dalam hal ini manajemen dihadapakan pada pilihan produk yang bersangkutan sebaiknya langsung dijual atau diproses lebih lanjut. Untuk pengambilan keputusan pemilihan berbagai alternatif tersebut, manajemen seringkali menghadapi ketidakpastian. Oleh karena itu manajemen memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya, sehingga memungkinkan manajemen menentukan pilihan dengan baik. Salah satu informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan berbagai alternatif tersebut adalah informasi akuntansi diferensial. UD. Sinar Jepara Nganjuk termasuk perusahaan yang masih kecil, untuk bisa lebih mengembangkan usahanya, perusahaan perlu memaksimalkan laba yang diperoleh. Dalam proses produksinya, perusahaan ini mengolah bahan baku kayu gelondongan menjadi barang-barang meubel melalui beberapa tahap maupun departemen produksi. Masalahnya, sering kali pembeli datang untuk membeli produk setengah jadi berupa papan kayu yang diproses oleh bagian penggergajian. Dalam hal ini, manajemen perusahaan mengalami kesulitan untuk memutuskan apakah harus menjual langsung produk setengah jadinya ataukah harus memproses lebih lanjut produk setengah jadi tersebut menjadi produk selesai berupa barang-barang meubel agar laba yang diperoleh bisa lebih maksimal. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul Analisis biaya diferensial sebagai dasar pengambilan keputusan menjual atau memproses lebih lanjut produk untuk meningkatkan laba pada meubel UD. Sinar Jepara Nganjuk. 7
I. METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel independennya adalah biaya diferensial. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel dependennya adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan. B. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 12) definisi penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak di tuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah ex post facto. Definisi metode ex post facto menurut Indriantoro (2010: 27) Metode ex post facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa.peneliti dapat mengidentifikasi fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel-variabel yang memepengaruhi independen). C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian (variabel Adapun penelitian ini dilaksanakan di Meubel UD. Sinar Jepara yang berlokasi di 8
Jalan Basuki Rahmad, RT 05 RW 01 Desa Jogomerto, Kec. Tanjunganom, Kab. Nganjuk, Jawa Timur. 2. Waktu Penelitian Waktu kegiatan penelitian terhitung mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2015. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Menurut Indriantoro (2010: 115) definisi populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sehingga dapat dinyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan UD. Sinar Jepara tahun 1986 sampai tahun 2014. 2. Sampel Menurut Arikunto (2006: 131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan laba/rugi tahun 2014. 3. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sample. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 133) teknik sampling adalah bagaimana cara mengambil sampel. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah dengan dokumentasi, wawancara dan observasi. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian sangatlah penting karena berkaitan dengan tersedianya data yang dibutuhkan untuk menjawab permaslahan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini diantaranya: 1. Dokumentasi Adapun langkah pencarian data melalui dokumentasi adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan data b. Menyusun data 9
c. Dan mengevaluasi data Dalam penelitian ini penulis mempelajari dokumendokumen dan berkas-berkas yang diperoleh dari tempat penelitian. 2. Wawancara Adapun langkahlangkah pencarian data melalui wawancara adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan daftar pertanyaan b. Menetapkan responden yang akan diwawancara c. Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara d. Melakukan wawancara Dalam penelitian ini, penulis melakukan tanya jawab dan diskusi dengan pimpinan serta karyawan untuk memperoleh data akuntansi yang tersedia di perusahaan. 3. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian sehingga dapat diketahui secara pasti keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian, tepatnya pada meubel UD. Sinar Jepara Nganjuk. G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berkaitan dengan hubungan antara variabel-variabel penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah, data-data yang diperoleh dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Analisis pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel, dengan menggunakan metode regresi kuadrat terkecil (least square regression method) sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 237) dengan rumus: Untuk Y = a + b (X) mengetahui besarnya variabel a dan b digunakan persamaan yang dikemukakan oleh Riduwan 10
