MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 4 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

MEDIA & PERUBAHAN SOSIAL

MODUL 8 SOSIOLOGI KOMUNIKASI

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

MODUL 7 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

MODUL 10 SOSIOLOGI KOMUNIKASI

MODUL 9 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial manusia tidak lepas dari bantuan orang lain

BAB V INTERAKSI SOSIAL

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Modul ke: Sosiologi Komunikasi. Sosiologi khalayak. Fakultas KOMUNIKASI. Frenia T.A.D.S.Nababan. Program Studi PUBLIC RELATION.

Manusia sebagai Makhluk Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140).

INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA KOMUNITAS PUNK

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

Proses Komunikasi dalam Masyarakat

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

1 & 2. Modul Perkuliahan I dan II Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

Dalam kehidupan interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial yang mengarah pada hubungan sosial yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. manusia berinteraksi dengan lingkungannya (Tirtarahardja &Sula, 2000: 105).

Pengertian Sistem, Proses Sosial dan Interaksi sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

CYBERMEDIA Dr.Rulli Nasrullah, M.Si

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Lobby dan dimensi komunikasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

TEORI INTERPRETIF. Modul ke: 14FIKOM FENOMENOLOGIS DAN KONTRUKTIVISME. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

Sosiologi Komunikasi. Sosiologi Khlalayak. Feni Fasta, SE, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, S.Sos, M.Ed KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB II INTERAKSI DAN ENTREPRENEUR. telaah pustaka tentunya bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tema

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI

komunikasi. Menurut Soerjono Soekanto (2005: 67)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi dan perubahan sosial. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Operasional Stasiun Penyiaran

ANALISIS ISI PESAN SOSIAL DALAM IKLAN PARTAI NASDEM VERSI INDONESIA BARU DI GLOBAL TV SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

Interaksi Sosial. Lolytasari, M.Hum

Komunikasi dan Sistem Kemasyarakatan

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB IV ANALISIS DATA

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma

Materi Bahan Ajar Mata Diklat Etika Publik (Diklat PraJabatan) KOMUNIKASI: ANTARA ETIKA DAN ESTETIKA Oleh: Wardjito Soeharso

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Sosiologi Komunikasi Eko Hartanto

MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. lokal merupakan paradigma yang sangat penting dalam kerangka pengembangan

Interaksi Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di

BAB II LANDASAN TEORI. dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

INTERAKSI SOSIAL DAN GAYA KOMUNIKASI MELALUI FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

Transkripsi:

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 5 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 5 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Proses dan Interaksi Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur sosial yang melalui proses interaksi sosial meliputi pembahasan tentang proses asosiatif dan proses disosiatif serta perubahan sosial TUJUAN INSTRUKSIONAL: Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan konsep-konsep dalam sosiologi dalam kaitannya dengan komunikasi massa. Referensi: 1. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2007. 2. Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, 2003.

PROSES DAN INTERAKSI SOSIAL Bentuk sosial dynamic yang dimaksud oleh August Comte seperti yang dijelaskan sebelumnya, sama dengan yang dimaksud engan struktur dinamis dalam masyarakat. Struktur dinamis ini dilihat memiliki kemiripan dengan proses sosial. Proses sosial yang dimaksud alaha di mana individu, kelompok atau masyarakat bertemu, berinteraksi, dan berkomunikasi sehingga melahirkan sistem-sistem sosial dan pranata sosial serta semua aspek kebudayaan. Proses sosial ini kemudian mengalami dinamika sosial lain yang disebut dengan perubahan sosial yang terus menerus secara simultan bergerak alam sistem-sistem sosial yang lebih besar. Proses-proses sosial ini akan mengalami pasang surut seirama dengan perubahan-perubahan sosial secara global. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia (Soekanto,2000). Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. 1. Kontak Sosial. Menurut soekanto (2000) kontak sosial secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala sosial hal itu bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus menyentuhnya. Misalnya kontak sosial sudah terjadi ketika sesorang berbicara dengan orang lain, bahkan kontak sosial juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti melalui telepon, radio, surat, televisi, internet dan sebagainya. Kontak sosial dapat berlangsung dalam lima bentuk, yaitu : a. Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orangperorang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang mempelajari norma-norma yang terjadi di masyarakatnya. Berger dan Lukman (Bungin; 2001) proses ini terjadi melalui proses objektivasi, yaitu interaksi sosial yang