dan Akdon (2007: 133) sebagai berikut : Apabila : Laba kotor untuk alternatif mengolah lebih lanjut negatif, maka alternatif menjual langsung bahan utama yang Di mana : Y=Jumlah total biaya semi variabel X=Jumlah total volume penjualan a=besarnya biaya tetap b=besarnya biaya tarif variabel per unit aktivitas n = Tahun pengamatan 2. Analisis pemilihan alternatif menjual langsung atau memproses lebih lanjut dimana variabel yang digunakan adalah contribution margin, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Menjual Memproses Per Bulan Selisih Langsung Lebih Lanjut Pendapatan Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku BTKL BOP Total By. Prod. Biaya Pemasaran Biaya Administrasi Laba Bersih () () () () () () () () () Xxx II. sebaiknya dipilih. Laba kotor untuk alternatif mengolah lebih lanjut positif, maka alternatif tersebut sebaiknya dipilih. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil Penelitian 1. Kalkulasi perhitungan pendapatan bersih menjual langsung papan kayu. Tabel 4.10 menunjukkan proses produksi papan kayu selama satu bulan menghasilkan 400 lembar papan kayu jenis A. Kemudian papan kayu jenis ini dijual dengan harga Rp.360.000,00 per lembar. Jadi pendapatan yang diperoleh adalah sebesar Rp.144.000.000,00. Jika dikurangi dengan biaya-biaya produksi sebesar Rp.114.675.501,83 maka laba kotor yang diperoleh adalah Rp. 29.324.498,17. 11
Tabel 4.10 UD. Sinar Jepara Kalkulasi Perhitungan Laba Kotor Menjual Langsung Papan Kayu Bulan Juni 2014 Total Produksi Harga jual Pendapatan Biaya produksi Laba kotor 400 lembar Rp.360.000 Rp.144.000.000 Rp.114.675.501,83 Rp. 29.324.498,17 Sumber: Data diolah dari hasil penelitian 2. Rincian Pemisahan Biaya Semi Variabel Berkaitan dengan data biaya overhead pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan, a) Biaya Listrik dan air Tabel 4.11 Pemisahan Biaya Semi Variabel maka selanjutnya dapat disajikan data pemisahan biaya semi variabel yaitu sebagai berikut : Bulan Jumlah Produksi Biaya Listrik X 2 XY almari (X) & air (Y) Jan 51 640.000 2601 32.640.000 Feb 54 617.200 2916 33.328.800 Maret 49 615.000 2401 30.135.000 April 41 602.900 1681 24.718.900 Mei 47 625.000 2209 29.375.000 Juni 50 652.300 2500 32.615.000 Juli 65 703.700 4225 45.740.500 Agustus 52 652.500 2704 33.930.000 September 52 656.500 2704 34.138.000 Oktober 51 650.400 2601 33.170.400 November 46 611.300 2116 28.119.800 Desember 43 623.200 1849 26.797.600 Total 601 7.650.000 30.507 384.709.000 12
Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat ditentukan biaya variabel (b) yang dapat Sehingga pemisahan biaya semi variabel dapat dihitung sebagai berikut : ditentukah menggunakan rumus : dengan Biaya total (Y) = Rp. 7.650.000,00 Biaya tetap (a) = Rp. 5.328.938,00 (per bulan Rp. 444.078,17) Kemudian biaya tetap perbulan dapat dihitung sebagai berikut : Dengan demikian maka persamaan trend linier adalah : Y = 444.078,17 + 3.862 (X) Biaya variabel (b) = Rp. 2.321.062,00 (per bulan Rp. 193.421,83) 3. Data Kalkulasi Perhitungan Biaya Variabel dan Biaya Tetap Untuk Proses Lebih Lanjut Produk Jika pemilik usaha memproses lebih lanjut 400 lembar papan kayu jenis A menjadi almari dua pintu maka 400 lembar papan kayu akan menjadi 50 almari 2 pintu karena untuk memproduksi satu buah almari dua pintu dibutuhkan 8 lembar papan kayu jenis A. Harga jual untuk satu buah almari dua pintu adalah Rp. 3.500.000,00. Jadi pendapatan yang diperoleh jika menjual 50 buah almari dua pintu adalah sebesar Rp. 13
175.000.000,00. Jika dikurangi dengan biaya-biaya selama produksi maka laba kotor untuk penjualan almari Tabel 4.12 adalah Rp. 39.872.916,8. Berikut data yang dapat disajikan : UD. Sinar Jepara Kalkulasi Perhitungan Biaya Variabel dan Biaya Tetap Untuk memproses Lebih Lanjut Jenis Biaya Biaya per bulan Biaya Variabel BBB Lem poxi Paku Plitur Kunci Pegangan Gantungan Rp. 2.125.000 Rp. 250.000 Rp. 5.000.000 Rp. 400.000 Rp. 500.000 Rp. 750.000 BTKL Upah perakitan Upah finishing Rp. 6.250.000 Rp. 3.750.000 BOP Variabel Biaya listrik & air Rp. 193.421,83 Biaya telepon Rp. 33.159,67 Total Biaya Variabel Rp. 19.251.581,5 Biaya Tetap BTKTL (gaji sopir) Rp. 1.200.000 Total Biaya Tetap Rp. 1.200.000 Total Biaya Rp. 20.451.581,5 Sumber: Data diolah dari hasil penelitian 4. Data Kalkulasi Perhitungan Laba Kotor Proses Lebih Lanjut Dari tabel dibawah ini dapat diketauhi bahwa laba kotor yang diperoleh UD. 14