terjadi dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. b. Antara orang per orang dengan suatu kelompok masyarakat atau sebaliknya. c. Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dalam suatu komunitas. d. Antara orang perorang dengan komunitas masyarakat global di dunia internasional. e. Antara orang perorang, kelompok, masyarakat dan dunia global, di mana kontak sosial terjadi secara simultan di antara mereka. Kehidupan seseorang saat ini telah masuk pada dunia yang serba pillihan. Seseorang dapat memilih sesorang hidup dalam kelompok atau hidup dalam masyarakat, bahkan ia boleh hidup dalam dunia yang serba global. Artinya seseorang dapat memilih apakah dalam masyarakat lokal atau global atau memilih keduanya, yaitu glokal (global-lokal), maka kontak-kontak sosial menjadi sangat majemuk dan rumit. Kerumitan itu juga dipacu oleh makin berkembangnya teknologi informasi, sehingga di mana pun kita berada, ia dapat melakukan kontak sosial di mana saja yang dia inginkan. Kontak sosial bukan saja menjadi kebutuhan namun juga pilihan dengan siapa ia melakukannya. Secara konseptual kontak sosial dapat dibedakan antara kontak sosial primer dan kontak sosial sekunder. Kontak sosial primer yaitu kontak sosial yang terjadi secara langsung antara seseorang dengan orang atau kelompok masyarakat lainnya secara tatap muka. Kontak sosial sekunder terjadi melalui perantara yang sifatnya manusiawi maupun teknologi. Ketika masyarakat saat ini telah berkembang dengan tingkat kemajuan teknologi informasi semacam ini, maka kontak-kontak sosial primer dan sekunder semakin sulit dibedakan satu dengan lainnya. Seperti kontak telepon yang menggunakan teknologi teleconference dimana kontak terjadi antara orang perorang (orang dengan kelompok, dsb), secara tatap muka dan orang saling menyapa dari tempat yang berjauhan dan sangat jauh. Juga umpamanya kontak-kontak pribadi yang terjadi melalui internet dapat juga saling menyapa dan bertetap muka walaupun tempat mereka sangat berjauhan. Semua ini

menjadi fenomena yang mengacaukan konsep-konsep lama tentang kontak sosial tersebut. 2. Komunikasi Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang lain berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik, atau sikap, perilaku dan perasaan-perasaan, sehingga seseorang membuat reaksi-reaksi terhdap informasi, sikap, dan perilaku tersebut berdasarkan pada pengalaman yang pernah dia alami. Fenomena komunikasi dipengaruhi oleh media yang digunakan, sehingga media kadangkala juga ikut mempengaruhi isi informasi dan penafsiran, bahkan menurut Marshal McLuhan (1999) bahwa medium is the messages (media adalah pesan itu sendiri). Contoh, seorang pria memberikan bunga kepada seorang gadis. Pemberian bunga tersebut bisa ditafsirkan sebagai cinta, persahabatan, perdamaian, simpati dan sebagainya. Dengan demikian hal penting dalam komunikasi yaitu bagaimana seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, seperti umpamanya; pembicaraan, gerakan, sikap dan simbol-simbol yang digunakan. Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu menyertai dalam setiap situasi komunikasi, yaitu sumber informasi, media, dan penerima informasi. Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang memiliki bahan informasi untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Media adalah saluran yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka maupun media massa yang digunakan untuk khalayak umum. Sedangkan penerima informasi adalah orang atau kelompok dari masyarakat yang menjadi sasaran informasi atau yang menerima informasi. Selain tiga unsur ini yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas memaknai informasi yang disampaikan oleh sumber informasi dan pemaknaan yang dibuat oleh khalayak terhadap informasi yang diterimanya. Pemaknaan terhadap informasi bersifat subjektif dan kontekstual. Subjektif artinya masing-masing pihak memiliki kapasitas untuk memaknai informasi yang disebarkan atau yang diterimanya berdasarkan pada apa yang dirasakan, diyakini, dan dimengerti berdasarkan pada pengetahuan kedua pihak. Sedangkan kontekstual adalah bahwa pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi waktu dan tempat di mana informasi itu ada dan di

mana kedua pihak itu berada. Dengan demikian konteks sosial budaya ikut mewarnai kedua pihak dalam memaknai informasi yang disebarkan dan yang diterimanya. Oleh karena itu maka sebuah proses komunikasi memiliki dimensi yang sangat luas dalam pemaknaannya, karena dilakukan oleh subjek-objek yang beragam dan konteks sosial yang majemuk pula. PROSES-PROSES INTERAKSI SOSIAL. Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto (2000) bahwa ada dua golongan proses sosial sebagai akibat dari interaksi sosial, yaitu proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif. 1. Proses Asosiatif. Maksudnya adalah sebuah proses yang terjadinya saling pengertian dan kerjasama timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan yang lainnya, di mana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. 1. Kerjasama (cooperation) adalah usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Proses terjadinya cooperation lahir apabila di antara individu atau kelompok tertentu menyadari adanya kepentingan atau ancaman yang sama. Tujuan-tujuan yang sama akan menciptakan cooperation di antara individu atau kelompok yang bertujuan agar kepentingan mereka tercapai. Begitu pula apa bila individu atau kelompok merasa adanya ancaman dan bahaya dari luar, maka proses cooperation ini akan bertambah kuat di antara mereka. Ada beberapa bentuk cooperation: i. Gotong royong, proses berupa aktifitas tolong menolong dan pertukaran tenaga dan barang maupun pertukaran emosional dan dalam bentuk timbal balik antara mereka. Lingkupnya bisa keluarga atau ekonomi. ii. Bargaining, proses cooperation dalam bentuk perjanjian pertukaran kepentingan, kekuasaan, barang-barang maupun jasa antara dua organisasi atau lebih yang terjadi di bidang politik, budaya, ekonomi, hukum maupun militer. iii. Co-optation, yaitu proses cooperation yang terjadi di antara individu dan kelompok yang terlibat dalam sebuah organisasi atau negara dimana terjadi proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menciptakan stabilitas.