Sinar Jepara Nganjuk bulan Juni 2014 adalah sebesar Rp. 39.872.916,67. disajikan Berikut ini akan kalkulasi Tabel 4.13 UD. Sinar Jepara perhitungan laba kotor proses lebih lanjut papan kayu ukuran 2m x 0,6m x 0,02m menjadi almari dua pintu : Kalkulasi Perhitungan laba kotor Memproses Lebih Lanjut Bulan Juni 2014 Banyaknya produksi Harga jual Pendapatan Biaya produksi Laba kotor 50 almari dua pintu Rp.3.500.000 Rp.175.000.000 Rp.135.127.083,33 Rp. 39.872.916,67 Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Selanjutnya akan disajikan analisis diferensial untuk menjual langsung atau memproses lebih lanjut produk: Tabel 4.14 5. Data Analisis Diferensial Untuk Keputusan Menjual Langsung Atau Memproses Lebih lanjut Produk Analisis Diferensial Untuk Keputusan Menjual Langsung Atau Memproses Lebih lanjut Produk Per Bulan Menjual Langsung Pendapatan 144.000.000 Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku 108.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung 5.000.000 Biaya Overhead Pabrik 1.675.501,83 Total Biaya Produksi (114.675.501,83) Biaya adm. & umum (1.200.000) Biaya Pemasaran (750.000) Laba Kotor 27.374.498,17 Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Memproses Lebih Lanjut 175.000.000 117.025.000 15.000.000 3.102.083,33 (135.127.083,33) (1.200.000) (750.000) 37.922.916,67 Selisih 31.000.000 9.025.000 10.000.000 1.426.581,5 (20.451.581,5) - - 10.548.418,5 15
B. Kesimpulan Dari data-data yang telah dilampirkan diatas kita bisa melihat bahwa jika pemilik usaha memproses lebih lanjut produknya pendapatan yang diperoleh lebih dari pendapatan jika langsung menjualnya. Dari tabel 4.12 bisa kita lihat keuntungan yang diterima jika pemilik menjual langsung produknya adalah sebesar Rp.27.374.498,17. Jika pemilik memproses lebih lanjut produknya maka keuntungan yang akan diterima adalah sebesar Rp.37.922.916,67. Selisih keuntungan antara menjual langsung dan memproses lebih lanjut produk adalah sebesar Rp.10.548.418,5. Selisih ini merupakan selisih yang menguntungkan jika pemilik usaha memproses lebih lanjut produknya. Jadi keputusan untuk memproses lebih lanjut sebaiknya diterapkan karena keuntungan yang dihasilkan lebih dari menjual langsung. III. DAFTAR PUSTAKA Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalahmasalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media. Ahmad, Kamaruddin. 2007. Akuntansi Manajemen Dasar-Dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan. edisi revisi kelima. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Andhika, Arry Candra. 2006. Analisis Biaya Diferensial Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Harga Jual Pesanan Khusus. Jurnal, (Online), tersedia: http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/1 49/jiptummpp-gdl-s1-2006 arrychandr-7426- PENDAHULUAN.pdf, diakses tanggal 24 mei 2014 Andry. 2011. Analisis Penerapan Biaya Relevan Dalam Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada PT. Adinata di Makassar. Skripsi. Makassar: Program Studi Akuntansi Universitas Hasanuddin. Wibowo, Ardyanto. 2013. Analisis Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan Mempertahankan Atau Menghentikan Segmen Perusahaan Pada CV. Podo Kumpul. Jurnal, (Online), tersedia: (http://ejournal.uajy.ac.id/id/eprint/4427), diunduh 10 September 2015. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Bustami, Bastian & Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya: melalui pendekatan 16
manajerial. Jakarta: Mitra Wacana Media. Darsono, Azhari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi. Don R. Hansen, Maryane M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. edisi tujuh. Jakarta: Salemba Empat. IAI. 2014. Standart Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, Nur Bambang. 2010. metodologi penelitian bisnis : untuk akuntansi manajemen. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. edisi kelima. cetakan ketujuh. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. Munawir, S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. edisi pertama. cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE. Diana, Rani. 2012. Rancangan Biaya Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Pada CV. Zodiak. Skripsi. Surabaya: Sekolah Tingggi Ilmu Ekonomi Perbanas. http://perbanas.ac.id Diakses Mei 21, 2014. Hal 1-17. Riduwan dan Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta. Samryn, L.M. 2001. Akuntansi Manajerial. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Simamora, Hendry. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE. Supomo, Bambang. 2012. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Yogyakarta: BPFE. Supriyono, R. A. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YKPN. Supriyono, R. A. 2002. Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. edisi kedua. Yogyakarta: BPFE. Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wilson, Calford. 2004. Cost Accounting. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Andi. 17